KERJA PROFESI
APOTEKER
PUSKESMAS CIPAGERAN
PKPA APRIL 2022
03 Penerimaan
06 Pencatatan dan Pelaporan
04 Penyimpanan
01 Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan di Puskesmas
Cipageran mengacu pada Permenkes No
74 tahun 2016
Sistem Perencanaan Metode Perencanaan
Pola Konsumsi
Merencanakan pengadaan perbekalan
farmasi berdasarkan data kebutuhan
yang telah dibuat dari penggunaan
sebelumnya
Pola Epidemiologi
Pola ini didasarkan pada penyakit apa
yang sedang atau akan berkembang
melalui forecasting
Pengadaan dan
02 Penerimaan
Pengadaan
Kegiatan pengadaan dilakukan 1 minggu sekali melalui sistem SIMAL
Sistem ini secara otomatis membuat Surat Pesanan dengan jumlah pesanan berdasarkan:
jumlah pesanan = batas maksimum - sisa stok
Stok disusun agar rapi dan pada setiap tempat penyimpanan diberi identitas
Pencatatan stok secara manual dilakukan untuk golongan psikotropik, sedangkan ethical dan OTC hanya berdasarkan data pada
SIMAL
Pemusnahan dan
04 Penarikan
Pemusnahan Obat
Pemusnahan dilakukan pada obat-obat yang telah kadaluarsa atau rusak dan telah disetujui oleh management untuk
dimusnahkan
Pemusnahan harus ditetapkan jadwal, metode dan jenis obat apa saja yang dimusnahkan
Penarikan obat
Penarikan obat dapat dilaksanakan secara sukarela (voluntary) atau atas perintah BPOM (mandatory)
Hal ini dapat terjadi apabila terdapat ketidaksesuaian pada obat karena tidak memenuhi standar SQuIPP
Pengendalian
05 Perbekalan
Farmasi
Pengendalian
Pengendalian yang dilaksanakan di Apotek Al-Ma’soem Cibiru adalah sebagai berikut
- stock opname yang dilaksanakan 3 bulan sekali
- serta uji petik yang dilaksanakan setiap hari
Pengendalian perbekalan farmasi berdasarkan pemeriksaan kadaluarsa dilakukan 3 bulan sekali dengan ketentuan
- januari untuk exp date juli, agustus dan september
- april untuk exp date oktober, november dan desember
- juli untuk exp date januari, februari dan maret
- oktober untuk exp date april, mei dan juni
apabila terdapat barang exp atau rusak → dipisahkan ke tempat khusus untuk dilakukan screening
apabila barang exp <6 bulan, maka
1. meminta dokter meresepkan
2. menjual langsung ke konsumen
3. retur ke distributor
apabila tidak membuahkan hasil→ membuat surat ke pusat lalu barang tersebut dikirim ke pusat
pengambilan obat dilakukan berdasarkan prinsip FEFO FIFO
Pencatatan dan
06 Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan ini dilakukan secara otomatis melalui SIMAL
1. Pengadaan (faktur, SP)
2. Penyimpanan (kartu stok dan data mutasi barang)
3. Penjualan (struk penjualan/ transaksi)
02 Dispensing
06 PTO
04 Konseling
Pengkajian dan
01 Pelayanan Resep
Kegiatan Pengkajian Resep
1. Pengkajian aspek administratif
Identitas pasien: nama, alamat, jenis kelamin, no telp, BB, usia,
Identitas dokter: nama, SIP, alamat praktek, no telp, paraf dokter
Identitas resep: tanggal penulisan resep, tanda R/
2. Pengkajian aspek farmasetik
Bentuk dan kekuatan sediaan
Stabilitas obat
Kompatibilitas
3. Pengkajian aspek klinis
Indikasi obat
Cara pakai dan dosis serta lama penggunaan obat
Efek samping dan ROTD
Kontraindikasi
Duplikasi obat
Interaksi obat (farmakodinamik dan farmakokinetik)
NAMA
DOKTER
ALAMAT
DOKTER TANGGAL
SIP DOKTER
ISI RESEP
TANDA R/
NAMA OBAT, JUMLAH,
SIGNA
IDENTITAS PASIEN
Penerimaan Resep Reguler
Apotek Al-ma’soem Cibiru melayani resep dalam bentuk fisik dan elektronik (halodoc)
Kendala:
1. Dapat terjadi perbedaan harga antara halodoc dengan apotek, sehingga sebelum melakukan
pelayanan resep elektronik harus dilakukan pemeriksaan kesesuaian harga antara sistem apotek
dengan halodoc
2. Dapat terjadi kekosongan barang pada apotek, namun masih terintegrasi dengan halodoc
Apotek Al-ma’soem Cibiru tidak melayani resep psikotropika diluar penulisan resep dokter internal
Tujuan:
1. Menghindari pelayanan resep palsu
Alur Pelayanan Resep Reguler
Penerimaan Resep Bagi Pasien PRB
Apotek Al-ma’soem Cibiru melayani pasien BPJS untuk PRB (Program Rujuk Balik
Pelayanan Obat Rujuk Balik adalah pemberian obat-obatan untuk penyakit kronis di Faskes Tingkat
Pertama sebagai bagian dari program pelayanan rujuk balik
Alur Pelayanan Resep PRB
Persyaratan pengambilan obat kriteria PRB
1. Pasien wajib membawa dokumen fotokopi dari Rumah Sakit atau Faskes 2
- Surat Rujuk Balik
- SEP
- Resep dari rumah sakit
2. Pasien wajib membawa dokumen asli dari Faskes 1
- resep asli
- daftar kunjungan asli (bukan copy)
3. Beberapa obat yang termasuk restriksi harus menyertakan hasil lab (daftar obat dapat dilihat di
http://e-fornas.binfar.kemkes.go.id/index.php/front/Daftarobat/obat_fornas)
Alur Pelayanan Obat PRB
02 Dispensing
Kegiatan Dispensing
Dispensing merupakan kegiatan pelayanan kefarmasian yang meliputi penyiapan,
penyerahan dan pemberian informasi obat.
Kegiatan dispensing yang dilakukan di apotek al-ma’soem terdiri dari :
GENERIK
PATEN
Mem Verifikasi pemahaman pasien dengan Membiarkan pasien bertanya pada hal yang tidak
meminta pasien untuk mereview ulang dimengerti serta memberikan penjelasan sebaik
penjelasan terkait obat mungkin
Tidak dapat dilaksanakan di apotek al-ma’soem cibiru karena tidak terdapatnya rekam medis pasien.
Monitoring Efek
07 Samping Obat
MESO
Dilakukan berdasarkan laporan pasien terhadap efek samping dari obat yang dikonsumsinya
Apabila pasien mengeluhkan efek samping yang lazim, maka pasien dapat diberi konseling oleh apoteker
Apabila efek samping tersebut amat sangat merugikan pasien, maka apoteker dapat mempertimbangkan untuk melaporkan
melalui Form Kuning/NARANJO dan dikirimkan ke Kementerian Kesehatan
Sejauh ini belum ada pasien yang memberikan keterangan efek samping dari obat yang dikonsumsinya
SEKIAN
TERIMA KASIH
Sumber
BPJS KESEHATAN: panduan praktis program rujuk balik
Permenkes no 73 tahun 2016 tentang Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Petunjuk Teknis tahun 2016 tentang pelayanan kefarmasian di apotek
http://e-fornas.binfar.kemkes.go.id/index.php/front/Daftarobat/obat_fornas