Koordinator Praktikum
Desy Siska Anastasia, M.Si., Apt.
NIP. 198912102019032014
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK / KELAS : 1 / A1
ANGGOTA : Adelia Dewantari (I1021211049)
Alfanny Fatikhah (I1021211013)
Alfrio Vhreda Tamma (I1021211037)
Ananda Rizky A. (I1021211025)
Anisa Yudha K. (I1021211046)
Tiara Wulan Dari (I1021211019)
Struktur Kimia
Fungsi/Alasan Penambahan
No. Bahan Jumlah (%)
Bahan
1. Aminophyllin 250 mg Zat Aktif
2. Oleum cacao 95% Basis
Struktur Kimia
Alasan pemilihan
Sebagai basis suppositoria
eksipien
Cara sterilisasi -
B. Cera Alba
Cara sterilisasi -
V. PERHITUNGAN FORMULASI
Suppositoria yang akan dibuat = 5 buah
Maka, total berat suppositoria = 5 × 2 gram = 10 gram
a. Aminophyllin 250 mg
- Total aminophyllin yang diperlukan = 0,25 gram × 5 = 1,25 gram
- Nilai tukar aminophyllin = 0,86
- Nilai tukar = 0,86 × 1,25 gram = 1,075 gram
- Maka, total basis yang diperlukan = 10 gram – 1,075 gram = 8,925 gram
c. Cera Alba 5%
5
× 8,925 = 0,44625 gram
100
VI. PROSEDUR PEMBUATAN
Diambil cawan porselen dengan kasa pada bagian atasnya, lalu masukkan cera alba
dan oleum cacao dan dileburkan diatas spirtus sampai melebur
Setelah oleum cacao dan cera alba mencair, dimasukkan ke dalam mortar dan sisa
ampas pada kasa di peras
E. Uji Kekerasan
Uji kekerasan ini dilakukan untuk menguji seberapa keras suppositoria sehingga
dapat bertahan pada proses produksi, distribusi dan penyimpana (Depkes RI,
1995). Waktu dan beban yang diperlukan dicatat sehingga masing-masing
suppositoria hancur. Apabila suppositoria hancur pada detik antara 0-20 detik
maka beban dianggap tidak ada, apabila suppositoria hancur pada detik antara 21-
40 detik maka beban tambahan dihitung setengahnya, dan apabila suppositoria
hancur pada detik antara 41 60 detik maka beban tambahan dihitung penuh.
Persyaratan kekerasan suppositoria dengan basis oleum cacao yang berkisar
antara 1800 - 2000 gram.
IX. KESIMPULAN
a. Suppositoria merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra yang umumnya meleleh, melunak, atau
melarut pada suhu tubuh.
b. Aminophyllin merupakan turunan dari teofilin. Teofilin mempunyai efek
bronkodilator serta relaksasi otot polos, terutama otot bronkus
X. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Nuryanti., Harwoko, Jeanita, R.S., Azhar A.R.N. 2016. Formulasi dan Evaluasi
Suppositoria Ekstrak Terpurifikasi Daun Lidah Buaya (Aloe Vera). Acta
Pharmaciae Indonesia, 4(1).
Rowe, R.C., Sheskey, P., Quinn, M. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6 th
Edition. London : The Pharmaceutical Press.
Rusmin, R. 2020. Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Suppositoria Dengan Bahan
Dasar Gelatin Tulang Ikan Bandeng ( Chanos chanos ). Jurnal Kesehatan Yamasi
Makassar, 4(2).
Syamsuni, H.A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : Penerbit EGC.
Yanti, B., Rasmin, M. 2016. Peran Xantin pada Penyakit Obstruksi Paru. J Respir Indo,
36(4), 267-271.
Nuryanti, N., Harwoko, H., Jeanita, R. S., Azhar, A. R. 2016. Formulasi dan Evaluasi
Suppositoria Ekstrak Terpurifikasi Daun Lidah Buaya (Aloe vera). Acta
Pharmaciae Indonesia, 4(1), 37-44.
LAMPIRAN
Dibungkus suppositoria
dengan aluminium foil
dan dimasukkan kembali
ke kulkas
Aminophyllin 250 mg
SUPPOSITORIA
SUPPOPHYLL
No. Batch :
Mfg Date :
Exp Date :
HET :
Aminophyllin 250 mg
SUPPOSITORIA
SUPPOPHYLL