Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


APOTEK OASE

OLEH :
Disusun Oleh :
NADIATUL MAWADDAH (1548201050)
ANNISA OKTA DWI RIZKI(1548201067)
PEMBIMBING INSTITUSI
( RAHMADEVI, M.Farm, Apt )
BAB I
LATAR BELAKANG
Apotek merupakan salah satu lahan praktek yang berkaitan erat dengan
kegiatan dan pelayanan kefarmasian. Di Apotek masyarakat bisa
mendapatkan pelayanan yang berhubungan dengan obat-obatan, selain
itu juga diharapakan dapat dilakukan pengobatan sendiri yaitu melalui
obat-obat bebas, atau tanpa melalui resep dokter. Keberadaannya sngat
menunjang bagi kelangsungan kesehatan pasien. Pelayanan yang
dilakukan diapotek diantaranya pengelolaan obat yaitu perencanaan
pembelian obat, pengadaan, pembelian, pelayanan dan penyerahan
obat kepada pasien serta pelaporan dan administrasi. Maka dari itu
Praktek Kerja Lapangan itu sendiri merupakan cara yang baik untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama
mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu
Jambi Program Studi Farmasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN SERTA FUNGSI

Peraturan Pemerintah Nomor 26


tahun 1965 pasal 1 : bahwa yang
dimaksud dengan apotek ialah
suatu tempat dimana dilakukan
usaha-usaha dalam bidang
farmasi dan pekerjaan Pasal 2 menyebutkan bahwa tugas
kefarmasian. dan fungsi apotek, ialah :
pembuatan, pengolahan, peracikan,
pengubahan bentuk, pencampuran,
dan penyerahan obat atau bahan
obat.
penyaluran perbekalan kesehatan di
bidang farmasi yang meliputi : obat,
obat asli Indonesia, kosmetika, alat-
alat kesehatan dan sebagainya.
PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAHAN

Menurut Keputusan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia
Nomor No 73 tahun 2016 Apotek :
sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktek Pelayanan Kefarmasian di
kefarmasian oleh Apoteker. Apotek meliputi :
• Pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai.
• Pelayanan Farmasi Klinik
Standar Pelayanan
Kefarmasian
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN

 Pelayanan Kefarmasian adalah suatu


pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan mutu.
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun
2009
• tentang Pekerjaan Kefarmasian “Bahwa
Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan
termasuk pengendalian mutu Sediaan
Farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau
penyaluran Obat, pengelolaan Obat,
pelayanan Obat atas Resep dokter, pelayanan
informasi Obat, serta pengembangan Obat,
bahan Obat dan Obat tradisional”
• Menurut permenkes tahun No 73 tahun 2016
tentang standar pelayanan kefarmasian di
apotek yaitu :
2. Pelayanan Farmasi klinik :
a) 1.Pengkajian dan pelayanan
1.Managerial : Resep;
 Perencanaan b) 2. Dispensing;
 Pengadaan c) 3.Pelayanan Informasi Obat
 Penerimaan (PIO);
 Penyimpanan d) 4.Konseling;
 Penyaluran e) 5.Pelayanan Kefarmasian di
 Pemusnahan rumah (home pharmacy care);
 pelaporan f) 6.Pemantauan Terapi Obat
(PTO); dan
g) 7.Monitoring Efek Samping
Obat (MESO).
Defenisi obat
• Obat merupakan zat yang digunakan untuk
pencegahan dan penyembuhan penyakit serta
pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi
penggunanya.
• Setiap obat punya manfaat, namun juga
mempunyai efek samping yang merugikan.
Oleh karena itu, gunakanlah obat sesuai
dengan aturan pakai.
Golongan Obat
BAB III
PEMBAHASAN
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai di Apotek Oase

• Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,


dan Bahan Medis Habis Pakai di Apotek OASE
telah dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan PERMENKES No. 73 thn 2016 meliputi
perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pemusnahan, pengendalian,
pencatatan, dan pelaporan.
Perencanaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai di Apotek

• Obat yang akan dipesan direncanakan terlebih


dahulu dengan pencatatan stok obat yang
akan atau telah habis di buku defekta, ataupun
dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan,
Meliputi:
a) Pola konsumsi
b) Pola kebutuhan
Pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai di Apotek

Melakukan pemesanan ke PBF Pemesanan di lakukan Surat pesanan


melalui via sales maupun dengan menggunakan di terima oleh
telepon surat pesanan dari Apotek Distributor

Barang di antarkan ke
Serah Terima barang apotik sesuai dengan
faktur
Penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai di Apotek

Pengecekan meliputi:
Nama obat,
Sebelum di terima lakukan
Kekuatan,sediaan,Jumlah,Keadaan
pengecekan
fisik,No batch/ ED

Acc apoteker/ AA dan tanda Setelah benar


tangan, serta stempel
Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai di Apotek

• Penyimpanan obat dilakukan berdasarkan :


– Bentuk sediaan
– Golongan obat
– Farmakologi dan juga alpabetis
– Sistem FIFO dan FEFO
– Untuk obat bebas dan obat bebas terbatas disimpan
dietalase depan
– Obat keras disimpan dibagian belakang dan untuk obat
keras tertentu (OKT) atau psikotropika, Narkotika
disimpan dilemari khusus .
Penjualan / Penyerahan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai di Apotek

• Obat dijual secara bebas tanpa adanya resep


dokter dan ada juga dijual harus dengan resep
dokter seperti obat keras, obat keras tertentu
(OKT), Narkotik dan Psikotropik.
• Di Apotek OASE tidak menyediakan obat
Narkotik dan Psikotropik.
Pemusnahan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai di Apotek

• Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnakan


sesuai jenis dan bentuk sediaan:
– Pemusnahan Obat Kadaluwarsa atau rusak yang
mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Pemusnahan Obat selain narkotika dan
psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh
tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin kerja.
Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara
pemusnahan menggunakan Formulir 1 sebagai terlampir.
• Resep yang telah disimpan melebihi jangka
waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnakan:
– Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker
disaksikan oleh sekurang – kurangnya petugas lain
di Apotek dengan cara dibakar atau cara
pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita
Acara Pemusnahan Resep menggunakan Formulir
2 sebagaimana terlampir dan selanjutnya
dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota
Pengendalian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai di Apotek

• Untuk Apotek OASE sitem pengendalian


menggunakan sistem komputerisasi dan kartu
stok.
Pencatatan dan Pelaporan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai di Apotek

• Pencatatan dilakukan pada setiap proses


pengelolaan Sediaan Farmasi:
– pengadaan ( surat pesanan, faktur)
– penyimpanan ( kartu stok )
– penyerahan ( nota penjualan ) dan
– pencatatan lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
• Pelaporan internal merupakan pelaporan yang
digunakan untuk kebutuhan manajemen Apotek:
– Keuangan
– barang dan
– laporan lainnya.
• Pelaporan eksternal : pelaporan yang dibuat untuk
memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan
perundang – undangan meliputi pelaporan
narkotika, psikotropika dan pelaporan lainnya.
Pelayanan Farmasi Klinik di Apotek

• Pelayanan Farmasi klinik :


1.Pengkajian dan pelayanan Resep;
2. Dispensing;
3.Pelayanan Informasi Obat (PIO);
4.Konseling;
5.Pelayanan Kefarmasian di rumah (home pharmacy
care);
6.Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan
7.Monitoring Efek Samping Obat (MESO).

Anda mungkin juga menyukai