Keringat berlebihan
Ketidaktoleranan/intoleran panas
Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat
Gemetaran
Kegelisahan; agitasi
Denyut jantung yang cepat
• Kehilangan berat badan , nafsu makan meningkat
• Kelelahan
• Konsentrasi yang berkurang
• Aliran menstruasi yang tidak teratur dan sedikit
• Pada pasien-pasien yang lebih tua, irama-irama
jantung yang tidak teratur dan gagal jantung
dapat terjadi. Pada bentuk yang paling parahnya,
hipertiroid yang tidak dirawat mungkin berakibat
pada "thyroid storm," suatu kondisi yang
melibatkan tekanan darah tinggi, demam, dan
gagal jantung.
Penyebab Penyakit Graves
Penyakit Graves disebabkan oleh terganggunya
fungsi sistem imun tubuh. Pada kondisi ini,
antibodi yang diproduksi oleh tubuh yang
seharusnya ditujukan kepada virus atau benda
asing lain sebagai pemicu penyakit, malah
justru menyerang reseptor yang terdapat pada
sel dalam kelenjar tiroid di leher. Antibodi ini
kemudian mengganggu proses produksi hormon
tiroid sehingga jumlahnya menjadi berlebihan
dan menyebabkan hipertiroidisme.
Dua kondisi khusus penyakit graves :
1. oftalmopati Graves yang mengenai area mata
(exophthalmos = mata menonjol)
2. dermopati Graves yang mengenai kulit memerah dan
menebalnya kulit pada area tulang kering atau bagian
atas kaki..
1 2
1. Hipotiroid primer (paling banyak) tjd akibat
kegagalan tiroid memproduksi hormon tiroid.
Etiologinya : tiroiditis hashimoto (tiroiditis
kronis autoimun), defisiensi iodium, obat2an
(litium, interferon alfa, amiodaron), kongenital
dll
2. hipotiroid sekunder tjd karena akibat defisiensi
TSH yang dihasilkan oleh hipofisa, disebabkan
karena kerusakan hipofisa
3. Hipotiroid tersier disebabkan oleh defisiensi
TRH yang dihasilkan oleh hipotalamus
Penyebab:
Autoimunitas terhadap kelenjar tiroid yang justru
menyebabkan peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis).
Dampak
Hipotiroidisme berdampak pada timbulnya ‘goiter tiroid’
(pembengkakan kelenjar tiroid).
Gejala goiter tiroid
1. Rasa lelah dan mengantuk yang sangat sehingga
penderita tidur selama 12 – 14 jam dalam sehari.
2. Kelemahan otot yang ekstrem
3. Kecepatan denyut jantung menurun
4. Berkurangnya volume darah
5. Kadangkala diikuti kenaikan berat badan
6. Konstipasi
Dampak dari goiter tiroid adalah miksedema dan kretinisme.
Biasanya diderita oleh orang dewasa.
Ditandai dengan meningkatnya jumlah total
cairan interstisial pada tubuh (yang bersifat
seperti gel).
Berat badan meningkat.
Penderita terlihat gemuk tetapi tidak sintal.
Kretinismeadalah suatu keadaan, dimana
individu mengalami hipotiroidisme yang
ekstrem selama kehidupan janin, bayi, dan
masa kanak-kanak.
Tanda-tanda:
1. Tubuh cebol/kerdil
2. Retardasi mental
3. Gejala-gejala defisiensi tiroksin umum lainnya
1. Operasi (non farmakologi)
2. Pengobatan dengan antitiroid
3. RAI (Radioaktive iodine)
Operasi pengangkatan kelenjer tiroid (2,7%) →
gondok >80 g, kurang atau gagalnya penanganan dg
obat dan pasien KI tionamida).
Sebelum operasi ;
1. PTU (propiltiourasil) atau metimazol selama 6-8
minggu, kemudian Iodida (500 mg/hari) selama 10-
14 hari. Levotiroksin dapat ditambahkan untuk
mempertahankan kondisi eutiroid.
2. Propanolol bbrp minggu sebelum operasi dan 7-10
hari stelah operasi unt mempertahan kan denyut <
90 denyut/menit.Propanolol dikombinasi dengan
Kalium Iodida selam 10-14 hari.
3. Komplikasi operasi : hipertiroid menetap (0.6-18%),
hipotiroid (49%), hipoparatiroid (4%), abnormal pita
suara (5%).
1. Golongan Thionamid (Tiourasil/PTU dan
Imidazol/ metimazol dan karbimazol) →
menghambat biosintesa hormon tiroid dengan
cara menghambat enzim peroksidase. PTU juga
menghambat konversi T4 menjadi T3 di
jaringan perifer. PTU lebih dipilih dalam
pengobatan krisis tiroid yang memerlukan
penurunan segera hormon tiroid di perifer.
Dosis awal PTU 300-600 mg/hari 3-4 x sehari,
dosis pemeliharaan 50-300 mg/hari. Imidazol
30-60 mg/hari 3x sehari, dosis pemeliharaan 5-
30 mg/hari. DM PTU 1200 mg/hari dan Imidazol
120 mg/hari
Efek Samping tionamid : Agranulosis , anemia
aplastik, gangguan fungsi hati, lupus like syndrome