PENDAHULUAN
Dalam suatu obat terdapat dua zat yang saling tercampur atau ada juga dua zat
yang tidak saling tercampur. Dua zat yang saling bercampur antara zat padat dan zat cair,
dinamakan larutan sedangkan, dua zat yang tidak saling bercampur antara zat padat dan
zat cair dinamakan suspensi, antara zat cair dan zat cair yang tidak saling bercampur
dinamakan emulsi.
Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil, sehinggkan dibutuhkan zat
pengemulsi atau emulgator untuk menstabilkannya sehingga antara zat yang terdispersi
dengan pendispersinnya tidak akan pecah atau keduannya tidak akan terpisah
Zat pengemulsi (emulgator) merupakan komponen yang paling penting agar
memperoleh emulsi yang stabil. Emulgator bekerja dengan membentuk film (lapisan )
disekeliling butir-butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi untuk mencegah
terjadinya koalesensi dan terpisahnya cairan dispersi sebagai fase terpisah.
Hal yang paling utama bagi emulgator adalah kemampuannya untuk
menghasilkan dan menjaga stabilitas emulsi dalam penyimpanan dan pemakaian.
Emulgator yang dipakai adalah PGA (Pulvis Gummi Arabicum). Emulgator ini mudah
didapat, warna yang putih dari PGA membuat warna putih susu pada emulsi sesuai
dengan syarat emulsi yang baik. Kadar PGA yang berfungsi sebagai emulgator adalah
pada konsentrasi 5-10%.
1.3 Tujuan
1. Membuat rancangan formulasi sediaan emulsi dari bahan aktif Paraffin Liquidum.
2. Membuat formulir pengkajian praformulasi sediaan emulsi dari bahan aktif Paraffin
Liquidum.
3. Menyusun rancangan prosedur tetap sediaan emulsi dari bahan aktif Paraffin
Liquidum.
4. Membuat intruksi kerja dan evaluasi sediaan emulsi dari bahan aktif Paraffin
Liquidum.
5. Melaksanakan pembuatan sediaan dan evaluasi sediaan emulsi dari bahan aktif
Paraffin Liquidum.
b.Tragacanth
Dispersi tragacanth dalam air sangat kental sehingga untuk memperoleh
emulsi dengan viskositas yang baik hanya diperlukan trgacanth sebanyak 1/10 kali
gom arab. Emulgator ini hanya bekerja optimum pada pH 4,5– 6. Tragacanth dibuat
corpus emulsi dengan menambahkan sekaligus air 20 x berat tragacanth. Tragacanth
h a n y a berfungsi sebagai pengental tidak dapat membentuk koloid pelindung.
c. Agar-agar
Emulgator ini kurang efektif apabila dipakai sendirian. Pada umumnya zat ini
ditambahkan untuk menambah viskositas dari emulsi dengan gom arab.
Sebelum dipakai agar-agar tersebut dilarutkan dengan air mendidih Kemudian
didinginkan pelan-pelan sampai suhu tidak kurang dari 45oC (bila suhunya kurang
dari 45oC larutan agar-agar akan berbentuk gel). Biasanya digunakan 1-2 %
d.Chondrus
Sangat baik dipakai untuk emulsi minyak ikan karena dapat menutup rasa
dari minyak tersebut. Cara mempersiapkan dilakukan seperti pada agar.
e.Emulgator lain
Pektin, metil selulosa, karboksi metil selulosa 1-2 %.
4. Homogeniser
Dalam homogenizer disperse dari kedua cairan terjadi karena campuran dipaksa
melalui saluran lubang kecil dengan tekanan besar.
5. Colloid Mill
Terdiri atas rotor dan stator dengan permukaan penggilingan yang dapat diatur.
Coloid mill digunakan untuk memperoleh derajat disperse yang tinggi cairan dalam
campuran .
Alat :
1. Timbangan digital 9. Viskometer Brookfield
2. Oven 10. Sendok tanduk
3. Cawan petri 11. Gelas ukur plastik
4. Mortir dan stamfer 12. Granulator
5. Botol 13. Sieving Analyzer
6. pH meter 14. Piknometer
7. Alat ukur sudut henti/sifat aliran
8. Alat ukur kadar air