Anda di halaman 1dari 5

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PUTRA DALIMA

NOMOR : 006/PAP/SK-DIR/RSIAPD/VIII/2019
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN RSIA PUTRA DALIMA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit,


diperlukan adanya Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien di RSIA
PUTRA DALIMA.
b. Bahwa Kebijakan Assesmen di RSIA PUTRA DALIMA , agar digunakan
sebagai pedoman penatalaksanaan pelayanan di RSIA PUTRA DALIMA.
c. Bahwa sesuai butir tersebut diatas perlu ditetapkan dalam Surat Keputusan
Direktur RSIA PUTRA DALIMA.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290
/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran

M EM UTU SKA N

Menetapkan : KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN RSIA PUTRA


DALIMA
Kesatu : Memberlakukan Surat Keputusan Direktur Nomor : 006/PAP/SK-
DIR/RSIAPD/VIII/2019 tentang Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien
RSIA PUTRA DALIMA, agar dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan
di RSIA PUTRA DALIMA.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai dilakukan
pencabutan kembali.
Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal - hal yang perlu
penyempurnaan, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tangerang Selatan


PadaTanggal : 10 Agustus 2019

Direktur RSIA PUTRA DALIMA

dr. Farida
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PUTRA DALIMA

NOMOR: 006/PAP/SK-DIR/RSIAPD/VIII/2019
TANGGAL: 10 Agustus 2019

TENTANG: KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN RSIA PUTRA


DALIMA

KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN


RSIA PUTRA DALIMA

1. Pelayanan Unit :
a. Pelayanan Unit Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat Intensif, Laboratorium dan
Radiologi dilaksanakan dalam 24 jam. Pelayanan Rawat Jalan sesuai dengan jadwal
praktik dokter.
b. Pelayanan Kamar Operasi dilaksanakan dalam jam kerja, dan dilanjutkan dengan
sistem shift, lembur, dan on call.
c. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
d. Seluruh staf RSIA Putra Dalima harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan dan standar prosedur operasional yang berlaku, serta sesuai
dengan etika profesi, etika RSIA Putra Dalima dan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Seluruh staf RSIA Putra Dalima dalam melaksanakan pekerjaannya wajib selalu
sesuai dengan ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3),
termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
2. Rumah sakit memberikan akses asuhan dan pengobatan yang memadai dan diberikan
oleh PPA yang kompeten tidak bergantung pada hari setiap minggu dan waktunya setiap
hari (“3-24-7”)
3. Rumah Sakit mengatur alokasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pasien pada
populasi yang sama dan populasi yang khusus
4. Rumah sakit menyediakan form assesmen yang mengaplikasikan metode Informasi,
Analisis, dan Rencana (IAR) dan akan digunakan oleh PPA dalam pemberian asuha n
kepada pasien
5. Rumah sakit menetapkan regulasi bagi pimpinan unit pelayanan untuk bekerja sama
memberikan proses asuhanseragam dan mengacu pada peraturan perundang-undangan
6. Rumah sakit menetapkan proses untuk melakukan integrasi serta koordinasi pelayanan
dan asuhan kepada pasien
7. Rumah sakit menetapkan bahwa proses pelayanan dan asuhan terintegrasi
terdokumentasi pada lembar Catatan Perkembangan Pasien (CPPT)
8. Rumah sakit mengatur asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh DPJP dan PPA
lainnya dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
9. Rumah sakit menetapkan peraturan mengenai tata cara pemberian instruksi yang
diberikan oleh PPA yang kompeten dan berwenang, untuk dicatat di rekam medis pasien
10. Rumah sakit menetapkan regulasi tindakan klinis dan diagnosis yang diminta
dilaksanakan dan diterima hasilnya serta disimpan diberkas rekam medis pasien
11. Pasien dan keluarga diberitahu mengenai hasil asuhan dan pengobatan termasuk hasil
asuhan yang tidakdiharapkan
12. Rumah sakit mampu menetapkan regulasi bahwa asuhan pasien risiko tinggi dan
pemberian pelayanan risiko tinggi diberikan berdasarkan Panduan Praktik Klinis (PPK)
dan peraturan perundang-undangan
13. Rumah sakit menetapkan regulasi proses identifikasi pasien risiko tinggi dan pelayanan
risiko tinggi sesuai dengan populasi pasiennya serta menetapkan resiko tambahan yang
mungkin berpengaruh pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
14. Rumah sakit menyelanggarakan pelatihan untuk staf klinis mengenai deteksi perubahan
kondisi pasien yang memburuk menggunakan Early Warning System (EWS) dan mampu
melakuka ntindakan
15. Rumah sakit menyediakan pelayanan resusitasi di seluruh area rumah sakit
16. Rumah sakit menyediakan pelayanan resusitasi yang tersedia dan diberikan selama 24
jam setiap hari di seluruh area rumah sakit serta peralatan medis untuk resusutasi dan
obat untuk melakukan bantuan hidup dasar perstandar sesuai dengan kebutuhan populasi
pasien
17. Rumah sakit menyediakan pelayanan darah dan produk darah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
18. Rumah sakit tidak menyelenggarakan asuhan pasien yang menggunakan alat bantu hidup
dasar atau pasien koma karena keterbatasan fasilitas. Apabila ada pasien yang
memerlukan bantuan hidup akan dirujuk ke fasilitas kesehatan lain.
19. Rumah sakit tidak menyelenggarakan asuhan pasien penyakit menular dan immuno-
suppresed
20. Rumah sakit tidak menyelenggarakan pelayanan dialisis.
21. Rumah sakit menetapkan pelayanan pasien penggunaan alat penghalang (Restraint).
22. Rumah sakit menyelanggarakan pelayanan khusus terhadap pasien usia lanjut, mereka
yang cacat, anak, populasi yang berisiko disiksa dan risiko tinggi lainnya termasuk
pasien dengan risiko bunuh diri.
23. Rumah sakit tidak memberikan pelayanan khusus terhadap pasien yang mendapatkan
kemoterapi atau pelayanan lain yang beresiko tinggi (co: terapi hiperbarik, pelayanan
radiologi intervensi) sehingga pasien yang membutuhkan pelayanan tersebut akan
dirujuk ke RS lain yang menyediakan pelayanan kemoterapi dan tindakan yang bersifat
invasive karena tidak tersedia di RSIA Putra Dalima.
24. Manajemen nutrisi :
a. Pasien di skrining untuk status gizi.
b. Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan makanan dan terapi gizi seusai dengan
status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya
c. Rumah sakit menetapkan regulasi terapi gizi terintegrasi
d. Respon pasien terhadap terapi gizi di monitor.
e. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan.
f. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik.
g. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus.
25. Manajemen nyeri:
a. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan
asesmen apabila ada rasa nyerinya.
b. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif.
c. Menyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman dan protokol.
d. Komunikasi dan mendidik pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri dan gejala
dalam konteks pribadi, budaya dan kepercayaan agama masing-masing.
26. Pelayanan pasien tahap terminal :
a. Mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang penuh hormat dan kasih
sayang pada akhir kehidupannya
b. Rumah sakit menetapkan assesmen awal dan ulang pasien dalam tahap terminal.

Ditetapkan di : Tangerang Selatan


Pada tanggal : 10 Agustus 2019

Direktur RSIA PUTRA DALIMA

dr. Farida

Anda mungkin juga menyukai