Anda di halaman 1dari 5

09.

PENILAIAN AWAL RISIKO BAHAYA KIMIA

Petugas melingkari pilihan skor pada bagian kanan formulir sesuai dengan kondisi
lingkungan kerja pada saat kegiatan penilaian dilakukan.

A. Tingkat Bahaya (SKOR A)

Petunjuk : Penilai mengamati dan mewawancarai pekerja untuk mengetahui efek

kesehatan yang timbul. Apabila ditemukan lembar data keselamatan (LDK) atau safety

data sheet (SDS), gunakan data identas bahaya (LDK no. 2) untuk menentukan tingkat

bahaya dari bahan kimia. Kemudian, penilai melingkari skor tingkat bahaya pada

kolom paling kanan sesuai dengan efek kesehatan yang didapatkan. Terakhir, penilai

harus menuliskan skor tersebut pada kotak skor berwarna biru muda yang ada di

pojok kanan bawah.

Efek Kesehatan Skor


Bahan kimia atau debu tidak menyebabkan efek kesehatan atau hanya
menyebabkan efek kesehatan yang minimal, seperti sabun dan 1
pembersih lainnya yang tidak gatal atau korosif. Debu tanah masuk
dalam kategori ini.
Bahan kimia atau debu dapat menyebabkan gatal-gatal, iritasi pada
kulit, mata, mulut dan pernasafan dan hanya dalam waktu sebentar atau
tidak kronis, seperti larutan pembersih yang mengandung klorin, larutan 2
kimia berbasis air untuk pest control, desinfektan ruangan, oli, pelumas,
debu pasir halus, asap mesin berbahan solar, asap debu kayu bakar.
Bahan kimia bisa menyebabkan efek serius seperti luka bakar, sesak
nafas, dan bisa menyebabkan perlu perawatan medis secara cepat,
seperti cairan pembersih toilet, asap fogging pest control atau larutan 3
kimia berbasis pelarut organik/minyak, debu pengelasan yang tidak
menggunakan besi stainless.
Bahan kimia dapat menyebabkan kematiaan dalam waktu yang singkat
atau pajanan yang kronis menyebabkan kanker, seperti gas hydrogen
sulfida, larutan cyanide, larutan minyak pembersih bahan logam, thinner 4
atau minyak cat, larutan mengandung borax atau formalin, debu pada
pengelasan stainless steel, dan asbes dalam kondisi rusak.

SKOR A …………

1|Page
B. Tingkat Pajanan (SKOR B)

Untuk melihat tingkat pajanan, pertama-tama penilai akan menilai Frekuensi


Pajanan, dilanjutkan dengan menilai Durasi Pajanan. Hasil skor Frekuensi dan
Durasi selanjutnya harus dimasukan ke dalam matriks, untuk menilai skor akhir
Tingkat Pajanan.
1) Frekuensi Pajanan
Petunjuk : Penilai melakukan observasi dan wawancara kepada pekerja untuk
mengetahui kekerapan/seberapa sering pekerja menggunakan bahan kimia
tertentu. Setelah mendapat jawaban, penilai melingkari kolom paling kanan sesuai
dengan jawaban yang didapat. Terakhir, penilai harus menuliskan skor tersebut
pada kotak skor berwarna kuning yang ada di pojok kanan bawah.

Frekuensi Pajanan Skor Frekuensi


Pajanan kurang dari 1x per bulan 1
Pajanan 1x per minggu atau 4x perbulan 2
Pajanan lebih dari 2x per minggu 3
Pajanan terjadi setiap hari kerja 4

Skor :

2) Durasi Pajanan

Petunjuk : Penilai melakukan observasi dan wawancara kepada pekerja untuk


mengetahui berapa lama pekerja menggunakan bahan kimia tersebut dalam bekerja.
Setelah mendapat jawaban, penilai melingkari kolom paling kanan sesuai dengan
jawaban yang didapat. Terakhir, penilai harus menuliskan skor tersebut pada kotak
skor berwarna hijau yang ada di pojok kanan bawah.

2|Page
Skor Durasi
Durasi Pajanan
Pajanan
Kurang dari 2 jam pajanan per shift 1
Antara 2 hingga 4 jam pajanan per shift 2
Antara 4 hingga 8 jam pajanan per shift 3
Lebih dari 8 jam pajanan per shift 4
Skor :

3) Menilai Tingkat Pajanan

Tingkat Pajanan (SKOR B) = Tingkat Frekuensi x Tingkat Durasi

Tingkat Pajanan Tingkat Frekuensi x Tingkat Durasi

(SKOR B)

1 1

2 2-4

3 6-9

4 12 - 16

C. Penilaian Pengendalian yang telah dilakukan di tempat kerja (SKOR C)

Upaya pengendalian bahaya kimia, debu, dan asbes di tempatkerja Skor

Pajanan terkendali dengan baik karena adanya ventilasi


(mekanikal/exhaust atau alami/outdoor) atau kombinasi pengendalian 7
administratif dengan alat pelindung diri

Pekerja memakai alat pelindung diri seperti masker, baju yang tahan 5
bahan kimia

Pekerja telah di training cara menggunakan bahan kima tersebuut dan 5


pengurangan waktu kerja

Tidak ada pengendalian 0

SKOR C …………..

3|Page
Penilaian tingkat risiko

Tingkat Risiko = (Skor A x Skor B) - Skor C


Prioritas Rekomendasi Pengendalian

Tingkat Risiko Skor Rekomendasi Pengendalian

Rendah ≤5 Pengendalian tambahan tidak diprioritaskan

Sedang 6–9 Perlu dilakukan penilaian lanjutan (pengukuran secara


kuantitatif)
Tinggi 10 – 11 Perlu dilakukan penilaian lanjutan (pengukuran secara
kuantitatif) dan dilakukan pengendalian sesuai
kesepakatan dengan pemilik usaha
Sangat Tinggi 12 – 16 Harus dilakukan pengendalian sesegera mungkin dan
konsultasikan dengan dokter puskesmas

4|Page
5|Page

Anda mungkin juga menyukai