DALAM
STANDAR AKREDITASI VERSI 2012
dr. Luwiharsih,MSc
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
dr Luwiharsih, MSc
JABATAN SEKARANG :
Ka Bidang Diklat KARS
Ka Divisi Mutu PERSI 2012 – 2015
PENDIDIKAN
• SI Fakultas Kedokteran Unair
• SII Pasca Sarjana UI, Manajemen Rumah Sakit
PENGALAMAN KERJA
• ILO
Dokter 2 1 0 1 1 2 1 2 4
Perawat 4 2 2 0 2 1 3 7 6
Petugas Kebersihan 5 3 3 1 1 1 4 2 1
Petugas laundry 0 0 0 0 0 1 0 1 0
Petugas laboratorium 0 0 0 0 0 1 2 0 0
Pekarya 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Petugas Farmasi 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Recapping
Penempatan jarum
RISIKO TERINFEKSI : HBV,
TERTUSUK JARUM SUNTIK
HCV, HIV
(Kecelakaan akibat
(Penyakit Akibat
kerja/KAK)
Kerja/PAK)
4. Pemberian imunisasi
Karakteristik pasien
Rumah Sakit
Dokumen :
1. Program kerja K3 RS
2. Program pelayanan kesehatan
staf
3. Program vaksinasi dan imunisasi
4. SPO penangan staf yg terpapar
penyakit infeksius terkait program
PPI dan bukti pelaksanaan
KARS
KESEHATAN KERJA
DALAM BAB PPI
RS menyusun dan
menerapkan program yang
Standar komprehensif untuk
mengurangi risiko dari infeksi
PPI.5.
terkait pelayanan kesehatan
pada pasien dan tenaga
pelayanan kesehatan.
Identifikasi masalah
infeksi secara Program komprehensif
epidemiologik penting menjangkau pasien dan
utk RS, sesuai ukuran, staf
lokasi, geografis,
pelayanan pasien
Sasaran : menurunkan
risiko infeksi
Asesmen risiko secara
periodik
Keluarga
Staf
SURVEI
INFEKSI RS LANCE
Tenaga PPI
sukarela
Pengunnjung
Individu
lain/suplier
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Elemen Penilaian PPI 5.1.
Radiasi
Fisik bangunan
HIV
Hepatitis B (HBV)
Hepatitis C (HBC)
Tenaga
kesehatan
- Pasien
- Pengunjung
- Peralatan
- Lingkungan
Perlindungan
TERPAJAN kesehatan
Petugas
4. Pemberian imunisasi
Buat laporan
Perawatan &
Pengawasan dokter
► Jenis pajanan potensial :
darah
cairan semen / cairan vagina
cairan serebrospinal
cairan sinovial / pleura / periakardial /
peritonial / amnion
► Obat ARV harus diberikan dalam waktu < 4
jam
Status infeksi Sumber Pajanan
Vaksinasi dan respon
antibodi dari Petugas Tidak tahu /
HBsAg positif HBsAg negatif
Kesehatan± sarana pemeriksaan (-)
Belum divaksinasi 1 dos HBIg + seri vaksinasi Seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B
hepatitis B hepatitis B Sumber pajanan berisiko tinggi
obati seperti pada HBsAg
positif
Pernah divaksinasi
Diketahui sbg responder Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
Diketahui sbg non- 1 dosis HBIg + ulangan Sumber pajanan berisiko tinggi
responder seri vaksinasi hepatitis B Tidak perlu PPP obati seperti pada HBsAg
atau 2 dosis HBIg positif
Anti-HBs terpajan Anti-HBs terpajan
Tidak diketahui status cukup - tidak perlu PPP cukup - tidak perlu PPP
respon antibodinya tidak cukup - 1 dosis Tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBIg +
HBIg + vaksin boster vaksin boster
RISIKO SEROKONVERSI +
Pajanan darah/cairan tubuh dalam jumlah
besar ditandai :
Luka dalam
Darah terlihat jelas
Akibat tertusuk jarum
Pajanan pasien dalam stadium AIDS
Alur PPP pada pajanan HIV
1. Kategori Pajanan (KP)
Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang
berpotensi menularkan infeksi (OPIM), atau alat kesehatan yang tercemar
dari salah satu bahan tersebut?
Tidak
Ya
OPIM Darah atau cairan berdarah
Tak perlu
PPP
Macam pajanan yang terjadi
Seberapa berat?
Volume? Tak perlu PPP
KP 1 KP KP 2 KP 3
Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan
Kategori Kategori Sumber Rekomendasi Pengobatan
Pajanan pajanan (KS
(KP) HIV)
1 1 (rendah) Obat tidak dianjurkan
Risiko toksisitas obat > dari risiko
terinfeksi HIV
1 2 (tinggi) Pertimbangkan AZT + 3TC + Indinavir
Pajanan memiliki risiko yang perlu
dipertimbangkan
2 1 (rendah) Dianjurkan AZT + 3TC + Indinavir
Kebanyakan pajanan masuk dalan
kategori ini
2 2 Dianjurkan AZT + 3TC + indinavir atau
3 1 atau 2 nelfinavir
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis :
AZT : 3 kali sehari @ 200 mg, atau 2 kali sehari @ 300mg
3TC : 2 kali sehari @ 150mg
Indinavir : 3x sehari @ 800mg 1 jam sebelum makan atau 2 jam
setelah makan dan banyak minum, diet rendah lemah
Rekomendasi Pemberian PPP
Tusukan benda Berikan rejimen 2 Berikan rejimen Berikan rejimen 3 AZT 300 mg
tajam Solid obat 2 obat obat 3TC 150 mg
Lop/r 400/100
Tusukan benda Berikan rejimen 2 Berikan rejimen Berikan rejimen 3 / 12 jam x 28 hari
tajam berongga obat 3 obat obat
MONITORING PPP-HIV
► Profilaksis harus diberikan selama 28 hari
► Dibutuhkan dukungan psikososial
► Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui proses infeksi
dan memonitor efek toksik obat ARV
► Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan
► Taat menerapkan Kewaspadaan Isolasi : Standar
dan Berdasarkan Transmisi
► Menjaga kesehatan saluran napas (tidak merokok)
► Menjaga kesehatan tubuh secara umum
► Menjaga kebersihan diri
► Senantiasa menjaga perilaku hidup sehat
► Tidak memanipulasi jarum bekas pakai
► Petugas menderita flu diminta tidak merawat atau
kontak dengan pasien imunitas rendah
(imunokompromais)