Anda di halaman 1dari 4

Total Halaman: 4

Nama STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. 001/07/2023


Sarana Kesehatan PRAKTIK MANDIRI DOKTER Tanggal berlaku
APOTEK PLAZAVITA 14 Juli 2023

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai acuan untuk mengatur tugas dan fungsi dokter praktik mandiri agar dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang baik.

2. PERLENGKAPAN PENDUKUNG
Unit terkait:
o Ruang Pendaftaran
o Ruang Pemeriksaan

Peralatan dan Bahan:


o Stetoskop
o Otoscope
o Tensimeter
o Pen light/ Senter
o Tongue spatel
o Timbangan
o Termometer
o Alat cek gula darah, asam urat, kolestrol
o Metline

3. PROSEDUR
PROSEDUR UMUM
1) Pasien melakukan pendaftaran kemudian menunggu di ruang tunggu sesuai antrian.
2) Dokter di ruang pemeriksaan memanggil pasien untuk masuk ke Ruang periksa sesuai nomor urut.
3) Dokter mencocokkan identitas pasien dengan Rekam Medis.
4) Dokter melakukan anamnesa yaitu wawancara terhadap pasien atau keluarganya mengenai:
o Keluhan Utama
o Keluhan tambahan
o Riwayat penyakit terdahulu
o Riwayat penyakit keluarga
5) Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien yaitu:
o Inspeksi : Keadaan umum pasien.
o Palpasi : Perabaan kemungkinan adanya benjolan, konsistensi hepar / lien.
o Perkusi : Untuk menentukan batas jantung, keadaan paru, hepar, dan ogan lainnya
o Auskultasi : Untuk mengetahui suara jantung, paru dan peristaltik usus.
6) Jika diperlukan pemeriksaan penunjang maka Dokter akan merujuk pasien ke fasilitas lain yang
diperlukan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
7) Hasil pemeriksaan tersebut digunakan sebagai data pendukung dalam penegakan diagnosis pada
pelayanan pasien
8) Tindakan yang dilakukan dicatat dalam Rekam Medis pasien.
9) Dokter melakukan penegakan diagnosa, menentukan tindakan terapi
10) Dokter memberikan obat kepada pasien
11) Untuk pasien yang tidak mampu ditangani di praktek dokter mandiri maka Dokter memberikan
rujukan ke Puskesmas atau RSU
PENGUKURAN TEKANAN DARAH:
1) Mempersilahkan pasien dalam posisi pemeriksaan.
2) Lengan yang akan diperiksa sebaiknya bebas dari pakaian.
3) Lakukan palpasi pada arteri brakhialis untuk memastikan terabanya denyut.
4) Posisikan lengan pasien sedemikian rupa sehingga arteri brakhialis sejajar dengan jantung.
5) Pasang manset dengan membalutkannya dengan kencang dan lembut pada lengan atas.
6) Baca tekanan yang terbaca pada tensimeter digital.

PENGUKURAN DENYUT NADI:


1) Pasien dalam posisi terlentang
2) Dengan menggunakan telunjuk dan jari tengah, tekan arteri radialis sampai dengan terdeteksi
denyut maksimal. Yang perlu dinilai adalah frekuensi, irama dan kuat angkat.
3) Apabila didapatkan frekuensi denyut dan irama normal, maka hitung frekuensi selama 30 detik
lalu kalikan 2. Jika frekuensi denyut nadi sangat cepat atau sangat lambat, hitung selama 60
detik.
4) Untuk menilai irama, rasakan denyut radialis. Apabila didapatkan irama ireguler, cek kembali
irama dengan menempelkan stetoskop pada apeks jantung.

PEMERIKSAAN SUHU:
1) Siapkan termometer digital. Cuci tangan terlebih dahulu.
2) Pastikan ketiak tidak basah agar tidak terjadi kesalahan dalam hasil pemeriksaan suhu.
3) Selipkan di ketiak dan tunggu selama 10 menit (pada termometer digital sampai bunyi).

PEMERIKSAAN FISIK AUSKULTASI:


1) Pasien dalam posisi berbaring
2) Pemeriksaan auskultasi dilakukan dengan menggunakan stetoskop
3) Pasang stetoskop di telinga, kemudian taruh bagian membran pada lokasi yang akan diperiksa
4) Pada pemeriksaan suara nafas, taruh stetoskop di seluruh lapangan dada, kemudian dengarkan
suara nafas. Jika dijumpai suara yang bukan vesikuler makan dicurigai ada kelainan pada saluran
nafas pasien
5) Pada pemeriksaan suara jantung, taruh stetoskop pada empat katup jantung dan dengarkan suara
S1 dan S2. Bila terdapat desah, curigai adanya kelainan pada jantung pasien
6) Pada pemeriksaan abdomen, taruh stetoskop pada seluruh lapangan abdomen dan dengarkan
peristatiknya. Peristaltik yang meningkat menandakan adanya kelainan pada saluran cerna
7) Tetapkan hipotesis sementara berdasarkan apa yang didapatkan dari pemerksaan auskultasi

PEMERIKSAAN TELINGA
1) Minta pasien duduk di depan pemeriksa, dan jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2) Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menggunakan otoskopi. Pegang otoskopi di tangan yang
sesuai dengan telinga yang akan diperiksa, nyalakan otoskopi kemudian nilai liang telinga dan
membrane timpani pasien
3) Tentukan diagnosis dan berikan tindakan lebih lanjut

PEMERIKSAAN TENGGOROKAN :
1) Minta pasien duduk di hadapan pemeriksa, jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Cuci tangan ssebelum melakukan pemeriksaan
3) Gunakan tongue spatel untuk memeriksa faring dan tonsil, dengan cara mendorong lidah ke
bawah dengan menggunakan tongue spatel, minta pasien untuk melemaskan lidahnya. nilai faring
dan tonsil, termasuk ukuran dan krypta pada tonsil. Minta pasien mengucapkan ‘aa’ dan
perhatikan uvula pasien.
4) Tentukan diagnosis yang sesuai, dan lakukan tindakan lebih lanjut.
PEMERIKSAAN BMI DAN LINGKAR PERUT
1) Jelaskan prosedur pemeriksaan pada pasien
2) Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
3) Alat-alat yang digunakan adalah timbangan, metline, dan skinfold caliper
4) Minta pasien melepaskan aksesoris yang sedang dikenakan seperri jam tangan, perhiasan,
kacamata, topi, sepatu, kaus kaki, dan sebagainya. Minta pasien mengosongkan kantungnya.
5) Minta pasien untuk naik ke atas timbangan dengan posisi tegak lurus menghadap kedepan. Kedua
tangan pasien berada di sisi tubuh pasien.
6) Lihat angka yang ditunjukkan oleh timbangan kemudian dokumentasikan berat badan pasien pada
rekam medik
7) Setelah melakukan pemeriksaan berat Badan, minta pasien untuk berbalik tetap dengan posisi
tegak lurus menghadap ke depan. Tarik pengukur tinggi Badan yang berada di belakang pasien,
kemudian letakkan ujung pengukur tinggi badan pada puncak kepala pasien. Nilai tinggi Badan
pasien dan dokumentasikan pada rekam medik.
8) Lakukan perhitungan BMI pasien dengan rumus BB/ (TB dalam m) 2 kemudian masukkan hasil
perhitungan pada kategori BMI pasien yang sesuai.
9) Minta pasien turun dari timbangan, kemudian ukur lingkar pinggang pasien dengan menggunakan
metline yang dilingkarkan pada perut pasien. Masukkan dalam tabel interpretasi.
10) Tentukan penanganan yang sesuai pda pasien, dan edukasi pasien sesuai hasil pengukuran.
4. DOKUMEN TERKAIT
1) Kartu rekam medis
2) Buku register pendaftaran
Dilaksanakan Oleh Direvisi tanggal

Anda mungkin juga menyukai