Anda di halaman 1dari 17

Baedi Mulyanto

RECEPTOR INSULIN

BAEDI MULYANTO
• Latar Belakang
• Reseptor insulin termasuk reseptor
tirosin kinase.
• Resptor insulin terdiri dari 2 subunit
α dan 2 subunit β yang dihubungkan
dengan ikatan disulfida. Rantai α
terletak di bagian ekstraseluler dan
merupakan domain ikatan insulin,
sedangkan rantai β berada menembus
membran (Zullies, 2006).
• Glukosa merupakan sumber enegi
esensial yang digunakan untuk berbagai
proses metabolisme. Glukosa dapat
bekerja pada dua sel yang berbeda,
yaitu sel otot dan sel lemak. Di sel
otot, glukosa berfungsi sebagai sumber
energi dan juga disimpan dalam bentuk
glikogen. Di sel lemak, glukosa
digunakan untuk sintesis trigliserida
yang berperan penting sebagai sumber
energi.
Pengertian Reseptor Insulin
Reseptor insulin termasuk reseptor tirosin kinase,
namun tidak sama dengan RTK lainnya yang berbentuk
monomer, reseptor ini berbentuk dimer.

Reseptor insulin terdiri dari 2 subunit α dan 2


subunit β yang dihubungkan dengan ikatan disulfida.
Rantai α terletak di bagian ekstraseluler dan
merupakan domain ikatan insulin, sedangkan rantai β
berada menembus membran (Zullies, 2006).

Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh


pankreas. Insulin yang sangat penting untuk banyak
proses sel, terlibat dalam metabolisme karbohidrat
dan lemak dengan menyediakan bahan bakar untuk sel-
sel melalui pengaturan glukosa dan menyimpan lemak
tubuh.
Fungsi dari reseptor insulin adalah untuk
mengontrol pergerakan hormon insulin dari
aliran darah ke dalam jenis tertentu sel. Makan
terlalu banyak dan berolahraga terlalu sedikit
dapat menyebabkan proses reseptor insulin
rusak, yang dapat menyebabkan resistensi
insulin dan diabetes.

Fungsi reseptor:
1. Mengenal dan mengikat suatu ligan/obat
dengan spesifisitas yang tinggi
2. Meneruskan signal ke dalam sel
3. Perubahan permeabilitas membrane
4. Pembentukansecond messenger
5. Mempengaruhi transkripsi gen
Ligan adalah molekul spesifik yang mampu
berikatan dengan reseptor untuk dapat
memberikan efek

Ada beberapa senyawa maupun molekul baik yang berupa


senyawa endogen maupun eksogen yang dapat bertindak
sebagai ligan, yakni antara lain :

1. Hormones : senyawa yang dihasilkan oleh


kelenjar eksokrin dan disekresikan melalui
peredaran darah menuju sel target yang jauh
contoh : insulin, andogen
2. Autokrin :  hormon yang beraksi lokal
contoh : prostaglandin)
3. Neurotransmitter: senyawa yang dilepaskan
oleh ujung saraf sebagi respon dari
depolarisasi
Contoh : asetilkolin)
4. Sitokin  : merupakan  ligan yang diproduksi oleh
sel-sel pada sistem imunitas. Targetnya Bisa
jauh  atau dekat
contoh : interferons, interleukins
5. Membrane-bound ligands :terdapat pada permukaan
sel, mengikat pada reseptor komplementer sel yang
lain sehingga menjembatani interaksi antar sel
6. Obat /bahan kimia: merupakan senyawa yang
dipaparkan dari luar dengan tujuan untuk
  memberikan efek tertentu bagi tubuh.
Obat yang dapat bereaksi dan membentuk kompleks
ikatan dengan reseptor selanjutnya akan menimbulkan
efek fisiologis melalui beberapa tipe mekanisme
antara lain 
(1)pengendalian penutupan dan pembukaanion channels,
(2) memicu rangkaian proses biokimiawi terkait
protein-G,
(3) menstimulasi kinase dan
(4) mempengaruhi pengaturan transkripsi pada sintesis
protein dalam sel.
Mekanisme kerja obat pada umumnya melalui
interaksi dengan reseptor pada sel
organisme. Reseptor obat pada umumnya
merupakan suatu makromolekul fungsional,
yang pada umumnya juga bekerja sebagai
suatu reseptor fisiologis bagi ligan-ligan
endogen (semisal: hormon dan neurtransmiter
Obat harus berintekasi dengan target aksi
obat (salah satunya adalah reseptor) untuk
dapat menimbulkan efek. Interaksi obat dan
reseptor dapat membentuk komplek obat-
reseptor yang merangsang timbulnya respon
biologis, baik respon antagonis maupun
agonis. Mekanisme timbulnya respon biologis
dapat dijelaskan dengan teori obat
reseptor.
Ada beberapa teori interaksi obat reseptor, antara
lain :
• Teori Klasik
• Teori Pendudukan
• Teori Kecepatan

Pembagian Reseptor Fisiologik


1.Reseptor enzim – mengandung protein permukaan kinase
yang memfosforilasi protein efektor di  membran
plasma.
2.Reseptor kanal ion – reseptor bagi beberapa
neurotransmitter, sering disebut dengan istilah
ligand-gated ion channels atau receptor operated
channels.
3.Reseptor tekait Protein G – Protein G merupakan
suatu protein regulator pengikatan GTP berbentuk
heterotrimer.
4.Reseptor  faktor  transkripsi   – mengatur
transkripsi gen tertentu.
Jalur signaling IRS-1 terfosfolisasi
• Jalur IRS/PI3-K
mengarah pd bebrapa fungsi, antara lain
trasnlokasi GLUT-4, suatu transporter glukosa, dr
sitoplasma menuju membran sel, u/ slnjutnya
memfasilitasi transport glukosa masuk kdalam
sel.
Tanpa insulin dan aktivasi reseptornya, GLUT-4 ttp
berada d sitoplasmik dan tdk berfungsi u/
mentrasfor glukosa
• Jalur Ras/MAPK
Mengarahkan pd pertumbuhan dan proliferasi
sel serta ekspresi gen secara umum
• Jalur CbI/CAP
Berkontribusi terhadap proses translokasi GLUT-
4 ke membran sel
Mechanism of Insulin Release
Reseptor Insulin
Insulin ?
Aktivasi reseptor insulin menghasilkan efek, a.l.:
1. translokasi GLUT-4 ke membran sel untuk
mentranspor glukosa masuk ke dalam sel
2. sintesis lipid (anti lipolisis)
3. sintesis glikogen di hepar Æ when the supply
of glucose is abundant, insulin "tells" the liver to
bank as much of it as possible for use later
Insulin Signaling in Muscle and Fat

Kahn and Saltiel, Nature, 414;2001

Anda mungkin juga menyukai