Anda di halaman 1dari 2

RSUD

KEC. MANDAU INSTALASI RAWAT INAP


PENGKAJIAN PASIEN

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

JL. STADION No. 10 IRNA/RSUD/09 B 1/2


DURI

STANDAR Tanggal Berlaku Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR
OPRASIONAL 13 Desember 2017

dr. Ersan Saputra TH


NIP. 19740220 2003 12 1 007
Pengkajian Pasien adalah melakukan identifikasi terhadap informasi
PENGERTIAN
yang berkenaan dengan status kondisi kesehatan pasien yang
dirawat.

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan


TUJUAN
pengkajian terhadap pasien rawat inap.

A. Acuan
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit No 198/KPTS/RSUD-
MDU/X/2017 tentang Asesmen Pasien.
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit No 192/KPTS/RSUD-
MDU/X/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat
Inap.

B. Penanggung Jawab
1. Pengkajian Medis pasien di Rawat inap dilakukan oleh Staf
Medis.
2. Pengkajian Keperawatan Pasien di Rawat Inap dilakukan oleh
Perawat atau Bidan yang bertugas.

C. Kebijakan
1. Semua pasien yang dirawat wajib dilakukan pengkajian medis
dan keperawatan.
2. Pengkajian awal medis dan keperawatan tersebut sudah harus
dilengkapi 24 jam pertama sejak pasien masuk rawat atau
lebih cepat sesuai kondisi pasien.
RSUD
KEC. MANDAU INSTALASI RAWAT INAP
PENGKAJIAN PASIEN

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

JL. STADION No. 10 IRNA/RSUD/09 B 2/2


DURI
3. Pengkajian yang dilakukan/ berasal dari luar rumah sakit harus
dilakukan penilaian ulang dan verifikasi.
4. Pengkajian medis yang sudah lebih dari 30 hari harus di
perbarui / diulang.
5. Dalam memberikan pelayanan, petugas harus selalu
menghormati dan melindungi hak-hak pasien.
6. Semua pelayanan atau tindakan terhadap pasien harus dicatat
secara lengkap didalam rekam medis.
7. Semua hasil pemeriksaan pasien rawat inap harus dimasukkan
didalam berkas rekam medis.

1. Dokter dan perawat melakukan pengkajian menggunakan


PROSEDUR
formulir pengkajian awal masing – masing yang berlaku.
2. Hasil pengkajian didokumentasikan ke dalam file pasien.
3. Lakukan pengkajian yang mendalam terhadap pengkajian awal
tertentu yang membutuhkan pengkajian yang lebih mendalam,
seperti pengkajian nyeri dan resiko jatuh.
4. Informasikan ke ahli gizi untuk dilakukan pengkajian gizi yang
lebih mendalam, bila hasil pengkajian awal terdapat masalah
status gizi.
5. Informasikan hasil pengkajian dan rencana penatalaksanaan
kepada pasien/ keluarga.
6. Lakukan intervensi dari hasil pengkajian.
7. Semua hasil pengkajian pasien di dokumentasikan di dalam
rekam medis pasien.

1. Instalasi Rawat Inap


UNIT TERKAIT 2. Komite Medis
3. Komite Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai