JURUSAN FARMASI
NIM : PO713251171032
KELAS : A/2017
2021
MASTER FORMULA
A. Formula Asli
Penyimpanan : dalam wadah dosisi tunggal atau wadah dosis ganda terlindung dari
cahaya
B. Rancangan Formula
R/Thiamini Hydrocloridum 10% injeksi @10 ml NO. VI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produk steril adalah sediaan teraseptis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari
mikroorganisme hidup. sediaan parenteral ini merupakan sediaan unik di antara bentuk
sediaan obat terbagi-bagi karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membran
mukosa ke bagian dalam tubuh, karena sediaan mengelakkan garis pertahanan pertama
dari tubuh, yang paling efisien yakni membran kulit dan mukosa.
Sediaan tersebut harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari komponen toksis
dan harus mempunyai tingkat kemurniaan tinggi atau luar biasa semua komponen dan
proses yang terlibat dalam penyediaan dalam produk ini harus dipilih dan dirancang untuk
menghilangkan semua jenis kontaminasi baik fisik, kimia, mikrobiologis.
Pada umumnya, pemberian secara parenteral dilakukan bila diinginkan kerja obat
yang lebih tepat, seperti pada keadaan gawat atau darurat, bila penderita tidak dapat diajak
kerjasama dengan baik, tidak sadar, tidak dapat atau tidak tahan menerima pengobatan
oral atau bahkan bila obat tersebut tidak efektif dengan cara pemberian yang lain.
1. Maksud percobaan
mengetahui dan memahami cara pembuatan injeksi ampul yang
sesuai dengan kondisi tas cairan tubuh
mengetahui dan memahami khasiat penggunaan injeksi ampul
dengan menggunakan zat aktif tertentu dengan zat pembawa yang
cocok.
2. Tujuan Percobaan
untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan sediaan steril
injeksi ampul vitamin B1
untuk mengetahui khasiat injeksi vitamin B1
3. Prinsip percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Menurut farmakope Indonesia edisi III . injeksi adalah sediaan steril berupa
larutan , emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan
terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikan dengan cara merobek
jaringan kedalam kulit atau melalui selaput lendir. ( FI Edisi II hal. 13 )
Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril secara
tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat
penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup Konsep ini
menyatakan bahwa steril adalah istilah yang mempunyai konotasi relatif dan
kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikroorganisme hanya
dapat diduga atau dapat proyeksi kinetis angka kematian mikroba.
Bila obat tidak stabil dengan adanya air, maka pelarut dapat diganti sebagian atau
seluruhnya dengan pelarut yang tepat untuk obat agar stabil. bila obat tidak larut
dalam air maka obat suntik dapat dibuat sebagai suspensi air atau lantan obat
dalam pelarut bukan air, seperti minyak nabati titik larutan air atau larutan yang
bercampur dengan darah dapat disuntikkan langsung ke dalam cairan darah titik
cairannya tidak bercampur dengan darah titik seperti obat suntik berminyak atau
suspensi dapat menghambat aliran darah normal dalam sistem peredaran darah
dan umumnya disuntikkan ke atas untuk pemberian bahan (anseln 1983 )
Produk steril banyak diproduksi di industri Farmasi adalah dalam bentuk larutan
terbagi (ampul) siap untuk digunakan dengan diencerkan terlebih dahulu dengan
larutan (vial). sedangkan parenteral bisa diberikan dengan berbagai rute
pemberian titip sediaan bentuk suspensi misalnya tidak akan pernah diberikan
secara intravena yang langsung masuk ke dalam pembuluh darah karena adanya
bahaya hambatan kapiler dan partikel yang tidak larut meskipun suspensi yang
dibuat telah diberikan dengan ukuran partikel dari fase dispensi yang dikontrol
dengan hati-hati. demikian pula obat yang diberikan dengan intraspinal (
jaringan saraf otak) hanya bisa diberikan dengan larutan yang kemurniannya
paling tinggi. oleh karena sensitivitas jaringan saraf terhadap iritasi dan
kontaminasi.
Wadah dosis tunggal umumnya disebut ampul tertutup rapat dengan melabur
wadah gelas dalam kondisi aseptis. wadah gelas dibuat mempunyai leher agar
dapat dengan mudah dipisahkan dari bagian badan wadah tanpa terjadi serpihan
gelas. setelah dibuka isi ampul dapat bersikap ke dalam alat suntik dengan jarum
hipodermis. selain dibuka ampul tidak dapat ditutup kembali dan digunakan lagi
untuk suatu waktu kemudian karena isinya tak dapat dipertanggungjawabkan lagi
Ampul adalah wadah berbentuk tipis yang terbentuk dari gelas yang memiliki
ujung runcing dan bidang dasar datar. ukuran normalnya adalah 1,25, 10, 20
Terkadang juga 25 atau 30 ml. ampun adalah wadah takaran tunggal oleh karena
total ditentukan pemakaian dalam satu kali injeksi. menurut peraturan ampuh
dibuat dari gelas tak berwarna akan tetapi untuk bahan obat peka Cahaya dapat
dibuat dari bahan gelas berwarna coklat tua.
Satu persyaratan utama dari larutan yang diberikan secara parenteral ialah
kejernihan. sediaan itu harus jernih berkilauan dan bebas dari semua zat-zat
khusus yaitu semua yang bergerak, senyawa tidak larut, yang tanpa disengaja ada,
termasuk pengotoran seperti debu, serat baju, serpihan gelas.
B. Uraian Bahan
1. Thiamin HCL
Nama resmi : THIAMINI HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Vit B1
Pemerian : hablur kecil, bau khas lemah, mirip ragi
Kelarutan : mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol
RM/ BM : C12H7ClN4O5 / 337, 27
Penyimpanan : DWTB, terlindung dari cahaya
Khasiat : anti Neurisikum dan komponen vit B1 kompleks
PH : 6,3 – 7,3
RM/BM : H2O/18.02
a. batang pengadung
b. braker gelas
c. Bunsen
d. corong gelas
e. Erlenmeyes 100 ml
f. gelas anoji
g. kain putih
h. kertas saring
i. pinset
j. pipet tetes
k. sendok porselin
l. spoit
m. timbangan analitik
n. wadah ampul
b. indicator PH universal
c. natrium klorida
d. thiamin hydrochloridum
B. perhitungan
3. perhitungan konsentasi
4. perhitungan tonisitas
= -1,51
b. ekuivalen NACL
5. perhitungan bahan
c. cara kerja
10. diberi etiket di tambahkan brosur dan di masukkan kedalam box obat.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. HASIL
Jumlah ampul Ampul yang Ampul yang jadi Warna larutan wadah
yang dibuat rusak
8 - 8 Bening Bening
B. Pembahasan
Dalam percobaan ini, akan dibuat sediaan steril yaitu injeksi ampul atau sediaan steril
dosis tunggal. Ampul adalah wadah berbentuk slindris yang terbuat dari gelas yang memiliki
ujung runcing (leher ) dan bidang dasar datar. Ampul adalah salah satu dari sediaan oral yang
umumnya digunakan umtuk mengetahui sediaan dosis tunggal. Pada praktikum kali ini
dilakukan untuk mengetahui pembuatan sediaan steril injeksi ampul Thiamin HCL.
Pembuatan sediaan injeksi Thiamin HCL dilakukan dengan menggunakan aqua pro injeksi
sebagai pelarut. Bahan aktif thiamin HCL tidak menggunakan bahan pengawet dan hanya
penambahan aqua pro injeksi. Thiamin HCL / vitamin B1 senagai zat aktif yang
diindikasikan pasa pasien yang mengalami defisensi thiamin. Thiamin HCL berguna untuk
pengobatan berbagai neuritis yang disebabkan oleh defisiensi Thiamin HCL .
Sebelum dimasukkan dalam ampul, pHlarutan perlu diperhatikan. Jika larutan basa,
maka diasamkan dan disaring. Larutan diambil menggunakan spoit lalu dimasukkan kedalam
ampul sesuai denga volume yang dibutuhkan. Ampul ditutup dengan cara dipijarkan dengan
menggunakan api langsung lalu disterilkan. Tahap akhir yaitu diberi etiket dan brosur
kemudian dimasukkan kedalam box obat yang telah dibuat.
Setelah itu kita masuk pada tahap uji pemeriksaan. Adapun beberapa uji pemeriksaan
pada injeksi yaitu :
1) Pemeriksaan kebocoran
2) Pemeriksaan sterilisasi
3) Pemeriksaan pirogenitas
4) Pemeriksaan kejernihan dan warna
5) Pemeriksaan keragaman botol
Dari jenis-jenis uji pemeriksaan diatas, ada beberapa uji pemeriksaan yang tidak
dilakukan. Uji kebocoran dilakukan dengan cara membalikkan ampul didalam beaker
glass yang didalamnta terletak/ terdapat kapas. Dan pada sediaan ampul yang ada pada
uji kebocoran itu aman dan tidak ada kebocoran. Untuk semua uji pemeriksaan kecuali
uji kebocoran karena waktu yang tidak memadai.
Untuk pH dari sediaan ampul, awalnya memiliki pH 5,0 maka dari itu untuk
membuat sediaan ini menjadi isotonis ditambahkan HCL sebanyak 25 tetes yang
menjadikan oHnya menjadi 3,0
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam praktikum ini , dibuat injeksi vitamin B1 dalam dosis tunggal dalam zat
pembawa aqua pro injeksi yang hasilnya hipertonis, maka tidk ditambahkan zat pengisotonis.
Untuk khasiat dari injeksi yaitu sebagai ,multivitamin.
B. SARAN