Anda di halaman 1dari 5

PEMBERI ASUHAN PASIEN

NOMOR DOKUMEN: NOMOR HALAMAN


RSCM/SOP/KOMNAK REVISI: 1/5
Rumah Sakit Cut Meutia
/ / I /2018 00
Jl. Garuda No. 01, Kebun
Baru Langsa

Ditetapkan oleh:

STANDAR Tanggal Terbit: Kepala Rumah Sakit Cut Meutia

PROSEDUR 31 Januari 2018

OPERASIONAL

dr. Hj. Cut Diah AK, MM.


Staf Rumah Sakit yg secara langsung memberikan
asuhan kepada pasien, antara lain dokter, perawat,
PENGERTIAN
bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis, penata anestesi,
terapis fisik dsb
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
TUJUAN
mencitakan proses asuhan yang berfokus pada pasien
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Cut
KEBIJAKAN Meutia Langsa Nomor : RSCM/SK/ / I /2018 tentang
Kebijakan Profesional Pemberi Asuhan.
PROSEDUR A. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
1. DPJP Merencanakan dan mengarahkan kerangka
pokok asuhan
2. DPJP mengkoordinasikan asuhan pasien dengan
seluruh PPA
3. DPJP berkolaborasi dengan semua PPA terkait
4. DPJP mesintesis semua SOAP terkait
5. DPJP menginterpretasi asesmen
6. DPJP mereview rencana semua PPA lainnya, buat
catatan/notasi di CPPT, sehingga terlaksana
asuhan pasien terintegrasi serta kontinuitas
asuhannya memenuhi kebutuhan pasiennya.
7. DPJP melakukan verifikasi (telah melakukan
review) paraf.
8. DPJP berkomunikasi dengan Case Manager agar
PEMBERI ASUHAN PASIEN

NOMOR DOKUMEN: NOMOR HALAMAN


RSCM/SOP/KOMNAK REVISI: 2/5
Rumah Sakit Cut Meutia
/ / I /2018 00
Jl. Garuda No. 01, Kebun
Baru Langsa

terjaga kontinuitas pelayanan pasien memenuhi


kebutuhan pasiennya
B. PPA ( Profesional Pemberi Asuhan) adalah Tim
Interdisiplin
1. Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dlm asuhan, pengambilan keputusan
dan pilihan mereka oleh PPA
2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
mendengarkan, menghormati dan menghargai
pandangan serta pilihan pasien dan keluarga.
3. Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar
belakang kultural pasien dan keluarga dimasukkan
dalam perencanaan pelayanan dan pemberian
pelayanan kesehatan oleh PPA
4. Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara
lengkap pasien dan keluarga.
5. Pasien dan keluarga menerima informasi tepat
waktu, lengkap, dan akurat dari PPA
6. Informasi dan edukasi diberikan oleh PPA
berdasarkan kebutuhan pasien dan dilakukan
konfirmasi apakah pasien dan keluarga sudah
mengerti
7. Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dalam asuhan, pengambilan
keputusan dan pilihan oleh PPA
C. MPP ( Manajer Pelayanan Pasien / case manager )
1. MPP Menjaga kontinuitas pelayanan selama
PEMBERI ASUHAN PASIEN

NOMOR DOKUMEN: NOMOR HALAMAN


RSCM/SOP/KOMNAK REVISI: 3/5
Rumah Sakit Cut Meutia
/ / I /2018 00
Jl. Garuda No. 01, Kebun
Baru Langsa

pasien tinggal di rumah sakit


2. Skrining Pasien yg butuh manajemen
pelayanan: resiko tinggi, biaya tinggi, potensi
komplein tinggi, penyakit kronis, pembiayaan
yg komple , kasus komplek/rumit dll oleh MPP
3. MPP melakukan asesmen utilitas,
mengumpulkan informasi dan data klinis, psiko
sosial, sosio ekonomi dll.
4. MPP membuat rencana pelayanan yaitu
berkolaborasi dengan DPJP, PPA lain untuk
asuhan selanjutnya .
5. MPP memfasilitasi untuk inter aksi dengan
DPJP, PPA, bagian Administrasi, perwakilan
Pembayar , unit kerja lain .dll.
6. MPP mengadvokasi termasuk proses
pemulangan yg aman dan ke pemangku
jabatan lain dll.
7. Dokumentasi dalam format pemberian edukasi
dan informasi
D. Clinical Pathway terintegrasi
Clinical pathway digunakan sebagai pedoman
dalam memberikan asuhan klinis dan bermanfaat
dalam upaya untuk memastikan adanya integrasi
dan koordinasi yang efektif dari pelayanan.
1. Pelayanan terpadu/terintegrasi dan berfokus
pasien
2. Melibatkan semua profesional pemberi asuhan
(dokter, perawat, bidan, farmasis, nutrisionis,
fisioterapis, dll)
PEMBERI ASUHAN PASIEN

NOMOR DOKUMEN: NOMOR HALAMAN


RSCM/SOP/KOMNAK REVISI: 4/5
Rumah Sakit Cut Meutia
/ / I /2018 00
Jl. Garuda No. 01, Kebun
Baru Langsa

3. Mencatat seluruh kegiatan asuhan (rekam


medis)
4. Penyimpangan kegiatan asuhan dicatat
sebagai varians
E. Rencana pulang terintegrasi (integrated discharge
planning)
Discharge planning merupakan komponen dari
sistem perawatan berkelanjutan, pengkajian
dilakukan terhadap :
1. Data pasien
2. Ketika melakukan pengkajian kepada pasien,
keluarga harus menjadi bagian dari unit
perawatan
3. Keluarga harus dilibatkan agar transisi
perawatan dari Rumah Sakit ke rumah dapat
efektif
4. Pasien dan keluarga di informasikan jenis obat
dan manfaat masing masing obat, dosis, waktu
pemberian serta efek samping yang mungkin
timbul serta upaya penanganannya
5. Pasien dan keluarga harus menjaga
keteraturan minum obat
6. Pasien dan keluarga harus meminum obat
sesuai aturan
F. Asuhan gizi terintegrasi
Pasien yang pada asesmen berada pada risiko
nutrisi, akan mendapat terapi gizi. DPJP, beserta
para PPA ( Perawat, Bidan, Ahli Gizi, dll )
bekerjasama dalam merencanakan, memberikan
PEMBERI ASUHAN PASIEN

NOMOR DOKUMEN: NOMOR HALAMAN


RSCM/SOP/KOMNAK REVISI: 5/5
Rumah Sakit Cut Meutia
/ / I /2018 00
Jl. Garuda No. 01, Kebun
Baru Langsa

dan memonitor terapi gizi. Respon pasien terhadap


terapi gizi dicatat dalam CPPT dan didokumenkan
dalam rekam medis pasien.
Unit Rawat Inap
Unit Gizi
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi
Unit Laboratorium
Unit Radiologi

Anda mungkin juga menyukai