Anda di halaman 1dari 15

SUPPOSITORIA

, OVULAE
Dina Maya Syari, S. Farm.,
M. Si., Apt.
Supositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur,
berbentuk terpedo, dapat melunak, melarut atau meleleh pada
suhu tubuh.

Bahan dasar yang digunakan harus dapat larut dalam air atau
melelh pada suhu tubuh. Bahan dasar yang sering digunakan
adalah lemak coklat (Oleum Cacao), Polietilenglikol atau lemak
tengkawang (Oleum Shoreae) atau gelatin.

Bobot sipositoria kalau tidak dinyatakan lain adalah 3 gram untuk


dewasa dan 2 gram untuk anak.

Supositoria agar disimpan dalam wadah tertutup rapat dan


ditempat yang sejuk.
Keunutngan penggunaan supositoria dibandingkan penggunaan
obat per OS (pemberian oral) adalah:
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi obat pada lambung.
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan
3. Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah dan
berakibat obat dapat memberi efek lebih cepat daripada
penggunaan per oral.
4. Baik, bagi oasien yang mudah muntah dan tidak sadar.
Pembuatan Supositoria

Pembuatan supositoria secara umum dapat dilakukan dengan


cara sebagai berikut:
1. Bahan dasar yang digunakan supaya meleleh pada suhu tubuh
atau larut dalam cairan yang ada dalam rektum.
2. Bila obatnya sukar larut dalam bahan dasar maka harus
diserbuk halus.
3. Setelah campuran obat dan bahan dasar meleleh atau
mencair, dituangkan dalam cetakan supositoria dan
didinginkan.
4. Cetakan tersebut terbuat dari besi dan dilapisi nikel atau dari
logam lain, ada juga yang dibuat dari plastik.
5. Cetakan ini mudah dibuka secara longitudinal untuk
mengeluarkan supositoria.
6. untuk mencetak basila dapat digunakan tube gelas atau
gulungan kertas.
Isi berat dari supositoria dapatditentukan dengan percobaan
seperti berikut:
1. Menimbang obat untuk sebuah supositoria.
2. Mencampur obat tersebut dengan sedikit bahan dasar yang
telah dilelehkan
3. Memasukkan campuran tersebut dalam cetakan.
4. Menambah bahan dasar yang telah dilelehkan sampai jenuh.
5. Mendinginkan cetakan yang berisi campuran tersebut, setelah
dingin supositoria dikeluarkan dari cetakan dan ditimbang
6. Berat supositoria dikurangi berat obatnya merupakan berat
bahan dasar yang harus ditambahkan.
7. Berat jenis obat dapat dihitung dan dibuat seragam.
Untuk menghindari masa yang hilang maka selalu dibuat berlebih
dan untuk menghindari masa yang melekat pada cetakan maka
cetakan sebelumnya dibasahi dengan parafin, minyak lemak,
Spiritus Saponatus (Soft soap Liniment).
Yang terakhir jangan digunakan untuk supositoria yang
mengandung garam logam, karena akan bereaksi dengan
sabunnya dan sebagai pengganti dapat digunakan larutan Oleum
Ricini dalam etanol.

Untuk supositoria dengan bahan dasar P.E.G dan Tween tidak perlu
bahan pelicin karena pada pendinginan mudah lepas dari
cetakan karena mengkerut.
Supositoria dengan bahan
dasar lemak coklat
Lemak coklat merupakan trigliserida, berwarna kekuningan, bau
yang khas. Jika dipanasi sekitar 30°C mulai mencair dan biasanya
meleleh sekitar 34°C - 35°C, tetapi pada suhu di bawah 30°C
merupakan masa semi-padat, mengandung banyak kristal dari
trigliserida padat dan merupakan bagian nyata dari cairan.

Sering dilupakan dalam melelehkan lemak coklat terdapat kondisi


pemanasan, karena akan memperoleh hasil yang kurang
menyenangkan dengan adanya modifikasi sifat fisika yang
karakteristik dari lemak coklat.
Jika pemanasanya tinggi, lemak coklat akan mencair sempurna
seperti minyak dan kehilangan semua inti kristal yang stabil yang
berguna untuk memadat. Bila didinginkan di bawah 15°C akan
mengkristal dalam bentuk kristal metastabil.

Maka pemanasan lemak coklat sebaiknya dilakukan sampai cukup


meleleh yang dapat dituang, tetap mengandung inti kristal dari
bentuk stabil, dan supositoria yang dibuat dengan cara ini akan
merupakan supositoria yang stabil.

Untuk meninggikan titik lebur lemak coklat digunakan tambahan


Cera atau Cetaceum. Penambahan Cera Flava dapat menaikkan
daya serap lemak coklat terhadap air.

Pada pengisian masa supositoria ke dalam cetakan, lemak coklat


cepat membeku dan pada pendinginan terjadi susut volume
hingga terjadi lubang di atas masa, maka pada pengisian cetakan
harus diisi lebih, baru setelah dingin kelebihannya dipotong.
Nila Tukar
Dengan menggunakan cetakan, maka volume supositoria harus tetap,
tetapi berat supositoria beragam tergantung jumlah dan berat jenis yang
dapat diabaikan, misalnya Belladonnae Extractum garam alkaloid.

Nilai tukar dimaksudkan untuk mengetahui berat lemak coklat yang


mempunyai besar volume yang sama dengan 1 gram obat. Daftar nilai
tukar Lemak Coklat untuk 1 gram obat:
• Acidum Boridum => 0,65
• Aethylis Aminobenzoas => 0,68
• Garam Alkaloid => 0,7
• Aminophylinum => 0,86
• Bismuthi Subgallas => 0,37
• Bismuthi Subnitras => 0,20
• Ichthammolum => 0,72
• Sulfonamidum => 0,60
• Tannium => 0,68
• Zinci Oxydum => 0,25
Dalam praktek nilai tukar beberapa obat adalah 0,7 kecuali untuk
garam Bismuth dan Zinci Oxydum. Untuk larutan dianggap nilai
tukarnya adalah satu.

Bila supositoria mengandung jumlah zat padat yang banyak, maka


pada pengisian cetakan berkurang, dan apabila dipenuhi dengan
campuran masa, maka akan diperoleh jumlah obat yang melebihi
dosis.
Perhitungan

Maka cara lain untuk membuat supositoria yang sesuai, dilakukan


dengan menggunakan hitungan nilai tukar seperti:
• Misalnya berat suppositoria 3 gram, harus membuat 15
supositoria yang mengandung Aminophylinum 0,5 gram.

Diperlukan :
 15 X 0,5 gram = 7,5 gram Aminophyllin.
 Berat supositoria 15 X 3 gram = 45 gram
 Nilai tukar Aminophyllin adalah 7,5 gram X 0,86 = 6,45 gram
 Jadi tambahan lemak coklat yang diperlukan adalah 45 gram –
6,45 gram = 38,55 gram
 Bila obatnya kurang dari 30 mg, maka perlu diencerkan dulu
dengan Saccharum Lactis
Penangan Secara Khusus

1. Balsem digerus dulu dengan sebagian lemak coklat sampai


menjadi pasta dan selanjutnya sisa zat digerus dan
dicampurkan.
2. Ekstrak kering, Opium concentratum dan Pantopon digerus dulu
dalam motir yang dialasi dulu dialasi dulu dengan Saccharus
Lactis agar tidak lengket pada motir. Setelah itu campuran
serbuk yang halus digerus dengan sedikit lemak coklat.
3. Ichtammolum. Bila mengandung Ichtammolum lebih dari 10%
maka sebagian lemak coklat diganti dengan Cera flava 5%
agar supositoria tidak menjadi lembek.
Supositoria dengan bahan
dasar P.E.G

P.E.G adalah Polyaethylenglycolum merupakan polimerisasi


Etilenglikol dengan berat molekul antara 300 sampai 6000.
P.E.G di bawah 1000 adalah cair sedangkan di atas 1000 adalah
padat lunak seperti malam. Keuntungan dari bahan dasar mudah
larut dalam cairan alam rektum, dan tidak ada modifikasi titik lebur,
yang berarti tidak mudah melelh pada penyimpanan suhu kamar.
Supositoria dengan bahan
dasar gelatin
Dalm farmakope Belanda terdapat formula supositoria dengan
bahan dasar Gelatin, yaitu: Panasi 2 bagian Gelatin dengan 4
bagian air dan 5 bagian Gliserin sampai diperoleh masa yang
homogen. Tambahkan air panas sampai diperoleh 11 bagian.
Biarkan masa cukup dingin dan tuangkan dalam cetakan, hingga
diperoleh supositoria dengan berat 4 gram.

Obat yang ditambahkan dilarutkan atau digeruskan dengan


sedikit air atau gliserin yang disisakan dan dicampurkan pada
masa yang sudah dingin. Bila obatnya sedikit dikurangkan pada
berat air dan bila obatnya banyak dikurangkan berat masa bahan
dasar.
Ovalae = ovula

Ovula adalah sediaan padat, umumnya berbentuk telur, mudah


melemah (lembek) dan meleleh pada suhu tubuh, dapat
melarutkan dan digunakan sebagai obat luar khusus untuk vagina.

Sebagian bahan dasar yang digunakan untuk ovula harus dapat


larut dalam air atau melelh pada suhu tubuh. Sebagian bahan
dasar dapat digunakan lemak coklat atau campuran P.E.G. Dalam
berbagai perbandingan. Bobot ovula adalah 3 gram sampai 6
gram dan umumnya 5 gram. Ovula supaya disimpan dalam
wadah tertutup baik dan ditempatkan yang sejuk.

Anda mungkin juga menyukai