Anda di halaman 1dari 18

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN Nomor

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU Tanggal


GUGUS JAMINAN MUTU (GJM) Revisi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN RESIKO BUNUH DIRI
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Proses Penanggung Jawab Tanggal
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ervan, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Sp.Kep.J Koordinator Laboratorium Januari 2020
2. Pemeriksaan Hermansyah, S.Kep., Ns., M.Kep JiwaTerapan
KPS Sarjana
Januari 2020
Keperawatan
3. Persetujuan Dahrizal, S.Kp., MPH Ketua Jurusan
Januari 2020
Keperawatan
4. Penetapan Darwis, S.Kp., M.Kes Direktur Poltekkes
Januari 2020
Kemenkes ehatan
5. Pengendalian Nehru Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep GJM Jurusan Keperawatan Januari 2020

1. Tujuan Prosedur Pasien tidak mempunyai tindakan menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa.

2. Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan gangguan jiwa
3. Definisi istilah Perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian. Perilaku destruktif
diri yang mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya adalah kematian dan individu menyadari hal ini
sebagai sesuatu yang diinginkan.
4. Prosedur Dilakukan
Prosedur Tindakan
Ya
FASE ORIENTASI:
1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
FASE KERJA
SP I : Identifikasi penyebab resiko bunuh diri; Identifiksi ide, isyarat dan percobaan
bunuh diri; identifikasi lingkungan sekitar yang membahayakan; identifikasi aspek
positif yang dimiliki pasien dan sugestikan ke pasien.
SP II : Identifikasi aspek positif yang dimiliki keluarga dan lingkungan serta sugestikan
ke pasien.
SP III : Identifikasi dan rancang harapan dan masa depan pasien (cita-cita dan masa
depan yang akan dicapai oleh pasien) terapkan langkah I.
SP IV : Identifikasi dan rancang harapan dan masa depan pasien (cita-cita dan masa
depan yang akan dicapai oleh pasien) terapkan langkah selanjutnya.
FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
5. Dasar Hukum
6. Dokumen terkait
7. Referensi Format Asuhan Keperawatan Gangguan Jiwa Workshop Keperawatan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan
Keperawatan. Program Studi Ners Spesialis I Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Bengkulu, ……………………………….
Penguji

( ……………………………….………….)
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN Nomor
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU Tanggal
GUGUS JAMINAN MUTU (GJM) Revisi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Proses Penanggung Jawab Tanggal
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ervan, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Sp.Kep.J Koordinator Laboratorium
Januari 2020
Jiwa
2. Pemeriksaan Hermansyah, S.Kep., Ns., M.Kep KPS Sarjana Terapan
Januari 2020
Keperawatan
3. Persetujuan Dahrizal, S.Kp., MPH Ketua Jurusan
Januari 2020
Keperawatan
4. Penetapan Darwis, S.Kp., M.Kes Direktur Poltekkes
Januari 2020
Kemenkes ehatan
5. Pengendalian Nehru Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep GJM Jurusan Keperawatan
Januari 2020

1. Tujuan Prosedur Pasien tidak mempunyai perasaan dimana individu memukul seseorang/benda yang ada disekitarnya
2. Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan gangguan jiwa
3. Definisi istilah Perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian. Perilaku destruktif
diri yang mencakup setiap bentuk aktivitas memukul seseorang/benda yang ada disekitarnya

4. Prosedur Prosedur Tindakan Dilakukan


Ya
FASE ORIENTASI:
1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
FASE KERJA
SP I : Identifikasi penyebab perilaku kekerasan (PK); identifikasi tanda gejala yang
muncul pada saat pasien PK; identifikasi respon/perilaku yang pasien lakukan saat PK;
identifikasi akibat setelah pasien melakukan PK. Ajarkan cara mengotrol PK
dengan cara fisik; Teknik Tarik Napas Dalam, dan Teknik Pukul-pukul Bantal.

SP II : Identifikasi kemampuan mengontrol PK dengan cara fisik dan ajarkan


mengontrol PK dengan minum obat secara teratur (dengan prinsip 6 benar).
SP III : Identifikasi kemampuan mengontrol PK dengan cara fisik dan minum obat
secara teratur selanjutnya ajarkan mengontrol PK dengan mengungkapkan dan
meminta dengan cara yang baik
SP IV : Identifikasi kemampuan mengontrol PK dengan cara fisik, minum obat secara
teratur dan dengan mengungkapkan dan meminta secara yang baik, selanjutnya
ajarkan mengontrol dengan cara melakukan kegiatan spritual.

FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
5. Dasar Hukum
6. Dokumen terkait
7. Referensi Format Asuhan Keperawatan Gangguan Jiwa Workshop Keperawatan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan
Keperawatan. Program Studi Ners Spesialis I Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Bengkulu, ……………………………….
Penguji

( ……………………………….………….)
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN Nomor
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU Tanggal
GUGUS JAMINAN MUTU (GJM) Revisi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Proses Penanggung Jawab Tanggal
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ervan, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Sp.Kep.J Koordinator Laboratorium
Januari 2020
Jiwa
2. Pemeriksaan Hermansyah, S.Kep., Ns., M.Kep KPS Sarjana Terapan
Januari 2020
Keperawatan
3. Persetujuan Dahrizal, S.Kp., MPH Ketua Jurusan
Januari 2020
Keperawatan
4. Penetapan Darwis, S.Kp., M.Kes Direktur Poltekkes
Januari 2020
Kemenkes ehatan
5. Pengendalian Nehru Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep GJM Jurusan Keperawatan
Januari 2020

1. Tujuan Prosedur Pasien mampu berinteraksi dengan pasien lain


2. Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan gangguan jiwa
3. Definisi istilah Keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi
dengan orang lain disekitarnya
4. Prosedur Dilakukan
Prosedur Tindakan
Ya
FASE ORIENTASI:
1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
FASE KERJA
SP I : Identifikasi pasien tiggal di rumah dengan siapa, siapa orang yang paling
disayangi, siapa orang yang tidak disukai; identifikasi penyebab pasien tidak mau
berinteraksi dengan orang lain; jelaskan keutungan berinteraksi dan kerugian bila
tidak berinteraksi dengan orang lain; Ajarkan cara memperkenalkan diri

SP II : Identifikasi kemampuan pasien memperkenalkan diri; ajarkan pasien


berkenalan dengan 2-3 orang dan orientasikan dengan kegiatan harian.
SP III : Identifikasi kemampuan SP 1 dan 2, selanjutnya ajarkan berkenalan dengan 3-
4 orang dan libatkan dalam kegiatan harian.
SP IV : Identifikasi kemampuan SP 1, 2, dan 3, lanjutkan ajarkan pasien berkenalan
dengan 4-5 orang dan libatkan dalam kegiatan sosial (berbelanja ke warung)

FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
5. Dasar Hukum
6. Dokumen terkait
7. Referensi Format Asuhan Keperawatan Gangguan Jiwa Workshop Keperawatan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan
Keperawatan. Program Studi Ners Spesialis I Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Bengkulu, ……………………………….
Penguji

( ……………………………….………….)
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN Nomor
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU Tanggal
GUGUS JAMINAN MUTU (GJM) Revisi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN HALUSINASI
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Proses Penanggung Jawab Tanggal
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ervan, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Sp.Kep.J Koordinator Laboratorium
Januari 2020
Jiwa
2. Pemeriksaan Hermansyah, S.Kep., Ns., M.Kep KPS Sarjana Terapan
Januari 2020
Keperawatan
3. Persetujuan Dahrizal, S.Kp., MPH Ketua Jurusan
Januari 2020
Keperawatan
4. Penetapan Darwis, S.Kp., M.Kes Direktur Poltekkes
Januari 2020
Kemenkes ehatan
5. Pengendalian Nehru Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep GJM Jurusan Keperawatan
Januari 2020

1. Tujuan Prosedur Pasien tidak mempunyai tindakan menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa.

2. Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan gangguan jiwa
3. Definisi istilah Perilaku destruktif terhadap diri sendiri, orang lain atau lingkungannya, disebabkan gangguan persepsi sensori yang
dialami pasien.
4. Prosedur Dilakukan
Prosedur Tindakan
Ya
FASE ORIENTASI:
1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
FASE KERJA
SP I : Identifikasi halusinasi ; isi, frekuensi, durasi, situasi
SP II : Evaluasi SP I ; Menjelaskan cara pemberian obat dan jenis-jenis obat
SP III : Ajarkan pasien cara bercakap-cakap
SP IV : Melakukan kegiatan terjadwal
FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
5. Dasar Hukum
6. Dokumen terkait
7. Referensi Format Asuhan Keperawatan Gangguan JiwaWorkshop Keperawatan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan

Bengkulu, ……………………………….
Penguji

( ……………………………….………….)
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN Nomor
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU Tanggal
GUGUS JAMINAN MUTU (GJM) Revisi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Proses Penanggung Jawab Tanggal
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ervan, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Sp.Kep.J Koordinator Laboratorium
Januari 2020
Jiwa
2. Pemeriksaan Hermansyah, S.Kep., Ns., M.Kep KPS Sarjana Terapan
Januari 2020
Keperawatan
3. Persetujuan Dahrizal, S.Kp., MPH Ketua Jurusan
Januari 2020
Keperawatan
4. Penetapan Darwis, S.Kp., M.Kes Direktur Poltekkes
Januari 2020
Kemenkes ehatan
5. Pengendalian Nehru Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep GJM Jurusan Keperawatan
Januari 2020

1. Tujuan Prosedur Pasien mau dan mampu untuk melakukan perawatan diri.
2. Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan gangguan jiwa
3. Definisi istilah Perilaku oenurunan kemampuan atau tidak mampu dan tidak mau untuk melakukan perawatan diri sendiri
4. Prosedur maupun lingkungannya. Dilakukan
Prosedur Tindakan
Ya
FASE ORIENTASI:
1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
FASE KERJA
SP I : Identifikasi kebersihan diri pasien; kebersihan diri meliputi (mandi, berpakaian,
potong rambut, dan gosok gigi); Latih pasien melakukan kebersihan diri.
SP II : Evaluasi SP I ; Mengajarkan cara berdandan ( Bersisir bagi perempuan dan
bercukur bagi laki-laki)
SP III : Evaluasi SP I dan II; Mengajarkan cara makan dan minum yang benar.
SP IV : Evaluasi SP I, II, dan III; Mengajarkan Toilet Traning (cara BAB dan BAK yag
benar).
FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
5. Dasar Hukum
6. Dokumen terkait
7. Referensi Format Asuhan Keperawatan Gangguan JiwaWorkshop Keperawatan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan

Bengkulu, ……………………………….
Penguji

( ……………………………….………….)
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN Nomor
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU Tanggal
GUGUS JAMINAN MUTU (GJM) Revisi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN WAHAM
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Proses Penanggung Jawab Tanggal
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ervan, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Sp.Kep.J Koordinator Laboratorium
Januari 2020
Jiwa
2. Pemeriksaan Hermansyah, S.Kep., Ns., M.Kep KPS Sarjana Terapan
Januari 2020
Keperawatan
3. Persetujuan Dahrizal, S.Kp., MPH Ketua Jurusan
Januari 2020
Keperawatan
4. Penetapan Darwis, S.Kp., M.Kes Direktur Poltekkes
Januari 2020
Kemenkes ehatan
5. Pengendalian Nehru Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep GJM Jurusan Keperawatan
Januari 2020

1. Tujuan Prosedur Pasien mampu berorintasi dengan benar tehadap realistik yang ada.
2. Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan gangguan jiwa
3. Definisi istilah Perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian.
4. Prosedur Dilakukan
Prosedur Tindakan
Ya
FASE ORIENTASI:
1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
FASE KERJA
SP I : Identifikasi penyebab waham; orintasikan pada realita; pemenuhan terhadap
kebutuhan dasar yang belum tepenuhi.
SP II : Evaluasi SP I, Mengajarkan mengkontrol waham dengan minum obat secara
SP III : Identifikasi dan lakukan kegiatan yang diminati oleh pasien.
SP IV : Lanjutkan melakukan kegiatan lainnya yang diminati oleh pasien.
FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
5. Dasar Hukum
6. Dokumen terkait
7. Referensi Format Asuhan Keperawatan Gangguan JiwaWorkshop Keperawatan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan

Bengkulu, ……………………………….
Penguji

( ……………………………….………….)
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN Nomor
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU Tanggal
GUGUS JAMINAN MUTU (GJM) Revisi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Proses Penanggung Jawab Tanggal
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ervan, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Sp.Kep.J Koordinator Laboratorium
Januari 2020
Jiwa
2. Pemeriksaan Hermansyah, S.Kep., Ns., M.Kep KPS Sarjana Terapan
Januari 2020
Keperawatan
3. Persetujuan Dahrizal, S.Kp., MPH Ketua Jurusan
Januari 2020
Keperawatan
4. Penetapan Darwis, S.Kp., M.Kes Direktur Poltekkes
Januari 2020
Kemenkes ehatan
5. Pengendalian Nehru Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep GJM Jurusan Keperawatan
Januari 2020

1. Tujuan Prosedur Pasien mempunyai pandangan positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain serta lingkungannya.
2. Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan gangguan jiwa
3. Definisi istilah Perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian. Perilaku destruktif
4. Prosedur Dilakukan
Prosedur Tindakan
Ya
FASE ORIENTASI:
1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
FASE KERJA
SP I : Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang ada pada diri pasien; Buat
daftar, dan minta pasien untuk memilih kegiatan apa yang akan dilakukan hari ini.

SP II : Evaluasi kemampuan SP I; Lanjutkan latihan kemampuan positif ke II.


SP III : Evaluasi kemampuan SP I dan II; Lanjutkan latihan kemampuan positif ke III.

SP IV : Evaluasi kemampuan SP I, II dan III; Lanjutkan latihan kemampuan positif ke IV.

FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
5. Dasar Hukum
6. Dokumen terkait
7. Referensi Format Asuhan Keperawatan Gangguan JiwaWorkshop Keperawatan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan

Bengkulu, ……………………………….
Penguji

( ……………………………….………….)
: 001/04/2018
: Okt 2018
: Jan 2020

Tanggal

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

yang dapat mengancam nyawa.

awatan gangguan jiwa


da kematian. Perilaku destruktif
n individu menyadari hal ini

Dilakukan
Tidak

. (2016). Satuan Asuhan


rawatan Universitas Indonesia

ulu, ……………………………….

………………………….………….)
: 001/04/2018
: Okt 2018
: Jan 2020
ERILAKU KEKERASAN

Tanggal

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

ng ada disekitarnya
awatan gangguan jiwa
da kematian. Perilaku destruktif

Dilakukan
Tidak

. (2016). Satuan Asuhan


rawatan Universitas Indonesia

ulu, ……………………………….

………………………….………….)
: 001/04/2018
: Okt 2018
: Jan 2020

Tanggal

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

awatan gangguan jiwa


ali tidak mampu berinteraksi

Dilakukan
Tidak

. (2016). Satuan Asuhan


rawatan Universitas Indonesia

ulu, ……………………………….

………………………….………….)
: 001/04/2018
: Okt 2018
: Jan 2020

Tanggal

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

yang dapat mengancam nyawa.

awatan gangguan jiwa


n gangguan persepsi sensori yang

Dilakukan
Tidak

. (2016). Satuan Asuhan

ulu, ……………………………….

………………………….………….)
: 001/04/2018
: Okt 2018
: Jan 2020
PERAWATAN DIRI

Tanggal

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

awatan gangguan jiwa


an perawatan diri sendiri
Dilakukan
Tidak

. (2016). Satuan Asuhan

ulu, ……………………………….

………………………….………….)
: 001/04/2018
: Okt 2018
: Jan 2020

Tanggal

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

awatan gangguan jiwa

Dilakukan
Tidak

. (2016). Satuan Asuhan

ulu, ……………………………….

………………………….………….)
: 001/04/2018
: Okt 2018
: Jan 2020
GA DIRI RENDAH

Tanggal

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

awatan gangguan jiwa


da kematian. Perilaku destruktif
Dilakukan
Tidak

. (2016). Satuan Asuhan

ulu, ……………………………….

………………………….………….)
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
GUGUS JAMINAN MUTU (GJM)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN RPK
DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Ervan, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Sp.Kep.J Koordinator Laboratorium
2. Pemeriksaan Hermansyah, S.Kep., Ns., M.Kep JiwaTerapan
KPS Sarjana
Keperawatan
3. Persetujuan Dahrizal, S.Kp., MPH Ketua Jurusan
Keperawatan
4. Penetapan Darwis, S.Kp., M.Kes Direktur Poltekkes
Kemenkes ehatan
5. Pengendalian Nehru Nugroho, S.Kep.,Ns.,M.Kep GJM Jurusan Keperawatan

1. Tujuan Prosedur Pasien tidak mempunyai tindakan menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa.

2. Luas Lingkup SOP Melingkupi pelayanan keperawatan yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan gangguan jiwa

3. Definisi istilah Perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian. Perilaku destruktif
diri yang mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya adalah kematian dan individu menyadari hal ini
sebagai sesuatu yang diinginkan.
4. Prosedur
Prosedur Tindakan

FASE ORIENTASI:
1. Memberikan salam terapeutik dan berkenalan :
a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
FASE KERJA
SP I : Identifikasi penyebab resiko bunuh diri; Identifiksi ide, isyarat dan percobaan
bunuh diri; identifikasi lingkungan sekitar yang membahayakan; identifikasi aspek
positif yang dimiliki pasien dan sugestikan ke pasien.
SP II : Identifikasi aspek positif yang dimiliki keluarga dan lingkungan serta
sugestikan ke pasien.
SP III : Identifikasi dan rancang harapan dan masa depan pasien (cita-cita dan masa
depan yang akan dicapai oleh pasien) terapkan langkah I.
SP IV : Identifikasi dan rancang harapan dan masa depan pasien (cita-cita dan masa
depan yang akan dicapai oleh pasien) terapkan langkah selanjutnya.

FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindakan lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
5. Dasar Hukum
6. Dokumen terkait
7. Referensi Format Asuhan Keperawatan Gangguan JiwaWorkshop Keperawatan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan
Keperawatan. Program Studi Ners Spesialis I Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Bengkulu, ……………………………….

( ……………………………….………….)
Nomor : 001/04/2018
Tanggal : Okt 2018
Revisi : Jan 2020
NAAN PADA PASIEN RPK

Tanggal

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

Januari 2020

akukan tindakan yang dapat mengancam nyawa.

an asuhan keperawatan gangguan jiwa

pat mengarah pada kematian. Perilaku destruktif


alah kematian dan individu menyadari hal ini

Dilakukan
Ya Tidak
atan Jiwa ke-X, UI. (2016). Satuan Asuhan
akultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Bengkulu, ……………………………….
Penguji

( ……………………………….………….)

Anda mungkin juga menyukai