Menurut FI edisi IV, supositoria adalah sediaan padat dalam
berbagai bentuk dan bobot, yang diberikan melalui rektum, vagina, dan uretra ; umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh. Macam- macam supositoria Macam – macam supositoria berdasarkan tempat penggunaannya, yaitu : 1. Supositoria rectal, sering disebut sebagai supositoria saja, berbentuk peluru, digunakan lewat rektum atau anus. Menurut FI edisi III bobotnya antara 2-3 gram, yaitu untuk dewasa 3 g dan anak 2 g, sedangkan menurut FI edisi IV kurang lebih 2 g. Supositoria rektal berbentuk torpedo mempunyai keunggulan, yaitu jika bagian yang besar masuk melalui jaringan otot penutup dubur, supositoria akan tertarik masuk dengan sendirinya. 2. Supositoria vaginal (ovula), berbentuk bola lonjong seperti kerucut, digunakan lewat vagina, berat antara 3-5 g, menurut FI III 3-6 g, umumnya 5 g. 3. Supositoria uretra (bacilli, bougies) digunakan lewat uretra, berbentuk batang dengan panjang antara 7-14 cm. Supositoria untuk saluran urin wanita panjang dan beratnya 2 g, inipun bila Oleum Cacao sebagai basisnya. Keuntungan dan Kerugian sediaan supositoria a. Keuntungan - Dapat memberikan efek yang cepat untuk local dan sistemik. - Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung - Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam lambung - Obat dapat masuk langsung dalam saluran daerah darah sehingga obat dapat berefek lebih cepat dari pada penggunaan obat parenteral - Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar b. Kerugian - Jika pemasangan obat tidak benar, obat akan keluar kembali. - Tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami pembedahan rektal. PERSYARATAN BASIS SUPPOSITORIA 1. NETRAL SECARA FISIOLOGIS, TIDAK MENIMBULKAN RANGSANGAN PADA USUS 2. NETRAL SECARA KIMIA 3. INTERVAL YANG RENDAH ANTARA TITIK LEBUR DAN TITIK BEKU, AGAR PEMBEKUAN MASSA BERLANGSUNG CEPAT 4. MEMILIKI VISKOSITAS MEMADAI UNTUK MENGURANGI SEDIMENTASI BAHAN TERSUSPENSI 5. SUPPOSITORIA SEBAIKNYA MELEBUR DALAM BEBERAPA MENIT PADA SUHU TUBUH ATAU MELARUT BASISI SUPPOSITORIA 1.Basis yang terbuat dari lemak coklat yang didefinisikan sebagai lemak yang diperoleh dari biji Theobroma Cacao. Pada sushu kamar berwarna kekuningan, putih padat dan sedikit redup dan berbau seperti coklat. 2.Tipe basis larut air atau dapat bercampur dengan air. Termasuk dalam kelompok ini adalah basis gelatin gliserin dan Polietilenglikol. Suppositoria dengan basis gelatin gliserin dapat dibuat dengan cara mencampurkan larutan atau suspensi bahan obat dengan gelatin dan gliserin. 3.Basis lainnya. Baisi ini mencakup bahan yang bersifat seperti lemak dan yang larut dalam air atau bercampur dengan air, beberapa diantaranya berupa emulsi. Metode pembuatan suppositoria a.Mencetak dengan tangan b.Cara kompresi c.Mencetak tuang d.Menggunkana mesin pencetak otomatis e.Pencetakan dalam kemasan DOSIS REPLACEMENT Jika dosis zat aktif yang digunakan < 100 mg ( untuk bobot suppo 2 g) maka volume yang ditempati oleh serbuk tidak berubah secara bermakna sehingga tidak perlu dipertimbangkan. Jika bobot Suppo < 2g maka volume serbuk harus diperhitungkan. Faktor kerapatan (densitas) dari basis dan serbuk harus diketahui. Density Factor Merupakan jumlah gram zat aktif yang setara dengan 1 g basis Contoh : Akana dibuat 12 buah Suppo yang mengandung aspirin @300 mg dan dibuat dalam cetakan Suppo 2 g dengan basis oleum Cacao. Hitunglah basis Oleum Cacao yang diperlukan. Aspirin yang diperlukan ( dibuat dengan ditambah 1 buah suppo untuk cadangan) : 13 x 0,3 g = 3,9 g Faktor densitas aspirin : 1,1 3,9/1,1 = 3,55 artinya 3,9 gram aspirin setara dg 3,55 g Ol. Cacao Oleum Cacao Teoritis yang dibutuhkan untuk membuat Suppo ( tanpa zat aktif) = 13 x 2 g = 26 g Oleum sebenarnya yang dibutukhan : 26 g- 3,55 g = 22,45 g R/ Aminophyllin 10% ( density Factor : 1,1) 4. Jumlah Ol Cacao yang harus ditimbang : 16 ,8 g – ( 1,53 g + 0,14 g) = 15,13 g Fenobarbital 1% ( density factor 0,81) Setelah bahan ditimbang buat Suppositoria m.f Suppositoria No. VI @ 2 g sebanyak 8, dan serahkan 6 Suppositoria yang baik. Penyelesaian : 1. Buat dan timbang Suppo yg HANYA Ol Cacao saja. Jika Total8 Suppo 16,8 g maka satu Suppo = 2,1 g 2. Penimbangan zat aktif : aminophyllin = 10% x 8 x 2,1 g = 1,68 g Fenobarbital = 1% x 8 x 2,1 g = 0,168 g 3. Kesetaraan zat aktif dengan Ol Cacao : Aminophyllin menggantikan : 1,68 / 1,1 = 1,53 g Ol Cacao Fenobarbital menggantikan : 0,168 / 0,81 = 0,14 g Ol Cacao TUGAS : Jelaskan apa yang dimaksud dengan REPLACEMENT FACTOR. sertakan perhitungannya.