Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PROSEDUR PEMASANGAN ELEKTROKARDIOGRAM


“ KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I “

OLEH :
NENENG TARMILAH
NIM : 2020243079

DOSEN PEMBIMBING :
Ns.Ida Suryati, M.Kep

PRGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS
Prosedur Pemasangan Elektrokardiogram

A. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas listrik
jantung(Price, 2006). Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik akan
menyebar ke jaringan di sekeliling jantung, dan sebagian kecil dari arus listrik ini akan
menyebar ke segala arah di seluruh permukaan tubuh. Impuls yang masuk ke dalam
jantung akan membangitkan sistem konduksi pada jantung sehingga terjadi potensial
aksi.
Dalam potensial aksi jantung secara umum, terdapat dua fase yang terjadi, yaitu
depolarisasi dan repolarisasi. Depolarisasi adalah rangsangam ketika gelombang
rangsang listrik tersebar dari nodus SA melalui sistem penghantar menuju miokardium
untuk merangsang otot berkontraksi. Sedangkan repolarisasi adalah pemulihan listrik
Kembali.

B. Tujuan
Tujuan melakukan pemasangan EKG adalah untuk menentukan kelainan seperti:
1. Gangguan irama jantung (disritmia)
2. Pembesaran atrium atau ventrikel
3. Iskemik atau infark miokard
4. Infeksi lapisan jantung (perikaraditis)
5. Efek obat-obatan
6. Gangguan elektrolit
7. Penilaian fungsi pacu jantung

C. Indikasi
 Gejala yang mengarah pada iskemia miokardium, terutama nyeri dada
 Pasien dengan riwayat sindrom koroner akut baru-baru ini yang tidak diobati dengan
angiografi koroner
 Pasien yang sudah didiagnosis dengan penyakit jantung koroner dan mengalami
perburukan gejala
 Riwayat revaskularisasi sebelumnya (Coronary artery bypass grafting dalam 5 tahun
atau percutaneous coronary intervention dalam 2 tahun)
 Kelainan katup jantung
 Mengevaluasi kompetensi kronotropik pada aritmia
 Pasien yang baru didiagnosis gagal jantung atau kardiomiopati 
D. Kontra Indikasi
Kontraindikasi tes stres EKG (exercise ECG testing atau tes treadmill) dibagi
menjadi kontraindikasi relatif dan kontraindikasi absolut.

Kontraindikasi absolut dari tes stres EKG yaitu :


- Riwayat infark miokard dalam 2-5 hari sebelumnya
- Angina pektoris tidak stabil yang sedang dialami saat ini
- Aritmia tidak terkontrol atau dengan gangguan hemodinamik
- Endokarditis akut
- Stenosis aorta simptomatis
- Gagal jantung dekompensata
- Riwayat emboli paru, infark pulmonal, atau deep vein thrombosis
- Miokarditis atau perikarditis akut
- Diseksi aorta akut
- Disabilitas fisik
- EKG awal didapatkan gambaran left bundle branch block (LBBB) komplit, paced
ventricular rhythm, sindrom Wolf-Parkinson-White, atau adanya gambaran depresi
segmen ST >1 mm

Kontraindikasi relatif dari tes stres EKG adalah :


- Stenosis arteri koroner kiri
- Stenosis aorta derajat sedang-berat
- Takiaritmia dengan laju ventrikel tidak terkontrol
- Kardiomiopati hipertrofi obstruktif
- Riwayat stroke atau transient ischemic attack
- Gangguan jiwa
- Tekanan darah >200/110 mmHg
- Riwayat penyakit sistemik sebelumnya, seperti anemia, ketidakseimbangan elektrolit,
dan hipertiroid
- Hambatan dalam melakukan aktivitas fisik

E. Prosedur Tindakan
Penggunaan Elektrokardiogram hanya dilakukan :
1. Sesuai indikasi / ketentuan 
2. Atas instruksi dokter.

Langkah-langkah pemasangan EKG 


1. Atur Posisi Pasien, posisi pasien diatur terlentang datar 
2. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien memakai jam tangan,
gelang, logam lain agar dilepas 
3. Bersihkan kotoran dengan menggunakan kapas pada daerah dada, kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai dilokasi manset elektroda.
4. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda.
5. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai.
6. Memasang arde.
7. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.
8.  Menyambungkan kabel Elektrokardiogram pada kedua tungkai pergelangan tangan
dan kedua tungkai pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead (Lead I,
II, III, AVR, AVL, AVF) dengan cara : 

 Warna merah pada pergelangan tangan kanan 


 Warna hijau pada kaki kiri
 Warna hitam pada kaki kanan.
 Warna kuning pada pergelangan tangan kiri.
 Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead 
 V1 pada interkosta keempat garis sternum kanan
 V2 pada interkosta keempat garis sternum kiri
 V3 pada pertengahan V2 dan V4
 V4 pada interkosta kelima garis pertengahan clavikula kiri
 V5 pada axila sebelah depan kiri
 V6 pada axila sebelah belakang kiri
9. Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik
10. Bila rekaman Elektrokardiogram telah lengkap terekam, semua elektroda yang melekat
ditubuh pasien dilepas dan dibersihkan seperti semula.
11. Pasien dibantu merapihkan pakaian
F. Hal-hal yang harus diperhatikan
Hal-hal yang harus diperhatikan saat perawatan pasien :
1) Berikan privasi dan minta klien untuk melepaskan pakaiannya, terutama di bagian
dada, pergelangan tangan dan mata kaki.
2) Tempatkan lead pada dada dan ekstremitas sesuai label, gunakan self-
adhesiveelectrode atau gel yang larut air atau bahan-bahan pengkonduksi lainnya.
3) Instruksikan klien untuk tetap berbaring, tidak bergerak, batuk atau berbicara saat
dilakukan pencatatan EKG untuk mencegah terjadinya artifact.
4) Yakinkan mesin EKG telah terpasang pada saklar dan grounded
5) Jika dilakukan monitoring jantung terus menerus, ajarkan klien parameter Gerakan
dan tidak panic ketika terdengar suara alam.

G. Daftar Pustaka

- Baltazar, R.F. (2013). Basic and Bedside Electrocardiography. Baltimore,MD :


Lippincott Williams & Wilkins.
- Guyton, A.C. dan Hall, J.E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta
: EGC.
- Kabo, P dan Karim, S (2007). EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit
Jantung untuk Dokter Umum. Jakarta : FK UI.
- Netter, F.H.(2014). Atlas of human anatomy. 6th ed: Elsevier.
- Silverthorn, D.U. (2013). Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai