UJI DISOLUSI
a. Masukkan butiran kaca ke dalam sel, masukkan 1 unit sediaan diatas butiran
b. Buang bagian atas penyaringan kencangkan
c. Masukkan media disolusi yang sudah dipanaskan 37°C+0,5°C dengan pompa
melalui bagian dasar sel
d. Kumpulkan larutan tiap evaluasi pada tiap waktu ditentukan larutan penetapan
kadar
METODE A
1. Tahap asam masukkan 750ml HCl 0,1 N dalam wadah panaskan hingga
37°C+0,5°C
2. Masukkan satu persatu sediaan pada alat, tutup jalankan pada kecepatan yang
tertera dimonograf
3. Setelah 2 jam ambil cairan dilihat dan lanjutkan segera seperti tahap dapar
4. Jalankan alat
DISOLUSI PARACETAMOL
PROSEDUR
Lakukan penetapan jumlah C8H9NO2 yang terlarut dengan mengukur serapan
alikuot. Jika perlu diencerkan dengan media disolusi dan serapan larutan baku
parasetamol BPFI dalam media yang sama pada panjang gelombang serapan
maksimum lebih kurang 245nm. (Farmakope Indonesia ed V, 1001)
PROSEDUR
Lakukan penetapan jumlah C16H19ClN2 . C4H4O4 yang terlarut dengan
mengukur serapan alikuot. Jika perlu encerkan dengan asam klorida 3N dan serapan
larutan baku klorfeniramin maleat dalam media yang sama pada panjang gelombang
serapan maksimum lebih kurang 262nm. (Farmakope Indonesia ed V, 700)
Suppositoria ini dibuat dengan bahan dasar lemak coklat dapat dan dibuat
dengan mecampurkan bahan obat yang dihaluskan kedalam minyak padat suhu
kamar dan maka yang dihasilkan dibuat dengan bentuk sesuai atau dibuat dalam
minyak dalam keadaan lebur dan membiarkan suspensi yang dihasilkan menjadi
dingin didalam cetakan sejumlah zat pengeras yang sesuai dapat ditambahkan
untuk menegah kecendrungan beberapa obat (seperti krolahidrat dan fenol)
melunakkan bahan dasar lemak coklat terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Suppositoria reklat
Suppositoria untuk dewasa berbentuk lonjing pada satu atau
keduanya pada ujung dan biasanya berbobot lebihh kurang 2 jam.
b. Suppositoria vaginal
Umumnya berbentuk bulat atau bukat telur dan berbobot lebih
kurang 5 gram dubuat dari zat pembawa yang larut air.
2. SUPPOSITORIA PENGGANTI LEMAK COKLAT
Suppositoria dengan bahan dasar jenis lemak dapat dibuat dari berbagai
minyak nabati, seperti minnyal kelapa atau minyak kelapa sawit yang
dimodifikassi dengan asterifikasi, hidrogenasi dan fraksionasi hingga diperoleh
komposisi dan suhu kebur produk ini dapat dirancang sedemikan hingga dapat
mengurangi ketengikan, selain itu sifat yang diinginkan seperti interval yang
sempit antara suhu melebur dan suhu memadat dan jarang lebur juga dapat
dirancang untuk penyesuaian berbagai formulasi dan keadaan iklim.
1. Untuk tujuan lokal seperti padda pengobatan wasir dan penyakit lainnya
2. Untuk memperoleh kerja awal yang lebih cepat
3. Untuk menghindari kerusakan obat oleh enzim di dalam saluran gastrointertinal
dan perubahan obat secara biokimia di dalam hati.
FARMAKOKINETIKA
Setelah pemberian oral, rektal atau parentral obat akan cepat diabsorbsinya.
Sediaan parentral atau rektal ternyata tetap menimbulkan keluhan nyeri saluran
cerna, mual, muntah rupanya gejala ini berhubungann dengan kadar teofilin
dalam plasma. Keluhan saluran cerna yang disebabkan oleh iritasi ditempat dapat
dihindarkan dalam pemberian oral bersama makanan, tetapi akan terjadi
penurunan absorbsi teofilin. Larutan teofilin yang akan diberikan enema
diabsorbsi lebih lengkap dan cepat sedangkan sediaan suppositoria diabsrobsi
lambat dan tidak menentu eliminasi obat ini melalui metabolisme hati, sebaagian
besar diekskresi bersama urin dalam bentuk asam metil kurang dari 25% teofilin
akan ditemukan di urin dalam bentuk urin. Waktu paruh plasma teofilin pada
orang dewasa 8-9 gram.
FARMAKODINAMIKA
INDIKASI
Asma bronkial, penyakit paru abstroktif kronik (COPD) Apnea pada bayi
prematur.
KONTRAINDIKASI
DOSIS
ANALISA KUALITATIF
ANALISA KUANTITATIF