Anda di halaman 1dari 43

TABLET SALUT

Dra. Tri Bintarti Msi,Apt


• Tablet salut (coated tablet) adalah : bentuk sediaan obat (tablet)
dimana tablet disalut (diselubungi) menggunakan gula maupun
polimer
• Penyalutan tablet yang merupakan salah satu proses farmasetik
yang tertua dan sampai sekarang masih ada dan terus berkembang.
• Pada awalnya, proses penyalutan dilakukan terhadap pil.
• Proses penyalutan sering kali diakui lebih merupakan suatu seni dari
pada suatu ilmu, ini menjadi salah satu faktor yang dapat
menimbulkan berbagai masalah.
• Proses penyalutan menggunakan panci farmasetik didasarkan pada
proses yang digunakan dalam industri permen, yang tekniknya
berkembang pesat, bahkan dalam abad pertengahan.
• Dewasa ini, kebanyakan panci penyalut dibuat dari baja tahan karat,
sedangkan dulu panci dibuat dari tembaga karena pengeringan
dilakukan dengan sumber panas dariluar panci.
• Pada penyalutan dengan panci konvensional tablet yang disalut
harus dikeringkan menggunakan suplai udara yang dipanaskan.
• Semetara itu, kelembapan dan debu dari sekitar panci dihilangkan
dengan cara system ekstraksi udara.
Tujuan Penyalutan
1. Untuk menutupi rasa, bau, yg tidak enak , atau warna obat.
2. Melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar, seperti kelembaban,
oksigen, cahaya, dll.
3. Untuk mengendalikan penglepasan obat (zat berkhasiat) dari tablet.
4. Untuk melindungi obat dari suasana asam lambung, dengan menyalutnya
dengan salut enterik tahan asam. dan mempermudah identifikasi sediaan
5. Untuk menggabungkan obat lain atau membantu formula dalam
penyalutan untuk menghindari tidak tercampurnya obat secara kimia atau
untuk menjamin terselenggaranya penglepasan obat secara berurutan.
6. Untuk memperbaiki penampilan obat dengan meningkatkan daya tarik
(Estetika)
7. Mencegah inkompatibilitas di antara zat berkhasiat yang terdapat di dalam
tablet
Pembagian Tablet Salut
1. Tablet salut gula
adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa
lapisan tipis berturut-turut dengan larutan sukrosa
dengan atau tanpa pewarna.

Penyalut ini berguna karena dapat melindungi bahan


obat dengan berperan sebagai barrier terhadap
kelembaban dan udara, menutupi bahan obat yang
rasa dan baunya tidak enak dan memperbaiki
penampilan tablet.

Salut dapat bervariasi dalam ketebalan dan warna dari


tambahan bahan-bahan celupan ke salut gula.
2. Tablet salut film

adalah tablet kempa yang disalut dengan lapisan tipis berwarna


tidak larut air atau tidak berwarna dari larutan bahan polimer yang
hancur dengan cepat dalam saluran pencernaan.
• Penyalut film memiliki fungsi yang sama dengan salut gula dengan
tambahan keuntungan yang kurang lebih lebih tahan lama.
• Dimana tablet yang disalut dengan lapisan yang dimuat dengan cara
pengendapan zat penyalut dari pelarut yang cocok.
• Lapisan selaput umumnya tidak lebih dari 10 % berat tablet.
• Salut film sekarang ini adalah metode yang lebih disukai untuk
membuat tablet salut.
• Lebih ekonomis dan memakan waktu, tenaga, biaya yang minimum
dan mendapatkan tablet tahan panas dan pelarut.
3. Tablet salut enterik

adalah tablet kempa konvensional disalut dengan


bahan seperti pengikat atau derivat selulosa yang
tidak hancur di lambung tetapi larut di usus.

Penyalut dapat dibuat dari bahan yang pH-nya tergantung,


tidak larut dalam medium asam lambung tetapi larut pada
lingkungan sedikit asam atau lingkungan basa usus.

Penyalutan ini digunakan jika obat mengiritasi lambung,


kerja obat ditujukan pada usus seperti pada obat cacing
(anthelmentika), dan obat dinonaktifkan oleh getah
lambung.
Contoh-Contoh Tablet Salut

• Tablet salut gula


Tablet multivitamin
- misal : caviplex, enervon c, liviron b-plek
• Tablet salut selaput/film
- Cholespar, ponstan FCT
• Tablet salut enterik
- Dulcolax tablet,
- voltaren tablet

Bahan-Bahan yang Harus Disalut


• Tablet memiliki banyak bahan-bahan penambah ( Excipients ) yang
digunakan dalam memformulasikanya.
• Namun,beberapa bahan memiliki karakteristik-karakteristik
tertentu yang mengharuskan tablet dengn bahan tersebut harus
dilapisi dengan bahan penyalut.
Adapun bahan-bahan yang harus disalut adalah :
• a. Bahan-bahan yang pahit.
Sehingga apabila bahan ini disalut maka akan menutupi rasa pahit dari
bahan tadi.
Sehingga akan lebih mudah dikonsumsi.
• b. Bahan yang rapuh.
Penyalutan akan menutupi bahan yang membuat tablet rapuh.
Sehingga akan menghindarkan tablet dari penampilan yang kurang baik seperti
Mottling dll.
• c. Bahan yang dapat mengiritasi lambung.
Dengan penyalut, maka bahan ini tidak akan dipecah di lambung, tetapi akan
dipecah di usus.
Sehingga tidak akan mengiritasi lambung lagi.
• d.Bahan-bahan yang di inaktifkan oleh asam lambung.
Dengan penyalutan, bahan ini akan dilindungi dari asam lambung yang akan
merusak bahan tersebut.
Jadi, jika tablet mengandung bahan-bahan yang ada di atas, maka seharusnya
tablet tersebut harus di berikan penyalutan sehingga akan memaksimalkan kerja
tablet di dalam tubuh.
Keuntungan dan Kerugian Tablet Salut
• Keuntungan tablet salut
a. menghindari penguraian obat di lambung,
b. efek lebih cepat daripada obat yang ditelan,
c. first pass efek metabolism dapat dihindari
d. menghidari rasa mual akibat menelan obat
e. Lebih stabil

• Kekurangan dari tablet salut yaitu:


1. Ukuran dan bobot dari tablet salut jadi mengakibatkan peningkatan biaya
pengemasan dan pengiriman
2. Kerapuhan dari penyalut dapat mengakibatkan rentannya tablet terhadap
kerusakan yang mungkin terjadi jika salah ditangani
3. Penyampaian mutu ekstrik yang tinggi seringkali membutuhkan jasa operator
penyalut yang dengan keterampilan menyalut yang tinggi
4. Pengkilapan akhir yang dicapai dengan suatu tahap pemolesan dapat membuat
pencetakan menjafi sulit
5. Kerumitan prosedur, formulasi, dan proses membuat otomisasi lebih sulit
Metode Penyalutan
Tablet atau kaplet salut terdiri dari :
a) Tablet / Kaplet Salut Gula
Proses penyalutan gula terdiri dari beberapa tahap yang lamanya berkisar antara
beberapa jam hingga beberapa hari.

Tahap-tahap penyalutan gula adalah :

1. Penutupan /Penyegelan (sealing)


• Tujuan penyegelan adalah untuk mencegah penyusupan air ke dalam tablet inti.
• Penggunaan larutan seal coating yang terlalu banyak akan mempengaruhi disolusi
dan disintegrasi obat, namun penyegelan yang kurang akan menyebabkan
stabilitas tablet inti terganggu (tablet pecah / cracking).
• Salut segel diterapkan langsung pada inti tablet untuk memisahkan ingredien
tablet (terutama zat aktif) dari air (yang merupakan konstituen utama dari
formulasi penyalut) untuk memastikan stabilitas produk yang baik.
• Fungsi penyegelan tablet yang kedua adalah memperkuat inti tablet.
• Kuantitas bahan yang diterapkan sebagai suatu salut segel akan bergantung
terutama pada tablet dan ukuran bets.
Maksud penyegelan adalah
memberikan perlindungan awal dan mencegah ingredien
tablet inti bermigrasi ke dalam penyalut, dan akhirnya merusak
penampilan produk jadi.

• Ada beberapa polimer yang dapat digunakan sebagai penyalut segel :


Misal: - selak,
- zein,
- hidroksipropilmetil selulosa (HPMC),
- polivinil asetat ftalat (PVAP),
- selulosa ftalat asetat (CAP).
Polimer tersebut dilarutkan pada konsentrasi 15-30 % b/b dalam suatu
pelarut organic yang sesuai.
• Apabila menggunakan polimer yang tidak larut air sebagai dasar untuk
formulasi penyalut segel, gunakan penyalut yang diperlukan dalam jumlah
minimal guna memberi perlindungan yang sesuai.
• Kalau tidak, karakteristik pelepasan zat aktif dapat berpengaruh.
2. Penyalut Dasar (Subcoating)

Tujuan sub coating adalah untuk membulatkan tepi tablet dan


menutup sudut-sudut kritis pada tablet inti serta meningkatkan berat
tablet (penyalutan gula dapat meningkatkan berat tablet 50-100%).
Variasi bobot tablet salut gula maksimal 6,5 %.
• Untuk mempermudah pembangunan ini, formulasi salut dasar
hampir selalu mengandung pengisi dalam konsentrasi tinggi, seperti
- talk,
- kalsium karbonat,
- kalsium sulfat,
- kaolin, dan
- titanium dioksida.
• Selain itu, pembentuk film pembantu juga dapat digunakan untuk
keutuhan struktur salut al :
- akasia,
- gelatin atau
- salah satu turunan selulosa,
• Dalam jumlah kecil dari pengisi yang inert, misalnya
talkum, dapat ditambahkan kepada larutan subcoating,
yang mana jika mengandung gelatin, harus digunakan
daam keadaan panas untuk menghindari terjadinya
gelling.
• Bahan pengisi yang terlalu berat harus dihindarkan
sebagaimana kelebihan bentuk granul dengan larutan
penyalut, dan berlawanan dengan
pembentukan subcoat yang halus.
• Langkah proses dilanjutkan sampai tablet
berpenampilan bulat dan pinggirnya tersalut baik.
• Ketika lengkap, tablet dipindahkan dari panci dan
dikeringkan secara menyeluruh.
3. Menghaluskan dan melicinkan (grossing dan
smoothing)

Penghalusan (Smoothing)
• Tujuan penghalusan adalah untuk mengikis permukaan
tablet yang kasar yang disebabkan oleh tahap pelapisan
dan atau pewarnaan sehingga menghasilkan tablet halus,
mengkilap, dan anggun.
• Untuk membuat suatu produk salut gula yang bermutu,
permukaan yang disalut harus licin dan bebas dari ketidak
beraturan sebelum penerapan salut warna.
Pelicinan (Grossing)
• Karna persyaratan pelicinan dapat dicapai selama
penerapan salut dasar (subcoat),
• proses pelicinan lanjut (sebelum salut warna) biasanya
tidak dilakukan lagi.
• Salut pelicinan sederhana terdiri atas :
- sirop sukrosa 70% dan
- sering mengandung titanium dioksida (1-5 %)
sebagai suatu bahan pemburam (opacifier) atau zat
pemutih dan mungkin juga diwarnai dengan
pewarnaan lain guna memberikan suatu dasar yang
baik untuk penerapan salut berikutnya.
- Jika diperlukan pelicinan dalam jumlah besar
- sebagaimana halnya pada tablet salut dasar yang
mempunyai permukaan berlubang-lubang,
- zat tambahan lain (seperti talk, kalsium karbonat
dan pati jagung) dapat digunakan dalam konsentrasi
rendah untuk mempercepat proses pelicinan.
• Penggunaan larutan penghalus (60% sukrosa dalam air)
menyebabkan pembasahan yang terbatas dari subcoat,
yang telah dikeraskan dengan mengeringkan, sedemikian
sehingga dilicinkan oleh aksi penggulingan.
• Pewarna yang larut bisa ditambahkan kepada larutan
pelicin jika diperlukan penyalut berwarna.
• Segera setelah penyalutan telah komparatif licin maka
larutan pelicin per aplikasi harus dikurangi dan tablet akan
mengering tanpa bantuan panas.
• Pada langkah akhir, dilakukan penggulingan dan perputaran
dalam mangkuk (bowl) sedemikian rupa sehingga salutan
tidak tergaruk atau jika tidak akan rusak.
• Pada langkah ini tablet akan berpenampilan licin tetapi
kusut, harus dikeringkan dahulu sebelum
pengkilatan,dilakukan maka dalam panci khusus yang telah
dilapisi dengan lilin lebah, lilin carnauba atau campuran
lilin sejenis.
4. Penyalutan warna (color coating)

• Tujuan pewarnaan adalah


untuk menutupi atau mengisi cacat pada permukaan tablet yang
disebabkan oleh tahap pelapisan dasar serta memberikan warna
yang diinginkan bagi tablet.
• Umumnya pewarnaan ditambahkan pada saat tablet sudah cukup
halus agar hasil akhir tablet tidak berbinik-bintik dan terjadi migrasi
warna.
• Pewarna yang sesuai dilarutkan dalam sirop penyalut untuk
mendapatkan warna yang diinginkan.
• Pada pewarnaan dapat digunakan zat pewarna larut air atau
pigmen yang tidak larut air.
• Akan tetapi, penambahan pigmen kedalam larutan sirop tidak
semudah seperti zat pewarna larut air.
• Perlu dipastikan agar pigmen dibasahi sempurna dan terdispersi
secara homogen dan seragam.
• Jadi, penggunaan warna pigmen dgn konsentrat (pekat) yang
tersedia secara komersial biasanya lebih menguntungkan
5. Pengkilapan (Polishing)

• Tujuan pengkilapan adalah


untuk memperoleh hasil akhir (tablet salut yang mengkilap, licin,
halus, dan menawan.
• Hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah jangan digunakan
panas berlebih karena bubuk wax akan menempel pada tablet, serta
menghentikan proses polishing.
• Jika tablet sudah mengkilap, harus dihentikan bila terlalu lama justru
tablet akan rusak dan tidak mengkilap
• Permukaan tablet yang baru saja disalut warna biasanya masih pudar.
• Oleh karna itu, tablet perlu dipoles dengan menggunakan beberapa cara
untuk mendapatkan permukaan tablet salut yang halus.
• Pemolesan dapat dilakukan menggunakan berbagai tipe peralatan :
misal: - kanvas atau
- panci yang dilapis malam,
- termasuk peralatan yang digunakan untuk
penerapan salut gula itu sendiri (yang lebih khas
dalam proses yang diotomatiskan).
6. Pencetakan cap (printing)
• Jika tablet yang disalut gula selanjutnya diberi identitas dengan
suatu : - nama produk,
- kekuatan dosis atau
- logo perusahaan,
- diikuti dengan suatu proses penstempelan.
• Secara khas, penstempelan demikian meliputi penerapan tinta
bercak farmasetik pada permukaan tablet yang disalut dengan
suatu proses penstempelan, dikenal sebagai offset rotogravure.
• Tablet salut gula dapat distempel sebelum atau sesudah
pemolesan.
• Penstempelan sebelum pemolesan memungkinkan tinta melekat
lebih kuat pada permukaan tablet, tetapi tulisan dapat hilang
karena gesekan atau sentuhan pelarut organik selama proses
pemolesan.
• Penstempelan setelah pemolesan dapat menghindari ,masalah
penggosokan cap selama pemolesan, tetapi tinta tidak selalu
melekat dengan baik pada permukaan tablet yang dilapisi malam.
b. Tablet / Kaplet Salut Selaput (film coating)
• Tablet salut film dikarakterisasikan sebagai tablet inti yang
disalut dengan lapisan relatif tipis dari material yang cocok.
• Kelebihan metode ini dibanding salut gula adalah :
- waktu pengerjaannya relatif lebih cepat;
- lebih efisien karena membutuhkan tenaga dan bahan
lebih sedikit;
- luas area produksi bisa dikurangi;
- hanya sedikit menambah berat tablet (2-4%),
- variasi bobot maksimal yang diperbolehkan maksimal 5%;
- Initial (logo) tablet inti masih tampak, sehingga mudah
identifikasi.
Proses penyalutan selaput
• Salut selaput merupakan proses yang sangat rumit dengan
teknologi yang mendekati teknologi untuk kimia polimer,
industry perekat, cat dan rekayasa kimia.
a. Proses salut selaput
secara sederhana dapat dijelaskan sebagai proses yang
melibatkan penerapan salut selaput berbasis polimer
(dalam rentang 20-200 µm), pada suatu substrat yang
sesuai al :
- tablet,
- pellet,
- granul,
- kaplet,
- serbuk obat dan
- hablur zat aktif obat
jika dibawah kondisi yang memungkinkan.
• Keuntungan:
• 1. Salut tipis tidak menambah berat tablet
• 2. Salut tipis melindungi tablet dari lembab
• 3. Salut tipis menambah kerapian tablet
TERIMA KASIH
c.Salut enterik
• Tablet disalut enterik jika obat terurai dalam sekresi asam lambung,
jika menyebabkan iritasi lambung, atau jika dimaksudkan untuk
menggunakan efek utamanya hanya pada usus.
• Beberapa tablet resmi yang dilapisi dengan cara ini meliputi berisi -
- bisacodil,
-bismut dan
- emetin iodida,
- erythromycin.
• Lapisan pelindung salut enteric tahan terhadap kondisi asam
lambung tetapi akan dipecahkan di dalam cairan usus yang
mendekatu pH netral usus halus.
• Salut enterik juga digunakan di dalam formula kerja-tunda seperti
pelepasan obat tertunda pada saat itu mengira tablet untuk lewat
dari mulut ke usus.
• Untuk salut enterik sering digunakan dlm formulasi al
:
- gelatin,
- keratin,
- salol,
- shellak,
- sandarac,
- asam sterat dan
- setil alkohol tetapi sukar untuk penerapan
atau tak teratur kerjanya.
Komposisi cairan pada saluran mengalir dan bekerja di
dalam gastro intestinal, tidak tetap, tetapi berbeda
menurut waktu dan personal (orang yg menggunakan).
Disini kerja enterik sebagian besar tidak terikat pada
variasi seperti itu di dalam komposisinya
• Sangat jelas bahwa kerja enterik akan sebagian besar tidak
terikat pada variasi seperti itu di dalam komposisinya.
• Selulose asetat ftalat (CAP) secara luas digunakan untuk
salut enterik.
• Hanya salah satu gugus karboksil ftalat yang bergabung
terikat dengan selulosa.
• Polimer terpecahkan di dalam berbagai bahan pelarut,
menghasilkan garam yg dapat larut dalam air dengan
sejumlah basa dan membentuk salutan yg tidak dapat larut
di dalam, tetapi sedikit permeable terhadap air.
• Suatu hal penting dimana daya larut bahan kimia untuk CAP
dapat membuat lapis tipis, dalam buffer serendah pH 5,8.
• Kerja enterik adalah suatu medium dengan suatu pH > 5,8,
yang dapat mengkontribusi ion kepada salutan untuk
membentuk suatu garam yg dapat larut
• Kondisi seperti itu ditemukan di dalam usus tetapi bukan di dalam
lambung.
• Pada 5-15 % CAP adalah larutan salut enterik dapat juga
ditambahkan zat yg mengandung plasticizer yaitu al :
- oleum ricini atau butil stearat bersama dengan zat warna yg
dapat larut jika produk akhir dibutuhkan berwarna.
• Bahan dilarutkan di dalam suatu bahan pelarut yg mudah menguap
yang mengandung alkohol, aseton, dan untuk mengurangi
flammabilitas digunakan methilen klorida.

• Keuntungan:
1. Salut enterik memberikan aksi penundaan pelepasan.
2. Salut enterik melindungi tablet dari lembab
3. Salut enterik melepaskan obat di usus.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyalutan al :

1. Sifat dan bentuk tablet inti


bentuk yang ideal : sferis, elips, bikonveks, bulat dan bikonveks
oval sehingga tablet mudah berputar dan bergerak);
2. Kekerasan tablet harus cukup,
sehingga dapat tahan terhadap benturan selama penyalutan
3. Kerapuhan sekecil mungkin sehingga tidak menimbulkan banyak
debu
4. Peralatan yang digunakan
5. Formulasi lapisan penyalut
6. Kondisi ruangan (suhu, kelembaban, kandungan debu, dll);
7. Keahlian operator.
Tablet hasil penyalutan harus memenuhi syarat yaitu :

1. Permukaan tablet licin


2. Lapisan penyalut harus stabil dan tidak boleh ada cacat
3. Untuk tablet salut yang berwarna maka warnanya
harus rata dan tidak boleh terjadi migrasi zat warna
4. Lapisan penyalut harus mampu melindungi tablet inti
dari, pengaruh udara, kelembaban, dan cahaya
5. Lapisan penyalut harus memiliki rasa netral atau enak
6. Serta penyalutan diusahakan setipis mungkin dan tidak
boleh merusak obatnya.
Masalah mutu tablet jadi
Beberapa masalah pada tablet yang telah terjadi adalah sebagai berikut:

I. Salut sumbing
• Salut gula biasanya bersifat rapuh sehingga cenderung sumbing jika salah
ditangani.
• Penambahan sejumlah kecil polimer,seperti selulosa,polivinil pirolidon,gom atau
gelatin, pada berbagai formulasi salut sering membantu meningkatkan keutuhan
struktur, sehingga mengurangi masalah sumbing.
• Penggunaan berlebihan pengisi dan pigmen yang tidak larut cenderung
meningkatkan kerapuhan salut gula maka hendaknya sedapat mungkin dihindari.

II. Keretakan
• salut Inti tablet yang memuai baik selama atau setelah penyalutan mungkin
menyebabkan salut retak.
• Pemuaian seperti ini dapat disebabkan oleh absorbs lembab oleh inti tablet, atau
mungkin disebabkan oleh relaksasi tekanan dari inti setelah pengempaan .
• Penyerapan , lembab dapat diminimalkan oleh penggunaan salut segel yang
tepat,sedangkan pemuaian karena relaksasi tegang pasca kempa dapat diatasai
dengan memperpanjang waktu antara pengempaan dan permulaan penyalutan
gula.
III. Salut yang tidak kering
• Ketidak sanggupan untuk mengeringkan salut gula dengan baik, terutama
salut berbasis sukrosa,sering merupakan suatu indicator adanya
konsentrasi gula invert yang berlebihan, yaitu lebih dari 5%.
• Penginversian sukrosa meningkat dengan membiarkan sirop sukrosa pada
suhu yang ditinggikan dibawah kondisi asam selama periode waktu yang
diperpanjang.
• Kondisi demikian terjadi apabila larutan salut gula mengandung lak
aluminium yang dibiarkan panas terlalu lama, atau formulasi salut gula
inidipanaskan lagi untuk melarutkan kembali gula yang mulai mengkristal.

• IV. Tablet kembar


• Formulasi salut gula bersifat sangat lengket, terutama jika mulai
mongering, dam memungkinkan tablet yang berdekatan melengket.
• Tablet kembar atau multitablet sungguh merupakan suatu masalah
apabila tablet yang akan disalut mempunyai permukaan yang datar, yang
dapat dengan mudah bersentuhan satu sama lain.
• Pemilihan pons tablet yang tepat dapat secara efektif digunakan untuk
meminimalkan masalah.
V. Warna yang tidak merata
• Warna yang tidak merata mempunyai dampak besar pada
penampilan tablet jadi.
• Distribusi warna yang tidak merata sering terlihat jelas,terutama
pada warna yang gelap, dan merupakan penyebab utama
penolakan bets.

Banyak factor yang dapat berkonstribusi pada masalah ini:


- Distribusi cairan penyalut ynag buruk selama penerapan.
Hal ini dapat disebabkan oleh pencampuran tablet yan buruk
dalam proses penyalutan.
- Migrasi pewarna larut air sewaktu salut dikeringkan.
- Permukaan salut dasar yang tidak sama rata ketika menggunakan
salut yang diberi warna.
- Pencucian kembali (washing back) salut warna yang diberi warna
pigmen.
- Pengeringan berlebihan antara masing-masing pemberian warna
VI. “ Berbunga” dan “Berkeringat”
• Residu kelembapan sering menyebabkan suatu masalah. Sepanjang
suatu periode waktu, kelembapan ini dapat berdifusi keluar dan
merusak mutu produk.
• Konsentrasi sedang kelembapan yang keluar menyebabkan polesan
produk mulai berkabut, fenomena ini sering disebut sebagai
“berbunga”.
• Keluarnya konsentrasi kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan
munculnya butiran-butiran seperti keringat pada permukaan tablet.
Fenomena kedua ini sering juga disebut berkeringat dan dapat lebih
serius jika tablet disimpan dalam wadah tertutup.

VII. Menyerupai marmer


• Salah satu rahasia untuk mencapai produk salut gula bermutu tinggi
adalah memastikan bahwa warna terdistribusi seragam dalam
lapisan warna.
• Selain itu, pastikan juga bahwa pada waktu yang sama pada akhir
penerapan salut warna diperoleh permukaan salut yang halus.
Masalah dalam salut selaput (film)
• Salut selaput, sebagaimana salut gula,merupakan suatu proses yang
membuat produk yang disalut mengalami sejumlah tekanan yang
signifikan.
• Efek erosi yang tidak dapat dihindarkan mempersyaratkan baik produk
yang disalut maupun penyalutan itu sendiri untuk diformulasikan dengan
sifat-sifat mekanik yang sesuai untuk menghindari masalah berkaitan
dengan fregmentasi inti serta erosi inti dan salut.
• Formulasi tablet selaput akuosa lebih mungkin mengalami masalah
pembasahan daripada imbangnya yang berbasis pelarut organic.
• Interaksi antara salut dan substrat juga mungkin dipengaruhi oleh tekanan
yang terbentuk dalam salut.

Tekanan demikian dikaitkan dengan :


1. Fenomena penyusutan yang terjadi setelah salut kering
2. Pemuaian/ kontraksi baik dari salut maupun substrat ketika mengalami
siklus pemanasan dan pendinginan dalam proses.
3. Berbagai factor pemuaian inti lainnya .
Hal penting yang harus diperhatikan jika perubahan formula atau kondisi proses
ingin dihindari :

I.Terkelupas
• Pengelupasan dapat terjadi apabila salut pada dua tablet yang berdekatan tidak
cukup kering sebelum kontak antar tablet terjadi.
• Kerena salut yang kering sebagian dapat sangat melekat, dua tablet yang
berkontak akan melekat sekali satu sama lain, dan kemudian putus berpisah hanya
setelah salut kering.
• Penerapan komposisi salut pada kecepatan yang lebih cepat daripada kecepatan
penguapan air dapat mengakibatkan tablet lewat basah.
• Dalam kondisi ini, tablet melekat bersama-sama satu sma lainatau melekat pada
panci tablet ketika tablet berguling.
• Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kecepatan penerapan penyalut
secara ketat dan meningkatkan suhu udara pengering.

II. Kulit jeruk ( kekasaran permukaan )


• Untuk keberhasilan proses salut selaput, tetesan cairan penyalut harus segera
kering setelah berkontak dengan permukaan produk permukaan tablet, tetapi
pemeriksaan salut dengan teliti menunjukkan bahwa salut telah menutup lekukan
pada permukaan.
III. Penambalan logo
• Penambalan yang disebabkan oleh penerapan larutan yang terlalu banyak
mengakibatkan salut selaput yang tebal mengisi dan mempersempit monogram
atau garis pembagi dua.
• Selain itu, jika larutan penyalut diterapkan terlalu cepat, lewat basah dapat
mengakibatkan cairan dengan cepat mengisi dan tertahan dalam monogram.
• Pemantauan yang efektif terhadap kecepatan penerapan salut ddan pengadukan
tablet dengan saksama dalam panic akan mencegah penambalan.

IV. Pelepuhan
• Apabila tablet yang disalut memerlukan pengeringan lanjutan dalam oven,
penguapan pelarut yang terlalu cepat dari inti tablet dan efek suhu tinggi pada
kekuatan elastic dan adhesi salut selaput dapat menyebabkan pelepuhan. Kondisi
pengeringan yang lebih ringan diperlukan dalam hal ini.

V. Perbedaan warna
• Hal ini disebabkan oleh kondisi pemroresan atau formulasi . komposisi salut
biasanya mengandung zat pewarna atau zat pemburam yang terdispersi . jika
komposisi tidak terus menerus diaduk selama penerapan penyalutan,ingredient
yang tidak larut akan mengendap.
• Formulasi kembali dengan zat pemlastis dan zat tambahan berbeda merupakan
cara terbaik untuk mengatasi ketidakstabilan salut selaput yang disebabkan oleh
ingredient salut.
30o
Peralatan Penyalutan

1.Panci salut
• Panci salut merupakan dasar dari setiap proses salut kecuali
penyalutan yang mengandalkan alat pemrosesan lapisan zat alir
(fluid-bed processing equipment).
• Panci bertindak sebagai wadah untuk bets produk yang akan
disalut, dan merupakan sarana untuk membuat produk yang disalut
dalam gerakan kontinu diseluruh proses sehingga mempermudah
distribusi cairan penyalut yang seragam.
• Sepanjang 30 tahun terakhir ini, desain panci salut telah mengalami
beberapa perubahan besar.
• Teknologi penyalutan telah maju dan tuntutan untuk pemenuhan
persyaratan praktik manufaktur yang baik telah meningkat.
- Lamination
- Coating Pan Kaveri Metallising
- Counting Fully Automatic Counting
- Filling Machine
2. Alat Penyemprotan Salut

• Dalam kebanyakan pengoperasian panci salut modern, salah satu


penekanan utama adalah penyedian cara untuk menerapkan cairan
penyalut secara mekanik guna menghindari teknik manual seperti
prosedur sendok tuang.
• Walaupun ada kesamaan dalam persyaratan untuk penerapan cairan
penyalut secara mekanik antara proses penyalutan gula penyalutan
selaput, terdapat juga perbedaan-perbedaan tertentu yang hampir pasti
mempengaruhi pemilihan peralatan yang sesuai.
• Cairan penyalut gula biasanya mengandung padatan lebih dari 70 %
sehingga dapat menjadi sangat kental.
• Ini berbeda dengan cairan salut selaput yang jarang mengandung lebih 20
% bahan yang tidak menguap (yang khususnya berada dalam kisaran 5-
15%).
• Sebaliknya cairan penyalut selaput (tanpa perkecualian) perlu diterapkan
dalam keadaan teratomisasi halus dan secara seragam didistribusikan
lintas permukaan produk yang sedang disalut.
• Penerapan mekanik dihubungkan dengan setiap metode pemasukan dan
penyalut lintas permukaan produk yang sedang disalut menggunakan cara
salut cara manual sendok tuang. Top Spray Granulator
c. Panci Berlubang (Perforated Pan System)
• Meskipun banyak kemajuan dari alat penyalut lapisan zat alir (fluid-
bed coating equiment), telah muncul suatu penemuan baru, yakni
panci salut berlubang, yang merupakan rancangan pilihan dalam
kebanyakan penerapan salut selaput (kecuali untuk penyalutan
selaput pada serbuk dan partikulat lainnya).
• Walaupun terdapat banyak desain khusus dari tipe alat ini , dasar
dari alat tersebut ialah memungkinkan udara dimasukan kepanci
dan udara ditarik melalui produk yang sedang disalut dan akhirnya
dilepaskan.
• Secara khas panci salut ini terdiri dari panci agak bersiku-siku
dilengkapi dengan buffles pencampur yang berputar pada sumbu
horizontal didalam kabinet tertutup.
• Alat yang termasuk panci berlubang ini dalam perdagangan antara
lain sistem Accela-Cota dan sistem Hi-Coater.
• Udara pengering masuk kedalam drum, dilewatkan melalui lapisan
tablet, dan dihembuskan (dikeluarkan) melalui drum.
• Acella Cota Mesin Pencetak Tablet J. faktor yang mepengaruhi mutu
tablet selaput
Faktor yang mepengaruhi mutu tablet selaput
Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi pembuatan tablet salut dan
kualitas bentuk tablet salut, yaitu :
1. Kecepatan penguapan pelarut
• Kecepatan penguapan pelarut mempengaruhi langsung kualitas tablet
salut dan waktu yang diperlukan untuk membuat tablet salut.
• Oleh Karena pentingnya proses penyalutan dalam waktu yang minimum,
meningkatnya kecepatan penguapan pelarut menurunkan waktu yang
tersedia untuk polimer-polimer berinteraksi.
• Oleh karena itu, jika kecepatan penguapan terlalu cepat, alat-alat mekanis
film akan dirusak karena langsung merusak pada interaksi polimer.
• Tekanan uap pelarut dan suhu mempengaruhi kecepatan penguapan
pelarut.
• Oleh karena itu, suhu yang rendah biasa digunakan untuk larutan salut.

2. Perubahan volume udara


• Perubahan volume udara akan langsung mempengaruhi kecepatan
mengalirnya larutan salut dan juga merubah pola tanpa ruang penyalutan
3. Kelembaban khusus
• Hal ini penting untuk mengontrol kelembaban tertentu
dalam menghangatkan udara dan karenanya di dalam
ruang salut untuk memastikan bahwa kualitas penyalutan
tablet dioptimalkan.
• Jika kelembaban relatif di ruang penyalutan tinggi,
pendinginan evaporatif oleh pelarut mungkin terjadi.
• Ini pada gilirannya akan menurunkan suhu udara di bawah
titik embun, sehingga kondensasi air pada permukaan
tablet.
• Ini akan mengganggu proses penyalutan, mengakibatkan
adhesi kekurangan lapisan hidrofobik ke permukaan tablet
dan ketidaksempurnaan visual dalam lapisan terbentuk.
• Oleh karena itu, kontrol dari kelembaban relatif dalam
proses pelapisan diperlukan.
• Kehadiran kelembaban dalam ruang penyalutan mungkin
berguna dalam menghilangkan listrik statis yang mungkin
terjadi setelah proses penyalutan telah selesai..
4. Lama dan kecepatan semprotan salut
• Kecepatan semprotan dikontrol dalam proses penyalutan dan dipilih
sesuai dengan kelarutan lapisan pelarut dalam volume udara dan
viskositas.
• Di Selain itu, penting untuk memastikan integritas tetesan (yaitu
meminimalkan tetesan agregasi) selama proses tersebut.
• Perlu dicatat bahwa tingkat semprotan yang berlebihan akan
menghasilkan lapisan yang menunjukkan kurangnya adhesi pada
permukaan tablet.
• Biasanya proses penyalutan akan melibatkan bahan-bahan
pelapisan.
• Oleh karena itu salah satu metode ketebalan lapisan pada tablet
dapat dimodifikasi adalah untuk meningkatkan waktu yang
dihabiskan dalam ruang penyalutan.
• Atau, konsentrasi bahan pelapis dapat ditingkatkan dalam lapisan
solusi.
• Viskositas larutan harus diperhatikan untuk memastikan bahwa
viskositas meningkat tidak membahayakan atomisasi proses, dan
secara khusus ukuran tetesan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai