TINDAKAN KEPERAWATAN PEREKAMAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
DI RUANG ADAS MANIS RSUD PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI
Disusun Oleh : Rizky Tiara Damayanti P27220018208
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS JANUARI 2019 LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN Analisis Sintesis Tindakan Perekaman EKG Pada Ny. M Di Ruang Adas Manis Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Kabupaten Boyolali
Nama Mahasiswa : Rizky Tiara Damayanti
NIM : P27220018208
Tanggal : Rabu, 16 Januari 2019
Jam : 16.00 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan besok akan dilakukan operasi
B. Diagnosa Medis G2P1A0 Hamil Aterm + Presbo C. Diagnosa Keperawatan Ansietas b/d akan menjalani prosedur invasif D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan DS : Pasien mengatakan akan dilakukan operasi besok DO : - Pasien rencana operasi besok - Pasien berusia 30 tahun - Pasien belum pernah menjalani operasi sebelumnya - TFU 29 cm, DJJ 138x/menit E. Dasar Pemikiran Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009). Electrocardiograph merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam pemeriksaan jantung. Hasil pengamatan Electrocardiograph berupa grafik Electrocardiogram yang memberikan informasi mengenai ukuran, bentuk, kapasitas, dan kelainan yang terjadi pada jantung. Electrocardiogram menghasilkan citra grafik dan pernyataan tentang normal atau abnormalnya kondisi jantung. Pada beberapa rumah sakit untuk prosedur pelaksanaan pre operative perlu dilakukan berbagai macam pemeriksaan seperti pemeriksaan EKG, pemeriksaan laboratorium, foto rontgen untuk mengetahui keadaan klien dan untuk mempertimbangkan boleh atau tidaknya dilakukan tindakan operasi.
F. Prinsip tindakan keperawatan
1. Tahap Orientasi a. Mengucapkan salam pada klien, perkenalkan diri, jelaskan prosedur, tujuannya, persetujuan klien, kontrak waktu b. Persiapan alat 1) Alat EKG portable 2) Elektroda c. Persiapan pasien Posisikan pasien supinasi dan terhindar dari benda – benda logam 2. Tahap tindakan Beri salam lalu menjelaskan tindakan, tujuan tindakan, dan proses tindakan Cuci tangan. Siapkan peralatan dan lingkungan, jaga privasi pasien. Jelaskan prosedur pada pasien. Instruksikan pasien tidur refleks (tangan, tungkai tidak bersentuhan). Instruksikan pasien tidak menyentuh tepi tempat tidur. Pasang flat dan elektroda pada dada pasien dengan ketentuan: - Kabel merah (R) : Pasang di tangan kanan (RA). - Kabel kuning (K) : Pasang di tangan kiri (LA). - Kabel hijau (F) Pasang di tungkai kiri (RL), - Kabel hitam (G) : Pasang di tungkai kanan (Grounding). - V1 : Ruang Intercostal IV garis sternal kanan. - V2 : Ruang Intercostal IV garis sternal kiri. - V3 : Di tengah antara V2 dan V4. - V4 : Ruang Intercostal V garis mid clavicula. - V5 : Setinggi V4 garis axila depan kiri. - V6 : Setinggi V4 garis axila tengah kiri. - V7 : Setinggi V4 garis axila belakang kiri. - V8 : Setinggi V4 garis axila scapula kiri. - V9 : Setinggi V4 garis columna vertebra kiri. - V3R : Sama seperti V3 tapi sebelah kanan. Mesin di ON kan : untuk pemanasan. Mulai kalibrasi. Pilih lead selector diputar pada hantaran : I, II, III, aVR, aVL, aVF, VI sampai V6 min direkam 3 – 4 QRS kompleks. Setelah selesai kalbrasi kembali. Lepaskan kabel dan elektrode dari tubuh pasien bersihkan tubuh pasien dari jeli / air. Jika perlu : voltage diperkecil atau diperbesar (beri tanda sebelum dan sesudahnya dengan kalibrasi). 3. Tahap Terminasi a. Cuci tangan b. Evaluasi pasien c. Pasien kembali dirapikan setelah tindakan selesai d. Dokumentasi 1) Interprestasi hasil rekaman EKG 2) Tentukan Irama EKG, reguler/irreguler 3) Hitung nilai P, PR, QRS, QT, ST Q, dan T 4) Hitung Axis Jantung.
G. Analisis Tindakan Klien dengan G2A1P0 Hamil Aterm + Presbo
Untuk mengetahui kelainan jantung
Dapat diketahui / dikonfirmasi dengan hasil perekeman EKG
H. Bahaya dilakukannya tindakan : apabila dalam proses melakukan
perekaman EKG tidak hati-hati klien bisa beresiko tersetrum, karena alat EKG alat yang memerlukan sumber listrik. I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan Monitor TTV dan status hemodinamik J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan S : klien mengerti dari tujuan melakukan perekaman EKG O : Klien tampak kooperatif saat dilakukan perekaman EKG A: P : Monitor TTV K. Evaluasi diri Semua dilakukan sesuai dengan SOP yang ada L. Daftar pustaka / Referensi Bulecheck et al. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC), 6th Edition. Elsevier Global Rights : United Kingdom Saparudin dkk, 2010. Identifikasi Kelainan Jantung Menggunakan Pola Citra Digital Electrocardiogram. Vol. 5 No.1 (Januari 2010) Shiel WC, Stoppler MC. Webster’s new world TM medical dictionary, 3rd Wiley Publishing; 2008 Trisnohadi HB. 2009. Angina Pektoris Tak Stabil Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi kelima. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam