Anda di halaman 1dari 21

TABLET LOZENGES

NAMA : MILA SARTIKA


NIM : 19.9.3.037

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


TABLET LOZENGES
Pengertian Tablet Hisap
  Tablet hisap atau lozenges adalah sediaan padat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat umumnya dengan bahan dasar beraroma dan
manis yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam
mulut (anonim 1995)
Tablet hisap pada umumnya diformulasikan dengan kekerasan tablet
lebih tinggi dari tablet konvensional, waktu melarutnya < 30 menit kerapu
han < 1% (lachman, 1994).
Bahan Dasar Tablet Hisap
Pada umumnya memiliki bahan dasar dengan rasa yan
g manis biasa digunakan dalam pembuatan tablet hisa
p yaitu:
•Sukrosa
•dektrosa
•manito dan
•sorbitol
Keuntungan Tablet Hisap
Adapun keuntungan dari tablet hisap antara lain:
 Memiliki rasa yang menyenangkan
 Mudah dalam penggunaan
 Kepastian dosis •memberikan efek lokal •dan tid
ak
diperlukan air minum dalam penggunaannya
( banker & Anderson, 1994)
Kerugian Tablet Hisap
 Tidak cocok untuk pengobatan secara sistemik
 Memerlukan bahan pengikat yang banyak untuk
memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan
 Tidak dapat diberikan pada pasien yang tidak sadar
 Pada pediatric sering menganggap tablet hisap
sebagai permen, sehingga perlu di jauhkan dari
jangkauan anak-anak
FORMULASI TABLET HISAP
FORMULASI TABLET HISAP KOMBINASI EKSTRAK TEH HIJAU, PEG
AGAN DAN JAHE MERAH DENGAN VARIASI KONSENTRASI NA-SIK
LAMAT
Bahan:
Daun Teh hijau, herba pegagan, rimpang jahe merah
yang diperoleh dari BALITTRO, Cimanggu Bogor,
gom arab, Natrium Siklamat, Nipagin-Nipasol, laktosa,
Mg Stearat dan Aerosil.
FORMULASI TABLET HISAP
Formulasi tablet hisap dalam bentuk tunggal dari tanaman
obat ini pernah dilakukan baik untuk teh hijau, jahe merah mau
pun pegagan. Sehingga pada penelitian ini akan dilakukan for
mulasi tablet hisap kombinasi dari tanaman obat tersebut, yaitu
teh hijau, jahe merah dan pegagan. Kombinasi dari sediaan far
masi ini diharapkan dapat dikonsumsi oleh masyarakat untuk
meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan stamina dan me
njaga fungsi – fungsi tubuh yang lain, sehingga dapat menduku
ng aktivitas sehari – hari dan mencegah timbulnya kelelahan.
METODE PEMBUATAN TABLET HISAP
Metode dalam pembuatan tablet atau pengempaan tablet, diantaranya adalah
:
 Granulasi basah

Granulasi basah adalah proses penambahan cairan pada suhu serbuk


atau campuran serbuk dalam suatu wadah yang dilengkapi dengan pengadu
kan
yang akan menghasilkan granul (Siregar dan wikarsa 2010)
 Granulasi Kering
Metode granulasi kering adalah metode pencampuran serbuk tanpa
menggunakan panas dan pelarut. Obatnya sensitif terhadap pemanasan, kele
m
baban, atau keduanya ( Rahman dan kawan-kawan 1994)
 Kempa langsung yang dapat digunakan dalam pembuatan tablet hisap atau
lozenges (Mendes & bhargava, 2007)
Istilah kempa langsung berlaku untuk proses umum pada pembuatan
pembuatan tablet yang dikompresi ketika tidak ada perlakuan pendahuluan
Formulasi Tablet Hisap
Tablet hisap dibuat dengan metode granulasi basah. Go
m arab dibuat dengan pelarut yang berbeda yaitu dengan a
quadest dan orange water selain itu, pemanis digunakan de
ngan konsentrasi yang berbeda untuk mendapatkan tablet h
isap yang daya terima rasa yang baik. Ekstrak yang digunak
an adalah ekstrak teh hijau, jahe merah dan pegagan
Formulasi Tablet Hisap
Granul yang telah terbentuk kemudian dievaluasi melipu
ti;
Penetapan kandungan lembab, sifat alir, kompresibilitas
dan distribusi ukuran partikel. Setelah memenuhi persyar
atan, granul kemudian dicetak. Tablet hasil cetak kemud
ian dievaluasi meliputi; uji penampilan, keseragaman uk
uran, keseragaman bobot, kekerasan, kerenyahan dan w
aktu hancur serta uji kesukaan/ hedonik
Hasil Evaluasi Fisik Tablet Hisap
1. Pemerian Tablet Hisap Secara garis besar, pemerian dari
tablet hisap seluruh formula menunjukkan warna hijau berb
au dominan jahe merah, berbentuk bulat pipih dengan ceta
kan atas dan bawah rata
2. Keseragaman Ukuran Diameter tablet tidak boleh lebih dari
3 kali ketebalan tablet dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal
tablet. Data pengamatan menunjukkan bahwa ukuran table
t telah relatif seragam danmemenuhi persyaratan dengan r
ata-rata ketebalan 0,55 cm dan diameter 1,01 cm.
3. Kekerasan Tablet hisap disyaratkan memiliki kekerasan yang
lebih tinggi dari tablet biasa yaitu antara 10 – 20 kp/cm. Kekerasan
yang lebih tinggi bertujuan agar tablet terkikis perlahan dalam mulut.
Hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa tablet hisap Formula
I dan Formula II memiliki kekerasan yang memenuhi syarat untuk
tablet hisap yaitu kekerasannya antara 10 – 20 kp/cm. Tetapi tablet
hisap Formula III dan Formula IV memiliki kekerasan yang tidak
memenuhi persyaratan karena kekerasan rata-rata hanya 6,06 kp/cm.
Penyebab perbedaan kekerasan pada keempat formula terdapat
ada penyetelan kekerasan pada mesin cetak tablet, bukan pada
penambahan pengikat karena pengikat yang digunakan pada masing-
masing formula berjumlah sama yaitu 20%.
Mesin cetak tablet yang digunakan memiliki kekurangan pada
saat pengoprasiannya karena harus disetel secara manual
untuk menentukan berat tablet, ukuran dan kekerasan tablet.
Untuk mendapatkan kekerasan yang sesuai, tindakan yang
dapat dilakukan pada tablet hisap formula III dan IV adalah
slugging.Tablet dipecah kembali menjadi granul, lalu dilakukan
pencetakan tablet ulang sampai diperoleh kekerasan yang
sesuai dan memenuhi persyaratan untuk tablet hisap
4. Waktu Hancur Pengujian waktu hancur dimaksudkan untuk dapa
t
mengetahui perkiraan obat untuk dapat hancur di dalam tubuh.
Pengujian
dilakukan secara in vitro dengan menggunakan alat uji waktu han
cur
(Disintegration tester) pada suhu yang sama dengan suhu tubuh n
ormal yaitu
37ºC. Waktu hancur yang baik untuk tabet hisap adalah kurang d
ari 30 menit. Rata-rata waktu hancur untuk tablet hisap Formul
a I 26 menit, Formula
II 18 menit, Formula III 17 menit dan Formula IV 19 menit.Data pe
ngujian
menunjukkan bahwa waktu hancur untuk keempat formula tablet
hisap yang
dibuat telah memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 30 menit, hal
ini
Adapun perbedaan waktu hancur untuk masing- masing formula terlet
ak dari
proses pengempaan tablet hisap, hal ini didukung dari hasil pengamatan keke
rasan yang
menyatakan bahwa kekerasan tablet hisap Formula I dan II lebih besar dibandi
ngkan
dengan kekerasan tablet hisap Formula III danFormula IV.
Memperhatikan rangkuman keseluruhan evaluasi tablet hisap, dapat di
simpulkan
bahwa ditinjau dari segi fisik keempat formula tablet hisap dapat memenuhi
persyaratan
tablet hisap, dengan catatan untuk tablet hisap Formula III dan Formula IV dila
kukan
slugging dan pengempaan ulang. Pemilihan formula terbaik ditinjau dari kriter
ia tablet
Eksipien atau Bahan Tambahan
Tablet Hisap
Dalam pembuatan tablet selain zat aktif juga digunaka
n bahan tambahan yang inert, yang dicampur bersama baha
n obatnya. Bahan pembantu tablet harus bersifat netral, tida
k berbau, tidak berasa, dan sedapat mungkin tidak berwarn
a (voight, 1971). Untuk pembuatan tablet diperlukan zat ta
mbahan
berupa:
1. Bahan pengisi
Bahan pengisi diperlukan jika dosis obat tidak cukup untuk
membuat bulk. pada obat yang berdosis cukup tinggi, bahan pengisi
tidak diperlukan lagi (misal 0 aspirin, antibiotik tertentu) (banker and
Anderson 1986). Bahan pengisi harus memenuhi persyaratan 0 bahan
yang digunakan untuk bahan pengisi tersebut tidak menimbulkan
ketoksikan bila dikonsumsi, tersedia banyak di pasaran (tidak sulit
untuk dicari), mempunyai harga yang terjangkau atau murah, tidak
memiliki kontraindikasi dengan bahan-bahan lain yang sama-sama dig
unakan dalam satu formula, dan harus mempunyai sifat inert secara fi
siologis dan harus bersifat stabil.
2. Bahan Pengikat
Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk kering atau cairan selama
granulasi basah untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan
kohesi bagi tablet yang dicetak langsung (banker Anderson 1986).
Penggunaan bahan pengikat yang terlalu banyak akan menghasilkan
massa granul yang terlalu basah dan granul yang terlalu keras, sehingga
tablet yang dihasilkan mempunyai waktu hancur yang lama bahan pengikat
yang biasa digunakan adalah: gelatihan 10% glukosa 50% metilselulosa 2% ,
air ,Akasia 10% alkohol 50% pvp 10% dalam air.
3. Bahan pemberi rasa dan pemanis
Bahan pemberi rasa dan pemanis sangat penting dalam pembuatan tablet
hisap Apa yang dirasa mulut saat menghisap tablet sangat terkait dalam
penerimaan konsumen nantinya dan berarti juga sangat berpengaruh kualitas
produk. Dalam formula tablet hisap, bahan perasa yang digunakan biasanya
juga merupakan bahan pengisi tablet hisap tersebut, seperti manitol (petters,
1980)
4. Bahan pelicin
Zat pelicin ditambahkan agar tablet tidak melekat pada cetakan. Biasanya
digunakan talk 5% magnesium stearat asam stearat (anief, 2000)
Thanks…

Anda mungkin juga menyukai