Anda di halaman 1dari 15

Disusun Oleh :

Muhamad Qurtubi
Nisa Fitriani
Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Perencanaan


Tujuan perencanaan obat dan perbekkes yaitu untuk menetapkan
jenis serta jumlah obat dan perbekkes yang tepat, sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan dasar.

Perencanaan obat di UPT Farmasi Kota Cirebon menggunakan


sistem SIMIF dengan metode konsumsi dari penggunaan tahun
sebelumnya yang dilaporkan dalam bentuk LPLPO (laporan pemakaian
dan lembar permintaan obat) yang diinput langsung dari puskesmas
melalui sistem terintegrasi SIMIF.
TAHAPAN PERENCANAAN OBAT
Hal hal yang perlu di perhatikan :
1. Pengumpulan dan pengolahan data
2. Analisa data untuk informasi dan
evaluasi
3. Perhitungan perkiraan kebutuhan
obat
4. Penyesuaian jumlah kebutuhan obat
dengan alokasi dana
PENGADAAN

Berdasarkan Kepmenkes RI No. 1121 Tahun 2008

Perencanaan pengadaan di
UPT Farmasi dilakukan
selama 18 Bulan.
Pengadaan di UPT Farmasi SUMBER DANA :
untuk FKTP 1 •DAK (Fornas, Forda,
DOEN)
•APBN : Program
Kesehatan, Program
Metode Pemilihan Penyedia Barang : Pelayanan Keluarga Miskin
a.E-purchasing
b.Pengadaan langsung
•APBD Kota
c.Penunjukkan langsung •Dana Alokasi Umum
d.Tender cepat (DAU)
e.Tender
Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1.Kriteria obat dan perbekkes
2.Persyaratan pemasok
3.Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat
4.Pemantauan status pesanan
5.Penerimaan dan pemeriksaan obat dan perbekkes
PENERIMAAN OBAT

 Perlu pemeriksaan seperti :



 Kebenaran identitas produk
 Kebenaran nama obat
 Kebenaran jenis produk yang diterima
 Kebenaran jumlah kemasan
 Kebenaran jumlah satuan dalam tiap kemasan
 Tidak terlihat tanda-tanda kerusakan
 Penerapan penandaan yang jelas pada label, bungkus dan brosur
 Tidak terlihat kelainan warna, bentuk, kerusakan pada isi produk
 Tidak ditemukan ampul, tube, kapsul kosong atau pecah
 Tidak ditemukan partikel dalam larutan jernih
 Tidak ditemukan benda asing dalam kemasan
 Tidak ditemukan kebocoran
 Masa kedaluarsa yang memadai
 Tidak ditemukan keadaan produk yang beku, seperti vaksin tertentu
 Kebenaran kondisi kemasan seperti yang dipersyaratkan
PENYIMPANAN

 Tujuan Penyimpanan untuk memelihara


mutu obat, menghindari penggunaan yang
tidak bertanggungjawab, menjaga  Obat Narkotik dan Psikotropik disimpan secara terpisah
dilemari terkunci
kelangsungan persediaan, dan memudah
 Vaksin disimpan di ruangan khusus di dalam lemari
pencarian dan pengawasan
terpisah (cold chain) dengan suhu ± 2-8 ᵒC kecuali polio
 Penyimpanan obat dan perbekkes di UPT
oral -15 - -25 ᵒC
Farmasi Kota Cirebon :  Tindak lanjut obat ED / rusak
• Alfabetis • Dikumpulkan dan disimpan terpisah dengan

• Bentuk Sediaan penandaan/label khusus


• Dikembalikan/diklaim sesuai aturan yang berlaku
• First Expired First Out (FEFO)
• Dihapuskan sesuai aturan yang berlaku kemudian dibuat
• First In First Out (FIFO)
Berita Acara Pemusnahan
• Nomor Batch
• Sumber Dana
Dengan suhu ruangan ± 25 ᵒC
Sarana Penyimpanan Obat dan Perbekalan Kesehatan

a. Sarana gedung : Luas ≤ 700 m2



b. Kendaraan
 Roda dua : 5 unit
 Roda empat : 1 unit
c. Komputer & printer : 6 & 5 unit
d. Telepon dan Faximilem : 4 unit
e. Saranan Penyimpanan
 Rak : 33 unit
 Pallet : 123 unit
 Lemari : 5 unit
 Lemari Khusus : 2 unit
f. Ac gudang : 6 unit
g. APAR : 5 unit
h. Termometer Ruangan : 2 unit
i. Box Troli : 9 unit
Pendistribusian Obat dan Perbekkes

Kegiatan distribusi UPT Farmasi, yang didistribusikan dengan mengacu permintaan pada LPLPO
yg berasal dari 22 puskesmas yang ada di Kota Cirebon
Alur Pendistribusian Obat :
Puskesmas mengirimkan PO melalui SIMIF
UPT Farmasi melakukan scoring terhadap PO berupa persetujuan pemenuhan permintaan
dengan mempertimbangkan jumlah persediaan yang ada
Puskesmas menyerahkan LPLPO yang berisi jumlah PO & jumlah yang akan dipenuhi oleh
UPT Farmasi
Dibuat SBBK sementara dan obat disiapkan
Perwakilan dari puskesmas datang ke UPT Farmasi untuk mengecek obat yang telah disiapkan
apakah sudah sesuai SBBK sementara. Jika sudah sesuai maka dibuat SBBK final
Dibuat jadwal pendistribusian
Menyiapkan Sediaan
LPLPO dari Puskesmas
Farmasi

UPT FARMASI

UPT PUSKESMAS

SBBK
Pemeriksaan Oleh
UPT Farmasi

Pengantaran Ke
Puskesmas
Pencatatan dan Pelaporan
1. Kartu Stok

2. Laporan
penyusunan RKO

3. LPLPO
4. SBBK

5. Laporan Narkotik dan Psikotropik

6. Laporan Penggunaan Generik


EVALUASI

Kegiatan evaluasi di UPT Farmasi Kota Cirebon


dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali. Hal hal yang
dievaluasi seperti perencanaan pengadaan obat yang dilakukan
periode satu tahun sebelumnya, hal ini dilakukan guna
meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan seperti
kehabisan stok obat dan stok buffer yang terdapat di UPT
Farmasi.
Pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi untuk :
•Tindak lanjut berupa penyesuaian kebijakan, baik
penyesuaian pilihan kebijakan maupun penetapan prioritas
•Bahan pembahasan dengan berbagai badan terkait
Kesimpulan Saran


 Pengelolaan perbekalan  Lemari penyimpanan
farmasi di UPT Farmasi narkotik dan
Kota Cirebon sudah psikotropika sebaiknya
sesuai dengan standar menggunakan lemari
double door dan
perundang-undangan double lock
yang berlaku
 Pemberian label nama
pada rak obat
disesuaikan

Anda mungkin juga menyukai