Anda di halaman 1dari 47

PRAKTEK

KERJA PROFESI
APOTEKER
PUSKESMAS CIPAGERAN
PKPA APRIL 2022

Dini Wahidah (B 212 011)


PKPA
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan
yang bersifat manajerial berupa
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
dan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan
tersebut harus didukung oleh sumber
daya manusia, sarana dan prasarana.
PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai dilakukan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku meliputi perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan,
pengendalian, pencatatan dan pelaporan.
TABLE OF CONTENTS

Perencanaan Pemusnahan dan


01 04 Penarikan

02 Pengadaan Pengendalian Perbekalan


05
Farmasi

03 Penerimaan
06 Pencatatan dan Pelaporan

04 Penyimpanan
01 Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan di Puskesmas
Cipageran mengacu pada Permenkes No
74 tahun 2016
Sistem Perencanaan Metode Perencanaan

Pola Konsumsi
Merencanakan pengadaan perbekalan
farmasi berdasarkan data kebutuhan
yang telah dibuat dari penggunaan
sebelumnya
Pola Epidemiologi
Pola ini didasarkan pada penyakit apa
yang sedang atau akan berkembang
melalui forecasting
Pengadaan dan
02 Penerimaan
Pengadaan
Kegiatan pengadaan dilakukan 1 minggu sekali melalui sistem SIMAL
Sistem ini secara otomatis membuat Surat Pesanan dengan jumlah pesanan berdasarkan:
jumlah pesanan = batas maksimum - sisa stok

Kegiatan pemesanan dapat dilakukan secara online dan offline


Online: aplikasi pemesanan khusus, whatsapp
Offline: berlaku untuk obat-obatan psikotropika yang memerlukan Surat Pesanan dalam bentuk kertas dan ditandatangani
basah oleh APJ
Penerimaan
Barang yang diantarkan diterima oleh TTK atau Apoteker, terkecuali untuk golongan Psikotropika dan Narkotika harus
diterima oleh Apoteker Penanggung Jawab
03 Penyimpanan
Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan prinsip:
1. golongan obat
Golongan OTC berada di bagian depan apotek, dan golongan Ethical berada pada bagian dalam Apotek
2. jenis sediaan
Obat-obatan disimpan berdasarkan jenis sediaan dimana tablet disimpan terpisah sirup, termasuk obat dalam dipisahkan dari
obat luar
3. paten dan generik
Pada bagian ethical dilakukan penyimpanan terpisah antara obat paten dan obat generik
4. Alfabetis
Setiap obat disusun secara alfabetis untuk memudahkan pencarian
5. FEFO / FIFO
Setiap stok obat disimpan dengan prinsip ini agar mempermudah kegiatan pengendalian perbekalan farmasi

Stok disusun agar rapi dan pada setiap tempat penyimpanan diberi identitas
Pencatatan stok secara manual dilakukan untuk golongan psikotropik, sedangkan ethical dan OTC hanya berdasarkan data pada
SIMAL
Pemusnahan dan
04 Penarikan
Pemusnahan Obat
Pemusnahan dilakukan pada obat-obat yang telah kadaluarsa atau rusak dan telah disetujui oleh management untuk
dimusnahkan
Pemusnahan harus ditetapkan jadwal, metode dan jenis obat apa saja yang dimusnahkan
Penarikan obat
Penarikan obat dapat dilaksanakan secara sukarela (voluntary) atau atas perintah BPOM (mandatory)
Hal ini dapat terjadi apabila terdapat ketidaksesuaian pada obat karena tidak memenuhi standar SQuIPP
Pengendalian
05 Perbekalan
Farmasi
Pengendalian
Pengendalian yang dilaksanakan di Apotek Al-Ma’soem Cibiru adalah sebagai berikut
- stock opname yang dilaksanakan 3 bulan sekali
- serta uji petik yang dilaksanakan setiap hari

Pengendalian perbekalan farmasi berdasarkan pemeriksaan kadaluarsa dilakukan 3 bulan sekali dengan ketentuan
- januari untuk exp date juli, agustus dan september
- april untuk exp date oktober, november dan desember
- juli untuk exp date januari, februari dan maret
- oktober untuk exp date april, mei dan juni

apabila terdapat barang exp atau rusak → dipisahkan ke tempat khusus untuk dilakukan screening
apabila barang exp <6 bulan, maka
1. meminta dokter meresepkan
2. menjual langsung ke konsumen
3. retur ke distributor
apabila tidak membuahkan hasil→ membuat surat ke pusat lalu barang tersebut dikirim ke pusat
pengambilan obat dilakukan berdasarkan prinsip FEFO FIFO
Pencatatan dan
06 Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan ini dilakukan secara otomatis melalui SIMAL
1. Pengadaan (faktur, SP)
2. Penyimpanan (kartu stok dan data mutasi barang)
3. Penjualan (struk penjualan/ transaksi)

Pelaporan yang dilaksanakan di apotek Al-Ma’soem adalah


4. Laporan keuangan yang dikirim ke Manajemen Pusat
- Cash flow
- Laporan rugi laba: dilakukan 1 bulan sekali
- Laporan neraca keuangan
5. Laporan pajak PBB dan pajak penghasilan yang dikirim ke Dirjen Pajak
6. Laporan SIPNAP yang dikirim ke website SIPNAP
PELAYANAN FARMASI
KLINIK
Pelayanan farmasi klinik di Apotek merupakan bagian dari
Pelayanan Kefarmasian yang langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien berkaitan dengan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien
TABLE OF CONTENTS
Pengkajian dan
01 Pelayanan Resep 05 Pharmacy Homecare

02 Dispensing
06 PTO

03 Pelayanan Informasi Obat


07 MESO

04 Konseling
Pengkajian dan
01 Pelayanan Resep
Kegiatan Pengkajian Resep
1. Pengkajian aspek administratif
Identitas pasien: nama, alamat, jenis kelamin, no telp, BB, usia,
Identitas dokter: nama, SIP, alamat praktek, no telp, paraf dokter
Identitas resep: tanggal penulisan resep, tanda R/
2. Pengkajian aspek farmasetik
Bentuk dan kekuatan sediaan
Stabilitas obat
Kompatibilitas
3. Pengkajian aspek klinis
Indikasi obat
Cara pakai dan dosis serta lama penggunaan obat
Efek samping dan ROTD
Kontraindikasi
Duplikasi obat
Interaksi obat (farmakodinamik dan farmakokinetik)
NAMA
DOKTER
ALAMAT
DOKTER TANGGAL
SIP DOKTER

ISI RESEP
TANDA R/
NAMA OBAT, JUMLAH,
SIGNA

IDENTITAS PASIEN
Penerimaan Resep Reguler
Apotek Al-ma’soem Cibiru melayani resep dalam bentuk fisik dan elektronik (halodoc)

Kendala:
1. Dapat terjadi perbedaan harga antara halodoc dengan apotek, sehingga sebelum melakukan
pelayanan resep elektronik harus dilakukan pemeriksaan kesesuaian harga antara sistem apotek
dengan halodoc
2. Dapat terjadi kekosongan barang pada apotek, namun masih terintegrasi dengan halodoc

Apotek Al-ma’soem Cibiru tidak melayani resep psikotropika diluar penulisan resep dokter internal

Tujuan:
1. Menghindari pelayanan resep palsu
Alur Pelayanan Resep Reguler
Penerimaan Resep Bagi Pasien PRB
Apotek Al-ma’soem Cibiru melayani pasien BPJS untuk PRB (Program Rujuk Balik

Pelayanan Obat Rujuk Balik adalah pemberian obat-obatan untuk penyakit kronis di Faskes Tingkat
Pertama sebagai bagian dari program pelayanan rujuk balik
Alur Pelayanan Resep PRB
Persyaratan pengambilan obat kriteria PRB
1. Pasien wajib membawa dokumen fotokopi dari Rumah Sakit atau Faskes 2
- Surat Rujuk Balik
- SEP
- Resep dari rumah sakit
2. Pasien wajib membawa dokumen asli dari Faskes 1
- resep asli
- daftar kunjungan asli (bukan copy)
3. Beberapa obat yang termasuk restriksi harus menyertakan hasil lab (daftar obat dapat dilihat di
http://e-fornas.binfar.kemkes.go.id/index.php/front/Daftarobat/obat_fornas)
Alur Pelayanan Obat PRB
02 Dispensing
Kegiatan Dispensing
Dispensing merupakan kegiatan pelayanan kefarmasian yang meliputi penyiapan,
penyerahan dan pemberian informasi obat.
Kegiatan dispensing yang dilakukan di apotek al-ma’soem terdiri dari :

1. Menghitung kebutuhan obat berdasarkan resep


2. Pengambilan obat berdasarkan slip pembayaran resep (mencegah pengembalian
obat)
3. Peracikan obat jika perlu
4. Pemberian etiket berdasarkan jenis obat
- Etiket putih : Obat dalam
- Etiket biru : Untuk obat luar
5. Pengemasan obat secara terpisah dengan obat lainnya untuk menjaga mutu
obat
6. pengecekan kembali obat – obatan sebelum diberikan kepada pasien
7. Membuat salinan resep apabila diperlukan
8. Penyerahan obat kepada pasien dan pemberian informasi obatnya
Bila obat yang diresepkan tidak tersedia
“Obat yang akan diganti adalah obat yang memiliki zat aktif tunggal atau jika kombinasi harus memiliki
kesamaan 100%”

Prosedur Penggantian Obat Resep Internal Al-Ma’soem Cibiru

Prosedur Penggantian Obat Resep Luar


Obat Resep

GENERIK
PATEN

OBAT OTC RACIKAN


Pelayanan
03 Informasi Obat
Pelayanan informasi obat
Dilakukan kegiatan PIO terhadap pasien pada setiap penyerahan obat terutama
obat dengan resep dokter dan swamedikasi
Pelayanan informasi yang biasa dilakukan oleh Apotek Al-Ma’soem berupa :
1. Memberikan informasi berdasarkan resep.
2. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti.
3. Memberikan informasi obat meliputi :
- indikasi obat
- cara pemakaian obat
- cara menggunakan alat kesehatan
- menyampaikan efek samping atau kontra indikasi
- mengatasi efek samping
- cara menyimpan obat
- kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat.
04 Konseling
Kegiatan Konseling
Kegiatan konseling dilakukan oleh Apoteker kepada pasien-pasien
top priority yang memiliki kriteria khusus.
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta kepatuhan pasien
Kegiatan konseling dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Melakukan persiapan dengan mengidentifikasi pasien
b. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien
c. Menilai pemahaman pasien terkait pengobatannya dengan menggunakan
Three Prime Question, yaitu
1) Apa yang disampaikan Dokter tentang obat ?
2) Apa yang dijelaskan Dokter tentang cara pemakaian ?
3) Apa yang disampaikan dokter tentang hasil yang diharapkan setelah
menerima terapi obat dan efek samping yang mungkin terjadi
Menyampaikan informasi terkait pengobatan Mendemonstrasikan alat khusus seperti inhaler hidung dan mulut.
pasien, terapi farmakologi dan non- Sebagai properti tambahan disediakan gambar-gambar untuk membantu
farmakologi yang dapat dilakukan menyampaikan informasi kepada pasien.

Mem Verifikasi pemahaman pasien dengan Membiarkan pasien bertanya pada hal yang tidak
meminta pasien untuk mereview ulang dimengerti serta memberikan penjelasan sebaik
penjelasan terkait obat mungkin

Ingatkan pasien untuk patuh pada terapi


Home Pharmacy
05 care
Pelayanan kefarmasian di rumah merupakan kegiatan mengunjungi pasien ke tempat
tinggalnya untuk memberikan penjelasan terkait obat dan/atau menyelesaikan
masalah penggunaan obat agar pasien dapat menggunakan obat dengan baik dan
benar dan tidak menimbulkan kesalahan pengobatan.

Pelayanan secara homecare belum bisa dilaksanakan di Apotek Al-Ma’soem.


Pemantauan
06 Terapi Obat
PTO
Proses untuk memastikan bahwa pasien mendapat terapi obat yang efektif dan terjangkau dengan
memaksimalkan efikasi dan menimalisasi efek samping obat.

Tidak dapat dilaksanakan di apotek al-ma’soem cibiru karena tidak terdapatnya rekam medis pasien.
Monitoring Efek
07 Samping Obat
MESO
Dilakukan berdasarkan laporan pasien terhadap efek samping dari obat yang dikonsumsinya

Apabila pasien mengeluhkan efek samping yang lazim, maka pasien dapat diberi konseling oleh apoteker

Apabila efek samping tersebut amat sangat merugikan pasien, maka apoteker dapat mempertimbangkan untuk melaporkan
melalui Form Kuning/NARANJO dan dikirimkan ke Kementerian Kesehatan

Sejauh ini belum ada pasien yang memberikan keterangan efek samping dari obat yang dikonsumsinya
SEKIAN
TERIMA KASIH
Sumber
BPJS KESEHATAN: panduan praktis program rujuk balik
Permenkes no 73 tahun 2016 tentang Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Petunjuk Teknis tahun 2016 tentang pelayanan kefarmasian di apotek
http://e-fornas.binfar.kemkes.go.id/index.php/front/Daftarobat/obat_fornas

Anda mungkin juga menyukai