Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN WALKING SEMINAR

PROGRAM P2 PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI


PUSKESMAS JAGIR
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program
Kesehatan Masyarakat

OLEH:
KELOMPOK 6 IKM B 2015

Rina Wahyu Andani 101511133089


Mahesa Arya M 101511133092
Dede Wulanita Sari 101511133095
Nimas Ayu Mashuri 101511133098
Nur Fauzia Laily Mubarokah 101511133101
Shulkhiatus Syafa'ah 101511133104

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
LAPORAN WALKING SEMINAR

Tanggal Metaplan : 9 Mei 2017


Kelompok : 6 (enam)
Anggota Kelompok : 1. Rina Wahyu Andani 101511133089
2. Mahesa Arya M 101511133092
3. Dede Wulanita Sari 101511133095
4. Nimas Ayu Mashuri 101511133098
5. Nur Fauzia Laily M 101511133101
6. Shulkhiatus Syafaah 101511133104
Kelas : IKM B 2015
Nama Puskesmas : Puskesmas Jagir
Konsep Pendekatan : Epidemiologi
Sasaran Metaplan : Ibu ibu lingkungan Joyoboyo Timur (Posyandu Dahlia
4) yang memiliki balita rata rata umur 2 bulan sampai 4
tahun.

1. Tujuan Metaplan
Kegiatan metaplan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui akar
penyebab masalah dan mencari solusi yang tepat atas permasalahan diare yang
terjadi pada balita.
2. Gambaran Umum Puskesmas Jagir
Puskesmas Jagir berlokasi di Jl. Bendul Merisi No. 1 Kelurahan Jagir,
Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Kode pos 60244. Puskesmas ini
sudah berdiri sejak tahun 1960. Luas wilayah Puskesmas Jagir adalah 3,53
km2 yang terdiri dari 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Jagir, Kelurahan Darmo,
dan Kelurahan Sawunggaling. Sekarang, puskesmas tersebut dipimpin oleh dr.
Sri Peni Tjahjati. Tipe puskesmas Jagir terdiri dari rawat inap bersalin
PONED, rawat inap umum, dan rawat inap BBLR.
Visi Puskesmas Jagir adalah menjadi Puskesmas yang professional
dengan pelayanan prima untuk mencapai Kecamatan sehat, mandiri, dan
berdaya saing global. Sedangkan Misi Puskesmas Jagir yaitu :
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berkualitas berdasarkan
harapan dan kebutuhan masyarakat.
2. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan.
3. Mengoptimalkan manajemen tata kelola pelayanan kesehatan.
4. Mendorong penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan.
Puskesmas Jagir memiliki motto Kesembuhan dan kepuasan anda
adalah segalanya bagi kami. Dan selalu menerapkan budaya kerja senyum,
sapa, salam pada semua orang yang berada di Puskesmas Jagir. Semua
karyawan puskesmas Jagir wajib menerapkan tata nilai yang sudah ditentukan,
antara lain profesional, fokus pada pasien, integritas, kerjasama tim, serta
inovatif. Dari penerapan tata nilai tersebut, diharapkan seluruh karyawan dapat
menjalankan tugas dengan baik serta dapat mencapai tujuan yang diinginkan
oleh masyarakat.
Pada wilayah kerja puskesmas Jagir terdapat beberapa fasilitas
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan ke
masyarakat, diantaranya adalah rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta,
rumah bersalin, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, poskeskel,
poliklinik/ balai pengobatan swasta, praktek dokter/ dokter gigi swasta,
praktek bidan swasta, praktek perawat swasta, apotek, dan laboratorium
klinik. Jumlah tenaga kerja pada puskesmas Jagir sebanyak 43 orang (PNS)
dan 44 orang (non PNS).
Pelaksanaan kegiatan puskesmas oleh penanggungjawab atau
pelaksana program harus sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Setiap
awal tahun, penanggungjawab program dan pelayanan menyusun suatu
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang mengacu pada kebijakan daerah
maupun kebijakan nasional serta umpan balik dari masyarakat.
3. Gambaran Peserta Metaplan
Metaplan adalah kegiatan diskusi untuk menggali ide atau pendapat
masyarakat tentang suatu masalah dan membangun komitmen pendapat atas
hasil individu sebagai keputusan kelompok secara bertahap. Dalam
pelaksanaan metaplan terdapat 1 (satu) orang fasilitator yang memfasilitasi
jalannya metaplan, 1 (satu) orang co fasilitator, 2 (dua) orang notulen, 1 (satu)
orang pada bagian dokumentasi dan 1 (satu) orang sebagai penanggungjawab
dari seluruh kegiatan metaplan. Peserta diskusi metaplan dapat terdiri dari 8-
12 orang.
Kegiatan metaplan yang diadakan pada hari selasa tanggal 9 Mei 2017
dihadiri oleh 12 peserta yang bertempat tinggal di Jl. Joyoboyo Timur 18,
Kelurahan Sawunggaling, Kota Surabaya. yang diadakan di Posyandu Dahlia
4, Kelurahan Sawunggaling, Surabaya. Latar belakang pekerjaan mayoritas
peserta metaplan adalah Ibu Rumah Tangga. Mayoritas peserta metaplan
adalah warga Joyoboyo Timur yang memiliki anak balita usia 2 bulan 4
tahun.
4. Hasil Metaplan
Berdasarkan diskusi metaplan yang diadakan, berikut hasil diskusi
berupa pertanyaan beserta jawaban dari peserta.
1) Apa yang anda ketahui tentang diare?
Jawaban : BAB terus menerus; dalam bahasa jawa disebut
murus (6 jawaban), Kuman(segala sesuatu yang kurang steril) (1
jawaban), Diare adalah virus yang masuk ke dalam perut (1
jawaban), Diare pada balita biasanya ditandai dengan BAB yang
cair (1 jawaban), Mencret (4 jawaban), Diare pada balita adalah
penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke mulut (1
jawaban), Sakit perut (6 jawaban), Muntah (1 jawaban).
2) Apa penyebab terjadinya diare?
Jawaban : Makanan susu (3 jawaban), Makan sembarangan
(4 jawaban), Lingkungan sekitar kotor (1 jawaban), Pola makan (1
jawaban), Penyebab diare adalah bakteri yang masuk ke mulut
balita melalui makanan (1 jawaban), Tidak mencuci tangan (6
jawaban).
3) Apa yang anda lakukan ketika diare?
Jawaban : Dibawa ke rumah sakit (6 jawaban), Harus cepat
ditangani (1 jawaban), Dibawa ke puskesmas (2 jawaban), Diberi
oralit (3 jawaban), Menjaga kebersihan (1 jawaban), Memberi ASI
(1 Jawaban), Memberi makanan yang bergizi (1 jawaban), Dibawa
ke dokter (3 jawaban), Segera memberi pencegahan (1 jawaban).
4) Bagaimana mencegah balita agar tidak diare?
Jawaban : Menjaga kebersihan (6 jawaban), Olahraga teratur
(1 jawaban), Istirahat cukup (1 jawaban), Cuci tangan sebelum
makan (4 jawaban), Makan makanan yang bergizi (4 jawaban),
makanan dan minuman yang bersih (6 jawaban).
5) Apa harapan anda kepada pemerintah untuk mencegah dan
mengendalikan penyakit diare?
Jawaban : Memberi pengobatan gratis (5 jawaban), Fasilitas
pengobatan yang memadai (1 jawaban), Pemerintah menggalakkan
program kebersihan (3 jawaban), Memberi makanan sehat (3
jawaban), Pemerintah memperhatikan persediaan air bersih (2
jawaban), Menyediakan rawat inap bila benar benar parah (1
jawaban), Diberi rumah gratis (1 jawaban), Fasilitas tempat tinggal
yang layak (1 jawaban), Jangan digusur (1 jawaban), Menyediakan
tempat pelayanan kesehatan khusus balita (1 jawaban).
5. Hasil Walking Seminar
Walking seminar telah dilaksanakan pada hari senin, tanggal 22 Mei
2017 di RK 4. Walking seminar berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam
yakni antara jam 12.00 13.30 WIB. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan
dari dosen mengenai mekanisme untuk melaksanakan walking seminar. Pada
Walking Seminar tersebut diadakan pembahasan mengenai hasil metaplan
yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok. Kelompok dengan
pendekatan dan program yang sama saling bertukar posisi untuk mengamati
hasil metaplan kelompok lainnya. Kelompok 6 yang mendapatkan pendekatan
epidemiologi dengan program P2 di Puskesmas Jagir mendapatkan tugas
untuk mengamati hasil metaplan kelompok 10 yang mendapatkan program
P2M di Puskesmas Pacar Keling.
Pengamatan pertama dilakukan untuk mengamati penyebab dari
masalah yang ada. Pengamatan yang kedua adalah untuk menganalisis solusi
dari permasalahan yang ada. Dari satu pertanyaan pada hasil metaplan
kelompok lain, akan dianalisis apakah sudah sesuai atau belum. Setelah
melakukan analisis terhadap satu pertanyaan, yaitu mengenai penyebab dan
solusi, maka selanjutnya diadakan sesi tanya jawab antara kelompok satu
dengan yang lainnya.
Kelompok 10 sudah dapat menyajikan hasil metaplan dengan
pertanyaan yang tepat sehingga jawaban untuk kategori penyebab dapat
diterima dengan baik. Namun, kelompok 10 belum secara jelas menuliskan
siapa sasaran yang dilibatkan dalam metaplan. Sehingga kelompok 2
menanyakan mengenai sasaran dalam metaplan mengenai TB dropout
pengobatan.
Sedangkan, kelompok 2 diamati oleh kelompok 4 yang memiliki
pendekatan yang sama, yaitu pendekatan epidemiologi. Kelompok 2 telah
mampu menyajikan hasil metaplan kategori penyebab dengan baik. Setelah
sesi Tanya jawab pertama selesai, maka dilanjutkan dengan sesi pengamatan
kedua. Pada sesi kali ini, kelompok dengan pendekatan yang sama akan
mengamati solusi dari hasil metaplan kelompok lainnya.
Kelompok 2 mengamati kelompok 4 yang memiliki permasalahan
mengenai penyakit DBD. Dari hasil metaplan yang ditampilkan, solusi yang
diperoleh sudah baik, yaitu melalui penyuluhan dan adanya program cleaning
service. Sedangkan, kelompok 2 sendiri diamati oleh kelompok 10. Kelompok
10 menanyakan mengenai korelasi antara harapan kepada pemerintah dengan
program yang akan diajukan. Dalam hal ini, pemerintah memiliki andil yang
cukup besar dalam menyukseskan program yang diusulkan. Apabila program
tersebut sejalan dengan program pemerintah, maka akan lebih mudah
merealisasikan program agar berjalan dengan baik.

6. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan hasil metaplan, peserta metaplan memiliki


pemahaman yang cukup mengenai diare yang terjadi pada balita.Hal tersebut
dapat dilihat dari jawaban peserta metaplan yang cukup baik. Namun, masih
ada peserta metaplan yang menjawab dengan jawaban yang kurang sesuai dan
kurang benar. Hal itu tidak dipermasalahkan karena dalam metaplan yang
difokuskan adalah proses brainstorming atau diskusi, bukan benar atau
tidaknya jawaban. Peserta metaplan rata-rata memiliki pemahaman yang
cukup terkait penyakit diare. Peserta metaplan juga mengetahui penyebab apa
saja yang mengakibatkan penyakit diare. Selain itu, dari jawaban peserta
metaplan juga paham bagaimana cara mencegah terjadinya diare. Peserta juga
memiliki harapan yang baik untuk solusi memecahkan permasalahan diare
pada balita.
Berdasarkan hasil walking seminar, masing-masing kelompok saling
mengamati hasil metaplan yang memiliki permasalahan program yang sama,
didapatkan pemahaman-pemahaman baru dan masukan terkait metaplan untuk
bahan pertimbangan merancang Plan of Action (PoA). Pada kelompok yang
kami amati hasil metaplannya, yaitu kelompok 10 dan 4 dengan program P2M
di Puskesmas Pacar Keling, sudah terdapat pertanyaan mengenai penyebab
masalah dan alternatif solusi dari masyarakat. Pada kelompok kami, kelompok
6, sudah terdapat pertanyaan mengenai penyebab masalah dan juga harapan
dari masyarakat sebagai solusi permasalahan diare pada balita.

Anda mungkin juga menyukai