Anda di halaman 1dari 2

Tiger case 1

2. - Di dalam lumen pembuluh darah mengalami :


 Marginasi : Sel-sel darah putih mengalir mendekati endotel pembuluh darah
 Rolling : Sel-sel darah putih mendarat pada dinding endotel pembuluh darah
dengan cara menggelinding di sepanjang endotel
 Adhesion to endothel : Sel-sel darah putih berhenti dengan melekat pada reseptor
di permukaan endotel
- Leukosit bermigrasi dari endotel dan dinding pembuluh darah
- Leukosit bermigrasi menuju jaringan dengan rangsangan kemotaksis

Peran leukosit dalam hal ini adalah dalam proses fagositosis. Dimana leukosit ini dibagi
menjadi 3, yaitu neutrofil, monosit, dan limfosit. Sel neutrofil adalah sel darah putih
pertama yang melakukan migrasi dari pembuluh darah ke tempat cedera. Fungsi neutrofil
adalah untuk memfagositosis bakteri dan debris selular. Neutrofil polimorfonuklear
(PMN) tertarik ke daerah inflamasi oleh faktor kemotaktik, yang dihasilkan oleh bakteri,
komplemen (C5a), produk jalur lipooksigenase (5-HETE dan leuktotrien B4) dan sitokin.
Neutrofil juga melepaskan zat-zat kimia yang yang menarik sel darah putih lain ke
tempat peradangan, dengan proses yang disebut kemotaksis. Sel neutrofil ini dibantu oleh
sel monosit. Pada saat mencapai jaringan ekstravaskular, monosit berubah menjadi
makrofag, dan mampu mengadakan fagositosis terhadap bakteri dan sisa-sisa sel dalam
jumlah yang besar. Makrofag yang teraktivasi menyebabkan ukuran sel bertambah besar,
kandungan enzim lisosom menjadi meningkat, metabolismenya lebih aktif, dan
kemampuan membunuh mikroorganismenya lebih besar. Dan yang terakhir limfosit
dimana Limfosit muncul pada tingkat kronis reaksi inflamasi. Sel ini berhubungan
dengan sistem imun dan berfungsi untuk melepaskan zat antibody

Tigger Case 2
1. Radang kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang (berminggu-minggu hingga
bertahun-tahun) dan terjadi proses secara simultan dari inflamasi aktif, cedera jaringan, dan
penyembuhan. Radang kronik dapat timbul melalui satu atau dua jalan. Dapat timbul
menyusul radang akut, atau responnya sejak awal bersifat kronik. Perubahan radang akut
menjadi radang kronik berlangsung bila respon radang akut tidak dapat reda, disebabkan agen
penyebab jejas yang menetap atau terdapat gangguan pada proses penyembuhan normal.
Ada kalanya radang kronik sejak awal merupakan proses primer. Terdapat 3 kelompok besar yang
menjadi penyebabnya, yaitu infeksi persisten oleh mikroorganisme intra sel tertentu(seperti basil
tuberkel,Treponema palidum, dan jamur-jamur tertentu), kontak lama dengan bahan yang
tidak dapat hancur (misalnya silika), dan penyakit autoimun dimana dalam kondisi
tertentu, terbentuk reaksi imun terhadap jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan
penyakit automun. Pada penyakit ini, autoantigen memicu timbulnya reaksi imun yang
terus memperkuat dirinya dan menimbulkan peradangan dan kerusakan jaringan kronik.
Reaksi imun berperan penting pada beberapa penyakit peradangan kronik, seperti artritis
reumatoid dan lupus eritematosus. Bila suatu radangberlangsung lebih lama dari 4 atau 6
minggu disebut kronik. Tetapi karena banyak kebergantungan respon efektif tuan rumah dan sifat
alami jejas, maka batasan waktu tidakbanyak artinya.

Skenario 2(Hal 21)

1. Dari scenario di atas penyakit yang mungkin diderita anak tersebut adalah parotitis.
Penyakit gondongan atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan parotitis atau mumps
ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dan menyerang jaringan
kelenjar dan saraf. Penyakit ini sering menyerang anak-anak usia 5-10 tahun dengan
gejala khas rasa nyeri dan bengkak pada salah satu atau kedua kelenjar leher (parotis).
Gejala awal penyakit gondongan berupa demam, rasa lesu, nyeri otot terutama daerah
leher, nyeri kepala, nafsu makan menurun diikuti pembesaran cepat dari satu atau dua
kelenjar leher (parotis)

Anda mungkin juga menyukai