SUSPENSI KERING
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. MATERI
1. Suspensi kering : bila zat aktifnya tidak larut dalam air dan tidak stabil
didalam air dalam jangka waktu yang lama
2. Sirup kering : bila zat aktifnya larut dalam air dan tidak stabil didalam air
dalam jangka waktu yang lama
Formula standar Sediaan dalam bentuk rekonstitusi ini banyak terdapat dibuku-buku
standar formulasi. Cara mengetahui formula standar tersebut adalah untuk suspensi
kering yang dibuat adalah sebagai berikut
1. Zat aktif : syarat tidak larut / sukar larut / agak sukar larut dalam air
2. Zat pembentuk suspensi
a. Suspending agent
Kegunaan :
Memodifikasi viskositas dan menstabilkan zat padat yang tidak larut
dalam medium pendispersi
Syarat suspending agent
Harus mudah terdispersi dan mengembang dengan pengocokkan
sederhana saat direkonstitusikan contoh : Na CMC (0,1 – 1% b/v),
akasia, tragakant, avicel
b. Wetting agent
Digunakan untuk zat aktif yang sifatnya Hidrofob (tidak suka air
sehingga sukar untuk dibasahi)
Contoh : sorbitol (3-5% b/v) ; span 60 (0,1% b/v) . gliserin,
propilen glikol , PEG
c. Bahan pengikat
Digunakan bila memformula suspensi kering dengan metoda
granulasi. Bahan ini digunakan untuk menyatukan semua serbuk
dalam formulasi agar membentuk suatu masa yang dapat dikepal
sehingga dapat diayak menjadi bentuk granul
Contoh : polivinil pirolidon (PVP) → 0,5 – 5%
3. Zat tambahan
a. Pemanis
Kegunaan : untuk menutupi rasa pahit dari zat aktif dan meningkatkan
estetika sediaan
Contoh : sukrosa (0,05 – 0,5% b/v), manitol, Na.Sakarin
Sukrosa selain sebagai pemanis, zat ini juga berperan untuk
meningkatkan viskositas dan pengencer padat
b. Pengawet
Jenis pengawet yang digunakan sangat terbatas, karena banyak
pengawet yang kelarutannya rendah pada suhu kamar
Umumnya menggunakan
o Na.benzoat
o Na Metil Hidroksi benzoat
Jangan menggunakan golongan paraben untuk suspensi kering
c. Absorben
Kegunaan : meyerap kelembapan sehingga granul mudah terdispersi
Contoh : aerosil → sebagai glidant = 0,1 – 0,5% b/v
d. coringen odoris, coloris, saporis
2. Non Granulasi
Mudah dalam formulasi namun jarang digunakan karena sifat sediaan kurang
baik
Preformulasi terdiri dari :
o Bahan Utama : Zat aktif, suspending agent, wetting agent,
o Bahan tambahan : pemanis, pengawet
Cara peracikkan
Zat aktif + wetting agent → gerus → + suspending agent → gerus → +
pengawet + pemanis + coringen → gerus homogen → timbang kemudian +
coringen odoris → aduk → masukkan kedalam botol lalu dikocok
Penyelesaian resep
Pola pikir untuk penentuan bentuk sediaan:
untuk menentukan apakah sediaan dibuat suspensi biasa atau suspensi
kering
Amoksisilin adalah obat antibiotika → antibiotika tidak stabil dalam air
untuk penyimpanan yang lama → jadi diforumula menjadi sediaan
rekonstitusi
Cari kelarutan amoksisilin dalam air → sukar larut dalam air → dibuat
sediaan suspensi
Karena amoksisilin tidak larut dalam air + tidak stabil dalam air untuk
penyimpanan yang lama → suspensi kering
Usul
1) Metoda pembuatan : granulasi
2) + suspending agent : Na.CMC (1% b/v)
3) + Wetting agent : Sorbitol (5% b/v)
4) + Pengikat : PVP (1%b/v)
5) + etanol : untuk melarutkan PVP
Cat : kelarutan PVP dalam etanol = 1:25 → 1 gram PVP larut dalam 25 mL
etanol 96%
6) + pemanis : Na Sakarin (0,1% b/v)
7) + Pengawet : Na.Benzoat (0,5% b/v)
8) + adsorben : aerosil (1% b/v)
Penimbangan Bahan
125 𝑚𝑔
1) Amoksisilin= 5 𝑚𝐿
𝑥 60 𝑚𝐿 = 1500 𝑚𝑔 = 1,5 gram
1
2) Na.CMC = x 60 mL = 0,6 gram
100
5
3) sorbitol = 100 x 60 mL = 3 gram
1
4) PVP = 100 x 60 mL = 0,6 gram
Usul
1) Metoda pembuatan : Non granulasi
2) + suspending agent : Na.CMC (1% b/v)
3) + Wetting agent : Sorbitol (5% b/v)
4) + pemanis : Na Sakarin (0,1% b/v)
5) + Pengawet : Na.Benzoat (0,5% b/v)
6) + adsorben : aerosil (1% b/v)
Penimbangan Bahan
125 𝑚𝑔
1) Amoksisilin= 𝑥 60 𝑚𝐿 = 1500 𝑚𝑔
5 𝑚𝐿
1
2) Na.CMC = x 60 mL = 0,6 gram
100
5
3) sorbitol = x 60 mL = 3 gram
100
0,1
4) Na sakarin = x 60 mL = 0,06 gram
100
0,5
5) Na. benzoat = 100 x 60 mL = 0,3 gram
Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Timbangan ditara terlebih dahulu
3) Kalibrasi botol 60 mL, keringkan botol
4) Amoksisilin (1,5 gram) dimasukkan kedalam lumpang, kemudian masukkan
sorbitol (3 gram) gerus, masukkan NaCMC (0,6 gram) gerus, masukkan Na
sakarin (0,06 gram) dan Na benzoat (0,3 gram) gerus
5) masukkan aerosil (0,6 gram), aduk sampai tercampur sempurna
6) Masukkan campuran kedalam botol kering Tandai aturan pakai dan cara
penggunaan “larutkan sebelum digunakan”
7) Masukkan air rekonstitusi pada botol terpisah dan tandai “air untuk
merekonstitusi”
R/ Erysanbe Suspensi
m.f. suspensi 60 mL
s. tdd. 1 cth
pro : ani (10 tahun)
Penyelesaian resep
Pola pikir untuk penentuan bentuk sediaan:
untuk menentukan apakah sediaan dibuat suspensi biasa atau suspensi kering
Cari terlebih dahulu FO erysanbe suspensi di buku standar , dimaka
dikatakan mengandung eritromisin
eritromisin adalah obat antibiotika → antibiotika tidak stabil dalam air
untuk penyimpanan yang lama → jadi diforumula menjadi sediaan
rekonstitusi
Cari kelarutan eritromisin dalam air → sukar larut dalam air → dibuat
sediaan suspensi
Karena eritromisin tidak larut dalam air + tidak stabil dalam air untuk
penyimpanan yang lama → suspensi kering
FO
Tiap 5 mL suspensi mengandung eritromisin suksinat yang setara dengan
eritromisisn 200 mg
Usul
1) Metoda pembuatan : granulasi
2) + suspending agent : Na.CMC (1% b/v)
3) + Wetting agent : Sorbitol (5% b/v)
4) + Pengikat : PVP (1%b/v)
5) + etanol : untuk melarutkan PVP
Cat : kelarutan PVP dalam etanol = 1:25 → 1 gram PVP larut dalam 25 mL
etanol 96%
6) + pemanis : Na Sakarin (0,1% b/v)
7) + Pengawet : Na.Benzoat (0,5% b/v)
8) + adsorben : aerosil (1% b/v)
Penimbangan Bahan
200 𝑚𝑔
1) Eritrimosin = 5 𝑚𝐿
𝑥 60 𝑚𝐿 = 2400 𝑚𝑔 = 2,4 𝑔𝑟𝑎𝑚
1
2) Na.CMC = 100 x 60 mL = 0,6 gram
5
3) sorbitol = x 60 mL = 3 gram
100
1
4) PVP = x 60 mL = 0,6 gram
100
10
DM 10 tahun 1xP = 20 𝑥 500 𝑚𝑔 = 250 𝑚𝑔
10
DM 10 tahun 1xH = 20 𝑥 4 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 2000 𝑚𝑔
perhitungan %TM
1𝑥1 𝑥 𝟐𝟒𝟎𝟎 𝒎𝒈∶12 𝑐𝑡ℎ
% TM 1xP = 𝑥 100 % = 40%
250 𝑚𝑔
3𝑥1 𝑥 𝟐𝟒𝟎𝟎 𝒎𝒈∶12 𝑐𝑡ℎ
% TM 1xH = 𝑥 100 % = 30 %
2000 𝑚𝑔
Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Timbangan ditara terlebih dahulu
3) Kalibrasi botol 60 mL, keringkan botol
4) Buat Massa Pengikat (M1)
PVP (0,6 gram) masukkan kedalam beaker glass, kemudian tambahkan
etanol (15 mL), aduk sampai PVP larut sempurna
Catt : tutup beaker agar etanol tidak menguap
5) eritromisin (2,4 gram) dimasukkan kedalam lumpang, kemudian masukkan
sorbitol (3 gram) gerus, masukkan NaCMC (0,6 gram) gerus, masukkan Na
sakarin (0,06 gram) dan Na benzoat (0,3 gram) gerus (M2)
6) Masukkan M1 kedalam M2 perlahan lahan sambil diaduk, sampai terbentuk
massa yang dapat dikepal
7) Massa kepal tersebut dibentuk granul dengan cara diayak dengan ayakan
mesh No.14, tampung granul yang terbentuk, kemudian keringkan didalam
oven suhu 60OC selama 30 menit. Kemudian setelah dingin ayak kembali
dengan ayakan No,16
8) Masukkan granul kedalam beaker glass, masukkan aerosil (0,6 gram), aduk
sampai tercampur sempurna
9) Masukkan granul kedalam botol kering Tandai aturan pakai dan cara
penggunaan “larutkan sebelum digunakan”