Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS/IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI

Sebelum sampai ke Identifikasi Ggs Fungsi Mari Kita Tinjau


Monografi Farmakope. Untuk identifikasi suatu senyawa obat dlm
Farmakope antara lain ditulis :
- Nama generic, Rumus bangun, nama kimia, rumus molekul,
berat molekul, dan persyaratan kadar.
- Pemeriaan : bentuk, warna, bau, rasa.
- Kelarutan : dlm air, alkohol, aseton, kloroform, eter dll.
- Identifikasi : reaksi kimia, spectrum UV, spektrum IR, dan
kromatografi.
- Jarak lebur, susut pengeringan, sisa pijar dll.
- Senyawa senyawa pengotor; klorida, kalsium, magnesium,
kalium, arsen, timbal dll.
- Penetapan kadar.

Gugus Fungsi yg akan dibahas antara lain : Ikatan rangkap, gugus


hidroksi, gugus karbonil, gugus amin, gugus karboksilat, gugus
karbonamida, gugus sulfon, gugus aromatic dan gugus nitro.

I. Ikatan Rangkap

1. Reaksi BAYER.
Larutan zat + Lar Na 2CO3 + Lar KMnO4 --- Warna ungu
hilang
Catatan : mungkin positif : Hasil oksidasi (alkohol sekunder)

2. Lar zat + brom ---- warna hilang


Catatan : syarat untuk reaksi ini pelarut yang diselidiki harus
sama dengan pelarut brom. Bila zat yang diselidiki larut dalam
air maka brom juga dilarutkan dalam air, bila larut dalam alkohol
maka brom dilarutkan dalam alkohol.

3. Reaksi DINIGES.
Pereaksi : HgO 5bg, H2SO4 pekat 20 bg, air 100 bg.

Cara : 100 mg zat dlm 2 ml air (bila perlu dipanaskan)


setelah dingin + pereaksi Deniges 1 ml.
Amati : warna senyawa endapan kuning (Hg
SO4.HgO.CnH2n)

Catatan : Mungkin positif : karbohidrat/turunan halogen.

4. Pereaksi BERTHELOT. (khusus untuk asetilen –C=C-).

Pereaksi : CuSO4 10 g, NH4Cl 20 g, HCl 0,2 ml air ad 100 ml.

Cara : 100 mg zat dlm 2 ml air + sedikit pereaksi.

Amati : Perubahan warna Merah (HC=CH) menjadi kuning


(RC=CH)

II. Gugus Hidroksil (-OH)


Termasuk gugus yang mengandung -OH adalah : A. Alkohol; B.
Fenol

A. Gusus Alkohol

1. Reaksi Azo.
Pereaksi : Diazo A (as. Sulfanilat + HCl) + Diazo B (NaNO 2 0,7
%).

Cara : 100 mg zat dlm 2 ml air (syarat larut dlm air) + 4


tetes Diazo A + 1 tetes Diazo B + NaOH 2N (sampai alkalis)
kemudian panaskan di penangas air.

Amati : warna merah frambos (tak tertarik oleh eter/amilalkol)


lama2 memucat dan hilang pd pemanasan yang lama.

Catatan : mungkin positif : fenol, aseton yang larut dlm air.


Umumnya Fenol warna azonya tertarik oleh eter/amilalkohol).

2. Dengan logam Na, keluar gas H2, diganggu oleh adanya air.

3. Reaksi dg Cerri-ammonium nitrat.


Pereaksi : Cerri-ammonium nitrat 1 g dlm HNO 3 2N 2,5 ml
(dipanaskan).

Cara : 1-2 tetes larutan zat dlm air ditambahkan pada 0,5
ml pereaksi.

Amati : warna merah.

Catatan : mungkin positif : asam hidroksi karboksilat.

4. Pembentukan Ester.

Pereaksi : sedikit asam asetat/asam salisilat, H 2SO4 pekat.

Cara : sedikit zat + asam asetat/asam salisilat + H 2SO4 pekat 1 ml,


panaskan/reflux beberapa saat, encerkan dengan air.

Amati : Bau ester (wangi/gandapura).

* Membedakan alkohol primer, scunder, tersier :

1. Alkohol primer : zat + KMnO4 + H2SO4 -- terbentuk aldehid + reagen

Zat + R.Schiff --- ungu (reagen Schiff = 1 % Fuchsin, 1 % NaHSO3, 1 %


HCl).

- dengan reagen Beckman (K2Cr2O7 + H2SO4) :

- alkohol primer --- aldehid


- alkohol scunder --- keton

2. Alkohol scunder : dengan reaksi Legal Rothera :

*Zat + Air Brom, Panaskan dg penangas air di lemari asam, sampai Br 2


menguap semua, kemudian + Na Nitroprusida + NH 4Cl + NH4OH --
ungu--biru.

3. Alkohol tersier : dengan reagen Denigest --- endapan putih.

4. Reaksi LUCAS.
Pereaksi : - pereaksi A : HCl pekat 29 %

- pereaksi B: ZnCl2 136 bagian, HCl pekat 29 % 105 bagian.

Cara : a. Senyawa alkohol 1 ml dlm tab. Reaksi, tambahkan 6 ml


pereaksi A, kocok campuran, biarkan beberapa saat;

b.1 ml senyawa alkohol dlm tab. Reaksi, tambahkan 10 ml


pereaksi B, pada suhu kamar, tabung disumbat, kocok,
biarkan beberapa saat.

Amati : Catat waktu yang diperlukan untuk pembentukan ester


alkilklorida yang memisah/mengemulsi.

-Alkohol primer hasil a dan b --- negatif


-Alkohol sekunder hasil a ---- negatif; hasil b -- positif
setelah 5 menit.
-Alkohol tersier hasil a dan b ---- positif (segera keruh/memisah).

-hanya dg reaksi b ---- setelah 1 menit


* alkohol tersier ----- segera keruh (positif)
* alkohol sekunder --- keruh setelah 2-5 menit.
* alkohol primer ------- negatif.

5. Reaksi NESSLER.

Pereaksi : 5 g KI dlm 5 ml air + HgI2 (1 : 20) aduk dan biarkan hingga


Mengendap, saring dg glasswool. Tambahkan 15 g KOH + air
30 ml aduk kemudian ad dg air sampai 100 ml.

Cara : 1 ml pereaksi Nessler + 0,1 ml alcohol -- dipanaskan.

Amati : warna jingga -- merah coklat---- hitam ;


Alkohol prim. & sek --- positif (reduksi), alkohol ter-negatif.

Catatan : mungkin positif : alkohol polivalen, sakharosa dsb.

B. Reaksi terhadap alkohol polivalen :


Reaksi ini didasarkan atas terbentuknya senyawa komplex.

6. Reaksi KUPRIFIL.

Pereaksi : lar. Cu-sulfat/Cu-asetat 4,1 % dalam air dan NaOH 2N.


Cara : 1 ml lar zat dlm air + 1 tetes lar Cu-asetat/CU-sulfat + 1 ml
NaOH 2N (alkalis), kocok.

Amati : warna biru tua (senyawa komplek Cu).

Catatan : mungkin positif : ammonium ion, efedrin, asam amino.

C. Gugus Fenol, (disebut juga alkohol aromatis).

Terdiri dari : - fenol bermatabat satu.


- fenol bermatabat banyak.

1. Reaksi Ferri-khlorida (FeCl3).

Pereaksi : lar. FeCl3 0,1 % dlm air.

Cara : pada pelat tetes, 1 tetes pereaksi ditambahkan kepada lar. zat.
Bandingkan blanko air + pereaksi.

Amati : warna ungu (fenol bermatabat satu), merah ungu, hijau, biru
fenol bermatabat banyak).

Catatan : kadang-kadang warna yg terbentuk tak tetap, maka


pengamatan lar. pada waktu tetes FeCl3 ditambahkan.

2. Reaksi POUGNET.

Pereaksi : formalin 1 tetes dlm 1 ml H2SO4 pekat.

Cara : sedikit zat padat pada pelat tetes + 1 tetes pereaksi (bila perlu
dg pemanasan).

Amati : warna ungu/ungu merah.

>. Reaksi untuk fenol monovalen.

1. Reaksi LANDOT.

Pereaksi : lar. Brom jenuh dlm air (coklat muda).

Cara : 1 ml lar. Zat + air brom tetes demi tetes.

Amati : hasil substitusi (endapan putih).

Catatan : -warna hilang mungkin krn ikatan rangkap.


-warna lain timbul mungkin fenol polivalen.
2. Reaksi SPIRO.

Pereaksi : Hidrogen peroksida (H2O2 ) encer 0,15 %; lar. FeSO4 0,25 %


dan NH4OH encer 10 %.

Cara : sedikit lar. Zat dlm tab. Reaksi + H2O2 (oksidasi) kemudian :
a. tambah lar. FeSO4 ; b. Tambah NH4OH.

Amati : untuk a. ---- hijau; untuk b. ---- ungu.

3. Reaksi Indofenol.

Pereaksi : anilin, kaporit(NaOCl), lar NaOH 2N.

Cara : 1 ml lar. Zat dlm tab. Reaksi + 1 tetes anilin + 1-2 ml lar kaporit
jenuh dlm air + lar. NaOH sampai alkalis (bila perlu
dipanaskan).

Amati : warna biru (dlm suasana asam --- merah)

Catatan : dopakai pula untuk penentuan amin aromatis primer (anilin) -


reaksi sebaliknya untuk fenol.

>. Reaksi untuk fenol polivalen.

1. Dengan air brom ----- warna-warna (warna lain).

2. Reduksi FEHLING.

Pereaksi : Lar. Fehling A (Cu SO4.H2O 6,9 % dlm air), Lar. Fehling B (K-
Na-Tartrat 34,6 g + NaOH 10 g ad air sampai 100 ml), lar NaOH
2N.

Cara : sedikit lar. Zat + 1 bag. Fehling A + 1 bag Fehling B + lar. NaOH
sampai alkalis (bila perlu dipanaskan).

Amati : hasil reduksi warna endapan (merah bata/kuning).

III. Gugus Karbonil


Terdiri dari : - gugus aldehid.
- gugus keton.

A. Reaksi umum :
1. Reaksi adisi : Fenilhidrazin HCl 1 bag, Na-asetat 3 bag (sebagai buffer) ad
aquadest 10 ml.
Cara lar. Zat + pereaksi.

2. Reaksi NESSLER.

Pereaksi : Sda

Cara : pada pelat tetes 1 tetes zat dlm air (100 mg zat dlm 2 ml air)
tambahkan 1-2 tetes pereaksi Nessler.

Amati : endapan putih/kuning muda/merah jingga.

3. Reaksi TOLLENS.

Pereaksi : lar. Ag-nitrat 5 % dlm air; lar. NaOH 10 % dlm air; NH4OH encer
2 %.

Cara : dlm tab. Reaksi bersih, tambahkan 2 ml lar. Ag-nitrat 5% + 1


tetes NaOH 10 % + NH4OH encer 2 % tetes demi tetes,
dikocok samapi endapan Ag2O melarut segera (pelarut dibuat
segar = r.p). Tambahkan 2 tetes larutan zat (senyawa karbonil)
kepada 2-3 ml pereaksi Tollens dlm tab. Reaksi bersih.

Amati : endapan ”cermin Ag.”

4. Reaksi BENEDICT.

Pereaksi : a) CuSO4 5 H2O 17,3 g


b) Na-strat 173,0 g
c) Na-karbonat 100,0 g

Pembuatan: campurkan b) dan c) dan air 850 ml dengan


pemanasan; larutkan a) dlm 150 ml air; kemudian campuran
dituang perlahan-lahan pd campuran pertama--- vol. 1000
ml.

Cara : 1) kepada lar/suspensi dari 200 mg zat dlm 5 ml air + 5 ml


pereaksi Benedict;

2) Kemudian panaskan sampai mendidih.

Amati : pada 1) ---- endapan kuning/hijau kekuningan;


pada 2) ---- endapan merah bata.
B. Aldehid :

1. Dengan reagen Schiff - endapan (lebih merah aldehid alifatik dan lebih
violet aldehid aromatik.

2. Reaksi Resorsin : zat + 1-2 tetes resorsin 1 % + 5-6 ml H 2SO4 pekat, biarkan
5 menit --- warna-warna.

-formaldehid --- merah -benzaldehid ---- kuning jingga


-asetaldehid --- hijau abu-abu -chloralhidrat ---- hijau
-glukosa ----- jingga
Bandingkan larutan blanko.

3. Reaksi Fehling.(reduksi)

Pereaksi : lar. Fehling A & B, lar. NaOH

Cara : sedikit larutan zat dlm tab. reaksi + 1 tetes Fehling A dan 1 tetes
Fehling B, tambahkan NaOH sampai alkalis dan panaskan.

Amati : hasil reduksi warna endapan (merah bata).

Catatan : mungkin juga positif fenol polivalen.

C. Keton :

1. Reaksi LEGAL-ROTHERA.

Pereaksi : a) lar. Na-nitroprusid 5 %

b) amm.sulfat/amm.khlorida 1-2 g

c) NH4OH 6N

Cara : 100 mg zat dlm 5 ml air + 5 tetes lar. a); + 1-2 g b); + 5 ml c).

Amati : warna ungu.

2. Reaksi TAUFEL-TAULER.

Pereaksi : salisilaldehid dan H2SO4 pekat.

Cara : zat dlm air + sedikit salisilaldehid + H 2SO4 pekat --- kocok.
Amati : warna frambos.

IV. Gugus Amin

A. Reaksi Umum

1. Reaksinya alkalis

2. Dengan NaOH (dipanaskan) keluar gas NH3, dapat dikenal dg baunya,


membirukan lakmus merah, dan dg pereaksi Nessler --- Jingga.

Catatan : mungkin positif untuk garam ammonium anorganik.

3. Dengan MgO --- NH3 menguap.

B. Reaksi Amin Primer.

1. Reaksi Isonitril.

Pereaksi : etanol, kloroform, lar. NaOH 2N

Cara : 100 mg zat dlm 5 ml air + kloroform + etanol + lar. NaOH --
panaskan.

Amati : bau isonitril (karbilamin).

Catatan : zat beracun, sebelum dibuang + H 2SO4 dulu.

2. Reaksi Indofenol. (untuk amin aromatis primer, posisi para bebas).

Pereaksi : fenol liq. lar. jenuh kaporit, lar NaOH 2N.

Cara : 100 mg zat dlm 2 ml air + fenol liq. 1-2 tetes + lar. jenuh
kaporit dlm air + lar. NaOH sampai alkalis.

Amati : warna biru (bila diasamkan --- merah).

3. Reaksi Azo.

Pereaksi : Diazo B (nitrit), Fenol (β-naftol), NaOH 2N.

Cara : lar.zat dlm air + diazo B + Fenol (β-naftol) + lar. NaOH --
panaskan.
Amati : warna merah (tertarik oleh amilalkohol)

4. Reaksi ERHLICH (p-DAB.HCl)

Pereaksi : para-dimetilaminobenzaldehid 1 bag, + HCl 0,4 N 100 bag.

Cara : sedikit zat pada pelat tetes + 1 tetes pereaksi.

Amati : warna kuning – kuning jingga.

5. Reaksi HINSBERG.
Dengan pereaksi ini dapat dibedakan amin primer, sekunder dan tertier.

Pereaksi : benzensulfonilkhlorida, lar. NaOH 10 %

Cara : kepada sedikit zat dlm tab.reaksi + 5 ml lar. NaOH dan 0,4 ml
Benzensulfonilkhlorida. Sumbat tab.reaksi, kocok campuran
kuat-kuat (dinginkan bila campuran reaksi jadi panas-----
lar.pereaksi bersifat basa.

Amati : -amin primer --- hasil larut dlm basa & asam.

-amin sekunder --- hasil tak larut dlm basa & asam.

-amin tertier ----- tak bereaksi.

6. Reaksi Furfural (amin primer aromatis).

Zat + lar.jenuh Furfural dalam asam asetat 1-2 tetes -- merah

7. Reaksi korek api (amin primer aromatis).

Korek api direndam dlm HCl yang telah berisi amin --- jingga (korek api
mengandung lignin + amin HCl ---- jingga.

C. Reaksi Amin Sekunder.

1. Reaksi Nitrit : zat + HNO2 + nitrosamin + difenilamin + H2SO4 -- biru.

2. Lar.zat + 1 % asetaldehid + Na-nitroprusid --- biru.

D. Reaksi Amin Tersier.

1. Dengan HNO2 --- tidak ada minyak yang mengapung.

2. Zat + asam (HCl), dipanaskan maka terbentuk amin sekunder, kemudian


baru direaksikan terhadap amin sekunder.

V. Gugus Karboksilat

1. Perubahan Warna Indikator.

Pereaksi : fenolftalein; kertas lakmus biru; metil jingga, dsb.

Cara : lar.zat dlm air/spiritus + indikator.

Amati : perubahan warna indikator (reaksi asam).

Catatan : asam anorganik mengganggu.

2. Pembentukan Ester.

Pereaksi : etanol/metanol; H2SO4 pekat.

Cara : sedikit zat dlm tab.reaksi + alkohol + H 2SO4 pekat. Panaskan/


reflux beberapa saat, encerkan dg air.

Amati : - bau ester (wangi gandaapura).

- as.benzoat/garam-garamnya --- bau pisang ambon.

- as.asetat/garam-garamnya ----- bau cutex.

3. Pengendapan S dari Na-thiosulfat (Na 2S2O3)

Pereaksi : Na-thiosulfat.

Cara : sedikit lar.zat + sedikit pereaksi Na-thiosulfat.

Amati : timbulnya endapan S (belerang) putih.

Catatan : asam anorganik mengganggu.

4. Dengan NaOH/KOH + Iod --- merah.

5. Reaksi khusus gugus –COOH.

Pereaksi : serbuk Zn, gas H2 (hidrogen), air barit.

Cara : zat + serbuk Zn, didestilasi kering dengan gas H 2 (hidrogen) ---
 CO2, alirkan kedalam air barit --- mengeruhkan air barit.
VI. Gugus Karbonamida.

1. Reaksi BIUREET.

Pereaksi : lar. Cu sulfat/Cu-asetat 0,5N dan lar.NaOH 2N (bandingkan dg


reaksi Kuprifil).

Cara : lar.zat dlm air pada tab.reaksi + NaOH 2N (alkalis) kemudian +


1 tetes lar. Cu-asetat/Cu-sulfat 0,5N kocok.

Amati : warna larutan biru ungu (senyawa komplex).

2. Reaksi dengan alkali (NaOH).

Pereaksi : lar. NaOH pekat ; kertas lakmus merah.

Cara : sedikit zat pada kaca arloji + lar. NaOH, panaskan diatas
penangas air, tutup dg corong dan ujung corong diberi lakmus
merah basah.

Amati : perubahan warna lakmus ---- biru (gas NH3).

VII. Gugus Sulfon

1. Reaksi oksidasi ---- sulfat.

Pereaksi : KOH padat, lar.iodium, lar.Ba-nitrat 0,5N atau lar.Ca-asetat 5%


dlm air.

Cara : dlm tab.reaksi/cawan porselin sedikit zat + lar.KOH pekat dlm


air (2 : 1) panaskan diatas api kecil, kocok sampai didapat
lar.kuning. + asam asetat, saring, filtrat + lar.iodium dan :

a. lar. Ba-nitrat atau


b. lar. Ca-asetat.

Amati : a. Warna coklat hilang --- endapan putih Ba-sulfat

b. warna coklat hilang ---- endapan putih/ keruh. Bila


dipekatkan diamati dibawah miroskop ----- kristal jarum
(Ca-sulfat).

VIII. Gugus Aromatik.


1. Reaksi asam Sulfat berasap (20 %)(sulfonasi.

Pereaksi : asam sulfat berasap (20%)

Cara : tambahkan 1 ml senyawa hidrokarbon kepada 2 ml pereaksi


dlm suatu tabung reaksi yang bersih dan kering. Kocok
campuran dg baik dan biarkan beberapa menit.

Amati : terjadi pelarutan.

2. Reaksi asam nitrat pekat (nitrasi).

Pereaksi : HNO3 50 %; HNO3 pekat; H2SO4 pekat + HNO3 pekat.

Cara : zat hidrokarbin dlm tab.reaksi + pereaksi, lalu panaskan ---


senyawa nitro aromatis.

Amati : hasil nitrasi bewarna kuning.

IX. Gugus Nitro.

1. Reaksi dengan ferro hidroksida.

Pereaksi : lar. Ferro ammonium sulfat 25 g dlm 500 ml air; H 2SO4 pekat 2
ml. Lar.KOH 30 g dlm 30 ml alkohol + 200 ml alkohol 95 %.

Cara : sedikit zat + 1 ml pereaksi Ferro sulfat dlm tab.reaksi, + 0,7 ml


lar. KOH beralkohol, masukkan pipa gelas samapi dasar tab.
Alirkan gas innert ½ menit (untuk menghilangkan udara) --
sumbat segera, lalu kocok.

Amati : warna endapan setelah 1 menit merah/merah coklat.

2. Reaksi reduksi ---- amin primer.

Pereaksi : butir Zn, HCl 2N, alkohol, pereaksi p-DAB.HCl.

Cara : sedikit zat + serbuk Zn + HCl 2N --- panaskan, bila perlu


ditambahkan alkohol (perbaikan kelarutan). Pada hasil reduksi +
1 – 2 tetes pereaksi p-DAB.HCl.

Amati : warna kuning/kuning jingga (amin primer).

Anda mungkin juga menyukai