Anda di halaman 1dari 14

NAMA KELOMPOK 6

HALFIRA RAMADHANI 14120160069


SARTIKA NGANRO 14120160043
NUR AVIVA 14120160102
APA ITU KANKER?
Kanker paru adalah salah satu jenis
penyakit paru yang memerlukan penanganan
dan tindakan yang cepat dan terarah. Menurut
konsep masa kini kanker adalah penyakit gen.
Sebuah sel normal dapat menjadi sel kanker
apabila oleh berbagai sebab terjadi ketidak
seimbangan antara fungsi onkogen dengan gen
tumor suppresor dalam proses tumbuh dan
kembangnya sebuah sel..
1. Pencegahan tingkat pertama yang dapat
dilakukan antara lain:
a. Promosi kesehatan masyarakat
b.Pencegahan Khusu
2. Pencegahan Tingkat Kedua:
a. Diagnosis Dini : misalnya dengan Screening.
b. Pengobatan : misalnya dengan Kemotherapi
atau Pembedahan.
3. Pencegahan Tingkat Ketiga
Pencegahan tingkat ketiga dapat dilakukan
dengan cara rehabilitasi.
ETIOLOGI PENYAKIT KANKER PARU

 Merokok
Merokok diestimasikan 90% menyebabkan kanker
paru-paru pada pria, dan sekitar 70% pada wanita.
Di negara-negara industri, sekitar 56% - 80%
merokok menyebabkan penyakit pernafasan kronis
dan sekitar 22% penyakit kardiovaskular.
 Polusi udara
Polusi dari kendaraan bermotor, pabrik, dan sumber
lain mungkin meningkatkan risiko kanker paru-paru
 Akibat Kerja
Pemaparan asbes meningkatkan resiko kanker paru-
paru sembilan kali. Kombinasi dari paparan asbes
dan merokok meningkatkan resiko untuk sebanyak
50 kali.
LANJUTAN….

 Penyakit Paru,
Penyakit paru seperti tuberkulosis (TBC) dan
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), juga
membuat risiko untuk kanker paru-paru.
 Genetik.

Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang


berperan dalam kanker paru
CARA PENCEGAHAN

Prinsip upaya penceggahan lebih baik dari


sebatas pengoobatan. Terdapat 4 Tingkatan
pencegahan dalam epideemiologi penyakit
kanker paru yaitu

Pencegahan Primordial

Pencegahan Tingkat Pertama

Pencegahan Tingkat Kedua

Pencegahan Tingkat Ketiga


1. PENCEGAHAN PRIMORDIAL

Berupa upaya untuk memberikan kondisi


pada masyarakat yang memungkinkan penyakit
kanker paru tidak dapat berkembang karena
tidak adanya peluang dan dukungan dari
kebiasaan, gaya hidup maupun kondisi lain
yang merupakan faktor resiko untuk munculnya
penyakit kanker paru
Pencegahan Tingkat
Pertama

Pencegahan tingkat pertama yang dapat dilakukan


antara lain:
a) Promosi Kesehatan Masyarakat
· Kampanye kesadaran masyarakat
· Promosi kesehatan
· Pendidikan Kesehatan Masyarakat
b) Pencegahan Khusus :
· Pencegahan keterpaparan
· Pemberian kemopreventif
PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA

a) Diagnosis Dini : misalnya dengan


Screening.
b) Pengobatan : misalnya dengan
Kemotherapi atau Pembedahan.

Pencegahan Tingkat Ketiga


Pencegahan tingkat ketiga dapat dilakukan
dengan cara rehabilitasi.
CARA PENGOBATAN

Pengobatan dan penanganan untuk kanker


paru-paru tergantung kepada jenis, ukuran,
posisi kanker, dan stadium kanker yang di
derita.Kesehatan penderita juga berpengaruh
dalam menentukan pengobatan yang bisa
dijalani.
EFUSI PLEURA GANAS (EPG)

Rongga pleura pada orang sehat berisi


sekitar 20 ml cairan. Efusi pleura (Cairan
pleura) normal ini biasanya bersih tidak
berwarna, mengandung < 1,5 gr protein/ 100 ml
dan 1.500 sel/ microliter. Efusi pleura dapat
terjadi pada penyakit tumor ganas intratoraks,
organ ekstratoraks maupun keganasan sistemik.
Seperti pada penderita efusi pleura lain, EPG
memberikan gejala sesak napas, napas pendek,
batuk, nyeri dada dan isi dada terasa penuh.
Gejala ini sangat bergantung pada jumlah
cairan dalam rongga pleura
Sindrom Vena Kava Superior
(SVSC)

Sindrom vena kava superior muncul bila


terjadi gangguan aliran oleh berbagai sebab, di
antaranya tumor paru dan tumor mediastinum.
Gangguan ini pada penderita kanker paru
muncul akibat penekanan atau invasi massa ke
vena cava superior, sehingga menimbulkan
gejala SVKS. Keluhan yang ditimbulkan
tergantung berat ringannya gangguan, sakit
kepala, sesak napas, batuk, sinkope, sakit
menelan, dan batuk darah. Pada keadaan berat
selain gejala sesak napas yang hebat dapat
dilihat
Batuk Darah
(Hemoptasis

Hemoptisis pada kanker paru


juga terkadang memerlukan segera
karena dapat mengancam nyawa.
Pada batuk darah masif harus
dilakukan segera tindakan
bronkoskopi, selain untuk membuang
bekuan darah ( stool cell), tindakan
ini juga perlu untuk mengetahui
sumber perdarahan yang bermanfaat
bila diperlukan pembedahan untuk
mengatasinya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai