Anda di halaman 1dari 8

LATIHAN Petunjuk: Untuk masing masing Soal; a.

Tentukan dan lakukan langkah-langkah Uji Statistik yang sesuai dengan data. b. Setelah dilakukan Uji Statististik yang sesuai tuliskan berapa jumlah data (N) nilai mean dan standar deviasi (Data Numerik) lalu tuliskan p v yang diperoleh dan kesimpulan dari uji statistik yang dilakukan? c. Seandainya persyaratan uji tidak terpenuhi uji apa yang dilakukan? d. Simpan file dan out put dalam 1 folder dengan nama masing-masing (contoh: Latihan Efriza) Soal : 1. Apakah ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol antara peminum alkohol dan bukan peminum alkohol? a. Uji yang digunakan adalah uji T independen b. Karena uji t independen digunakan untuk : 1. mengetahui perbedaan mean kelompok yang berbeda yaitu peminum alkohol dan bukan peminum alkohol. 2. Variabel kategoriknya hanya dua kelompok yaitu peminum dan bukan peminum c. Langkah-langkah : i. Analize compare mean independen samples T test ii. Pada test variabel (masukan variabel numeriknya) : chol_1; pada kotak grouping variable (masukan variabel kategoriknya) = alcohol_1 iii. Klik define group : masukan kode variabel alcohol_1 group 1=1 group 2=2 klik continue, klik OK

iv. Menentukan varian kedua kelompok apa sama atau tidak : lihat di kolom independen samples test. Lihat nilai P pada levenate test :

Jika P < alpha (0,05) = varian beda Jika P > alpha (0,05) = varian sama Hasil : P > alpha (0,979 > 0,05) Keputusan = varian sama v. Data (N) : 100 Peminum alkohol =50 Tidak peminum alkohol = 50 Mean : Peminum alkohol =50 Tidak peminum alkohol = 50 Pv : lihat pada tabel independen samples t test, pada

kolom sig (2-tailed). = maka pvalue =0,000 vi. Kesimpulan : Aturannya : Jika nilai P alfa maka keputusannya Ho ditolak Jika nilai P > alfa maka keputusannya Ho diterima Dari hasil penghitungan : P 0,000 alfa 0,05 H0 ditolak

Maka : ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol antara peminum alkohol dan bukan peminum alkohol. 2. Apakah terdapat perbedaan densitas lumbal antara sebelum penyuntikan hormon progesteron dan 6 bulan setelah penyuntikan hormon progesteron? a. Uji yang digunakan uji T Dependen b. Karena membandingkan dua variabel yang diukur atau subjeknya sama dan diulang dua kali yaitu : sebelum penyuntikan dan 6 bulan setelah penyuntikan c. Langkah-langkah :

i. Analize compare mean paired samples T Test ii. Klik skor.1 iii. Klik skor.2 OK iv. Pada tabel pertama (paired samples statistic) terlihat statistik rata-rata densitas lumbal antara sebelum (mean : 4,826) dan 5 bulan setelah penyuntikan (mean : 1,527). v. Data (N) : 42 Pv : lihat pada tabel paired samples test, pada kolom

mean perbedaan antara pengukuran sebelum dan setelah 6 bulan adalah 3,298 , dengan standar deviasi = 4,757 pvalue =0,000 vi. Kesimpulan : Aturannya : Jika nilai P alfa maka keputusannya Ho ditolak Jika nilai P > alfa maka keputusannya Ho diterima Dari hasil penghitungan : P 0,000 alfa 0,05 H0 ditolak

Maka : terdapat perbedaan densitas lumbal antara sebelum penyuntikan hormon progesteron dan 6 bulan setelah penyuntikan hormon progesteron? 3. Apakah terdapat perbedaan rata-rata densitas tulang antara sebelum pengobatan, 6 bulan setelah pengobatan, dan 12 bulan setelah pengobatan? Jika ada perbedaan yang mana yang berbeda? a. Uji yang digunakan adalah uji T Anova b. Karena uji anova digunakan untuk : 1. Menguji data yang dihubungkan adalah numerik dengan kategorik (untuk kategori yang lebih dari 2) c. Langkah-langkah : i. Analize compare mean one way anova

ii. Pada kotak dependent list diisi variabel numerik (densitas) dan kotak factor diisi variabel kategoriknya (waktest). iii. Klik tombol option, tandai cheklis pada kotak descriptive continue iv. Klik tombol post-hoc, tandai tanda centang pada bonferoni v. Data (N) : 198 Sebelum pengobata 6 bulan setelah pengobatan =63 = 63

12 bulan setelah pengobatan = 63 Mean : Sebelum pengobata 6 bulan setelah pengobatan = 0,5735 St deviasi :0,11035 = 0,6059 St deviasi :0,8572

12 bulan setelah pengobatan = 0,7289 St deviasi :0,8572 Pv : lihat pada tabel ANOVA, pada kolom sig (2-tailed). =

maka pvalue =0,000 vi. Kesimpulan : Aturannya : Jika nilai P alfa maka keputusannya Ho ditolak Jika nilai P > alfa maka keputusannya Ho diterima Dari hasil penghitungan : P 0,000 alfa 0,05 H0 ditolak

Maka : ada perbedaan rata-rata densitas tulang antara sebelum pengobatan, 6 bulan setelah pengobatan, dan 12 bulan setelah pengobatan vii. Analisis lebih lanjut bahwa kelompok yang berhubungan signifikan adalah 12 bulan setelah pengobatan dengan sebelum pengobatan dan 12 bulan setelah pengobatan dengan 6 bulan setelah pengobatan viii. Tidak ada perbedaan yang berbeda

4. Apakah terdapat hubungan antara tingkat ekonomi dengan klasifikasi kadar kolesterol? a. Uji yang digunakan adalah uji Chi square b. Karena uji chi square digunakan untuk : menguji variabel data kategorik degan kategorik (2x2, 2x3, dll) dalam kasus ini tabel 3x2 c. Langkah-langkah : i. Analize descriptives statastic Crosstabs ii. Pada kolom Row (diisi variabel independen ) : kolesterol; pada kotak Column (diisi variabel dependen) = ekonomi iii. Klik statistic centang Chi square dan risk continue iv. Klik cells centang : observed, Row, Column continue, OK v. Data (N) : 180 Ekonomi rendah =90 Ekonomi tinggi = 90 Pv :

Aturannya : Jika tabelnya 2x2 (2kategorik x 2 kategorik) : -jika ada dijumpai nilai E kurang dari 5 : Fisher Exact -jika tidak ada nilai E<5 :uji yg digunakan Contuinity Corection Jika tabelnya lebih dari 2x2 : dalam kasus ini 3x2, maka uji yang digunakan Pearson Chi Square Maka Pvaluenya :0,039 vi. Kesimpulan : Aturannya : Jika nilai P alfa maka keputusannya Ho ditolak Jika nilai P > alfa maka keputusannya Ho diterima Dari hasil penghitungan : P alfa

0,039

0,05 H0 ditolak

Maka : terdapat hubungan antara tingkat ekonomi dengan klasifikasi kadar kolesterol 5. Bagaimana korelasi antara berat badan dengan kadar kolesterol apa artinya? a. Uji yang digunakan adalah uji korelasi b. Karena uji korelasi digunakan untuk : mengetahui hubungan dua variabel numerik (berat badan) dengan variabel numerik (kadar kolesterol) dan untuk mengetahui arah hubungan kedua variabel tersebut. c. Langkah-langkah : i. Analize correlate bivariate ii. Sorot variabel berat badan dan kolesterol, masukan ke kotak sebelah kanan OK iii. Data (N) : 608 Berat badan =304 Kolesterol = 304 Mean : Berat badan =57,62 Kolesterol = 224,7 Pv =0,198 iv. Kesimpulan : Pada hasil uji spss diperoleh nilai r =0,074 Jika : Nilai r = 0,00-0,25 Nilai r = 0,26-0,50 Nilai r = 0,51-0,75 Nilai r = 0,76-1,00 tidak ada hubungan hubungan sedang hubungan kuat hubungan sangat kuat : lihat pada, pada kolom sig (2-tailed). = maka pvalue

dan Pvalue = 0,198. Jadi : hubungan berat badan dengan kadar kolesterol menunjukan hubungan yang lemah (r=0,074). Hasil uji statstik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan dengan kolesterol (P=0,198).

SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai