(SOP)
2. Kegunaan EKG :
- Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia)
- Mengetahui kelainan-kelainan miokardium ( infark, hiperthophy atrial dan ventrikel )
- Mengetahui adanya gangguan elektrolit
- Mengetahui adanya gangguan perikarditis
3. Persiapan alat
1) Mesin EKG yang dilengkapi 2 kabel
- 1 kabel untuk listrik (power)
- 1 kabel untuk ground
- 1 kabel untuk pasien
2) Plat elektrode yaitu
Elektrode ekstremitas diikatkan dengan ban penikat khusus. Elektroda dada dengan balon penghisap
3) Jelly elektrode
4) Kertas EKG
5) Tissue
2. Tujuan
1) Mendeteksi adanya massa diabdomen.
2) Membedakan antara kista yang berisi air atau massa padat.
3) Mengevaluasi dan memetakan organ di abdomen sebelum dilakukan biopsi.
4) Mengevaluasi kelainan-kelainan lain yang terdapat dalam rongga abdomen.
3. Persiapan Alat
1) Status atau rekam medic klien.
2) Hasil pemeriksaan diagnostic sebelumnya, (jika ada)
3) Formulir pesanan/pemeriksaan USG
4. Pelaksanaan
1) Membawa klien ketempat pemeriksaan dengan menggunakan kursiroda atau meja dorong
(sesuaikondisiklien) bersama rekam medic dan formulir USG klien.
2) Menjelaskan kepada klien prosedur yang akan dilalkukan.
3) Mencuci tangan
4) Mengatur setting monitor USG (Nama, umur, jenis kelamin, jenis pemeriksaan)
5) Menjamin kebutuhan privacy klien.
6) Mengatur posisi klien (berbaring pada tempat pemeriksaan dan mengolesi jelly / lubricant pada
area permukaan kulit yang akan diperiksa).
7) Untuk USG kandungkemih : 2 jam sebelum pemeriksaan klien diberi banyak minum dan
diminta menahan buang air kecil sampai pemeriksaan selesai.
8) Merapihkan klien dan membawa klien dan hasil USG kembali keruang dokter yang memeriksa
awal.
9) Perawat mencuci tangan
10) Mengevaluasi respon klien selama, dan sesudah prosedur
11) Mencatat tanggal dan waktu pemeriksaan.
12) Mencatat respon klien selama, dan sesudah prosedur
Ruangan terkait :
- Rawat jalan
- UGD
- Rawat inap
- OK
III. Nebulizer
1. Pengertian
Suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan atau pemeliharaan system pernafasan.
2. Tujuan
1) Merelaksasi jalan nafas.
2) Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.
3) Menurunkan edema mukosa.
4) Pemberian obat secara langsung pada saluran pernafasan untuk pengobatan penyakit, seperti :
bronkospasme akut, produksi sekret uyang berlebihan, dan batuk yang disertai dengan sesak
nafas.
3. Persiapan Alat
1) Nebulizer 1 set.
2) Obat untuk terapi aerosol dan pengencernya bila diperlukan.
3) Tissue.
4) Nierbeken/bengkok.
4. Pelaksanaan
1) Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian terapi inhalasi nebulizer.
2) Memberikan posisi yang nyaman bagi klien; semifowler atau duduk
3) Mencuci tangan.
4) Memasang sampiran.
5) Memakai handscoen bersih.
6) Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer). Sesuai advice dokter.
7) Menghubungkan nebulizer dengan listrik
8) Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) , mengatur tombol waktu dan tekanan sesuai
instruksi dokter dan mengecek out flow apakah timbul uap atau embun.
9) Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut (posisi) yang tepat.
10) Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan sebentar, lalu ekspirasi.
11) Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan melakukan auskultasi
paru secara berkala selama prosedur.
12) Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk mengeluarkan sekret.
13) Perhatian :
- Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak meninggalkan klien).
- Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek samping obat.
14) Rapikan alat-alat, cuci masker nebul dan simpan pada posisi yang aman (jangan sampai jatuh)
15) Dokumentasi distatus pasien
16) Mengauskultasi suara nafas.
17) Mengobservasi sputum / sekret yang dikeluarkan klien.
18) Dokumentasi pelaksanaan tindakan.
19) Perawat mencuci tangan
Ruangan terkait :
- Rawat jalan
- UGD
- Rawat inap