Anda di halaman 1dari 10

PELAYANAN DAN ASUHAN TERINTEGRASI

Halaman
Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen No. Revisi
1 dari 1
02.07.02 Lahat SPO/164/I/2019 -

SPO Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.02


Lahat ,
( STANDAR
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL )
27/1/2019

dr. Fauzi Mustakman., Sp.B


Mayor Ckm. NRP 11040000290974
Staf Rumah Sakit yang secara langsung memberikan asuhan kepada
PENGERTIAN pasien, antara lain dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker, , terapis
fisik dsb
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencitakan proses
asuhan yang berfokus pada pasien
Pelayanan kesehatan pada pasien mengacu pada peraturan dan
undang-undang yang berlaku.
KEBIJAKAN Pelayanan Kesehatan pada pasien tertuang dalam kebijakan panduan
daan pedoman yang di tanda tangani oleh kepala rumah sakit TK IV
02.07.02 Lahat
A. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
1. DPJP Merencanakan dan mengarahkan kerangka pokok
asuhan
2. DPJP mengkoordinasikan asuhan pasien dengan seluruh PPA
3. DPJP berkolaborasi dengan semua PPA terkait
PROSEDUR 4. DPJP mesintesis semua SOAP terkait
5. DPJP menginterpretasi asesmen
6. DPJP mereview rencana semua PPA lainnya, buat
catatan/notasi di CPPT,sehingga terlaksana asuhan pasien
terintegrasi serta kontinuitas asuhannya memenuhi kebutuhan
pasiennya.
7. DPJP melakukan verifikasi (telah melakukan review) paraf.
8. DPJP berkomunikasi dengan Case Manager agar terjaga
kontinuitas pelayanan pasien memenuhi kebutuhan pasiennya
B. PPA ( Profesional Pemberi Asuhan) adalah Tim Interdisiplin
1. Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dalam asuhan, pengambilan keputusan dan
pilihan mereka oleh PPA
2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mendengarkan,
menghormati dan menghargai pandangan serta pilihan pasien
dan keluarga.
3. Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang cultural
pasien dan keluarga dimasukkan dalam perencanaan
pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan oleh PPA
4. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mengkomunikasikan dan
berbagi informasi secara lengkap pasien dan keluarga.
5. Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap,
dan akurat dari PPA
6. Informasi dan edukasi diberikan oleh PPA berdasarkan
kebutuhan pasien dan dilakukan konfirmasi apakah pasien dan
keluarga sudah mengerti
7. Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dalam asuhan, pengambilan keputusan dan
pilihan oleh PPA
C. MPP ( Manajer Pelayanan Pasien / case manager )
1. MPP Menjaga kontinuitas pelayanan selama pasien tinggal
di rumah sakit
2. Skrining Pasien yang butuh manajemen pelayanan: resiko
tinggi, biaya tinggi, potensi komplein tinggi, penyakit kronis,
pembiayaan yang komple ,kasus komplek/rumit dan lain-
lain oleh MPP
3. MPP melakukan asesmenutilitas, mengumpulkan informasi
dan data klinis, psikososial, sosioekonomi dan lain-lain.
4. MPP membuat rencana pelayanan yaitu berkolaborasi
dengan DPJP, PPA lain untuk asuhan selanjutnya .
5. MPP memfasilitasi untuk inter aksi dengan DPJP, PPA, bag
Administrasi, perwakilan Pembayar ,unit kerjalain dan lain-
lain.
6. MPP mengadvokasi termasuk proses pemulangan yang
aman dan kepemangku jabatan lain dll.
7. Dokumentasi dalam format pemberian edukasi dan
informasi
D. Clinical Pathway terintegrasi
Clinical pathway digunakan sebagai pedoman dalam
memberikan asuhan klinis dan bermanfaat dalam upaya untuk
memastikan adanya integrasi dan koordinasi yang efektif dari
pelayanan.
1. Pelayanan terpadu/terintegrasi dan berfokus pasien
2. Melibatkan semua professional pemberi asuhan (dokter,
perawat, bidan, farmasis, nutrisionis, fisioterapis, dll)
3. Mencatat seluruh kegiatan asuhan (rekam medis)
4. Penyimpangankegiatanasuhandicatatsebagaivarians
E. Rencana pulang terintegrasi (integrated discharge planning)
Discharge planning merupakan komponen dari system
perawatan berkelanjutan, pengkajian dilakukan terhadap :
1. Data pasien
2. Ketika melakukan pengkajian kepada pasien, keluarga
harus menjadi bagian dari unit perawatan
3. Keluarga harus dilibatkan agar transisi perawatan dari
Rumah Sakit ke rumah dapat efektif
4. Pasien dan keluarga di informasikan jenis obat dan manfaat
masing masing obat, dosis, waktu pemberian serta efek
samping yang mungkin timbul serta upaya penanganannya
5. Pasien dan keluarga harus menjaga keteraturan minum
obat
6. Pasien dan keluarga harus meminum obat sesuai aturan
F. Asuhan gizi terintegrasi
Pasien yang pada asesmen berada pada risiko nutrisi, akan
men dapat terapi gizi. DPJP, beserta para PPA ( Perawat,
Bidan, Ahli Gizi, dll ) bekerjasama dalam merencanakan,
memberikan dan memonitor terapi gizi. Respon pasien
terhadap terapi gizi dicatat dalam CPPT dan di dokumenkan
dalam rekam medis pasien.

Rawat Jalan dan rawat inap


Radiologi
UNIT TERKAIT Laboratorium
Instalasi Farmasi
Unit Gizi
PENGISIAN FORMULIR CATATAN PERKEMBANGAN
TERINTEGRASI

Rumah Sakit Tk.IV


No. Dokumen No. Revisi Halaman
02.07.02 Lahat
SPO/154/I/2019 1 dari 4

Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.02


Lahat ,

SPO
(STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL) 27/1/2019

dr. Fauzi Mustakman., Sp.B


Mayor Ckm. NRP 11040000290974

Suatu kegiatan tim yang terdiri dari dokter, perawat/bidan,


nutrisionis dan farmasi dalam menyelenggarakan asuhan yang
PENGERTIAN
terintegrasi dalam satu lokasi rekam medis, yang dilaksanakan
secara kolaborasi dari masing-masing profesi.

 Sebagai acuan untuk mengisi formulir catatan


perkembangan terintegrasi
 Melaksanakan program keselamatan pasien
TUJUAN  Sebagai alat bukti bila terjadi gugatan atau complain
 Sebagai wadah komunikasi antara tim kesehatan yang
terlibat dalam pemberian pelayanan pasien
Semua rencana proses asuhan pasien di catat dalam format
CPPT- Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi yang diisi
KEBIJAKAN oleh semua tenaga kesehatan yang memberikan asuhan pasien,
UMUM
dengan menggunakan format sesuai dengan profesi masing-
masing.
PENGISIAN FORMULIR CATATAN PERKEMBANGAN
TERINTEGRASI

Rumah Sakit Tk.IV


No. Dokumen No. Revisi Halaman
02.07.02 Lahat
SPO/154/I/2019 - 2 dari 4

 Rumah Sakit TK IV 02.07.02 Lahat memutuskan proses


asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi
pelayanan kesehatan dan juga melibatkan berbagai unit kerja
dan pelayanan.

 Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien


menjadi tujuan agar menghasilkan proses asuhan yang
efisien.Rumah Sakit TK IV 02.07.02 Lahatmenggunakan
prangkat dan tekhnik agar dapat mengintigrasi dan mengordinasi
lebih baik asuhan pasien dengan menggunakan catatan CPPT

 Rumah Sakit TK IV 02.07.02 Lahatmenggunakan prangkat


dan tekhnik agar dapat mengintigrasi dan mengordinasi lebih
baik asuhan pasien dengan menggunakan catatan CPPT

 CPPT merupakan catatan perkembangan yang di isi oleh


dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, analis, petugas rehabilitasi
rumah sakit.
KEBIJAKAN
KHUSUS  Rumah Sakit juga memutuskan perbedaan cara penulisan
antara dokter dan petugas medis lainya, dokter, perawat,bidan,
fisiotherapis menggunakan format SOAP, untuk ahli gizi
menggunakan format ADIME, sedangkan untuk apoteker
menggunakan format IAR.

 Seluruh kegiatan pemeriksaan, analisa dan rencana


penatalaksanaan dan perawatan pasien dicatat pada form CPPT
dan dibaca serta diverifikasi oleh DPJP utama dengan
membubuhkan stempel nama tanda tangan, tanggal dan jam (
maksimal dalam waktu 24 jam ).
PENGISIAN FORMULIR CATATAN PERKEMBANGAN
TERINTEGRASI

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen Halaman


02.07.02 Lahat No. Revisi 3 dari 4
SPO/154/I/2019
-

 Nama : diisi dengan nama lengkap pasien.

 RM/Medical Record : diisi dengan nomer rekam medis


pasien yang diberikan dari rekam medis yang terdiri dari 6
(enam) digit angka secara lengkap dan jelasTulis tanggal lahir
pasien meliputi tanggal, bulan dan tahun.

 Tgl / jam(kolom 1) : diisi dengan tanggal dan jam pencatatan


dilakukan.

 Profesi / bagian (kolom 2) : diisi dengan jenis profesi atau


bagian petugas yang melakukan pencatatan dalam formulir.
Contoh : Dokter DPJP, Perawat, Ahli Gisi, bidan dan Farmasi
.
 Anamnese pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang
PEROSEDUR
diagnosa dan planning (terapi dan instruksi) pada kolom

 Dokter akan melakukan pencatatan setiap hari setiap kali


melakukan visite dan sewaktu-waktu bila terjadi perubahan
kondisi pasien, maupun kondisi kritis saat pasien akan
menjelang ajal dengan format SOAP.

 Perawat akan melakukan pencatatan setiap hari setiap akhir


shif dan bila sewaktu-waktu terjadi perubahan kondisi pasien
serta pada saat pasien menjelang ajal dengan format SOAP
yang perlu diinformasikan pada petugas kesehatan lain. Pada
saat tenaga medis melaporkan keluhan pasien kepada dokter
via telpon dengan menggunakan format SBAR
PENGISIAN FORMULIR CATATAN PERKEMBANGAN
TERINTEGRASI

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen


02.07.02 Lahat No. Revisi Halaman
SPO/154/I/2019
- 4 dari 4

Paraf dan nama jelas (kolom 4) : diisi dengan paraf dan nama
jelas petugas medis dan membubuhkan stempel Read Back jika
menerima intruksi melaluivia telpon. Paraf dan nama jelas pada
(kolom 5) dan CPPT diverifikasi dokter DPJP utama setiap hari’
Dokter mengisi cppt dengan menggunakan pena tinta warna
hitam,.
Ada garis setelah masing-masing profesi mengisi CPPT
ditanggal dan dihari yang sama.

UNIT TERKAIT Komite medis,


komite keperawatan,
Ahli gizi,
Farmasi.
CASE MANAGER

Halaman
No. Dokumen No. Revisi 1 dari 2

Rumah Sakit Tk.IV SPO/163/I/2019


02.07.02 Lahat
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK.IV 02.07.02
Tanggal Terbit: Lahat
19/I/2019
SPO
(STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL)

dr. Fauzi Mustakman., Sp.B


Mayor Ckm. NRP 11040000290974
Case Manager adalah profesional di rumah sakit yang
melaksanakan management pelayanan pasien dan sebagai
PENGERTIAN
penjembatan penghubung antara pasien dan tim pemberi
pelayanan.
1. Menyediakan perencanaan pelayanan perawatan
2. Melakukan koordinasi dengan semua tim pemberi
pelayanan
3. Mengevaluasi hasil pelayanan perawatan pasien agar
lebihefektif dan efisien.
TUJUAN 4. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP
dan DPJP guna menjaga kontinuitas pelayanan.
5. Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien
memperoleh pelayanan yang optimal dalam pelayanan
kesehatan
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.02 Lahat
KEBIJAKAN NOMOR 050 Kep/24/1/2019 tentang pelayanan Case
Manager.
1. Case Manager Mengidentifikasi pasien-pasien yang
membutuhkan koordinasi Manager Kasus
2. Mengkoordinasikan masalah pelayanan pasien
dengan DPJP maupun bagian/Instalasi/ Unit terkait
dengan rencanamaupun tindakan medis/ keperawatan
3. Memberikan informasi kepada pasien/ keluarga pasien
mengenai perkembangan pelayanan kesehatannya
PROSEDUR
4. Turut serta dalam rapat tim pelayanan pasien
5. Membuat laporan perkembangan pasien
6. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan
manajemen pelayanan pasien berdasarka kondisi dan
keadaan pasien (pasien dengan perawatan yang lama,
dokter DPJP lebih dari 2, pasien yang biaya perawatan
besar).
CASE MANAGER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.IV 2 dari 2
02.07.02 Lahat SPO/163/I/2019

7. Melakukan asesmen utilitas dengan mengumpulkan


berbagai informasi klinis, psiko sosial, sosio ekonomis
maupun sistem pembayaran yang dimiliki pasien.
8. Menyusun rencana manajemen pelayanan,
berkolaborasi dengan DPJP serta anggota tim klinis
PROSEDUR lainnya.
9. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara
MPP dengan DPJP guna kelangsungan kontinuitas
pelayanan

1. Komite Medik.
2. Siyanmed.
3. SMF Semua Departemen.
4. UGD.
5. Instalasi Kamar Operasi.
6. Instalasi Anestesi
UNIT TERKAIT 7. Instalasi Radiologi.
8. Unit Laboratorium.
9. Instalasi Rawat Inap.
10. Instalasi Rawat Jalan.

Anda mungkin juga menyukai