Anda di halaman 1dari 3

Minyak Peppermint

a. Nama Lain : Oleum Menthae piparitae, Mentha Piperita L., Peppermint Oil, Minyak
Permen
b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Subclass : Asteridae

Order : Lamiales

Family : Lamiaceae/Labiatae

Genus : Mentha L.

Spesies : Mentha piperita L. (Bie, 2009).

Diekstrak dari batang, daun, minyak peppermint adalah hasil persilangan


spearmint (Mentha spicata) dan water mint (Mentha aquatica) (Nath, 2012). Minyak
ini diperoleh dengan cara menyuling ternanya (batang dan daun), sehingga minyak
yang sudah diisolasi mentholnya disebut dementholized oil (DMO) (Hadipoentyanti,
2012).

c. Karakteristik dan Kandungan


Minyak Mentha piperita L. mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna,
berbau tajam dan menimbulkan rasa hangat diikuti rasa dingin menyegarkan
(Hadipoentyanti, 2012). Peppermint mengandung minyak esensial sekitar 1,2-1,5%.
Minyak esensial juga dikenal sebagai Menthae piperitae aetheroleum yang larut dalam
etanol 96%, eter dan metilen klorida, dengan berat jenis relatif 0,900-0,916 dan nilai
pH tidak lebih dari 1,4, mengandung 30-70% menthol bebas dan mentol esters dan
lebih dari 40 senyawa lainnya. Komponen utama Peppermint oil adalah menthol
(29%), menton (20-30%), dan asetat mentil (3-10%). Dalam data in vitro: Minyak
peppermint dan menthol memiliki efek antibakteri. Ekstrak peppermint bersifat
bakteriostatik terhadap Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus.
Menthol bersifat bakterisida terhadap Staphylococcus pyogenes, Sthaphylococcus
aureus, Streptococcus pyogenes, Serratia marcescens, Escherichia coli, dan
Mycobacterium avium. Senyawa lain yang ditemukan di peppermint adalah flavonoid
(12%), polifenol polimerisasi (19%), karoten, tokoferol, betaine, dan choline
(Gardiner, 2000).

d. Kegunaan
Mentha piperita L. banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi, rokok,
makanan antara lain untuk pembuatan pasta gigi, minyak angin, balsam, kembang gula
dan lain-lain (Hadipoentyanti, 2012). Sedangkan ekstrak tanamannya memiliki
kandungan radioprotektif, antioksidan, antikarsinogenik, antialergik, antispasmodik.
Selain itu, aroma dari peppermint dapat digunakan sebagai inhalan untuk sesak napas,
bahkan peppermint tea juga digunakan untuk pengobatan batuk, bronchitis, dan
inflamasi pada mukosa oral dan tenggorokan (Datta, 2011).

Bie P. 2009. USDA (Unites States Departement of Agriculture). An updated overview on


peppermint (Mentha piperita. L.) plants.usda.gov

Datta, A. K. (2011, 8 August). An Update Overview of Peppermint (Mentha Pipperita L.).


International Research Journal of Pharmacy, 1-10.

Gardiner Paula, MD. 2000. Peppermint (Mentha piperita). The Longwood Herbal. Task
Force.

Hadipoentyanti, E. 2012. Pedoman Teknis Mengenal Tanaman Mentha (Mentha arvensis L.)
dan Budidayanya. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.
Nath SS, Pandey C, Roy D: A near fatal case of high dose peppermint oil ingestion- Lessons
learnt. Indian J Anaesth. 2012 Nov;56(6):582-4. doi: 10.4103/0019-5049.104585.
[PubMed:23325948]

Anda mungkin juga menyukai