Anda di halaman 1dari 3

Sie Promkes Puskesmas Jogonalan II 2013

CHIKUNGUNYA

Pada akhir akhir ini di beberapa wilayah Kabupaten Klaten timbul penyakit Chikungunya,
bersama ini kami sampaikan informasi tentang penyakit chikungunya sebagai berikut :

 Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya termasuk genus alfa virus dan famili
dari Togaviridae.Virus chikungunya ditemukan di Afrika, India, Asia Tenggara dan Pilipina. Penyakit ini
mempunyai gejala umum berupa demam dan dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. Tidak ada kematian karena
Chikungunya.

 GEJALA
 Gejala Chikungunya adlah demam yang dapat sembuh dengan sendirinya dengan karasteristik timbulnya nyeri
sendi terutama di sendi siku, lutut,pergelangan kaki dan sendi sendi kecil di pergelangan kaki ( dapat juga nyeri
sendi tangan ) yang biasanya berlangsung beberapa hari sampai minggu. Nyeri sendi ini merupakan gejala yang
paling dominan. Terdapat kemerahan, kaku dan bengkak sendi.
 Demam mendadak 3 – 5 hari, muka kemerahan, mual, muntah, nyeri punggung, nyeri kepala,photophobia dan
timbul kemerahan terutama di badan
 Pada kebanyakan penderita, timbul radang sendi diikuti dengan bintik bintik merah pada jarak waktu sekitar 1 –
10 hari. Biasanya bintik meah tersebut tidak gatal, timbul di daerah punggung dan dada.
 Dapat timbul kemerahan di daerah selaput rongga mulut dan pipi.
 Kemerahan menghilang dalam waktu 7 – 10 hari diikuti dengan pengelupasan kulit. Kadang kadang gejala
demam tidak tampak.
 Sering tampak adanya pembesaran kelenjar didaeraha leher
 Hilangnya rasa / kesemutan dan nyeri di daerah telapak tangan dan aki terjadi pada sejumlah kecil kasus
 Bisa juga terdapat perdarahan minor seperti pada DBD khususnya untuk daerah ASEAN dan India sering
terdapat penurunan kadar sel darah putih. Fase penyembuhan seringkali lama biasanya beberapa minggu.
 Belum ada imunisasi untuk penyakit ini penderita dapat sembuh sempurna dan diikuti dengan adanya imunitas
didalam tubuh penderita. Serangan kedua kali belum diketahui
 Infeksi yang tidak menampakan gejala yang kas sering terjadi terutama pada anak anak. Gejala nyeri sendi
terutama pada dialami oleh wanita dewasa

 CARA PENYEBARAN
 Penyakit Chikungunya ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang mempunyai kebiasaan menggigit
pada waktu pagi dan sore hari dengan tempat perindukan pada wadah/penampungan air yang tidak langsung
berhubungan dengan tanah.

 Tempat istirahat nyamuk ini pada tempat yang gelap, lembab dan tersembunyi di dalam rumah.

 Masa inkubasi penyakit ini sekitar 3 – 11 hari.

 CARA PENCEGAHAN
 Sama dengan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk lainnya yaitu dengan perlindungan
diri dari gigitan nyamuk Aedes dengan menggunakan repellent, kelambu, obat nyamuk
semprot, obat nyamuk bakar dan lain-lain.
 Pemberantasan pada stadium jentik dengan upaya PSN (3M : Menutup, Menguras,
Mengubur ) dan abatisasi selektif.
 Penyemprotan (fogging) hanya digunakan untuk membunuh nyamuk dewasa yang
terinfeksi serta untuk memutuskan mata rantai penularan agar tidak meluas.
 Penyemprotan dilakukan di rumah penderita dengan radius minimal 100 meter ( 20 rumah ), serta tempat-
tempat umum yang diperkirakan menjadi sumber penularan. Fogging dilaksanakan sesuai dengan hasil penyelidikan
epidemiologi.

 PENGOBATAN
 Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini. Pengobatan simtomatik dapat berupa obat turun panas, dan
obat anti nyeri. Pada penderita dianjurkan beristirahat dan banyak minim air terutama pada fase akut.
 Diagnosa pasti perlu pemeriksaan serologis darah penderita dengan metoda Elisa atau PCR, sedangkan
pemeriksaan virologis melalui biakan jaringan pada manusia maupun nyamuk.

SEHUBUNGAN DENGAN ITU KAMI MOHON :


1. Meningkatkan upaya pencegahan dengan Gerakan PSN yang sekaligus mencegah penyakit DBD, dengan
tindakan konkrit, serentak dan terjadwal di wilayah kerja masing-masing.
2. Bila ada laporan kasus segera melakukan penyelidikan Epidemiologi dan upaya penanggulangan agar tidak
meluas.
Sie Promkes Puskesmas Jogonalan II 2013

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN


DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Jl. Pemuda No. 313 Telepon. ( 0272 ) 321053, 326466 Klaten

Nomor : Klaten, 27 Pebruari 2004


Lamp :
Perihal : Kewaspadaan dini terhadap Kepada,
Meningitis meningokokus jamaah Haji.Yth. Ka.PPKKS se-Kab. Klaten
di K L A T E N

Berdasarkan surat dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah Nomor : 456 /1496/3
tanggal 4 Pebruari 2003 perihal Kewaspadaan dini terhadap Meningitis meningokokus
Jamaah Haji, musim haji tahun 2004 M / 1424 H bersama ini kami beritahukan bahwa
kepulangan jamaah haji Kabupaten Klaten tanggal 4 Maret dan 5 Maret 2004.

Sehubungan dengan hal tersebut dalam upaya mencegah adanya kasus meningitis
meningokokus yang kemungkinan dibawa oleh para jamaah haji yang baru pulang dari Tanah
Suci di masing masing daerah, perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan dini, sehubungan
dengan hal tersebut diatas bersama ini kami ingatkan kembali beberapa hal penting berkaitan
dengan hal dimaksud sebagai berikut :

1. Melakukan pengamatan secara khusus terhadap para jamaah haji yang baru pulang
menunaikan ibadah haji dengan suveilans aktif pelacakan ke rumah jamaah haji terutama
Sie Promkes Puskesmas Jogonalan II 2013
penyakit Meningitis meningokokus dan penyakit yang tertera dalam K3JH ( Kartu
Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji )

2. Pelacakan agar dilakukan setelah 14 hari kedatangan jamaah haji ( Mulai


Tanggal 18 Maret 2004 ), hal ini dimaksudkan bahwa waktu 14 hari merupakan
periode masa inkubasi dari penyakit yang mungkin dibawa oleh jemaah haji dari Arab
Saudi. Apabila sebelum 14 hari ada jamaah haji yang sakit dengan tersangka Meningitis
agar segera dilaporkan dan dilakukan tindak lanjut.

3. Pengamatan / Pelacakan dilakukan terhadap seluruh jamaah haji baik ada indikasi kasus
maupun tidak.

4. Melakukan penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat bila ada jamaah haji yang sakit
dengan gejala panas mendadak sampai 38 C, sakit kepala, mual, muntah, rash di kulit dan
kaku kuduk agar segera melapor dan berobat ke PPKKS. Gejala ini merupakan kasus
dengan gejala klinis di lapangan.

5. Apabila ditemukan kasus dengan indikasi seperti pada butir No. 4 agar dilaporkan ke
DKKS Kab. Klaten Cq. Sub. Din P2P untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.

6. Berikan pengobatan pencegahan adequate kepada setiap kasus tersangka Meningitis


Meningokokus dengan Cyprofloxacin 500 mg dosis tunggal.

7. Apabila ada jamaah haji penderita meningitis meningokokus kembali dari Arab Saudi yang
belum sembuh agar dirawat di Rumah Sakit sampai hasil usap nasofaringnya negatif.

8. Kepada PPKKS yang mempunyai jamaah haji yang berasal dari luar wilayah PPKKS
supaya memberikan informasi kepada PPKKS yang bersangkutan tentang data jamaahnya
supaya dilakukan pelacakan serta hasilnya diberitahukan / difeed backan.

9. Apabila pelaksanaan pengamatan / pelacakan telah selesai kami minta agar hasil pelacakan
tersebut segera dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan sosial Kabuapten Klaten
minat Ka Sub Din Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit paling lambat 4 minggu
setelah jamaah tiba di daerah asal. Laporan KH 5 tetap dikirim walaupun tidak
ditemukan adanya kasus meningitis meningokokus.

Demikian untuk menjadikan periksa, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima
kasih.

Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial


Kabupaten Klaten

dr. H.M. KUSWANDJANA.


Pembina Tk I
NIP : 140 126 425
Tembusan Yth.
1. Bapak Bupati Kab. Klaten.
2. Ketua DPRD Kab. Klaten.
3. Ketua Komisi E Kab. Klaten
4. Kepala Kantor Depag Kab. Klaten.
5. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai