100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
339 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman tentang pengkajian pasien yang sedang dalam kondisi terminal dan akhir kehidupan. Beberapa poin penting meliputi kriteria pasien terminal seperti kanker yang sudah metastatik dan tidak bisa disembuhkan, penyakit neuologis lanjut seperti Alzheimer, serta penilaian berkala terhadap kondisi medis pasien dan dukungan kepada keluarga. Dokumen ini bertujuan untuk memandu tenaga medis dalam melakukan pengkajian
Dokumen ini memberikan pedoman tentang pengkajian pasien yang sedang dalam kondisi terminal dan akhir kehidupan. Beberapa poin penting meliputi kriteria pasien terminal seperti kanker yang sudah metastatik dan tidak bisa disembuhkan, penyakit neuologis lanjut seperti Alzheimer, serta penilaian berkala terhadap kondisi medis pasien dan dukungan kepada keluarga. Dokumen ini bertujuan untuk memandu tenaga medis dalam melakukan pengkajian
Dokumen ini memberikan pedoman tentang pengkajian pasien yang sedang dalam kondisi terminal dan akhir kehidupan. Beberapa poin penting meliputi kriteria pasien terminal seperti kanker yang sudah metastatik dan tidak bisa disembuhkan, penyakit neuologis lanjut seperti Alzheimer, serta penilaian berkala terhadap kondisi medis pasien dan dukungan kepada keluarga. Dokumen ini bertujuan untuk memandu tenaga medis dalam melakukan pengkajian
LA TEMMAMALA SOPPENG 1/2 DITETAPKAN OLEH DIREKTUR,
STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT :
OPERASIONAL DESEMBER 2016 (SPO) dr. Hj. NIRWANA NIP 19660220 199803 2 001
PENGERTIAN Kondisi Terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami penyakit / sakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh sehingga sangat dekat dengan proses kematian.
TUJUAN Menjadi dasar bagi petugas dalam melakukan pengkajian
pasien-pasien yang dalam keadaan sekarat/terminal
KEBIJAKAN SK Direktur NOMOR :
Tentang Pengkajian Pasien
PROSEDUR 1. Setiap pasien yang dalam keadaan terminal baik yang
baru masuk maupun pasien yang telah dirawat inap akan dilakukan pengkajian sesuai dengan kebutuhannya. 2. Perawat dan dokter melakukan evaluasi perkembangan kondisi medis pasien selama masa keadaan terminal pasien 3. Dokter menjelaskan keadaan medis pasien secara berkala. 4. Setiap pasien yang dalam keadaan terminal oleh petugas diberikan alternatif perawatan. 5. Keluarga pasien berhak meminta pendampingan rohaniawan 6. Pasien yang dikaji adalah pasien yang sesuai kriteria penyakit terminal 7. Kriteria pasien dengan penyakit terminal secara umum yaitu 1.adanya kondisi pasien yang kritis 2. Penyakit kanker dengan metastase yang progresif 3. Perawatan lama 4. Sulit melakukankontrol gejala fisik dan mental 5.Permintaan keluarga 6. Adanya permintaan DNR 7. Dukungan sosial yang terbatas 8. Tekanan spiritual dan psikologis pasien dan keluarga. 8. Kriteria pasien terminal yang masuk unit Intensif yaitu gagal multi organ, prolonged ventilator, kanker metastase, ensefalopati anoksik, koma lebih dari 2 minggu. 9. Kriteria pasien terminal untuk kanker yaitu 1.metastase, 2.karnofsky < 50 atau ECOG >3, 3.metastase otak, 4.kompresi spinal kord 5. Hiperkalsemia maligna 10. Kriteria penyakit terminal untuk neuologi yaitu 1.Folstei Mini Mental Skor<20, 2.Penggunaan NGT 3.Status epileptikus > 24 jam, 4.ALS 5. Rekuren neoplasma Otak, 6.Penyakit parkinson0demensia dengan status fungsional buruk 7. Alzheimer lanjut 8.Koma lebih 2 minggu PENGKAJIAN PASIEN TERMINAL dan END OF LIFE
RSUD LA TEMMAMALA SOPPENG
No.DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN: 2/2 11.. Kriteria pasien dengan sakit terminal adalah pasien dengan RSUP kondisi penyakit terminal yang kemungkinan untuk sembuhnya sangat kecil. Pengkajiannya mencakup perawatan terintegrasi mencakup isu psikologis, prognosis, diagnosis, dukungan spiritual, identifikasi tradisi keagamaan, assessment sistematis dan education symptom assessment scale (ESAS), komunikasi dengan keluarga, dll . Pengkajiannya dirangkaikan dengan pengkajian pasien end of life, yang dicatat pada format khusus pasien terminal dan pasien end of life. 12. Pasien yang akan meninggal, pasien terminal dan keluarganya dilakukan assesmen ulang yang frekuensinya lebih sering sesuai kondisi pasien hingga tidak membutuhkan lagi resusitasi. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan hasil assesmen DPJP Utama atau tim yang menangani pasien dilakukan pada format pasien terminal dan end of life, yang pencatatannya juga dilakukan pada lembaran terintegrasi. 13. Semua pengkajian di dokumentasikan oleh rekam medis dicatat pada format pengkajian pasien terminal dan end of life