PENDAHULUAN
1
peningkatan dimana jumlah penderita kusta mencapai 20.023 kasus.
"WHO menetapkan Indonesia menempati urutan ke tiga dunia setelah
India dan Brazil dengan jumlah penderita kusta tertinggi," ( dr. Nafsiah,
2013 ).
Nafsiah menjelaskan, penderita penyakit kusta di Indonesia
didominasi penduduk yang tinggal di pulau Jawa. Seperti di Jawa
Timur, Jawa Tengah, DI Yogjakarta, Jawa Barat dan Jakarta. "Sekitar
50 persen penderita dari 23.169 kasus berada di pulau Jawa,".
Penderita kusta juga tersebar di luar pulau Jawa, seperti Sumatera
Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua-Irian
Jaya. "Jumlah penderita kusta di pulau Jawa mencapai 15 ribu dari 23
ribu penderita kusta di Indonesia,".
Puskemas sudah melakukan pendeteksian dini penderita kusta
dari anak-anak hingga orang dewasa. Hanya saja stigma dan
diskriminasi terhadap penderita kusta seringkali menghambat
penemuan kasus secara dini. Padahal, kusta bukan penyakit kutukan,
melainkan penyakit yang ditularkan dari virus karena pola masyarakat
yang tidak menjaga kesehatan lingkungan. Upaya untuk
menghilangkan stigma dan diskriminasi dibutukan komitmen dan
motivasi yang kuat kepada penderita dari masyarakat. Pandangan
masyarakat membantu penderita kusta untuk melihat masa depan.
Maka program kusta dilakukan untu kmenghapus stigma dan
diskriminasi kepada penderita kusta. Mereka harus diberikan informasi
yang jelas dalam upaya pencegahan penularan penyakit ini karena
Penderita kusta bukanlah orang yang cacat.
1.2 TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk mengevaluasi sejauh mana program Kusta yang dilaksanakan di
Puskesmas Cempaka dapat berjalan sesuai target yang telah ditetapkan
dan mengetahui perencanaan program kusta pada tahun 2021.
B. Tujuan Khusus
Untuk mengevaluasi angka kesakitan kusta di UPT Puskesmas
Cempaka. Untuk menjaring kasus kusta pada anak sekolah dan
masyarakat di UPT Puskesmas Cempaka,
2
Untuk mengetahui faktor penghambat dan penunjang dari program
Kusta di UPT Puskesmas Cempaka
Untuk mengetahui permasalahan yang ada di UPT Puskesmas
Cempaka tahun 2021 dan untuk perbaikan di tahun berikutnya
Mengetahui sasaran desa yang sudah mencapai target
Mengetahui rencana kegiatan program kusta di UPT Puskesmas
Cempaka pada tahun 20212
Untuk melaksanakan pertanggung jawaban di bidang administrasi
dalam bentuk pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
1.3 Sasaran
Sasaran kegiatan program kusta yaitu penjaring pada anak sekolah,
masyarakat dan pada penderita kusta.
3
BAB II
ANALISIS SITUASI
1. Geografis
Puskesmas Cempaka berada diwilayah kerja kecamatan Karangpawitan yang
merupakan kecamatan dengan jarak ke ibu kota Kabupaten Garut + 7 km dengan
luas wilayah kerja 1.350,504 km² yang terdiri dari 30 % pegunungan, 70 %
dataran.
Secara administrasi Puskesmas Cempaka mempunyai Wilayah kerja terdiri
dari 4 (empat) desa dan 1 (satu) kelurahan yaitu:
1. Desa Suci
2. Desa Tanjungsari
3. Desa Godog
4. Desa Lebak Agung
5. Kelurahan Lebak Jaya
Batas wilayah kerja Puskesmas Cempaka:
Sebelah Utara : Puskesmas Karangmulya
Sebelah Selatan : Kec. Salawu Kab. Tasikmalaya
Sebelah Timur : Puskesmas Karangpawitan
Sebelah Barat : Puskesmas Guntur
Tabel 2.1.
Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Cempaka Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut
Jarak terjauh Rata-rata waktu
Luas tempuh dari Kel./Desa
N Jumlah dari Kel./
Nama Desa Wilayah ke Puskesmas
o RT/RW Desa ke
(dalam Ha)
Puskesmas Roda 2 Roda 4
1 2 3 5 6 7 8
4
Peta Wilayah UPT Puskesmas Cempaka Kabupaten Garut
5
BAB III
CAKUPAN HASIL KEGIATAN
3.1 Pengertian
Penyakit kusta adalah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) dan menyerang
syaraf tepi, kulit serta jaringan tubuh lainnya. Menyembuhkan
penderita kusta dan mencegah timbulnya cacat merupakan tujuan dari
pengobatan penyakit kusta. Penderita kusta yang berobat dini dan
teratur akan cepat sembuh tanpa menimbulkan cacat, akan tetapi bagi
penderita yang sudah dalam keadaan cacat permanen pengobatan
hanya dapat mencegah cacat yang lebih lanjut. (Depkes RI, 2006)
Latar Belakang Kusta (lepra) atau Morbus Hansen merupakan
penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta
(Mycobacterium Leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan
tubuh lainnya. Penyakit ini sering kali menimbulkan permasalahan
yang kompleks, masalah yang ditimbulkan bukan hanya dari segi medis
tetapi sampai pada masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan
ketahanan nasional. (harian kompas, 2015).
kusta bukan penyakit kutukan, melainkan penyakit yang
ditularkan dari virus karena pola masyarakat yang tidak menjaga
kesehatan lingkungan. Upaya untuk menghilangkan stigma dan
diskriminasi dibutukan komitmen dan motivasi yang kuat kepada
penderita dari masyarakat. Pandangan masyarakat membantu
penderita kusta untuk melihat masa depan.
6
b. Data Pemeriksaan Kasus Reaktif pada Ibu Hamil Thaun 2021
No Nama Desa Jumlah Yang Jumlah yang
Diperiksa Positif
1 Godog 0 0
2 Suci 1 0
3 Lebak Jaya 0 0
4 Lebak Agung 1 0
5 Tanjung Sari 0 0
Jumlah 0
Dari jumlah kasus yang terduga kusta di periksa 2 orang dan dengan
hasil menunukan bukan / negatif kusta. Sehingga pencapaian kasus 0.
c. Masalah
- Cakupan pencapaian Penyakit kusta sebanak 0 kasus
- Belum optimalnya dukungan dan peran aktif dari lintas sektor seperti
Pemerintah Daerah dan kader.
- Terbatasnya pemerikasaan yang disebabkan terbntur protokol
kesehtan covid.19
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta.
- Kurangnya sarana pendukung pembinaan dalam pemeriksaan deteksi
dini penyakit kusta.
d. Penyebab masalah
- Pelaksanaan yag tebatas arena protokol covid.19.
- Kurangnya tenaga dan kemampuan petugas dalam pelaksanaan
pemeriksaan.
- Belum optimalnya koordinasi lintas sektor dalam mensosialisasikan
tentang pelaksanaan kegiatan program hepatitis
- Kurangnya pengetahuan tentang penyakit kusta.
e. Pemecahan masalah
7
- Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pentingnya penyuluhan
tentang penyakit kusta baik lintas Program maupun lintas sektor
yang terkait.
- Pelaksanaan dilakukan dengan APD yang sesuai dengan protokol
kesehatan.
- Disarankan kepada masyaraka untuk selalu melakuakn 3M sesuai
dengan protokol kesehatan covid.19
- Diadakannya penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit Kusta
dan pentingnya periksaan dini kusta.
- Mengupayakan dana dan sarana pendukung dalam pelaksanaan
kegiatan program kesehatan olahraga
8
BAB IV
RENCANA USULAN KERJA (RUK)
Menambah
pengetahuan Lintas
HEPATITIS Pertemuan tentang sektor di Tercapainya
Lintas
sosialisasi pentingnya wilayah Petugas INFOKUS, penurunan angka
2 100% Sektor, Januari
lintas menekan kerja UPT Hepatitis MATERI hepatitis akibat
Kader
sektor angka PKM di Indonesia
hepatitis di Cempka
Indonesia
Tercapainya
Penjaringan Penemuan Petugas Januari s/d penurunan angka
3 dini ibu Ibu hamil 100% Rapid tes Kader
hepatitis Hepatitis Desember hepatitis akibat
hamil yang di Indonesia
terkena
Hepatitis
9
Tercapainya
Penemuan Masyaraka
Penjaringan Petugas Januari s/d penurunan angka
4 dini t resiko 100% Rapid tes Kader BOK
hepatitis Hepatitis Desember hepatitis akibat
masyarakat tinggi
di Indonesia
yang terkena
Hepatitis
Tercapainya
Pertemuan Mengetahui Lintas
Lintas penurunan angka
evaluasi hasil POPMC program di Petugas INFOKUS,
5 100% Progra Desember stunting akibat BOK
lintas yang telah UPT PKM Hepatitis MATERI
m kecacingan di
program berjalan Cempka
Indonesia
Lintas
Tercapainya
Pertemuan Mengetahui sektor di
Lintas penurunan angka
Evaluasi hasil POPMC wilayah Petugas INFOKUS,
6 100% Sektor, Desember stunting akibat BOK
Lintas yang telah kerja UPT Hepatitis MATERI
Kader kecacingan di
sektor berjalan PKM
Indonesia
Cempka
10
B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) ISPA
LOKASI
N PENANGGUN VOLUME RINCIAN
KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET JADWAL PELAKSANAA BIAYA
O G JAWAB KEGIATAN PELAKSANAAN
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menambah
Pertemuan sosialisasi lintas
pengetahuan tentang Pertemuan
lintas program dalam program di Petugas
1 pentingnya menekan 100% Januari dengan linas Puskesmas
pelaksanaan Lokakarya UPT PKM Hepatitis
angka hepatritis di program
Bulanan Awal Tahun Cempka
Indonesia
Lintas pertemuan
Menambah
sektor di dengan linas
pengetahuan tentang
Pertemuan sosialisasi wilayah Petugas Sektor den
2 pentingnya menekan 100% Januari Puskesmas
lintas sektor kerja UPT Hepatitis kader tentang
angka hepatitis di
PKM program
Indonesia
Cempka hepatitis
Januari
1org x 2pos x Pemeriksaan
Penemuan dini ibu Petugas s/d
3 Penjaringan hepatitis Ibu hamil 100% 4ds x 12kl x HbsAG pada ibu Desa
hamil yang terkena Hepatitis Desembe
40.000 hamil
Hepatitis r
Januari
Masyaraka pemeriksaan
Penemuan dini Petugas s/d
4 Penjaringan hepatitis t resiko 100% HbsAG pada Desa
masyarakat yang Hepatitis Desembe
tinggi kasus hepaitis
terkena Hepatitis r
Lintas
Mengetahui hasil Pertemuan
Pertemuan evaluasi program di Petugas Desembe
5 POPMC yang telah 100% dengan linas Puskesmas
lintas program UPT PKM Hepatitis r
berjalan program
Cempka
11
Lintas pertemuan
sektor di dengan linas
Mengetahui hasil
Pertemuan Evaluasi wilayah Petugas Desembe Sektor den
6 POPMC yang telah 100% Puskesmas
Lintas sektor kerja UPT Hepatitis r kader tentang
berjalan
PKM program
Cempka hepatitis
12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari jumlah kasus yang terduga kusta di periksa 2 orang dan dengan
hasil menunukan bukan / negatif kusta. Sehingga pencapaian kasus 0.
Belum optimalnya dukungan dan peran aktif dari lintas sektor seperti
Pemerintah Daerah dan kader.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta
B. Saran
Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pentingnya pelaksanaan
pemeriksaan dini hepatitis pada ibu hamil baik lintas Program
maupun lintas Sektor yang terkait.
Selalu melaksanakan kegiatan dengan menggunakan APD sesuai
dengan protokol kesehatan covid.19
Diadakannya penyuluha terkait penyakit hepatitis dan kegunaan
pemeriksaan hepatitis pada ibu hamil dan masyarakat.
Melakukan penjaringan ibu hamil dalam pelaksanaan pemeriksaan
hepatitis.
13
KATA PENGANTAR
Hormat saya,
Penyusun
14