Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Prof. Dr.SOEKANDAR


Jalan Hayam Wuruk 25 Mojosari – Mojokerto Jawa Timur Kode Pos 61382
Telp. (0321) 591591 Fax. (0321) 590860 Website: rsudsoekandar.mojokertokab.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. Dr. SOEKANDAR
KABUPATEN MOJOKERTO
NOMOR: 445/ 016 /416-211/2016

TENTANG

KEBIJAKAN PENGKAJIAN ULANG PASIEN


RSUD PROF. Dr. SOEKANDAR KABUPATEN MOJOKERTO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. Dr. SOEKANDAR


KABUPATEN MOJOKERTO,

Menimbang : a. Bahwa pada semua pasien perlu dilakukan pengkajian


ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan
pengobatannya;
b. Bahwa hal tersebut untuk menetapkan respons terhadap
pengobatan, untuk merencanakan pengobatan atau untuk
pemulangan pasien;
c. Bahwa sehubungan dengan yang dimaksud pada huruf a
dan b di atas, maka perlu ditetapkan Pengkajian Ulang
Pasien di Rumah Sakit dengan Keputusan Direktur Rsud
Prof. Dr. Soekandar kab. Mojokerto;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG
PENGKAJIAN ULANG PASIEN DI RUMAH SAKIT;
KESATU : Pengkajian ulang pasien sebagaimana yang dimaksud
pada Diktum Pertama tercantum dalam lampiran
keputusan ini;
KEDUA : Agar seluruh staf yang terkait dalam pelayanan pasien
mengetahui dan melaksanakan ketentuan;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dievaluasi setiap 3 (tiga) tahun sekali atau apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam
keputusan ini.

Ditetapkan di : Mojokerto
Pada tanggal : 02 Januari 2016
DIREKTUR RSUD PROF. Dr. SOEKANDAR
KABUPATEN MOJOKERTO

SUJATMIKO
Lampiran : Peraturan Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar
Kabupaten Mojokerto
Nomor : 445 / 016 / 416 – 211 / 2016

1. Seluruh pasien dilakukan pengkajian ulang secara periodik


berdasarkan kondisi pasien dan pengobatan yang diperoleh pasien,
untuk memonitor respon pasien terhadap pengobatan dan menyusun
rencana untuk pengobatan/perawatan selanjutnya atau untuk
pemulangan pasien.
2. Tujuan dari pengkajian ulang pasien adalah:
a. Untuk menentukan respon pengobatan yang diberikan.
b. Untuk merencanakan pengobatan dan tindakan kesehatan
selanjutnya.
c. Untuk menentukan waktu rencana pemulangan pasien.
3. Pengkajian ulang medis dan keperawatan dilakukan padaseluruh
pasien di unit rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat selama
dalam perawatan di rumah sakit sesuai dengan perubahan kondisi
perkembangan kesehatan dan kebutuhan pasien. Pengkajian ulang
medis dan keperawatandilakukan secara terintegrasi dalam proses
asuhan pasien yang sedang berlangsung.
4. Pengkajian ulang medis wajib dilakukan oleh Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP) utama sekurang-kurangnya setiap 24 jam
termasuk akhir pekan serta bila terjadi perubahan yang significant
pada kondisi pasien. Pengkajian ulang keperawatan wajib dilakukan
setiap pergantian shift keperawatan dalam bentuk SOAP (Subject,
Object, Assessment, Plan) dan didokumentasikan dalam bentuk
catatan terintegrasi dengan pengkajian medis di berkas rekam medis
pasien.
5. Selain hal tersebut di atas, pengkajian ulang terhadap pasien dengan
kondisi tertentu dilakukan pada kriteria sebagai berikut :
a. Pasien dengan masa perawatan lama, yaitu pada hari rawat ke-30
dengan kondisi yang sebelumnya stabil atau kasus non akut.
b. Pasien yang memerlukan observasi ketat dan post observasi ketat
c. Pasien-pasien sebagai berikut :
1) Dengan kondisi nyeri sesuaipembagian skala
2) Setelah tindakan operasi/tindakan invasif lain
3) Setelah pemberian obat anti nyeri.
d. Kondisi risiko jatuh tidak beresiko sampai dengan resiko tinggi
menurut skala Humpty Dumpty/Morse, pasien yang mendapat
obat sedatif, mendapat obat penurun tekanan darah/anti
hipertensi, perubahan kondisi pasien selama masa perawatan
atau akibat penyakit yang diderita.
e. Pasien yang mendapatkan instruksi restrain.
f. Pasien dengan kondisi menurun atau memerlukan ruang intensif.
g. Pasien yang dalam masa perawatannya ditemukan masalah baru
yang berbeda dengan diagnosa awal masuk.
h. Untuk menetapkan apakah obat-obatan dan pengobatan lain telah
berhasil dan pasien dapat dipindahkan atau dipulangkan.
6. Dalam pengkajian ulang pasien, setiap ada perubahan/perburukan
kondisi pasien rawat inap, wajib dilaporkan kepada dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) dicatat pada pengkajian ulang
pasien dan didokumentasikan dalam berkas rekam medis.
7. Pengkajian ulang pada pasien dengan perawatan intensif oleh dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) wajib dilakukan sekurang –
kurangnya setiap 24 jam, termasuk akhir minggu dan bila sudah ada
perubahan yang signifikan pada kondisi pasien.
8. Untuk pasien non akut, pengkajian ulang dapat dilakukan oleh dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) kurang dari sekali
sehari.Interval minimum untuk jadwal pengkajian ulang adalah 48 jam.
Adapun kriteria pasien non akut adalah :
a. Pasien medical check up.
b. Pasien dengan persiapan pulang yang memerlukan perawatan di
rumah, contoh : pasien yang mendapat terapi insulin, pasien
stroke.
c. Pasien yang sudah dinyatakan sembuh tapi masih membutuhkan
rehabilitasi medik.
d. Pasien pulang lebih lama karena keinginan keluarga.
e. Pasien dengan kasus kebidanan, ibu boleh pulang namun anak
masih dalam perawatan.
9. Untuk pasien rawat jalan, dilakukan pengkajian ulang setiap kali
kunjungan pasien.
10. Pengkajian ulang pasien didokumentasikan dalam rekam medis
pasien untuk informasi dan digunakan oleh semua staf yang memberi
pelayanan. Pengkajian ulang (reassesment) dilakukan dalam bentuk
Subyektif, Obyektif, Analisa dan Perencanaan (SOAP).

Ditetapkan di : Mojokerto
Pada tanggal : 02 Januari 2016
DIREKTUR RSUD PROF. Dr. SOEKANDAR
KABUPATEN MOJOKERTO

SUJATMIKO

Anda mungkin juga menyukai