Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Apotek keluarga pertama kali didirikan pada tanggal 1 agustus 2004 di


Jl.HR.Subrantas no.297 A Panam, Pekanbaru. Apotek keluarga hadir dengan konsep
menyediakan obat berkualitas, Asli dan memberikan pelayanan yang memuaskan karena
dilayani langsung oleh tenaga ahli di bidang FarmasiPada th 2008 mendirikan cabang ke
2, kemudian tahun 2012 mendirikan cabang ke 3, dan tahun 2014 mendirikan cabang ke
4, pada awal tahun 2016 mendirikan cabang ke 5 dan ke 6. Pada tahun 2018
Alhamdulillah mendirikan cabang ke 7, dan tahun 2019 mendirikan cabang ke 8 di
daerah Bandung.

Apotek keluarga akan berusaha meningkatkan kualitas pelayanan  sedekat


“keluarga “dengan orientasi memberikan manfaat bagi masyarakat dan mengajak orang
lain untuk selalu berprilaku hidup sehat.Dengan slogan ” Sehat bersama keluarga ” kami
ingin mendekatkan diri dengan masyarakat agar selalu sehat dan bahagia.

Apotek keluarga No.04 terletak di Jalan Sembilang No.16 Rumbai


Pekanbaru .lokasinya terletak ditepi jalan yang ramai dilewati trasportasi baik itu roda 4
dan roda 2. Aptek Keluarga juga tidak jauh dari Rumah Sakit dan Klinik,Dekat dengan
pusat perbelanjaat dan mempunyai parkiran yang luas dan aman. Apotek keluarga No.04
ini juga terdapat Praktek Dokter yang berdampingan dengan Apotek.Dengan itu apotek
lebih banyak mendistribusikan penjualannya. Lokasi Apotek Keluarga No.04 ini telah
sesuai dengan keputusanMenteri Kesehatan Nomor 35/Menkes/SK/2014 tentang sarana
dan prasarana menurut standar pelayanan kefarmasian di apotek yang menyatakan bahwa
apotek berlokasi pada daerah yang mydah dikenal dan dapat dengan mudah diakses oleh
masyarakat.

Apotek Keluarga No.04 ini dari segi ruangan dan bangunan cukup sesuai dengan
KepMenkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 terdiri atas ruang tungg yang
nyaman,didepan ruang tunggu terdapat swamedik untuk pemberian informasi
obat,swalayan farmasi untuk obat-obat OTC dan alat kesehatan,ruang praktek
dokter,ruang penyimpanan obat yang selalu dijaga kebersihannya,toilet,dan musholla.
Setiap ruangan yang ada diapotek dilengkapi dengan pendingin udara dan penerangan
yang baik sehingga memberikan kenyamanan baik bagi petugas apotek maupun
pasien.tetapi Apotek Keluarga No.04 Rumbai ini belum dilengkapi dengan papan nama
yang memuat nama apotek,yang dicantumkan nama APA(Apoteker Pengelola
Apotek) ,nomor SIA,alamat dan nomor telepon apotek.

4.1 Sumber Daya Manusia

Apotek Keluarga No.04 Rumbai , dipimpin oleh seorang apoteker penanggung


jawab apotek. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 bahwa
semua kegiatan apotek dikelola oleh apoteker. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai
apoteker penanggung jawab apotek dibantu oleh staf-stafnya 5 orang

4.2 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Keluarga No.04 Rumbai


Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai serta
Pelayanan Farmasi Klinik.
4.2.1Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai

1. Perencanaan
Dalam membuat perencanaan pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola
konsumsi, budaya dan kemampuan masyarakat. Di Apotek Keluarga barang
yang di order berdasarkan FMI (Fast Moving Item), dan di tiap outlet barang
yang dipesan berbeda-beda. Untuk Stock Opname (SO) dilakukan pada hari
minggu. Pemesanan barang melalui system MD. Setelah itu, Surat Pesanan
(SP) akan diberikan pada hari senin.Dan juga pemesanan barang buffer
(cadangan) yang perhitungannya untuk 2 minggu.
2. Pengadaan
Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan
Farmasi harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan. Di Apotek Keluarga menggunakan Surat Pesanan (SP) elektronik.
Untuk P.O kertasnya bewarna putih. Selanjutnya Kepala Gudang akan
melakukan double checking. Faktur yang diterima terdiri dari 3 (tiga) rangkap
yang ditujukan untuk Outlet, Bagian Finance dan PBF). SP Prekursor dan
OOT harus ditutup dengan garis untuk menghindari kecurangan oknum. Di
Apotek Keluarga 15 tidak memiiki SP Prekursor dan OOT.
3. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi,
jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan
dengan kondisi fisik yang diterima. Apotek Keluarga mempunyai PBF sendiri
yang bernama KSM (Keluarga Sukses Mulia). Untuk barang-barang yang
tidak terdapat di PBF KSM, maka akan dilakukan pemesanan ke PBF
lainnya. Terdapat garis kuning pada bagian dalam Apotek, garis kuning
tersebut berfungsi sebagai batas karantina barang (barang belum di double
checking).
4. Penyimpanan
- Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam
hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain,
maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi
yang jelas pada wadah baru. Wadah sekurang- kurangnya memuat nama
Obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
- Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai
sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.
- Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan
barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi
- Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan
dan kelas terapi Obat serta disusun secara alfabetis.
- Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan
FIFO (First In First Out).
5. Pemusnahan dan Penarikan
- Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis
dan bentuk sediaan. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang
mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan Obat
selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin
praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan berita
acara pemusnahan menggunakan Formulir 1 sebagaimana terlampir.
- Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan
oleh sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan cara dibakar
atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara
Pemusnahan Resep menggunakan Formulir 2 sebagaimana terlampir
dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
- Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
- Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard/ketentuan
peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar
berdasarkan perintah penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau
berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall)
dengan tetap memberikan laporan kepada Kepala BPOM.
- Penarikan Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan
terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh Menteri.
- Di Apotek Keluarga 04 belum melakukan pemusnahan obat, sedangkan
untuk penarikan sudah dilakukan berdasarkan Voluntary recall.
6. Pengendalian
- Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem
pesanan atau pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini
bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan,
kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian
pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok
baik dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang-
kurangnya memuat nama Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah
pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa persediaan.
- Di Apotek Keluarga, perhitungan stock melalui buffer untuk
menghindari stock kurang atau berlebih.
7. Pencatatan dan Pelaporan
- Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengadaan
(surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stok), penyerahan (nota
atau struk penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
- Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan
internal merupakan pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan
manajemen Apotek, meliputi keuangan, barang dan laporan lainnya.
Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,
meliputi pelaporan narkotika, psikotropika dan pelaporan lainnya.

4.2.2Pelayanan Farmasi Klinik

Apotek Keluarga 04sudah melakukan beberapa kegiatan pelayanan farmasi


klinis, yaitu:
1. Pengkajian resep
Pengkajian resep yang dilakukan di apotek Keluarga 04 meliputi
pengkajian adminstrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis
2. Dispensing
Kegiatan dispensing di apotek Keluarga 04 dilakukan setelah melakukan
pengkajian resep, kemudian tenaga teknis kefarmasian melakukan kegiatan
dispensing, yaitu:
a. penyiapan etiket atau penandaan obat dan kemasan.
b. peracikan obat (menghitung dosis obat racikan, menimbang obat racikan,
mencampur obat racikan, dan mengemas obat racikan).
c. penyajian hasil akhir peracikan.
d. pemeriksaan akhir, meliputi
i. kesesuaian hasil peracikan dengan resep
ii. kesesuaian salinan resep dengan resep asli
iii. kebenaran kuitansi
e. penyerahan obat
3. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Kegiatan pelayanan informasi obat (PIO) yang telah dilakukan di apotek
Keluarga 04 yaitu:
a. menjawab pertanyaan baik lisan maupun tulisan.
b. memberikan informasi maupun edukasi kepada pasien yang di lakukan saat
penyerahan obat kepada pasien, baik obat resep maupun non resep.
c. memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa farmasi yang
sedang praktek profesi.
Pelayanan infomasi obat di apotek dapat dilakukan oleh apoteker
penanggungjawab apotek maupun tenaga teknis kefarmasian yang terlatih pada
saat jam kerja.
4. Konseling
Kegiatan konseling di Apotek Keluarga 04 Rumbai masih belum dilakukan
secara konsisten sebab tidak tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung
kegiatan tersebut.
5. Pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care)
Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah di apotek Keluarga 04 Rumbai masih
belum dilakukan sebab tidak tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan
tersebut serta SDM yang terbatas.
6. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Kegiatan pemantauan terapi obat di Apotek Keluarga 04 Rumbai masih belum
belum dilakukan sebab keterbatasannya waktu, sarana dan prasarana untuk mendukung
kegiatan tersebut.
7. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Kegiatan monitoring efek samping obat di apotek Keluarga 04 Rumbai masih
belum dilakukan sebab belum adanya sarana dan prasarana yang mendukung.

Anda mungkin juga menyukai