TAHUN 2014
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah meletakan bayi secara tengkurap di dada
atau perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu yang dilakukan sekurang-
kurangnya satu jam segera setelah lahir. Jika kontak tersebut terhalang oleh kain
atau dilakukan kurang dari satu jam dianggap belum sempurna dan dianggap tidak
melakukan IMD. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan
selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan
atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral).
ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung
protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi sehingga
pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi. Kolostrum
berwarna kekuningan dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga. Hari keempat
sampai hari kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa lebih
sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi dengan warna
susu lebih putih. Selain mengandung zatzat makanan, ASI juga mengandung zat
penyerap berupa enzim tersendiri yang tidak akan menganggu enzim di usus. Susu
formula tidak mengandung enzim sehingga penyerapan makanan tergantung pada
enzim yang terdapat di usus bayi.
Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2016, persentase bayi baru lahir
yang mendapat IMD pada tahun 2016 sebesar 51,9% yang terdiri dari 42,7%
mendapatkan IMD dalam <1 jam setelah lahir, dan 9,2% dalam satu jam atau lebih.
Persentase tertinggi di Provinsi DKI Jakarta (73%) dan terendah Bengkulu (16%).
Persentase bayi 0-5 bulan yang masih mendapat ASI eksklusif sebesar 54,0%,
sedangkan bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam bulan
adalah sebesar 29,5%.
TAHUN 2017
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah meletakan bayi secara tengkurap di dada
atau perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu yang dilakukan sekurang-
kurangnya satu jam segera setelah lahir. Jika kontak tersebut terhalang oleh kain
atau dilakukan kurang dari satu jam dianggap belum sempurna dan dianggap tidak
melakukan IMD.
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33
Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI yang diberikan
kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau
mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral).
ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung
protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi sehingga
pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi. Kolostrum
berwarna kekuningan dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga. Hari keempat
sampai hari kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa lebih
sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi dengan warna
susu lebih putih. Selain mengandung zat-zat makanan, ASI juga mengandung zat
penyerap berupa enzim tersendiri yang tidak akan menganggu enzim di usus. Susu
formula tidak mengandung enzim sehingga penyerapan makanan tergantung pada
enzim yang terdapat di usus bayi.
Pada tahun 2017, secara nasional persentase bayi baru lahir yang mendapat
IMD sebesar 73,06%. Angka ini sudah melampaui target Renstra tahun 2017 yaitu
44%. Provinsi dengan persentase tertinggi bayi baru lahir mendapat IMD adalah
Aceh (97,31%) dan provinsi dengan persentase terendah adalah Papua (15%). Ada
empat provinsi yang belum mencapai target Renstra tahun 2017 sedangkan provinsi
Papua Barat belum mengumpulkan data.