03/26/17 1
Pendahuluan
03/26/17 3
Toksisitas Fisik
03/26/17 4
Umumnya, jaringan mata lebih sangat mudah
rusak dari pada jaringan kulit dan mengambil
pelarut tersebut masuk ke dalam tubuh, seperti
dengan cara menelannya dapat menyebabkan
kerusakan fisik pada jaringan tubuh bagian dalam
yang kontak dengan pelarut tersebut.
03/26/17 5
Gas-gas inert dapat mengurangi konsentrasi
oksigen normal di dalam udara pernafasan turun
dibawah 10% dan menyebabkan kematian.
03/26/17 6
Radiasi dosis tinggi secara fisik merusak sel-sel dalam
jaringan. Tingkat yang cukup menyebabkan kerusakan
segera diperhitungkan pada kasus kasus jarang
kecelakaan oleh pajanan dari sumber yang intensif.
03/26/17 8
Toksisitas
Kimiawi
Kerusakan yang diakibatkan oleh toksikan kimiawi
mempunyai bentuk variasi akibat yang luas.
03/26/17 9
Diantara mekanisme-mekanisme toksisitas yang
telah diketahui dengan baik dan dimengerti, adalah
bahwa kombinasi langsung dari toksikan dengan
konstituen tubuh.
03/26/17 10
Mekanisme yang kurang begitu dimengerti adalah
reaksi stimuli injury, walau terdapat bukti tidak
langsung bahwa stimuli memproduksi bahan natural
yang berbahaya oleh tubuh.
03/26/17 11
Perkembangan respons allergik ini diistilahkan
sebagai sensitisasi. Masuknya bahan-bahan tersebut
menimbukan pelepasan histamin atau zat-zat seperti
histamin secara loakal dalam jumlah banyak yang
menimbulkan reaksi peradangan, oedema, dan lain
lain tanda peradangan.
03/26/17 12
Kelasi (chelation) adalah satu mekanisme yang
sedang meningkat pemahamannya sebagai satu
jalur penting dari cara kerja toksikan.
03/26/17 13
EDTA mungkin juga dapat men-chelate Zn, yang
dibutuhkan untuk berbagai macam enzim,
termasuk enzim dalam sistem organ ginjal yang
penting.
03/26/17 14
Pertama, kerugian kimiawi yang disebabkan oleh
ikatan kovalen irreversibel antara xenobiotik
dengan substrat biologis atau reseptor.
03/26/17 15
Kedua, interaksi reversibel yang terjadi antara
xenobiotik atau toksikan dengan substrat atau
reseptor biologis.
03/26/17 16
Seperti yang dikemukakan oleh Gillette (1980),
sasaran suatu zat reaktif yang bisa terjadi adalah
(1) Suatu enzim intrasel atau substratnya yang
dibutuhkan untuk proses seluler;
(2) Suatu fosfolipid dalam membran sel yang mengatur
kompartementalisasi komponen intra sel;
(3) Substrat yang terlibat dalam sintesis protein yang
membutuhkan pergantian normal enzim intra sel; atau
(4) DNA yang dibutuhkan untuk replikasi seluler.
03/26/17 18
Jenis pestida golongan hidrokarbon terhalogenasi dianggap
memulai hepatotoksisitasnya melalui proses peroksidasi
lemak yang berkaitan dengan suatu proses pelepasan
radikal bebas untuk kabon tetrakhlorida yang diinduksi
oleh lipoperoksidasi.
03/26/17 19
Penggabungan zat reaktif dan reaksi ikatan kovalen, atau
yang diperantarai oleh radikal bebas, dengan
perkembangan toksisitas adalah rumit.
03/26/17 20
Dalam proses nekrosis jaringan liver,
penghambatan pseudokholinesterase oleh
insektisida golongan organofosfat dan karbamat,
metabolit reaktif yang stabil bergabung secara
reversibel dengan kedudukan tertentu pada
protein, dan pada kompleks ini diresintesis
membentuk bahan yang terikat secara kovalen.
03/26/17 21
Informasi tentang mekanisme toksisitas yang bermanfaat
timbul dari penemuan toksisitas Tetrakhloro dibenzo-p-
dioksin (TCDD).
03/26/17 23
Toksisitas
Fisiologis
03/26/17 25
Gangguan suatu enzim dapat melalui berbagai jalur.
03/26/17 26
Sebagai contoh chelating agents mungkin dapat
memindahkan logam tersebut.
03/26/17 27
Mekanisme lain untuk toksisitas adalah yang
berhubungan dengan fungsi sistem saraf.
03/26/17 28
Lebih penting adalah pada pertemuan (junction)
antara dua sel saraf atau pertemuan antara suatu
sel lain dengan sel saraf (nerve-to-muscle atau
sensory cell-to-nerve) dimana terdapat suatu
struktur yang disebut satu synape.
03/26/17
29
Mekanisme ini mengikuti urutan sebagi berikut :
03/26/17 30
Gangguan setiap bagian dari proses tersebut atau dengan
sintesis transmitter, akan mengubah efektifitas
penghantaran (transmisi) impuls saraf.
03/26/17 31
Sebagai contoh, amfetamin yang mirip dengan
katekholamin, dan meningkatkan transmisi pada
reseptor katekholamin.
03/26/17 32
Telah tersedia bukti-bukti tentang mekanisme
toksisitas yaitu toksifikasi dan detoksifikasi yang
semakin banyak terhadap hubungan antara
metabolisme xenobiotik dan toksisitas.
03/26/17 33
Mekanisme pertama, yaitu toksisitas ekstra-
hepatik yang disebabkan senyawaan asal yang
aktif bertanggung jawab atas kerusakan hepatik
atau ekstra-hepatik.
03/26/17 34
Mekanisme kedua, yaitu toksisitas yang diinduksi
metabolit yang aktif, Metabolit aktif dapat dilepaskan in
situ dalam sel jaringan hepatik atau ekstra-hepatik.
03/26/17 35
Take Home
Assignment (1)
03/26/17 36
Take Home
Assignment (2)
03/26/17 37
SEKIA
N
Sampai bertemu
lagi pada Bab
berikutnya
03/26/17 38