Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Sex Ratio di
Kecamatan Bantimurung Tahun 2016
Penduduk Kecamatan Bantimurung yang tersebar di dua Kelurahan dan enam Desa
adalah 30.000 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 14.611 jiwa dan perempuan
15.389 jiwa. Rasio jenis kelamin (sex rasio) sekitar 94, hal ini menunjukkan bahwa dari
setiap 100 orang perempuan terdapat 94 laki-laki. Hal ini menngambarkan walaupun
jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki
namun jumlah antara penduduk laki-laki dan perempuan hamper seimbang tiap
kelurahan dan desa. Penduduk terbanyak berada didesaAlatengae sebanyak 4.431 jiwa
dan terkecil 2.269 jiwa berada pada Kelurahan Leang-Leang degan total rumah tangga
6.880 KK dan kepadatan penduduk kecamatan sebesar 170 jiwa/km 2. Mayoritas
warganya berada dari suku/etnis suku bugis Makassar.
STRATEGI
Dalam mewujudkan visi dan misi, puskesmas bantimurung mengacu pada 4 Grand
Strategi Departemen Kesehatan RI yaitu:
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM KEGIATAN
PROGRAM IMUNISASI
- Meningkatkan persentasi cakupan desa/kelurahan UCI
- Meningkarkan persentasi cakupan imunisasi
PROGRAM USILA
PROGRAM PERKESMAS
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat yang
diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data Puskesmas
Bantimurung serta dari sarana pelayann kesehatan yang diperoleh melalui sistem
pencatatan dan pelaporan.
STATUS GIZI
Status gizi seseorang sangat erat kaitanya dengan permasalahan kesehatan secara
umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah
penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dlam kandungan dan
bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu
menyusui.
2. Tenaga Kesehatan
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal
ini tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya
kesehatan dengan paradigm sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga
kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga
kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintas maupun masyarakat.
a. Tenaga medis
Tahun 2016 tercatat jumlah tenaga media di puskesmas bantimurung
sebanyak 5 orang dengan perincian 3 orang dokter umum, 2 orang dokter
gigi. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IS 2010, Nampak
bahwa rasio untuk tenaga dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi
belum mencapai target (dokter spesialis 6 per 100.000 penduduk, dokter
umum 40 er 100.000 penduduk, dokter gigi 11 per 100.000 penduduk).
b. Tenaga kefarmasian dan gizi
Untuk tenaga kefarmaisan, saat ini telah berjumlah 1 orang yaitu apoteker
1 orang. Sedangkan rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk
masih jauh dari yang diharapkan karena hingga tahun 2016 rasio tenaga
kefarmasian baru mencapai 0,76 per 100.000 penduduk (Target IS 2010
adalah 100 per 100.000 penduduk).
Semetara itu, untuk tenaga gizi hingga tahun 2016 berjumlah 5 orang
dengan klasifikasi pendidikan S1 gizi 2 orang, dan DIII gizi sebanyak 3
orang.
c. Tenaga keperawatan
Tenaga kesehatan tergolong ke dalam tenaga keperawatan adalah
perawat dan bidan. Adapun tenaga keperawatan ini dapat dirinci menurut
jenisnya yaitu jumlah perawat sebanyak 16 orang serta 1 orang perawat
gigi. Adapun jumlah tenaga bidan sebanyak 17 orang.
d. Tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di puskesmas bantimurung tahun
2016 mencapai 5 orang bila dibandikan dengan target pencapaian IS
2013 maka jenis tenaga tersebut masih snagat dibutuhkan mengingat
target yang diharapkan adalah masingmasing 40 per 100.000 penduduk.
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Alokasi anggran pada puskesmas bantimurung tahun anggran 2016 bersumber dari
APBN, APBD.