Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA

TINDAKAN PEREKAMAN EKG PADA Tn. S


DENGAN ACUTE MIOKARD INFARK (AMI)
DI KLINIK GRIYA MEDIKA UTAMA KARANGANYAR
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan
Prodi Keperawatan Program Sarjana

Dosen Pembimbing : Ns. Gatot Suparmanto, S.Kep., M.Sc

Disusun oleh :
RIZQI AKHLAQUL KARIMAH
NIM. S18043

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Analisa Sintesa Tindakan Perekaman EKG Pada Tn. S
Di Klinik Griya Medika Utama Karanganyar

Hari : Rabu
Tanggal : 28 April 2021
Jam : 11.18 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada dada sebelah kiri

B. Diagnosa Medis
Acute Miokard Infark (AMI)

C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (iskemia miokard)

D. Data yang mendukung


DS : Pasien mengatakan nyeri pada dada sebelah kiri, pasien mengatakan
sesak napas dan tubuh lemas.
DO : Pasien tampak lemas, wajah tampak pucat dan tegang, TD : 100/70
mmHg, S : 35,5oC

E. Dasar Pemikiran
Perekaman EKG merupakan suatu tindakan merekam perubahan
potensial listrik jantung dengan menggunakan alat elektrokardiogram. Menurut
Mayo (2017) perekaman EKG merupakan pemeriksaan umum untuk
mendeteksi masalah jantung dan memonitor status jantung di berbagai situasi.
Dengan perekaman EKG, dapat diketahui penyakit jantung coroner, gangguan
irama jantung/aritmia, hipertrofi dari atrium dan ventrikel, Gangguan elektrolit
(hyperkalemia dan hypokalemia), efek obat jantung (digitalis).
Menurut Ajam, Tarek (2017) tindakan perekaman EKG dlakukan atas
indikasi untuk mengevaluasi secara rutin untuk mendeteksi pasien dengan
iskemi, nyeri miokardial, abnormalitas elektrolit, pacemaker, implant
defibrillators, keracunan obat, dan pasien yang sebelumnya mengalami infark.
Akut Miokard Infark (AMI) atau yang dikenal dengan serangan
jantung adalah suatu keadaan dimana suplai darah pada suatu bagian jantung
terhenti sehingga sel otot jantung mengalami kematian. Akut miokard sangat
mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak, umumnya pada pria
usia 35-55 tahun, tanpa ada keluhan sebelumnya (Farissa, 2012).
Miokard infark merupakan kematian jaringan miokard akibat
penurunansecara tiba-tiba aliran darah arteri koronaria ke jantung atau
terjadinya peningkatankebutuhan oksigen secara tiba-tiba tanpa perfusi
arteri koronaria yang cukup(sudiarto, 2011).
Pasien datang ke Klinik Griya Medika dengan keluhan nyeri pada
dada sebelah kiri. P : Nyeri bertambah jika beraktivitas, Q : Nyeri terasa seperti
tertimpa benda berat, R : Nyeri pada dada sebelah kiri, S : Skala nyeri 5 dari
10, T : Nyeri dirasakan setiap berkativitas.
Perlunya dilakukan pemantauan jantung menggunakan EKG
(elektrokardiogram) sangat diperlukan guna untuk mengetahui status jantung
pasien.

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Tujuan dilakukannya tindakan perekaman EKG adalah untuk mengetahui
status jantung pasien, sehingga dapat diketahui permasalahan apa yang terjadi
pada jantung pasien. Prosedur pelaksanaan sesuai Tool Universitas Kusuma
Husada Surakarta adalah sebagai berikut :
a. Fase Orientasi
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
5. Menanyakan kesiapan klien
b. Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Membersihkan permukaan kulit ekstremitas yang akan dipasang
elektroda
4. Memberikan jelly pada kulit ekstremitas yang akan dipasang elektroda
5. Menghubungkan elektroda ekstremitas atas kanan (kabel merah)
6. Menghubungkan elektroda ekstremitas atas kiri (kabel kuning)
7. Menghubungkan elektroda ekstremitas kiri bawah (kabel hijau)
8. Menghubungkan elektroda ekstremitas kanan bawah (kabel hitam)
9. Membersihkan bagian dada yang akan dipasang elektroda precordial
10. Memberikan jelly pada bagian dada yang akan dipasang elektroda
prekordial
11. Memasang elektroda V1 pada SIC IV garis sternum kanan
12. Memasang elektroda V2 pada SIC IV garis sternum kiri
13. Memasang elektroda V3 antara V2 dan V4
14. Memasang elektroda V4 pada SIC V midclavikula kiri
15. Memasang elektrodanV5 pada garis axilla anterior sejajar V4
16. Memasang elektroda V6 pada garis mid axillaris sejajar V4
17. Menghubungkan mesin dengan sumber listrik
18. Melakukan perekaman EKG 12 lead
19. Mencuci tangan
c. Fase Terminasi
1. Merapikan pasien dan membereskan alat
2. Mengevaluasi tindakan (menyampaikan hasil perekaman)
3. Mendokumentasikan hasil EKG

G. Analisis Tindakan
Perekaman EKG pada pasien Tn. S bertujuan untuk mengukur dan
merekam aktivitas listrik jantung yang sangat detail. Mervin J Goldman
mendefinisikan elektrokardiogram adalah grafik yang merekam potensial listrik
yang dihasilkan denyutan jantung. EKG diperoleh dengan menempatkan elektode
pada posisi tertentu (sesuai standar) pada dada dan ektremitas. Penderita dengan
kelainan jantung organik bisa menunjukan gambaran EKG yang normal,
sebaliknya rekaman EKG yang menunjukan kelainan yang tidak spesifik dapat
ditemukan pada orang sehat. Saat dilakukan tindakan perekaman EKG, pasien
tampak kooperatif. Saat melakukan tindakan tersebut, harus diperhatikan
persiapan alat yang akan digunakan serta mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.

H. Bahaya dilakukannya tindakan


Tindakan perekaman EKG, apabila dalam memasang elektroda tidak
tepat dan benar akan mendapatkan hasil interpretasi rekam jantung yang salah
dalam menegakkan diagnosa. Selain itu, dalam pemberian tindakan harus
diperhatikan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Hal ini
perlu dilakukan untuk meminimalisir risiko tertular kuman dan penyakit dari
dan kepada pasien. Dalam melakukan tindakan perekaman EKG, perawat tidak
melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan. Hal ini sangat bahaya
dan tidak boleh dilakukan karena dapat menularkan kuman dan bakteri dari
ataupun kepada pasien melalui tangan perawat serta peralatan yang digunakan
pada saat perekaman EKG.

I. Tindakan Keperawatan lain yang dilakukan


1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Pengkajian nyeri
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S : Pasien mengatakan masih merasa nyeri pada dada sebelah kiri nya dan
tubuhnya lemas
O : Pasien tampak lemah, wajah pucat, HR : 50 x/menit (sinus bradikardi),
pemasangan EKG telah dilakukan, pasien tampak kooperatif
A : Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (iskemia
miokard) belum teratasi
P : Rujuk pasien ke RS PKU Karanganyar, lapor dokter terkait hasil EKG

K. Evaluasi Diri
Saya senang bisa melakukan perekamman EKG pada Tn. S dengan bantuan
perawat senior. Pada kesempatan yang lain saya ingin melakukannya lagi
secara mandiri. Hal yang berkesan bagi saya adalah menemukan hasil
interpretasi EKG pasien yang tidak normal. Pada hasil EKG pasien yang saya
temui kali ini dengan sinus bradikardi dengan Akut Miokard Infark (AMI)
yang belum pernah saya temui pada pasien langsung dan lokasi praktek
sebelumnya.

L. Daftar Pustaka
Gustiyani Risa, Wahyu Rima, Galih Setia. 2013. Pengalaman Perawat dalam
Penanganan Pasien Penyakit Kardiovaskuler dengan AMI (Acut
Miokard Infark) di IGD RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Wonogiri. Surakarta. STIKes Kusuma Husada Surakarta

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik

(Rizqi Akhlaqul Karimah) (Ns. Andini Mardiantina, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai