PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
IZZATUL HIDAYAH
42117052
JURUSAN FARMASI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dispepsia merupakan ketidaknyamanan yang berasal dari perut bagian
atas. Gejala ketidaknyamanan berupa satu atau lebih gejala berikut, yaitu :
sakit perut bagian atas, perut bagian atas terbakar, rasa kenyang setelah
makan, cepat kenyang, saluran cerna bagian atas kembung, mual, muntah,
Maulahela, 2014).
menular di dunia akan meningkat menjadi 73%, dan angka kesakitan akan
Asian Regional Office) pada tahun 2020 diprediksi bahwa angka kematian
dan kesakitan karena penyakit tidak menular akan meningkat menjadi 50%
inap di rumah sakit Indonesia tahun 2010, dengan total 33.580 pasien, dan
(Hidayah, 2020).
Astama, n.d.).
perilaku hidup bersih dan sehat melalui perilaku cerdik, dan pemeriksaan
makan yang seimbang dan sehat, istirahat yang cukup, mengurangi stress
(Purnamasari, 2017).
Pola makan yang tidak teratur (seperti jarang sarapan pagi) beresiko
Dalam kasus lain, jika dispepsia menyebabkan nyeri yang parah, bias
dikonsul tasikan dengan dokter. Obat yang akan diberikan oleh dokter bias
2020).
2019).
peringkat kedelapan dari sepuluh besar daftar penyakit yang paling banyak
jumlah pasien yang berobat dipoli rawat jalan sehingga pasien yang
B. Rumusan Masalah
berikut :
3. Terapi dispepsia oral apakah yang paling efektif secara biaya pada
C. Tujuan Penelitian
Berdasakan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini
2020.
2020.
3. Mengetahui obat dispepsia oral yang paling efektif secara biaya pada
D. Manfaat Penelitian
pengobatan Dispepsia .
TINJAUAN PUSTAKA
A. Farmakoekonomi
1. Definisi
serupa atau setara. Jika dua terapi atau dua (tipe, merek) obat secara
prinsip efisiensi ekonomi, jenis atau merek obat yang dapat mencapai
nilai tertinggi adalah obat yang harganya paling murah selama setiap
RI, 2003).
9
analysis, CEA, CUA dan CBA. Keempat jenis ini dalam penerapannya
Noviyanti, 2016).
atau lebih dari kategori terapi yang sama tetapi memberikan hasil
10
kemampuan berbeda.
adalah gambaran total biaya rencana atau obat dibagi dengan hasil.
Efektivitas ($)
Kuadran IV Kuadran I
DIDOMINASI TUKARAN
Empat Kuadran
Kuadran III AEB Kuadran II
TUKARAN DOMINAN
medis. Pada saat yang sama, biaya tidak langsung adalah biaya
pendamping pasien.
B. Kategori Biaya
cost) diartikan sebagai nilai peluang yang hilang akibat penggunaan sumber
daya dalam suatu kegiatan. Perlu dicatat bahwa biaya tidak selalu
pengobatan tidak hanya menutupi biaya pelayanan medik, tetapi juga biaya
(Kemenkes, 2013).
a. Biaya langsung
Biaya tak berwujud adalah biaya yang sulit diukur dalam satuan
moneter, tetapi biasanya diukur dari segi kualitas hidup, seperti rasa
keluarganya.
C. Dispepsia
1. Definisi Dispepsia
sehari-hari dan telah dikenal sejak lama dengan definisi yang terus
berkembang, mulai dari semua gejala yang berasal dari saluran cerna
daerah abdomen bagian atas. Rasa tidak nyaman tersebut dapat berupa
salah satu atau beberapa gejala berikut yaitu: nyeri epigastrium, rasa
antara lain: mual, muntah, sakit perut, sakit perut, mudah lapar dan rasa
2. Klasifikasi Dispepsia
atau ketidaknyamanan perut bagian atas yang kronis atau berulang, dan
3. Faktor Resiko
a. Faktor psiko-sosial
16
tidak disadari oleh penderita bahkan oleh tenaga medis sendiri. Hal
b. Penggunaan obat-obatan
muntah dan nyeri idi ulu hati. Misalnya golongan NSAIDs, seperti
antibiotik.
naik ke tenggorokan.
lambung.
naik ke kerongkongan.
4. Epidemiologi
Sebagian besar pasien dispepsia Asia yang belum diteliti dan tidak
5. Patofisiologi
6. Manifestasi Klinik
a. Epigastric pain
b. Postprandial fullness
berkepanjangan diperut.
c. Early satiation
d. Epigastric burning
7. Diagnosis dispepsia
mengacu pada standar Roma III, standar Roma III belum diverifikasi di
20
gastroduedenal :
a. Nyeri epigastrium
- Laboratorium darah
- Endoskopi
- Urea Breath Test
USG Abdomen
8. Penatalaksanaan Dispepsia
tidak Terapi
Tanda
empiris
bahay
Ya Rujuk
Temuan
menjelask
an gejala
Apabila ada indikasi: parasit
dan darahsamar tinja, kimia
darah, dan/atau pencitraan
abdomen
Dispepsia Hasil
organik Dispepsia
pemeriksaan
fungsional
menjelaskan
gejala
,
PPK-1
PPK 2-3
Modifikasi diet
Gejala
predominan
Coba antidepresan
Respons Respons
atau ansiolitik
setelah 4 setelah 4 atau
atau 8 Coba terapi herbal 8 minggu
Rujuk ke
spesialis
9. Terapi dispepsia
a. Terapi farmakologi
1) Obat analgetik
b. Terapi non-farmakologi
sebagai berikut :
Sindroma dispepsia
Pelaksanaan non-
Pelaksanaan farmakologi : farmakologi :
D. Obat-obat Dispepsia
1. Antagonis reseptor H2
a. Farmakodinamik
b. Farmakinetik
orang tua dan pada pasien gagal ginjal serta penyakit hati. Kadar
puncak dicapai dalam 1- 3 jam dan hanya 15% yang terikat protein
a. Farmakodinamik
b. Farmakokinetik
E. Kerangka Pikir
Pasien dispepsia
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penekanan pada data variabel independen dan dependen dalam satu waktu.
1. Populasi
2. Sampel
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
terapi.
2. Variabel Dependen
Puskesmas Winduaji.
31
F. Instrumen Penelitian
medik pasien rawat jalan Puskesmas Winduaji 2020. Data yang dicatat
pasien (nama, usia, alamat pasien, dan jenis kelamin), diagnosis, obat yang
diagnosis, jenis obat dispepsia oral, dan total biaya yang digunakan. Data
H. Alur Penelitian
Kriteria inklusi
Kwitasni pasien
Pengumpulan data
Lembar pengumpulan
data
Analisis data
Biaya dispepsia
hasil
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA