Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN AWAL

PERCOBAAN II
ANALISIS SENYAWA GOLONGAN ALKOHOL

MELFI MADINI
190205045

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2020
PERCOBAAN II
ANALISIS SENYAWA GOLONGAN ALKOHOL

I. TujuanPercobaan
 Mampu melakukan reaksi-reaksi untuk mengidentifikasi senyawa golongan
alkohol.
 Mampu membedakan antara senyawa alkohol yang satu dengan lainnya
berdasarkan hasil reaksi yang terjadi.
II. DasarTeori
Mannitol dan sorbitol Keduanya berupa kristal putih, tidak berbau, rasa
manis. Mannit: larut dalam 6 bagian air, sukar larut dalam Gugus fungsi C, H
dan O Alifatis, tidak dalam eter. Sorbit: larut dalam 1 bagian air, 25 bagian
Gugus fungsi C, H dan O Alifatis, tidak larut dalam eter dan CHCl3.
Identifikasi: Keduanya memberikan reaksi-reaksi terhadap Gugus fungsi C, H
dan O Alifatis polivalen positif (reaksiazo, Cuprifil, Carletty dan Mulliken).
Sorbitol agak higroskopis, jika larutan masing-masing zat diuapkan diatas
penangas air: mannit meninggalkan sisa (kristal kering), sorbitol meninggalkan
sisa cairan kental. 1. Reaksi Carletty: keduanya menghasilkan warna ungu tua.
2. Larutan sorbitol ditambahkan larutan KMnO4 berlebih dan 5 tetes NaOH,
kemudian dipanaskan sebentar, kedalam larutan ditambahkan 5 tts
larutanαnaftol dalam etanol dan perlahan-lahan ditetesi asam sulfatpekat, akan
terbentuk cincin berwarna ungu. Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu
atau lebih zat hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus–
OH. Alkohol memiliki ikatan mirip air. Alkohol terdiri dari molekul polar.
Dalam senyawa alkohol, oksigen mengembang muatan negatif parsial. Alkohol
telah digunakan oleh orang diseluruh dunia, dalam makanan standar, untuk
higenis/alasan medis, untuk alasan dan efekeuforia, untuk tujuan rekreasi,
untuk inspiras iartistik, sebagaian aphrodisia cs, dan untuk alasan lain. Alkohol
memiliki beberapa jenis senyawa diantaranya adalah octanol, propanol,
butanol, dan isobutanol (admojo, 2020)
Metode analisis yang akurat digunakan di laboratorium untuk pengujian
etanol dalam urin pada penyalahgunaan minuman beralkohol umumnya
menggunakan Gas Chromatography (GC). Metode ini spesifik untuk
identifikasi dan penentuan kadar etanol serta dapat digunakan untuk pemisahan
campuran alkohol seperti metanol dan isopropanol secara simultan.
(https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk00ekCtD33Vthb9ogeTYdBRUBhIRyA
%3A1606657455124&ei=r6XDX6OOB6Wo3LUP1K-
RuA4&q=jurnal+kimia+6+juli+2012+SUANITI+DETEKSI+ETANOL+SETE
LAH+KONSUMSI+ARAK+DALAM+URIN+DENGAN+GAS+CHROMAT
OGRAPHY&oq=jurnal+kimia+6+juli+2012+SUANITI+DETEKSI+ETANOL
+SETELAH+KONSUMSI+ARAK+DALAM+URIN+DENGAN+GAS+CHR
OMATOGRAPHY&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzIHCCMQsAIQJzoECCMQJ1
Dze1jdoQFg6KUBaAFwAHgBgAGnAYgB5wOSAQMwLjOYAQSgAQGqA
Qdnd3Mtd2l6wAEB&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwjjoY238aftAhUlFLcAHdRXBOcQ4dUDCAw&uact=5#)

Telah dilakukan penentuan kadar etanol dalam arak yang beredar di


pasaran dengan kadar etanol sekitar 20,08 – 70,08 % (b/v). Sebanyak ± 98%
etanol di dalam tubuh akan teroksidasi menjadi asetaldehid dan asetat,
sedangkan ± 2% dieksresi melewati ginjal dan dikeluarkan melalui urin. Kadar
etanol dalam darah bervariasi tergantung pada oksidasi jaringan, sedangkan
pemeriksaan kadar etanol dalam urin lebih akurat karena kadar etanol dalam
urin lebih stabil.
(https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk00ekCtD33Vthb9ogeTYdBRUBhIRyA
%3A1606657455124&ei=r6XDX6OOB6Wo3LUP1K-
RuA4&q=jurnal+kimia+6+juli+2012+SUANITI+DETEKSI+ETANOL+SETE
LAH+KONSUMSI+ARAK+DALAM+URIN+DENGAN+GAS+CHROMAT
OGRAPHY&oq=jurnal+kimia+6+juli+2012+SUANITI+DETEKSI+ETANOL
+SETELAH+KONSUMSI+ARAK+DALAM+URIN+DENGAN+GAS+CHR
OMATOGRAPHY&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzIHCCMQsAIQJzoECCMQJ1
Dze1jdoQFg6KUBaAFwAHgBgAGnAYgB5wOSAQMwLjOYAQSgAQGqA
Qdnd3Mtd2l6wAEB&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwjjoY238aftAhUlFLcAHdRXBOcQ4dUDCAw&uact=5#)
Alkohol adalah zat yang paling sering disalah gunakan manusia.
Dibeberapa negara, minuman beralkohol memang diperbolehkan, tetapi dengan
aturan-aturan tertentu, seperti tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor.
Nama kimia dari alkohol adalah etil alkohol atau etanol. Alkohol berupa cairan
jernih, tidak berwarna, dan rasanya pahit. Alkohol diperoleh dari peragian atau
fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian. Untuk meningkatkan
kadar alkohol dengan cara destilasi (penyulingan)
https://books.google.co.id/books?
id=3NeOCwAAQBAJ&pg=PA13&dq=golongan+alkohol&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjJ
qZi01q7tAhXDfX0KHX1oDpEQ6AEwAXoECAUQAg - v=onepage&q=golongan
%20alkohol&f=false
III. AlatdanBahan
Alat:
1. Tabung reaksi
2. Penangas air
3. Pipet tetes
4. Plat tetes
5. Batang pengaduk
6. Gelas piala
7. Labu Erlenmeyer

Bahan:
1. Etanol
2. Asam sulfanilat
3. HCl
4. NaNO2
5. Amil alkohol
6. Gliserin
7. Asam Salisilat
8. Asam Benzoat
9. Asam Asetat
10. H2SO4
11. Kapas basah
12. CuSO4
13. NaOH
14. Larutan borax
15. Larutan fenolftalein
16. Asam oksalat
17. Kristal resorcin
18. KMnO4 P
19. Kertas saring
20. Natrium nitroferisianida
21. Piperazin P
22. Iodum
23. Kloralhidrat
24. Isopropyl alkohol
25. Propilenglikol
26. Tembaga (II) Tartrat alkali LP
27. Tembaga (II) oksida
28. Kalium bisulfat P
29. Natrium tetraborat
IV. SkemaKerja
1. Reaksiazo (untuk alkohol mono dan polivalen).
Pereaksi: Diazo A: larutan asam sulfanilat 0,5% dalam (30 ml HCl 4N +
70 ml air) dan Diazo B: larutan NaNO2 9% dalam air.

Dimasukkan 2 tetes etanol atau larutan sampel dalam air


ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan Diazo A dan Diazo B (4:1 atau 1:1) dan 1-2


tetes NaOH 2N sampaibereaksi basa

Dikocok

Dipanaskan di penangas air maka akan terbentuk


warna kuning kemerahan sampai merah.

Ditambahkan 4 tetes amil alkohol, kocok, warna tidak


tertarik amil alkohol. (lapisan tidak berwarna)

Lakukan percobaan yang sama untuk gliserin, amati dan


catat hasilnya.

Bandingkan hasil yang terjadi pada semua sampel yang


diperiksa.

2. Reaksi esterifikasi (untuk alkohol monovalen)


Pereaksi: Asam salisilat, asam benzoat atau asam asetat. Asam sulfat
pekat sebagai katalisator.

Dimasukkan3 tetes etanol d ke dalam tabung reaksi


Ditambahkan sedikit kristal asam salisilat dan 1-2 tetes
H2SO4 pekat

Ditutup mulut tabung dengan kapas basah

Dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit. Angkat


dan encerkan dengan 1 ml air.

Dicium baunya maka akan tercium bau gandapura (untuk


etanol dan metanol).

Diulangi percobaan dengan menggunakan asam benzoat


atau asam asetat. Amati dan catat baunya.

3. Reaksi cuprifil (untuk alkohol polivalen)


Pereaksi: Larutan CuSO4 2%, larutan NaOH 2 N

Dimasukkan sedikit gliserin (atau larutan sampel dalam


air) ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 1 larutan CuSO4 dan 2 -3 tetes larutan


NaOH, akan terbentuk larutan berwarna biru tua jernih

Dipanaskan, tidak terbentuk endapan merah bata


Dilakukan percobaan yang sama terhadap etanol, amati
dan catat hasilnya. Bandingkan hasil yangterjadi pada
semua sampel yang diperiksa.

4. Test dengan Borax (untuk alkohol polivalen)


Pereaksi: Larutan borax 1% dan larutan fenolftalein 0,2% dalam etanol
Dimasukkan 1 tetes
70%. larutan borax ke dalam tabung
reaksi dan 1tetes larutan fenolftalein (larutan menjadi
berwarna merah)

Ditambahkan 2 tetes gliserin.

Diamatidan catathasilnya.

Lakukan percobaaan yang sama terhadap etanol, amati


dan catat hasilnya; bandingkan hasil pada semua sampel.

5. Reaksi Carletty (untuk alkohol polivalen)


Pereaksi: asam oksalat (kristal) Resorsin (kristal) H2SO4 pekat

Diletakkan2 tetes gliserin bebas air (atau sedikit sampel


padat)pada plat tetes

Diadukdenganbatangpengadu
k
Ditambahkan sedikit kristal asam oksalat dan sedikit
kristal resorsin
Ditambahkan 1 tetes H2SO4 pekat, aduk, amati dan catat
hasil nya.

Lakukan percobaan yang sama terhadap etanol, amati dan


catat hasilnya. Bandingkan hasil pada semua sampel.

ETANOL (FI EDISI V HAL.399)


a.

Dicampur 5 tetes dalam gelas piala kecil dengan 1 ml


larutan Kalium Permanganat P (1 dalam 100) dan 5 tetes
asam sulfat 2 N

Ditutup segera gelas piala dengan kertas saring yang


dibasahi dengan larutan segar 100 mg natrium
nitroferisianida P dan 250 mg piperazin P dalam 5 ml air

Terjadi warna biru intensif pada kertas saring, warna akan


memucat setelah beberapa menit.

b.
Pada 5 ml larutan (1 dalam 10) tambahkan 1 ml natrium
hidroksida 1 N danperlahan-lahan (setelah 3 menit)
tambahkan 2ml iodum 0,1 N

Timbul bau iodoform dan terbentuk endapan kuning


dalam waktu 30 menit.
KLORAL HIDRAT (FI EDISI V HAL.682)

Dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer 125 ml sejumlah


larutan dalam air setara dengan lebih kurang 1 mg
kloralhidrat.

Ditambahkan air hingga lebih kurang 10 ml, dan 10 ml


larutan1-etilkuinal dinium iodida P (15 dalam 1000) yang
sudah disaring melalui penyaringan dengan porositas
0,45µm.

Ditambahkan 60 ml isopropyl alkohol P, 5 ml larutan


monoetanolamin 0,1 M dan 15 ml air.

Dicampur dan panaskan di dalam tangas air


pada60⁰selama 15 menit: terjadi warna biru.

PROPILEN GLIKOL (FI EDISI V HAL.1070)

Ditambahkan 1 ml fenolftalein LP pada 50 ml air,


tambahkan natrium hidroksida 0,10 N hingga larutan
berwarna merah muda yang tetap selama 30 detik.

Ditambahkan 10 ml propilenglikol yang diukur


saksama, titrasi dengan natrium hidroksida 0,10 N
hingga warna merah muda timbul kembali dan tetap
selama 30 detik: diperlukan tidak lebih dari 0,20 ml
natrium hidroksida 0,10 N
MANITOL DAN SORBITOL
MANITOL (FI EDISI V HAL.810)

Dilarutkan 5,0 g zatdalam 50 ml air bebas karbon dioksida


P.

Ditambahkan 3 tetes fenolftalein LP, titrasi dengan


natrium hidroksida 0,020 N LV sampai titik akhir warna
merah muda: diperlukan tidak lebih dari 0,30 ml natrium
hidroksida 0,020 N untuk menetralkan.

SORBITOL (FI EDISI V HAL.1210)

Ditimbang saksama 7 g, masukkan kedalam gelas piala


400 ml dengan 35 ml air.

Ditambahkan 50 ml tembaga(II) tartrat alkali LP, tutup,


panaskan dengan mengatur suhu hingga waktu yang
dibutuhkan untuk mendidih adalah 4 menit, dan didihkan
selama 2 menit tepat.

Dikumpulkan endapan tembaga (II) oksida di dalam krus


penyaring yang telah ditara dan sebelumnya dicuci
berturut-turut dengan air panas, dengan etanol P, dengan
eter P dan kemudian dikeringkan pada suhu 105⁰selama
30 menit.
Dicuci endapan dengan air panas, kemudian dengan 10 ml
etanol P, dengan 10 ml eter P, dan keringkan pada suhu
105⁰selama 30 menit: bobot endapan tembaga(I) oksida
tidak lebih dari 50 mg.

GLISEROL (FI EDISI III HAL.271)


a.
Dipanaskan dengan kalium bisulfat P

Terjadi uap merangsang

b.
Jika dibakar dengan sedikit natrium tetraborat P di atas
nyala api, terjadi nyala hijau,
V. Hasil Pengamatan

No Nama Zat & Alkohol Organoleptis** Uji Yang Prosedur Hasil Kesimpulan
Rumus Kimia Polivalen/ Dilakukan*** Percobaan Pengamatan
Monovalen*
1 Metanol monovalen Cairan tidak Pemisahan Metanol 1. Susun alat Berwarna Setelah mendidih
bewarna, jernih, dari Etanol pada destilasi kuning putih uap akan
bau khas, dapat Destilasi Pembuatan 2. Masukkan keruh setelah terkondensasi dan
bercampur Arak/Vodka sampel terpisah kembali menjadi
dengan air, https://www.youtube.c kedalam labu berubah wujud cairan yang
membentuk om/watch? didih menjadi kemudian mengalir
cairan tidak v=U_Jd6JTk-0I 3. Pasang berwarna menuju reseptor dan
berwarna (FI thermometer bening. akan tertampung
ED III 706) untuk dalam erlenmeyer.
mengukur Methanol yang
suhu memiliki titik didih
4. Pastikan lebih rendah
sirkulasi air disbanding etanol
lancar akan menguap
5. Hidupkan api terlebih dahulu
untuk sehingga methanol
memulai mulai memisahkan
destilasi diri dari larutan saat
6. Setelah suhunya mencapai
mendidih titik didihnya.
amati air yang
mendidih dan
melewati
kondeksor

2 Etanol monovalen Cairan tak Uji penetapan kadar 1. Lakukan Bentuk nya 1. Penambahan
bewarna, jernih, etanol dengan metode pengambilan cairan, warna asam pekat
mudah menguap destilasi sampel nya bening seperti asam
dan mudah https://youtu.be/rJLDc langsung pada sulfat untuk
bergerak, bau B9KZco kemasanya dan mencegah buih
khas, rasa panas. .Sampel yang yang
Mudah terbakar akan ditetapkan mengganggu
dengan kadarnya dalam proses
memberikan dimasukkan destilasi.
nyala bitu yang kedalam labu 2. Untuk mencegah
tidak berasap didih kemudian gejolak selama
(FI ED III 65) tambahkan destilasi dapat
aquades sama ditambahkan
banyak atau 2 keping-keping
kalinya sesuai berpori yang
kadar sempel tidak larut dalam
yang akan air seperti
ditetapkan. porselen

2. Untuk
mencegah buih
yang
mengganggu
cairan selama
destilasi dapat
ditambahkan
asam kuat
seperti asam
sulfat pekat
beberapa tetes

3. Untuk
mencegah
gejolak selama
destilasi sampel
dapat
ditambahkan
keping berpori
yang tidak larut
dalam air,
seperti porselen
atau keramik

4. Setelah sampel
siap alat
destilasi dapat
segeradipasang
sebelum
direkatkan 1
sama lain ujung
bagiannya
didioleskan
vaselin terlebih
dahulu dan atur
posisi agar pas

5. Rekatkan
bagiannyadenga
n rapat
sehingga tidak
memungkinkan
kebocoran

6. Pasang kan
selang dengan
kondetor
dengan posisi
selang
membawa air
dari bawah ke
atas

7. Saat kabel
sudah
tersambung li
strik atur suhu
agar
membutuhkan
waktu 5-10
menit untuk
mendapatkan
tetesan pertama
denga memutar
tombol on searh
jarum jam dan
tekan tombol
max untuk
mempercepat
pemanasan

8. Kemudian
lanjutkan
destilasi
sehingga
diperoleh
distilet dengan
kecepatan 4-5
ml/menit

9. Perhatikan suhu
pada
termometer
dan jaga agar
tidak mencapai
90°C setelah
destilet
mencapai
volum yang
diinginkan
tambahkan
aquadest
sampai tanda
batas

10. Timbang
destilet dan
tentukan kadar
alkoholnya
melalui
perhitungan
bobot jenisnya

3 Kloral hidrat polivalen Hablur https://youtu.be/4kim3 Reaksi warna kloral hidrat Hasil akhirnya
transparan, tidak 7S0O4k AZO = Sedikit memiliki berwarna oren pucat
meleleh basah, zat dimasukkan warna kuning dan terdapat sedikit
tidak berwarna, dalam tabung bening dan gumpalan
bau tajam dan reaksi + 4 tetes Hasil
khas, rasa diazo a + 4 tetes akhirnya
kaostik dan agak diazo b lalu berubah
pahit. Melebur ditambahkan 5 menjadi
pada suhu lebih tetes NaOH 1 N warna oren
kurang 55° dan kocok pelan pelan pucat dan
perlahan lahan dan perhatikan terdapat
menguap (FI ED warna yang sedikit
III 142) terjadi setelah itu gumpalan.
tambahkan 2 tetes
emil alcohol
kocok pelan pelan
dan perhatikan
warna emil
alcohol.
Kemudian
ditambahkan
sampel + 1tetes
Nacl3 1%. Dan
amati
perubahannya.
4 Gliserol polivalen Cairan seperti https://youtu.be/4kim3 Reaksi warna cairan sedikit Glycerol memiliki 2
sirop, jernih, 7S0O4k AZO = Sedikit kental, lapisan .lapisan
tidak bewarna, glycerol berwarna bawah berwarna
tidak berbau, dimasukkan bening dan bening dan lapisan
manis diikuti dalam tabung Hasil atas berwarna
rasa hangat. reaksi + 4 tetes akhirnya berwarna kuning
Hogroskopik. diazo a + 4 tetes memiliki 2 pucat
Jika disimpan diazo b lalu lapisan
beberapa lama ditambahkan 5 .lapisan
pada suhu tetes NaOH 1 N bawah
rendah dapat kocok pelan pelan berwarna
memadat dan perhatikan bening dan
membentuk warna yang lapisan atas
masa hablur terjadi setelah itu berwarna
tidak bewarna tambahkan 2 tetes berwarna
yang tidak emil alcohol kuning pucat
melebur hingga kocok pelan pelan
suhu mencapai dan perhatikan
lebih kurang warna emil
20°(FI ED III alcohol.
271) Kemudian
ditambahkan
sampel + 1tetes
Nacl3 1% Dan
amati
perubahannya.
5 Etilen glikol polivalen Cairan https://youtu.be/4kim3 Reaksi warna bentuk nya Etilen glikol
jernih,tidak 7S0O4k AZO = Sedikit cairan dan terdapat dua lapisan
bewarna;praktis zat dimasukkan sedikit kental. dan berubah menjadi
tidak dalam tabung Warna nya warna berwarna oren
berbau,sedikit reaksi + 4 tetes bening pucat
kental dan diazo a + 4 tetes setelah
higroskopis (FI diazo b lalu direaksikan
ED IV Hal ditambahkan 5 terdapat dua
1155) tetes NaOH 1 N lapisan dan
kocok pelan pelan berubah
dan perhatikan menjadi
warna yang warna
terjadi setelah itu berwarna
tambahkan 2 tetes oren pucat
emil alcohol.
kocok pelan pelan
dan perhatikan
warna emil
alcohol.
Kemudian
ditambahkan
sampel + 1tetes
Nacl3 1% Dan
amati
perubahannya.
6 Propilen glikol polivalen Cairan kental, https://youtu.be/4kim3 Reaksi warna Bentuk nya Propilen glikol
jernih, tidak 7S0O4k AZO = Sedikit cairan, warna terdapat dua lapisan
bewarna, tidak zat dimasukkan nya bening yaitu warna Oren
berbau rasa agak dalam tabung setelah dan putih.
manis reaksi + 4 tetes direaksikan
higroskopik (FI diazo a + 4 tetes terdapat dua
ED III 534) diazo b lalu lapisan yaitu
ditambahkan 5 Oren dan
tetes NaOH 1 N putih
kocok pelan pelan
dan perhatikan
warna yang
terjadi setelah itu
tambahkan 2 tetes
emil alcohol
kocok pelan pelan
dan perhatikan
warna emil
alcohol
Kemudian
ditambahkan
sampel + 1tetes
Nacl3 1% Dan
amati
perubahannya.

7 Mannitol polivalen Serbuk hablur, https://you.be/4kim37 Reaksi warna Bentuk nya Mannitol berubah
putih, tidak S0O4k AZO = Sedikit cairan, warna warna menjadi
berbau, rasa zat dimasukkan nya bening orange dan terdapat
agak manis (FI dalam tabung setelah gumpalan
ED III 704) reaksi + 4 tetes direaksikan
diazo a + 4 tetes perubahan
diazo b lalu warna
ditambahkan 5 menjadi
tetes NaOH 1 N orange dan
kocok pelan pelan terdapat
dan perhatikan gumpalan
warna yang
terjadi setelah itu
tambahkan 2 tetes
emil alcohol
kocok pelan pelan
dan perhatikan
warna emil
alcohol
Kemudian
ditambahkan
sampel + 1tetes
Nacl3 1% Dan
amati
perubahannya.
8 Sorbitol polivalen Serbuk, butiran Uji DMRT 1. Sukrosa, sirup Berwarna Semakin tinggi
atau kepingan, http://repository.wima glukosa, sirup coklat cerah penggantian sirup
putih, rasa .ac.id/8799/1/JPG sorbitol, glukosa dengan sirup
manis dan %20Vol_7_No_1.pdf butter, sorbitol maka
higroskopik (FI salatrim, semakin cerah warna
ED III 567) larutan susu kembang gula lunak
skim & pati, karamel yang
susu kental dihasilkan, hal ini
manis dikarenakan semakin
2. Penimbangan sedikit gugus
dan Preparasi pereduksi yang
bahan bereaksi dengan
3. Pencampuran gugus amino dari
dan protein sehingga
Pemanasan reaksi Maillard
sampai terbatas dan warna
121°C ,30 coklat yang
detik dihasilkan terbatas.
4. Pendingin Sebaliknya semakin
an sampai rendah penggantian
suhu 90°C sirup glukosa dengan
5. Pencetakan sirup sorbitol
6. Pemadatan kembang lunak
Kembang gula karamel yang
lunak karamel dihasilkan semakin
gelap.
Catatan : * = pilih salah satu
** = tuliskan sumbernya (berdasarkan Farmakope Indonesia ataukah sumber resmi lainnya)
*** = berdasarkan video you tube yang dipilih sendiri oleh praktikan dan tuliskan link video you tubenya
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT!
1.Tuliskan definisi dari gugus fungsi alkohol!
Jawaban : Alkohol adalah senyawa yang molekulnya memiliki suatu gugus hidroksil, yang terikat pada suatu atom karbon
jenuh.

2. Tuliskan pengertian alkohol monovalen dan alkohol polivalen!


Jawaban : Alkohol Monovalen adalah gugus fungsi –OH yang terikat pada rantai karbon alifatik sebanyak satu. Sedangkan
alkohol polivalen adalah gugus –OH yang terikat tersebut lebih dari satu.

3. Tuliskan perbedaan alkohol monovalen dan alkohol polivalen!


Jawaban : alkohol monovalen adalah turunan (dihasilkan dari) alkana, dimana satu atom hydrogen alkane digantikan oleh
gugus OH. Sedangkan alkohol polivalen lebih dari satu atom H dari alkane digantikan oleh gugus –OH.

4. Tuliskan reaksi khas/spesifik untuk golongan alkohol!


Jawaban : Alkohol bisa bereaksi dengan halogen (X2)melalui reaksi substitusi radikal.
a) Alkohol monovalen (bervalensi satu)
CH3-CH-CH2OH 2-Metil -1-propana
Iso- butanol
CH3
b) Alcohol bivalen (bervalensi dua)
CH2- CH2 1,2-etanadiol
glikol
OH OH

c) Alcohol trivalent (bervalensi tiga)


CH2- CH- CH2 1,2,3-propanatriol
gliserol
OH OH OH

d) alkohol dapat dibagi menjadi alkohol primer, sekunder dan tersier berdasarkan posisi gugus hidroksil (-OH) pada atom C.
     R-CH2-OH      R2-CH-OH                  R3C-OH
 Alkohol primer    Alkohol sekunder        Alkohol tersier
e) alcohol alfatis
alcohol primer  

f) alcohol slikis g) alcohol aromatic

menthol minyak peppermint benzil alkohol


5. Apakah manfaat alkohol dalam bidang farmasi!
Jawaban : bahan- bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan hasil penelitian
terhadap proses dan reaksi kimia bahan – bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit. Contoh : etanol atau
alkohol digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril ala
VI. Pembahasan
Pada percobaan pertemuan ke 2 ini menganalisa senyawa golongan
alkohol,dimana pada zat metanol termasuk jenis alkohol monovalen
,uji organoleptisnya cairan tidak berwarna,gliserin,bau khas.Pada
percobaan metanol disiapkan 3 ml metanol,3 ml asam sulfat dan
kalium permanganat,Dimasukkan 3 ml asam sulfat kedalam tabung
reaksi ditambahkan 3 ml metanol,dan dimasukkan serbuk kalium
permanganat kedalam tabung reaksi dan diamati. Terjadi loncatan api
ketika serbuk kalium permanganat dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Reaksi metanol dan asam sulfat dengan katalis kalium permanganat
akan menghasilkan gas dan letupan api, hal ini terjadi karena metanol
dioksidasi oleh asam sulfat. Letupan api tersebut akan hilang setelah
cairan metanolnya habis.

Pada percobaan alkohol jenis etanol yang termasuk alkohol


monovalen,dimana uji organoleptisnya Cairan tidak berwarna, jernih,
mudah menguap,dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas,mudah
terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap.Prosedur
kerja yang dilakukan Kupas kulit singkong dan cuci bersih dengan air
mengalir.Lalu direbus ad matang,setelah itu angkat dan rendam dengan
air dingin semalaman. Setelah itu kukus hingga matang dan beri ragi.
Lalu masukkan kedalan daun pisang dan biarkan terfermentasi selama
10 hari. Kemudian airnya diperas dan dilakukan proses destilasi.

Kloral hidrat termasuk jenis alkohol monovalen dimana Polivalen


Hablur transparan, tidak meleleh basah, tidak berwarna, bau tajam dan
khas, rasa kaostik dan agak pahit. Melebur pada suhu lebih kurang 55°
dan perlahan lahan menguap.Alkohol jenis gliserol termasuk jenis
alkohol polivalen cair,dimana zat tersebut Tidak berwarna, tidak
berbau, viskos, cairan yang higroskopis, memiliki rasa yang manis,
kurang lebih 0,6 kali manisnya dari sukrosa.Alkohon etilen glikol
termasuk jenis alkohol polivalen juga,dimana zat Hablur transparan,
tidak meleleh basah, tidak berwarna, bau tajam dan khas, rasa kaostik
dan agak pahit. Melebur pada suhu lebih kurang 55° dan perlahan
lahan menguap.Alkohol yang selanjutnya propilen glikol termasuk
jenis alkohol polivalen juga,dimana zat ini Cairan kental,jernih,tidak
bewarna;rasa khas;praktis tidak berbau;menyerap air pada udara
lembab.

Zat manitol dimana alkohol ini termasuk jenis alkohol


monovalen,dimana zat ini Berwarna putih, tidak berbau, kristal bubuk
atau butiran yang bebas mengalir.Dan dilakukan uji pada alkohol
terakhir sorbitol,dimana alkohol ini termasuk jenis alkohol
polivalen,dimana zat ini merupakan Serbuk, butiran atau kepingan,
putih, rasa manis dan higroskopik. Sorbitol larut dalam 1 bagian air, 25
bagian Gugus fungsi C, H dan O Alifatis, tidak larut dalam eter dan
CHCl3.
VII. Kesimpulan
Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom
hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH.
Alkohol memiliki ikatan yang mirip air. Alkohol terdiri dari molekul
polar. Dalam senyawa alkohol, oksigen mengemban muatan negatif
parsial.Dalam melakukan percobaan analisis senyawa golongan
alkohol,kita dapat mengetahui alkohol yang di uji termasuk golongan
alkohol polivalen atau monovalen,dan kemudian di ambil kesimpulan
yang dapat diambil dari percobaan yang dilakukan. Alkohol
merupakan senyawa organik dengan gugus fungi hidroksil dalam
kehidupan sehari-hari alkohol banyak kita jumpai sebagai bahan bakar,
pelarut maupun antiseptik, contohnya adalah metanol dan etanol.
DaftarPustaka

Suaniti,N. M.,dkk. 2012. Deteksi Etanol Setelah Konsumsi Arak


dalam Urin dengan Gas Chromatography. Jurnal Kimia,Vol.6(2).
Hal.123-124

Yanti, Arisma., dkk. 2019. Optimalisasi Metode Penentuan Kadar


Etanol dan Metanol Pada Minuman Keras Oplosan Menggunakan
Kromatografi Gas (KG). Indonesian Journal of Chemical
Science,Vol.8(1). Hal.54.

Admojo, F. T. (2020). Klasifikasi aroma alkohol menggunakan


metode KKN. Jurnal indonesia datadan sains, 1(2), 34-38

Ngatirah, dkk. 2017. Pedoman Praktek Lapangan. Institut Pertanian


Stiper, Yogyakarta

Sofiyah. 2007. Mengenal Napza dan bahayanya. Hampion, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai