Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Andi Dewi Sumaya

NIP : C12116013

1. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan: Prosedur Pemasangan EKG


 Nama Klien : Tn. AD
 Diagnosa Medis : Demam Thypoid
 Tanggal Dilakukan : Jumat, 25 Januari 2020
 Pukul : 09:30
2. Diagnosa Keperawatan :
a. Domain 11: keamanan/perlindungan
Kelas 2: cedera fisik
(00047) Risiko kerusakan integritas kulit, faktor risiko adanya faktor mekanik (daya
gesek atau tekanan)
b. Domain 12: kenyamanan
Kelas 1: kenyamanan fisik
(00214) Gangguan rasa nyaman b/d program pengobatan
(Herdman & Kamitsuru, 2015)
3. Justifikasi tindakan yang dilakukan
Tujuan dilakukannya pemasangan EKG yaitu untuk mengetahui gambaran kelistrikan
jantung.
4. Teori singkat tindakan
a. Definisi
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu gambaran dari potensial listrik yang
dihasilkan oleh aktivitas listrik otot jantung. EKG merupakan rekaman informasi
kondisi jantung yang diambil dengan elektrokardiograf yang ditampilkan melalui
monitor atau dicetak pada kertas dalam bentuk gelombang EKG atau gelombang
PQRST (Putri, Mindara, & Suryaningsih, 2017).
b. Fungsi EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
 Aritmia jantung
 Hipertropi atrium dan ventrikel
 Iskemik dan infark miokard
 Efek obat-obatan seperti (digitalis, anti aritmia, dll)
 Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
 Penilaian fungsi pacu jantung
c. Cara pemasangan
1. Elektroda ekstremitas ini menyediakan enam sadapan pertama: sadapan I, II, III,
aVR, aVL, dan aVF.

2. Penempatan elektroda EKG


Sadapan dada (prekordial)
 V1: ruang intercostal keempat sternal kanan
 V2: ruang interkostal keempat sternal kiri
 V3:secara diagonal antara V2 dan V4
 V4: ruang interkostal kelima, garis midclavicular kiri
 V5: tingkat yang sama dengan V4, garis aksila anterior
 V6: tingkat yang sama seperti V4 dan V5, midaxillary
(Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever, 2010)
5. Prinsip dan Rasional Tindakan :

No. Tindakan Rasional


1. Mengecek program terapi medik Untuk memastikan tindakan sesuai
dengan medikasi.
2. Mengucapkan salam terapeutik Menciptakan suasana saling percaya
antara pasien dan perawat
3. Melakukan evaluasi/validasi Untuk mengevaluasi perasaan dan
keadaan pasien
4. Melakukan kontrak waktu (waktu, tempat, Untuk mengefisienkan prosedur
topik) tindakan
5. Menjelaskan langkah-langkah tindakan Menghormati hak-hak klien untuk
mengetahui tindakan yang akan
diberikan.Agar pasien ataupun
keluarga memiliki pengetahuan tentang
tindakan yang akan dilakukan
6. Mencuci tangan Sebagai salah satu upaya pegendalian
infeksi atau mencegah transmisi
mikroorganisme
7. Mempersiapkan alat Mempermudah melakukan tindakan
dengan menyiapkan terlebih dahulu.
8. Membersihkan permukaan kulit di kedua Untuk menghilangkan mikroorganisme
pergelangan tangan dan kaki dengan kapas yang ada dipermukaan kulit pasien
dan alcohol yang akan dipasangi elektroda
9. Memberi jelly EKG secukupnya di area Menjadi media dalam menghantarkan
keempat elektroda ekstremitas dan pasang kelistrikan jantung, dan menjaga kulit
elektroda tersebut di tempat yang telah pasien agar tidak muda iritasi
dibersihkan
10. Menghubungkan kabel penghubung klien Posisi yang tepat untuk menghasilkan
dengan elektroda sebagai berikut: rekaman Lead I, II, III, AVR, AVL dan
- Kabel merah dengan elektroda AVF)
dipergelangan tangan kanan
- Kabel kuning dengan elektroda di
pergelangan tangan kiri
- Kabel hijau dengan elektroda di
pergelangan kaki kiri
- Kabel hitam dengan elektroda di
pergelangan kaki kanan.
11. Membersihkan permukaan kulit di dada klien Untuk menghilangkan mikroorganisme
yang dipasang elektoda dengan kapas alcohol yang ada dipermukaan kulit pasien.
12. Memberi keenam elektroda jelly EKG Posisi yang tepat untuk menghasilkan
secukupnya dan pasang elektroda tersebut di rekaman Lead V1, V2, V3, V4, V5 dan
tempat yang telah dibersihkan dan V6.
dihubungkan dengan kabel:
C1: ruang intercostal IV garis sternal kanan
C2: ruang intercostal IV garis sternal kiri
C3: pertengahan garis lurus yang
menghubungkan C2 dan C4
C4: ruang intercostal V kiri di garis
midklavikula
C5: titik potong garis aksila kiri dengan garis
mendatar C4
C6: titik potong garis aksila kiri dengan garis
mendatar dari C5 dan C6
Catatan: C2 dan C4 adalah titik-titik yang
digunakan untuk mendengarkan bunyi
jantung I dan II
13. Menyalakan power on/off alat ekg, Memastikan alat yang digunakan
hubungkan dengan mesin EKG berfungsi
14. Menggunakan mesin EKG sesuai petunjuk
pada mesin EKG
15. Menuliskan identitas klien dipojok kiri atas: Memberikan identitas klien dapat
nama, usia, jenis kelamin, tanggal dan jam menghindari kesalahan dokumentasi
pemeriksaan. hasil rekaman EKG.
16. Merapikan alat dan bersihkan dada dan Menjaga kebersihan klien setelah
pergelangan ekstremitas klien dan sisa-sisa dilakukan perekaman
jelly
17. Membantu klien ke posisi semula yang Memberikan rasa nyaman kepada
nyaman pasien
18. Mengevaluasi respon klien Untuk mengetahui respon ataupun
perasaan pasien setelah dilakukan
tindakan
19. Merencanakan tindak lanjut
20. Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil Sebagai bukti telah dilakukannya
prosedur tindakan
(Susanti, 2017)
6. Hasil tindakan : Telah dilakukan prosedur pemasangan EKG,
dengan hasil cetakan dapat dibaca dan menunjukkan hasil EKG normal.
7. Analisa tindakan
Dalam melakukan prosedur EKG biasanya akan diberikan jelly sebagai media untuk
merekam EKG. Namun, berdasarkan hasil pengamatan beberapa perawat
tidak menggunakan jelly tetapi menggunakan air ledeng sebagai media perekam EKG
dan meyakini air ledeng merupakan media yang baik untuk merekam EKG. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Lesmana et al. (2018) didapatkan hasil bahwa
penggunaan air akan menyebabkan tingginya potensial aksi elektrokardiogram, selain itu
penggunaan air juga dapat meningkatkan kejadian artefak pada hasil perekaman
elektrokardiogram. Artefak dapat menggangu hasil pembacaan EKG, dimana artefak
akan menyembunyikan gelombang P secara sempurna ataupun sebagian sehingga dapat
mengganggu interpretasi gelombang P ataupun PR interval. Oleh karena itu, lebih baik
menggunakan jelly dibandingkan dengan menggunakan air.
8. Hambatan : Hambatan dalam prosedur ini yaitu, mesin EKG yang
lambat ketika dinyalakan, sehingga saya harus menuggu beberapa menit untuk
mendapatkan hasil, sedangkan pasien sudah menunjukkan rasa tidak nyaman. Selain itu,
pengalaman yang kurang untuk meraba dan menentukan titik lokasi penyadapat,
membuat proses sedikit lebih lama.
9. Kesimpulan dan saran untuk mencapai kompetensi yang diharapkan:
Berdasarkan prosedur tindakan maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan
prosedur pemasangan EKG harus memastikan bahwa pemasangan elektroda sudah tepat.
Pemasangan elektroda yang tidak tepat dapat menghasilkan gambaran EKG yang tidak
terbaca atau tidak sesuai kondisi pasien. Hal ini dapat menimbulkan kesalahan dalam
interpretasi EKG sehingga menghasilkan diagnosa yang keliru. Untuk menghindarinya,
pastikan tidak ada kesalahan sebelum perekaman jantung dengan melakukan pengecekan
ulang pada elektroda yang terpasang. Adapun saran untuk kedepannya agar tidak
melakukan pemasangan elektroda secara asal-asalan untuk menghindari kesalahan
interpretasi

Daftar pustaka:

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (Eds.). (2015). Diagnosa Keperawatan Definisi &
Klasifikasi 2015-2017 (10th ed.). Jakarta: Kedokteran EGC.
Lesmana, H., Wijayanti, D., Ose, M. I., Utami, P. A., & Wahyuni, R. (2018). Pengaruh
Penggunaan Jelly dan Air Ledeng Terhadap Potensial Aksi Elektrokardiogram, 13.
Putri, R. A., Mindara, J. Y., & Suryaningsih, S. (2017). Rancang Bangun Wireless
Elektrokardiogram (Ekg). Jurnal Ilmu Dan Inovasi Fisika, 1(1), 58–64.
https://doi.org/10.24198/jiif.v1n1.8
Smeltzer, S. ., Bare, B. ., Hinkle, J. ., & Cheever, K. (2010). Text book of medical surgical
nursing twelfth editionNo Title. China: Lippincott Williams & Wilkins.
Susanti, E. (2017). SOP Pemasangan EKG. Retrieved from
https://www.academia.edu/37871022/

Anda mungkin juga menyukai