PENDAHULUAN
Suppositoria
dengan basis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tubuh, dan efek yang ditimbulkan adalah efek sistemik atau lokal.
Bahan dasar yang digunakan harus dapat larut dalam air atau
sirkulasi darah.
e) Agar terhindar dari pengrusakan obat oleh enzym di dalam
di dalam hepar .
Keuntungan :
peroral.
Kerugian :
rektum
oleum cacao.
terapetik.
4. Basis Suppositoria
dipanggang.
95%.
Bilangan iod 34 – 38
Bilangan asam 4
Mudah tengik dan meleleh harus disimpan di tempat sejuk
Bentuk polimorfisa :
sebagai berikut :
tertentu
pemakaian
Suppositoria yaitu :
perbandingan = 17 : 83
oleum cacao.
tiksotropik.
paus).
8000. PEG yang umum digunakan adalah PEG 200, 400, 600,
yang lebih tinggi. Basis ini berguna jika kita ingin pelepasan
melarut dalam cairan tubuh. Oleh karena itu basis ini tidak
berbeda.
lemak.
cairan rektal.
c) Basis Surfaktan
Keuntungan :
Mudah penanganannya
a) Faktor fisiologis :
lemak).
lebih cepat terabsorpsi dari pada obat yang larut dalam air.
dan obat akan segera diabsorpsi dan aksi kerja awal obat
akan segera nyata. Obat yang larut dalam air dan berada
dalam basis larut dalam air, aksi kerja awal dari obat akan
a. Dengan tangan
cetakan.
atau nikel.
Pengemasan suppositoria
dalam dus.
pada etiketnya.
oleum cacao
menit
5. Test homogenitas.
EVALUASI SUPPOSITORIA
1. Uji Homogenitas
2. Keseragaman Bentuk
lama sediaan tersebut dapat hancur dalam tubuh. Cara uji waktu
hancur dengan dimasukkan dalam air yang di set sama dengan
bobot tiap sediaan sudah sama atau belum, jika belum maka
pula.
5. Uji Titik Lebur
6. Kerapuhan
melebar, dengan jarak tidak kurang dari 50% dari lebar bahan
R/ Aminophylinum 250 mg
Oleum cacao qs
m.f sup dtd No.X
S 2 dd 1 supp
A. Bahan aktif
1 Aminophyllin
Rasa : Pahit
dalam eter
dibawah pH kritis.
Khasiat : Bronkodilator,
Antispamodikum,Diuretikum
Sediaan : Tablet
B. Bahan Tambahan
1 Oleum Cacao
Nomor Dokumen
Pengesahan
Versi 0.0 Tanda
Tangan
Formula Suppositoria Posisi Praktikan Instruktur
Instruksi Kerja
Kemasan Ampul Nama Non reg e Nur Afni Manufaktur
Pencampuran Tahap 2
D Pelarut Zat Aktif
E Pencampuran Tahap 3
Pencampuran Akhir
H Pengemasan Sekunder
Ruang tempat bekerja bersih, label bersih terlampir
Hanya alat dan bahan yang akan dipreparasi dan dokumen
bets yang sedang dikerjakan yang ada di are kerja
Praktikan memakai baju lab, sarung tangan, masker dan
penutup rambut
Tanggal dan jam mulai : 03-05-2019
1. Pastikan pada doos telah terdapat coding sebagai berikut
Nomor Batch I91004
Expired Date Maret 2024
Manufacturing Date Maret 2019
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Aluminium Foil
2. Batang pengaduk
3. Baskom
4. Cetakan suppositoria
5. Gelas piala
7. Sendok tanduk
8. Timbangan analitik
1. Aminofilin
2. Brosur
3. Es batu
4. Etiket
5. Garam dapur
6. Kapas
7. Kemasan
8. Kertas perkamen
9. Oleum cacao
perkamen
foil
PEMBAHASAN
metode pencetakan tuang. Metode ini dipilih karena lebih efektif dan
sektiras 30°C akan mulai mencair dan biasanya meleleh sekitar 34°-35°C,
oleum cacao adalah dapat melebur pada suhu tubuh dan dapat memadat
pada suhu kamar. Sedangkan kerugian oleum cacao adalah tidak dapat
dan akan kehilangan inti kristal stabil yang berguna untuk membentuk
sebagai zat aktif, aminofilin memiliki efek anti asma yang dapat
tidak tembus cahaya dan sebaiknya dikemas dalam wadah tertutup rapat
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
gram.
V.2 Saran
berjalan lancar
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M.1987. Ilmu Mercik Obat. Universitas Gdajah Mada (UGM) Press:
Yogyakarta
Yogyakarta