Anda di halaman 1dari 34

Konsep dan prinsip etik yang

melandasi profesi kefarmasian


Pengertian Etika Profesi
Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.
Secara umum, pengertian etika profesi adalah suatu
sikap etis yang dimiliki seorang profesional sebagai
bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang
tugasnya serta menerapkan norma-norma etis umum
pada bidang-bidang khusus (profesi) dalam kehidupan
manusia.
• Etika profesi atau kode etik profesi sangat
berhubungan dengan bidang tertentu yang
berhubungan dengan masyarakat atau konsumen
secara langsung.
• Konsep etika profesi tersebut harus disepakati
bersama oleh pihak yang berada di ruang lingkup
kerja, misalya dokter, jurnalistik dan lain sebagainya.
• Etika profesi berperan sebagai sistem norma, nilai,
dan aturan profesional secara tertulis yang dengan
tegas menyatakan apa yang benar/baik dan apa yang
tidak benar/tidak baik bagi seorang profesional.
• Dengan kata lain, tujuan etika profesi ini yaitu agar
seorang profesional bertindak sesuai dengan aturan
dan menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan
kode etik profesi.
Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli

 Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian : kode etik profesi adalah pedoman sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan
dalam kehidupan sehari-hari.
 Anang Usman, SH., Msi : Etika profesi adalah sikap hidup
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien
dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap
para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan
disertai refleksi yang seksama
 Siti Rahayu (2010) : etika profesi adalah kode etik untuk
profesi tertentu dan karenanya harus dimengerti selayaknya,
bukan sebagai etika absolut.
Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli

 Sawyer (2005) : Etika profesi adalah pernyataan-


pernyataan yang berorientasi pada pedoman yang
digunakan sebagai haluan perilaku dalam
melaksanakan tanggung jawab profesionalnya.
 Utami dan Nugroho (2014) : Etika profesi adalah
rumusan penerapan nilai-nilai etika yang berlaku di
lingkungan pegawai atau karyawan.
 Prakoso (2015) ; Etika profesi adalah etika sosial
dalam etika khusus mempunyai tugas dan tanggung
jawab kepada ilmu dan profesi yang disandangnya.
Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli

 Lubis (1994) : etika profesi adalah sikap hidup, yang mana


berupa kesediaan untuk memberikan pelayanan
profesional terhadap masyarakat dengan keterlibatan
penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas.
 Kaiser (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) : Etika profesi adalah
sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat.
 Muchtar (2016) : Etika profesi adalah aturan perilaku yang
memiliki kekuatan mengikat bagi setiap pemegang profesi.
Fungsi Etika Profesi
 Adapun fungsi etika profesi diantaranya yaitu:
 Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu
profesi mengenai prinsip profesionalitas yang
ditetapkan.
 Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum
terhadap suatu profesi tertentu.
 Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan
dari pihak lain di luar organisasi, terkait hubungan
etika dalam keanggotaan suatu profesi.
Tujuan Etika Profesi
 Untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi.
 Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan anggota
profesi.
 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
 Untuk membantu meningkatkan mutu suatu profesi.
 Untuk meningkatkan pelayanan suatu profesi di atas
keuntungan pribadi.
 Untuk menentukan standar baku bagi suatu profesi.
 Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih
profesional dan terjalin dengan erat.
Prinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Tanggung Jawab.
• Setiap profesional harus bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan juga
terhadap hasilnya. Selain itu, profesional juga
bertanggung jawab terhadap dampak yang
mungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupan
orang lain atau masyarakat umum.
Prinsip Keadilan.
• Setiap profesional dituntut untuk
mengedepankan keadilan dalam menjalankan
pekerjaannya. Dalam hal ini, keadilan harus
diberikan kepada siapa saja yang berhak.
Prinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Otonomi :
• Setiap profesional mempunyai wewenang dan
kebebasan dalam menjalankan pekerjaan sesuai
dengan profesinya. Artinya, seorang profesional berhak
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dengan
mempertimbangkan kode etik profesi.
Prinsip Integritas Moral :
• Integritas moral merupakan kualitas kejujuran dan
prinsip moral dalam diri seseorang yang dilakukan
secara konsisten dalam menjalankan profesinya.
Artinya, seorang profesional harus memiliki komitmen
pribadi untuk menjaga kepentingan profesi, dirinya,
dan masyarakat.
prinsip yang harus dipegang dalam etika profesi

Menurut Darmastuti (2007),


 Tanggung jawab. Maksud tanggung jawab disini yaitu
tanggung jawab pelaksanaan (by function) dan
tanggung jawab dampak (by profession).
 Kebebasan. Maksud kebebasan disini yaitu kebebasan
untuk mengembangkan profesi tersebut dalam batas-
batas aturan yang berlaku dalam sebuah profesi.
 Keadilan. Prinsip keadilan ingin membangun satu
kondisi yang tidak memihak manapun yang
memungkinkan untuk ditunggangi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Contoh Etika Profesi
Berikut ini beberapa contoh kode etik profesi kedokteran:

Kewajiban Dokter, diantaranya yaitu:


 Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.
 Memberikan rujukan bagi pasien ke dokter lain yang lebih
ahli jika diperlukan.
 Menjaga rahasia pasien, bahkan setelah pasien tersebut
meninggal dunia.
 Memberikan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan,
kecuali jika ada pihak lain yang bertugas dan mampu
melakukannya.
 Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang ilmu
kedokteran.
Contoh Etika Profesi
Larangan Bagi Dokter, diantaranya yaitu:
 Memuji kemampuan atau keahlian diri sendiri.
 Ucapan atau tindakan yang bisa melemahkan daya tahan pasien.
 Mengumumkan dan melakukan teknik kedokteran yang belum diuji
kebenarannya.
 Melepaskan kemandirian profesi karena pengaruh tertentu.
 Mengambil alih pasien tanpa persetujuan teman sejawat.
 Menetapkan imbalan atas jasanya secara tidak wajar.
 Melakukan diskriminasi dalam melakukan pelayanan.
 Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi.
 Mengabaikan kesehatannya sendiri.
 Mengeluarkan keterangan palsu, meski diminta pasien.
 Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien atau orang lain.
 Membocorkan rahasia pasien kepada orang lain.
PROFESI
Pengertian Profesi
 Kamus Besar Bahasa Indonesia : adalah bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan,
dan sebagainya) tertentu.
 Daniel Bell (1973) : Profesi adalah aktivitas intelektual yang
dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara
formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat
yang dikeluarkan oleh sekelompok atau badan yang
bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam
melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi
dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide,
kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa
perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam
masyarakat.
 Paul F. Comenisch (1983) : Profesi adalah komunikasi moral
yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.
Pengertian Profesi
• Schein, E.H (1962) : Profesi adalah suatu kumpulan
atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma
yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang
khusus di masyarakat.
• K.Bertens : Profesi adalah suatu moral community atau
masyarakat moral yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai
bersama.
• Siti Nafsiah : profesi adalah suatu pekerjaan yang
dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup
sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada
kepentingan orang lain atau orang banyak yang harus
diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan,
profesionalisme, dan tanggung jawab.
• Profesional
• Profesionalisme
• Profesionalitas
• Profesionalisasi
Profesional
 Kamus Besar Bahasa Indonesia : Profesional
bersangkutan dengan dengan profesi yang
membutuhkan kepandaian khusus untuk
menjalankannya.
 Kusnanto : profesional adalah sesorang yang memiliki
kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu.
 Aholiab Watloly : Profesional adalah orang yang
berdisiplin dan menjadi kerasan dalam pekerjaannya.
 Daryl Koehn : Profesional adalah orang yang
memberikan peleyanan kepada klien.
Profesional
• Oerip S. Poerwopoespito : Profesinal adalah sikap yang
mengacu pada peningkan kualitas profesi.
• Budi Purnawanto : Profesional adalah bagian dari
proses, fokus kepada output dan berorientasi ke
costemer.
• Lisa Anggraeny : Profesional adalah suatu tuntutan
bagi seseorang yang sedang mengemban amanahnya
agar mendapatkan proses dan hasil yang optimal.
• A. Prasetyantoko : Profesional adalah elemen
individual yang meletak dalam rangkaian besar mesin
kapitalisme.
• Hary Suwanda : profesional adalah seseorang yang ahli
dibidangnya dan mengandalkan keahliannya tersebut
sebagai mata pencahariannya.
Contoh Profesional
• Seorang karyawan yang profesional
adalah karyawan yang digaji dan
melaksanakan tugas sesuai petunjuk
pelaksanaanp dan petunjuk teknis
yang dibebankan kepadanya.
Profesionalisme
Kiki Syahnarki :
• Profesionalisme adalah roh yang
menggerakan, mendorong, mendinamisasi
dan membentengi TNI dari tendensi
penyimpangan serta penyalahgunaannya
secara Internal maupun eksternal.
Onny S. Prijono “
• Profesionalisme adalah kemampuan untuk
memasuki ajang kompetisi sebagai antisipasi
menghadapi globalisasi.
Profesionalisme
Pamudji (1985) :
• Profesionalisme adalah lapangan kerja tertentu yang
diduduki oleh orang-orang yang memiliki kemampuan
tertentu pula.
Aholiab Watloly :
• Profesionalisme adalah sikap sesorang profesional atau
profi.
Korten & Alfonso (1981) :
• Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara
kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-
competence) dengan kebutuhan tugas (ask-
requirement).
Ciri-Ciri Profesionalisme
 Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang
dapat dijadikan sebagai rujukan yang baik.
 Berusaha meningkatkan dan memelihara perilaku
profesionalnya melalui perwujudan perilaku
profesional. Perwujudan tersebut dilakukan melalui
berbagai cara misalnya dari cara berpenampilan, cara
berbicara, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan,
serta sikap hidupnya sehari-hari.
 Keinginan untuk sentiasa mengejar berbagai
kesempatan pengembangan profesional yang dapat
meningkatkan dan memperbaiki kualitas
pengetahuan dan keterampiannya
Profesionalitas
• sikap para anggota profesi yang benar-
benar menguasai, sungguh-sungguh
kepada profesinya.
• Profesionalitas adalah suatu sebutan
terhadap kualitas sikap para anggota
profesi pada profesinya serta derajat
pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki untuk dapat melakukan tugas
mereka.
Profesionalisasi

• Dari segi bahasa, berasal dari kata professionalization


yang berarti kemampuan profesional.

Pengertian Profesionalisasi
• Dedi Supriadi (1998) : adalah pendidikan prajabatan
dan/atau dalam jabatan. Proses pendidikan dan latihan
ini biasanya lama dan intensif.
• Eric Hoyle (1980) : konsep profesionalisasi mencakup
dua dimensi yaitu the improvement of status and the
improvement of practice (Peningkatan status dan
peningkatan pelatihan).
Kode etik ttk
Kode Etik Kefarmasian
Fungsi:
• sebagai perlindungan dan pengembangan bagi
pofesi kefarmasian.
Kode etik profesi farmasi dibagi menjadi 3 bagian
utama yaitu :
• Kewajiban terhadap masyarakat dalam
melakukan pekerjaan kefarmasian.
• Kewajiban terhadap rekan sejawat.
• Kewajiban terhadap rekan kesehatan lainnya.
Prinsip-Prinsip Etika Profesi Kefarmasian

Para ahli --> etika adalah aturan perilaku, adat


kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk.
• Nilai-nilai,
• Kaidah-kaidah
• Ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik,
• Cara Berfikir.
Tujuan Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian
 Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
 Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota.
 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
 Untuk meningkatkan mutu profesi.
 Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
 Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
 Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalin erat.
 Menentukan baku standarnya sendiri.
Fungsi Kode Etik TTK

 Memberikan pedoman bagi setiap anggota


profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
 Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan.
 Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi.
Contoh Pelanggaran
DI APOTEK:
 Dokter menulis resep dengan kode, dan
resep tersebut hanya bisa ditebus di
apotek yang ditunjuk dokter.
 PSA menjual psikotropika dan pada saat
membuat laporan bekerja sama dengan
dokter untuk membuatkan resep.
Contoh Pelanggaran
DI PUSKESMAS ATAU KLINIK DAN RUMAH SAKIT:
 Yang menyerahkan obat kepada pasien
bukan apoteker, melainkan bidan,
mantri, perawat, karena puskesmas tidak
memiliki apoteker.
 Apoteker membuat suatu obat yang
isinya campuran dari beberapa obat
(oplosan).
Contoh Pelanggaran
DI INDUSTRI:
• Klaim, saling mengklaim suatu produk →
melanggar etika.
• Kebohongan publik →menginfokan
tentang khasiat suatu obat yang tidak
benar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai