Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PROSEDUR KHUSUS

PEMASANGAN EKG PADA TN. S DENGAN VERTIGO

DI IGD RSUD KRMT WONGSONEGORO

Disusun Oleh :

Shinta Salsabila

P1337420618051

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2021
A. PENGERTIAN PROSEDUR
Elektrokardiografi (EKG) mengukur aktivitas listrik jantung. Impuls yang
bergerak melalui sistem konduksi jantung menciptakan arus listrik yang dapat dipantau
di permukaan tubuh. Elektroda yang menempel pada kulit dapat mendeteksi arus listrik
ini dan mengirimkannya ke instrumen yang menghasilkan rekaman (elektrokardiogram)
aktivitas jantung.

B. INDIKASI PROSEDUR
1) Angina pektoris atau nyeri dada, yaitu rasa tidak nyaman yang menetap di area
pinggang ke atas
2) Dada terasa ditekan atau diinjak
3) Nyeri epigastrium atau rasa terbakar di dada (heartburn), terutama pada pasien
yang tidak membaik dengan pemberian obat lambung 
4) Palpitasi, yaitu frekuensi nadi >150 kali/menit atau nadi tidak teratur dengan
frekuensi >120 kali/menit
5) Detak jantung lambat, yaitu frekuensi nadi <50 kali/menit dan bergejala
6) Episode sinkop atau fatigue (severe weakness) yang tidak diketahui penyebabnya,
terutama pada populasi geriatri karena pingsan adalah gejala sindrom koroner akut
yang paling sering
7) Gejala stroke akut atau kurang dari 24 jam
8) Kesulitan bernapas tanpa penyebab di luar jantung 
9) Cardiac arrest
10) Penggunaan kokain, narkoba, atau keracunan obat lainnya.

C. ALAT DAN BAHAN PROSEDUR


1) Alat monitor EKG lengkap siap pakai & kondisi baik
2) Skin tech khusus EKG
3) Handscoen bersih

D. SISTEMATIKA PROSEDUR
Tahap Pre Interaksi :
1) Mencuci tangan.
2) Menyiapkan alat
Tahap Interaksi
1) Mengucap salam pada pasien
2) Perkenalan diri dan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan secara singkat dan
jelas.
3) Menjaga privasi pasien.
Tahap Kerja
1) Mencuci tangan
2) Memakai sarung tangan bersih
3) Bila menggunakan perhiasan/logam/gawai supaya dilepas dan diletakkan tidak
dekat/menempel pada pasien
4) Pasien diminta membuka baju bagian dada.
5) Pasien dipersilakan tidur terlentang, posisi pemeriksa berada di sebelah kanan
pasien.
6) Pasien diusahakan untuk tenang dan bernafas normal.
7) Selama proses perekaman tidak boleh bicara.
8) Bersihkan daerah yang akan dipasang elektroda dengan kapas beralkohol.
9) Oleskan pasta EKG pada elektroda untuk memfasilitasi hantaran listrik
10) Pasang elektroda sesuai dengan lead masing-masing
Lead ekstremitas bipolar dan unipolar (jangan sampai terbalik) Lead I, II dan
III dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri serta pergelangan kaki
kanan dan kiri :
a. Pergelangan tangan kanan dipasang elektroda yang berwarna merah [kutub
(-)/(-) dan aVR].
b. Pergelangan tangan kiri dipasang elektroda yang berwarna kuning [kutub (-)/(+)
dan aVL].
c. Pergelangan kaki kanan dipasang elektroda yang berwarna hitam (netral).
d. Pergelangan kaki kiri dipasang elektroda yang berwarna hijau [kutub (+)/(+)
dan aVF].
Lead prekordial (jangan sampai terbalik) :
a. Pasang lead V1 pada spatium intercostale IV linea parasternalis kanan
b. Pasang lead V2 pada spatium intercostale IV linea parasternalis kiri
c. Pasang lead V3 diantara V2 dan V4
d. Pasang lead V4 pada spatium intercostale V linea medio klavikularis kiri
e. Pasang lead V5 pada spatium intercostale V linea aksilaris anterior kiri
f. Pasang lead V6 pada spatium intercostale V linea aksilaris media kiri
11) Hidupkan mesin EKG
12) Klik “R”
13) Periksa kembali standarisasi EKG
a. Kalibrasi 1 mv (10 mm)
b. Kecepatan 25 mm/detik 
14) Klik filter
15) Print, dan hasil akan tampak pada kertas EKG.
16) Lakukan interpretasi hasil EKG tersebut
17) Lepas semua lead dan lepas skin tech
18) Tuliskan keterangan nama pasien, tanggal, jam pemeriksaan, dan nama petugas.
Fase Terminasi
1) Mengevaluasi perasaan pasien
2) Membersihkan alat
3) Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
4) Mendokumentasikan kegiatan.

E. HASIL PELAKSANAAN PROSEDUR


Pada tanggal 1 Desember 2021 pukul 17.50 WIB, dilakukan pengkajian tanda – tanda
vital post tindakan pemasangan EKG pada Tn. S yaitu :
 Tekanan darah : 125/89 mmHg
 RR 18x/menit
 Nadi 80x/menit
 Suhu 36,2⁰ C
 SpO2 98%
Tn. S diantar ke IGD oleh teman-temannya dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Temannya mengatakan Tn. S tiba-tiba terjatuh dan tidak berespon. Setelah masuk
ruangan resusitasi, pasien mampu membuka matanya saat ditekan sternumnya. Setelah
membuka mata, pasien menanyakan lokasi ia berada saat ini dan masih tampak lemah.
Pasien langsung diberikan tindakan oksigenasi berupa nasal kanul 3 lpm dan dilakukan
pemasangan EKG. Pasien mengatakan saat sedang di tempat kerja tiba-tiba merasakan
pusing berputar-putar dan lemas hingga akhirnya jatuh pingsan, pasien mengatakan
tidak mengalami nyeri dada. Pasien sempat mual dan muntah di tempat kerjanya.
Pasien tidak memiliki penyakit kronis seperti hipertensi dan DM. setelah dilakukan
pemeriksaan oleh dokter, pasien didiagnosa medis vertigo.
Setelah dilakukan rekam jantung, hasil EKG pasien adalah normal sinus rhytm:
- Irama sinus : Gelombang P defleksi positif di sadapan II, gelombang P dan
kompleks QRS defleksi negatif di lead aVR
- Heart rate 80x/menit
- Axis normal
- ST segment normal

F. HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1) Pemasangan EKG harus sesuai dan tidak terbalik
2) Pasien diusahakan jangan terkena besi bed
3) Pasien jangan batuk, dan tidak mengobrol, karena akan mempengaruhi hasil
4) Menulis identitas pasien, nama petugas, tanggal dan jam pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai