Anda di halaman 1dari 68

MINI PROJECT

KUSTA
PUSKESMAS PADEMAWU
KABUPATEN PAMEKASAN
2017-2018

Kelompok: dr. Anisatul Mamnunah


dr. Endra Hermawan
dr. Abdur rahman
dr. Muzayyanah
Pendamping: dr. Jenny Novita Anggraini dr. sulistiyawati
BAB I
Pendahuluan
KUSTA (MH)
Infeksi kronik kulit

Mycobacterium leprae
saraf perifer mukosa traktus
kulit respiratorius organ lain
LATAR BELAKANG

Tingkat
pengetahuan Stigma negatif
kurang
Pada tahun 1991 World Health Assembly mengeluarkan suatu resolusi

Eliminasi kusta tahun 2000

Sehingga penyakit kusta tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Suatu keadaan dimana prevalensi kurang dari 1/10.000 penduduk


1. India (134.752 kasus)
WHO 2015 2. Brazil (33.303 kasus)
3. Indonesia (16.856 kasus)
PREVALESNSI RATE KUSTA DI
INDONESIA
Kusta di Indonesia
10,9
Column2

10.9

4,04
3,86
2,52
1,65
1,59 1,42 1,36 1,23 1,14 1,04

4.04 3.86
2.52
1.65 1.59 1.42 1.36 1.23 1.14 1.04

Papua Barat Papua Maluku Maluku Sulawesi Gorontalo Sulawesi Sulawesi Sulawesi Sulawesi Jawa Timur
Utara Utara Barat Tenggara Selatan Tengah


PREVALENSI RATE KUSTA DI
JAWA TIMUR
Kusta di Jawa Timur

470
500

450
329
400 304
246
350

300

250

200

150

100

50

0
Sumenep Sampang Bangkalan Pamekasan

Column2
Kasus kusta di
pamekasan tahun
2016-2017

263

246
PREVALENSI RATE PENYAKIT KUSTA DI KABUPATEN PAMEKASAN
Column1

13.03

7.47
6.97

5.54 5.22
4.45
3.24
2.8
2.22 2.06 1.97 1.78 1.67 1.66
1.3 1.1 0.99 0.86 0.84
Prevalensi Rate Kusta di wilayah kerja Puskesmas Pademawu

6
5,45

3,87
3,42
4
2,37

0
Sentol Lemper Murtajih Dasok

Column2
PASIEN KUSTA DI DESA DASOK

• 2 MB (RFT)
2014
• 1 MB (pindah) 20152 MB (RFT)

1 MB
2016
1 MB (RFT) 2017
(pengobatan)
1. Pengetahuan dan
keterampilan kader
2. Deteksi dini kusta

1. Stigma negatif
2. Mencegah
kecacatam

GERAKAN MASAKU
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Efektivitas Gerakan Masaku dalam mendeteksi


dini penyakit kusta dan pencegahan kecacatan di Desa Dasok
Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Tahun 2018
TUJUAN
• Mengetahui Efektivitas Gerakan Masaku di Desa Dasok
Tujuan umum Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Tahun 2018

• 1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan


kader dalam deteksi dini kusta
• 2. Menurunkan stigma negatif masyarakat tentang
penyakit kusta
Tujuan khusus • 3. Mendeteksi dini penyakit kusta dengan Gerakan
Masaku
• 4. Mencegah kecacatan dengan Gerakan Masaku
MANFAAT
Bagi peneliti
menambah pengetahuan peneliti

Bagi Puskesmas
Bagi masyarakat
menjadi sumber data epidemiologi terbaru
Bisa mendeteksi dini penyakit kusta mengenai efektivitas Gerakan Masaku terhadap
deteksi dini penyakit kasus kusta dan
pencegahan kecacatannya.
BAB II
Tinjauan pustaka
APA ITU KUSTA?

menyerang kulit dan


infeksi kronik
saraf tepi namun juga
granulomatosa yang
dapat mengenai otot,
disebabkan oleh
mata, tulang, testis dan
Mycobacterium leprae.
organ lainnya
ETIOLOGI?
• Mycobacterium Leprae
• Ditemukan oleh GH Armauer
Hansen pada tahun 1873.
• Ukuran 1 – 8 µ, lebar 0,2 – 0,5
µ,
PATOGENESIS
CARA PENULARAN
 Manusia reservoir alamiah
 inhalasi melalui droplet merupakan metode transmisi
utama
 kontak kulit secara langsung
 transmisi in utero dan melalui air susu ibu
Pemeriksaan Klinis
 Anamnesis
 Inspeksi
 Palpasi
 Tes Fungsi Saraf
 Komplikasi
 Pemeriksaan Penunjang
 Indeks Morfologi (IM)
 Pemeriksaan Histopatologis
 Pemeriksaan Serologis
anamnesis inspeksi Palpasi
• KU • Lesi jaringan • nodus
• Riw. Kontak kulit • Infiltrat
• Riw. • Ulkus
Keluarga • Kelainan
• Riw. saraf
pengobatan
N. facialis N. ulnaris

Nervus
Aurikularis
Magnus,

Nervus
N. proneus N. Tibialis posterior Medianus,

Nervus Poplitea
lateralis
Tes fungsi saraf Pmx penunjang Tes serologis
• Tes sensoris • Pemeriksaan • FLA-ABS
• Tes otonom hapusan sayatan • ELISA
kulit • MLPA
(bakterioskopik)
Saraf Medianus

Saraf Radialis
Saraf Ulnaris

Saraf Peroneus
Communis
(Poplitea lateralis)
Lesi

DIAGNOSIS
hipopigmentasi/eritem
atosa yang khas

Penebalan saraf
kusta

Basil tahan asam


KLASIFIKASI KUSTA (WHO)
Tipe PB MB

Lesi 1-5 >5

Anastesi Jelas Tidak jelas

BTA - +
SUB KLASIFIKASI

MB PB
LL BL BB I BT TT
REAKSI KUSTA

Tipe 1 • Upgrading/downgrading
• BT, BB, dan BL
(reversal) • Imunitas seluler

Tipe 2 • BL dan BL
• Imunitas humoral
(ENL)
REAKSI KUSTA
 Panas tinggi
 Nyeri saraf
 Kelemahan badan
 Nyeri sendi
 Lesi kulit yang tenang menjadi sangat aktif (menjadi lebih eritem)
 Nodul
DERAJAT CACAT KUSTA
(WHO)
Derajat cacat kusta Cacat pada tangan dan kaki Cacat pada mata

Tingkat 0 Tidak ada anestesi dan kelainan anatomis Tidak ada kelainan termasuk visus

Tingkat 1 Ada anestesi tanpa kelainan anatomis Ada kelainan pada mata, tetapi tidak
terlihat, visus sedikit berkurang

Tingkat 2 Terdapat kelainan anatomis Ada lagoftalmus dan visus sangat


terganggu
PENATALAKSANAAN
ES DAN TINDAK LANJUT
Regimen Efek Samping(ES) Tindak Lanjut Obat Subsitusi
MDT
Rifampisin Urin, tinja, keringat Obat MDT dapat –
merah. diteruskan.
Klofazimin Warna kulit menjadi Obat MDT dapat Etionamid dan
hitam (hiperpigmentasi). diteruskan. Protionamid (Tidak
dianjurkan, ES
hepatotoksik).
Dapson Gatal, merah pada kulit. Stop Dapson dan segera –
Bila berat kulit kepala rujuk penderita ke RS.
dan seluruh tubuh dapat
terkelupas.
PENCEGAHAN KUSTA

primer sekunder Tertier


Upaya
penyuluhan pengobatan pencegahan
cacat primer

Upaya
imunisasi pencegahan
cacat sekunder
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN


KERANG
KA Penyuluhan
KONSEP
REFRESHING PENCEGAHAN
KADER DETEKSI DINI KECACATAN

1. Memeriksa mata
tangan dan kaki 

2. Melindungi mata,
tangan dan kaki 

3. Merawat diri
HIPOTESIS

GERAKAN MASAKU Efektif dalam mendeteksi dini


penyakit kusta dan pencegahan kecacatan di Desa Dasok
Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis • kuantitatif
• Cross sectional
penelitian

Lokasi dan • Desa Dasok


• Januari 2018 – April 2018.
waktu

Populasi dan • Populasi: seluruh penduduk di Desa Dasok


• Sampel: purposive sampling. Masyarakat yang beresiko dan
Sampel pasien kusta. Dengan total 94 responden
ALUR PENELITIAN
Mengumpulkan Pemberian
penyuluhan
kader intervensi

Tindak lanjut Analisis data Hasil data


BAB V
HASIL PENELITIAN
Utara : Desa Blumbungan, Kec. Larangan
Barat : Kel. Barkot, Kec. Pamekasan
Selatan : Desa Tanjung, Kec. Pademawu
Timur : Desa Konang, Kec. Galis

35,40 km2
1504 jiwa/Km2.
Lawangan
Daya
Dasok
Bunder

Pad. Barat Sentol

WILAYAH
KERJA
Tambung
Lemper

Murtajih Buddagan
Barurambat
Timur
DEMOGRAFI DESA DASOK
Luas : 322.925 HA
No Dusun KK Jumlah Penduduk

1 Mondung 246 935


2 Dasok 294 929
3 Brigeh 206 849
4 Lobuk 148 664
5 Bulung 204 837
Total 1.096 4.214
KARAKTERISTIK RESPONDEN
61 %

60

39 %

50

40

30

20

10

0
Laki-laki Perempuan

Column1
45
43 %

40

35 30 %

30

25 13 %
11 %

20
3%

15

10

0
Tidak tamat SD SMP SMA S1

Column2
PENGETAHUAN RESPONDEN
54 %

60

36 %
50

40

10 %

30

20

10

0
Baik Sedang Kurang

Column3
59 %

60

50
34 %

40

30

7%

20

10

0
Baik Sedang Kurang

Column2
HASIL REFRESING KADER
Keterampilan Kader dalam Deteksi Dini
100% 100%

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Pre-test Post-test

Baik Sedang Kurang


TINGKAT KECACATAN PASIEN
KUSTA 2014-2017
No Usia J/K Alamat Awal Dx Selesai pengobatan Tingkat
responden kecacatan
1 33 L Lobuk 2014 (MB) 2015 (RFT) ENL

2 60 P Dasok 2014 (MB) 2015 (RFT) Tingkat 0

3 46 L Brigah 2015 (MB) 2016 (RFT) Tingkat 0

4 40 L Brigah 2015 (MB) 2016 (RFT) Tingkat 0

5 19 P Dasok 2016 (MB) 2017 (RFT) Tingkat 2

6 58 L Brigeh 2017 (MB) Masa pengobatan Tingkat 0


PENEMUAN PASIEN KUSTA
TAHUN 2018
Tanggal 02 Maret 2018
 Usia : 43 tahun
 Jenis kelamin : laki-laki
 Alamat : brigeh
 Tes sensoris : +
 Tes motorik :+
 Tes otonom :-
 Lab : belum dilakukan
BAB VI
Pembahasan
Life
style

H.L
Genetik Lingkungan
blum

Faskes
TINGKAT PENGETAHUAN
RESPONDEN
9 orang 51 orang 34 orang
(baik) (sedang (kurang)

55 orang 32 orang 7 orang


(baik) (sedang (kurang)
KETERAMPILAN KADER TERHADAP
DETEKSI DINI PASIEN KUSTA

Pre test Post test


4 orang kader Refreshing kusta 4 orang kader
(kategori sedang) (kategori baik)
DERAJAT 1 pasien
KECACATAN derajat
cacat 2

6 pasien
kusta

1 pasien 4 pasien dengan


ENL derajat cacat 0
PENEMUAN KASUS BARU
 1 pasien suspek kusta
 tanda dan gejala:
 bercak hipopigmentasi disertai mati rasa
 plakat eritema disekitar dada pasien
 mati rasa pada telapak kaki dan
 terdapat beberapa bagian dikaki pasien yang tidak ditumbuhi oleh rambut.
 Belum dilakukan pemeriksaan lab lebih lanjut
BAB VII
Kesimpulan dan saran
Pengetahuan masyarakat Dasok
tentang Kusta adalah baik
setelah mendapat penyuluhan
dan masyarakat juga mengetahui perbedaan pengetahuan
bahwa stigma negatif tentang mengenai Kusta sebelum
kusta adalah salah dan sesudah pemberian
penyuluhan

KESIMPULA
N GERAKAN MASAKU
memberikan hasil yang positif
karena dapat menemukan atau peningkatan
mendeteksi dini masyarakat pengetahuan dan juga
dengan gejala kusta. keterampilan kader
terhadap kusta
SARAN
• dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk
Bagi peneliti mengembangkan penelitian selanjutnya.
lain: • perlu dilakukan penelitian lanjutan

• dapat dijadikan sebagai pedoman untuk


Bagi masyarakat
menghilangkan stigma negatif tentang kusta.
• merupakan gambaran yang nyata dengan adanya
kegiatan GERAKAN MASAKU untuk mendeteksi
Bagi puskesmas Dini pasien-pasien kusta
• sebagai acuan untuk menurukan angka kejadian
kusta
DUKUMENTASI KEGIATAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai