Anda di halaman 1dari 10

Gardnerella vaginalis

Berdasarkan karakteristik pertumbuhan dan


morfologi :
Haemophilus (vaginalis)
1955
Corynebacterium (vaginalis) 1963

Berdasarkan studi Hibridisasi DNA DNA :


genus tersendiri : Gardnerella 1980

MORFOLOGI DAN CIRI PERTUMBUHAN


Bentuk basil, pleomorfik
Ukuran : diameter 0,5 mikrometer
panjang 1,5 2,5 mikrometer
Gram negatif Gram variable
Club forms positif
Metachromatic granules positif
Tidak motil
Tidak berkapsul
Fakultatif anaerob
Perlu nutrisi khusus untuk pertumbuhannya
Tidak butuh hemin atau nicotinamide adenine nucleotides
Pada human blood agar : tampak hemolisis yang difus
Oksidase test negatif
Katalase test negatif
Reduksi nitrat negatif
Koloninya tidak berpigmen

Epidemiologi dan Patogenesis infeksi Gardnerella


G. vaginalis : ditemukan pada Genital tract
Urinary tract

} manusia

berperanan pada bacterial vaginosis


kemungkinan : S.T.D. pada wanita :
Copious, malodorous vaginal discharge
Fluor albus / Leukorea / Keputihan :
Keluarnya cairan vagina (vaginal discharge) secara
berlebihan

G. Vaginalis Radang non spesifik

klinis gejala radang vagina positif penyebab


belum jelas diketahui

1982 : diubah jadi :


(Bacterial) vaginosis
Oleh karena G. vaginalis tak menyerang jaringan
subepithelial
G. vaginalis disetujui sebagai salah satu penyebab STD, karena :
1. Wanita yang sembuh dari penyakit, tetapi
partner sexual tidak di terapi

} reinfeksi

2. G. vaginalis dapat diisolasi pada > 90% partner sexual wanita


yang terinfeksi
3. G. vaginalis jarang ditemukan pada wanita yang virgin

MANIFESTASI KLINIS :
Ada pada 40% asymptomatic women
> 95% ditemukan pada penderita nonspecific vaginitis
Kuman ditemukan pada permukaan dari epithelial cells
dalam discharge sebagai CLUE CELLS
Ada hubungan antara kuman G. vaginalis dan kasus :
septic abortion, puerperal fever dengan bacteriemia
dan neonatal bacteriemia

Vaginal discharge :
homogenous, nyeri negatif, gatal negatif
(neutrophyl pada discharge penderita dgn bacterial vaginosis

(DD dengan Gonococcal urethritis, Trichomonas vaginitis

> infeksi jamur)


Juga alasan disebut ,, Vaginosis

Bacterial vaginosis :

G. vaginalis sering disertai Bacteroides spp. (anaerobes)

juga dikatakan
G. vaginalis menyebabkan post partum sepsis

Sulit dibiakkan dari darah

neonatus

ibu

DIAGNOSIS LABORATORIS
Spesimen (kebanyakan) :
cervical
urethral
swabs dari penderita discharge positif
vaginal

urethral cultures laki laki (sexual partners)


darah wanita dengan postpartum fever
neonatus dengan sepsis

Mikroskopis :
Vaginal discharge oleskan pada object glass
tetesi dengan normal saline

terlihat (dibawah mikroskop) :


clue cells presumptive diagnosis :
bacterial vaginosis
(epithel squamosa vagina dipenuhi dengan kuman)
Gram : - tak tampak Lactobacillus (flora normal vagina)
- banyak : batang pendek, Gram variabel

G. vaginalis sulit dibiakkan


spesimen kontaminasi dengan bakteri lain

} perlu medium semi

selektif
HBT (Human Blood Tween) agar : medium selektif

dan deferensial terbaik untuk G. vaginalis

tersedia komersial
Spesimen
(genital discharge)
dalam 4 6 jam

inokulasi ke lempeng agar HBT


inkubasi (5% - 10% CO2)
48 jam

Koloni : Convex ; opaque, abu abu


dikelilingi zona hemolysis
(Hemolisis positif human blood)
negatif darah domba

Terapi :
Metronidazole
invitro susceptible terhadap :
Ampicillin, carbenicillin, oxacillin, penicillin, vancomycin

Anda mungkin juga menyukai