Anda di halaman 1dari 22

DESAIN STUDI

Always design a thing by considering it in its


next langer context a in chair in a room,
a room in a house, a house in an
environment, an environment in a city plan.
(Eliel Saarinen)
DESAIN STUDI
EPIDEMIOLOGI KESLING
Selalu merancang sesuatu dengan
mempertimbangkan dalam konteks
berikutnya langer nya - kursi di dalam
ruangan, sebuah kamar di rumah, sebuah
rumah di lingkungan, lingkungan dalam
rencana kota. (Eliel Saarinen)
Kriteria Memilih Desain Studi
1. Masalah penelitian dan hipotesis
2. Waktu yang tersedia untuk penelitian
3. Sumber daya yg tersedia untuk penelitian
4. Penyakit umum atau langka
5. Jenis variabel hasil yang diteliti
6. Kualitas data yg akan diperoleh dari
berbagai sumber
RANCANGAN/DESAIN
PENELITIAN KESEHATAN
Studi Deskriptif :
Laporan dan Seri Kasus
Studi korelasi
Studi Cross-sectional (Potong Lintang)
Studi Analitik
Studi Kasus Kontrol
Studi Kohort
Studi Eksperimen/Intervensi
Desain Studi dibagi 2 Kategori
1. Studi Deskriptif
Menggambarkan distribusi penyakit dan
status kesehatan pada populasi.
Tidak diperlukan kelompok pembanding
Memberikan masukan untuk perencanaan
dan alokasi SD Kes.
Memberikan petunjuk awal perumusan
masalah hipotesis terhdp faktor risk peny.
2. Analitik
Menjelaskan risk factor dan kausa penyakit
Meramalkan terjadinya penyakit
Memberikan saran strategis pengendalian
penyakit
Menggunakan kontrol dan pembanding
Kelompok Studi Deskriptif
Korelasi (ekologis)
Hubungan antara masalah kes. atau efek kes. dg
faktor resiko pada populasi dlm waktu yg sama.
Laporan kasus
Suatu kasus yg diteliti/dipelajari oleh seseorang
ahli atau beberapa ahli
Kasus Seri
Beberapa kasus dilihat tren perkembangan
perwaktu (bulan/tahun) untuk tujuan melihat
penyebarannya
Kelompok Studi Analitik
Eksperimen : merupakan studi dimana peneliti
dengan sengaja mengubah sebuah atau lebih faktor
pada situasi yg terkontrol dengan tujuan
mempelajari pengaruh dari pengubahan faktor itu.
1. Laboratorium
Menaksir pengaruh biologis atau perilaku yang
dicurigai merupakan faktor risiko suatu peny.
dlm jangka waktu sangat pendek (jam, hari)
Misal : stesor akut dlm meningkatkan kadar
katekolamin dlm darah orang sehat
2. Clinical
Eksperimen random dg unit eksperimen
individu yang dilakukan untuk menguji
efikasi terapetik ataupun preventif ber-
langsung beberapa hari sampai tahunan.
Misal : riset efikasi kemoterapi baru dlm
memperpanjang hidup anak yang
menderita leukemia akut
3. Lapangan
Jenis eksperimen yg dilakukan di lap. Dengan individu
yang belum sakit sbg subyek untuk menilai pengaruh
perlakuannya.
Misal : riset salk utk meneliti efektivitas vaksin polio.

4. Community intervention
Mengevaluasi dampak implementasi suatu intervensi
komunitas dengan melakukan pencegahan primer
melalui modifikasi faktor risiko.
Misal : efektifitas Flouridasi air minum utk
mencegah karies gigi masyarakat
Observasional merupakan pengamatan perjalanan peny. terhadap
subyek penelitian

1. Cross sectional
Penelitian yg mempelajari dinamika hubungan antara
faktor resiko dengan efek atau kejadian penyakit, dimana
observasi dilakukakan pada saat yang sama.
Faktor resiko adalah keadaan yg mempengaruhi
perkembangan suatu penyakit/status kesehatan.
Resiko adalah kemungkinan timbul suatu efek penyakit yang
dihubungkan dg faktor resiko
Faktor resiko ada 2 macam:
a. intrinksi : genetik, sex, umur dan nutrisi
b. ekstrinsik : faktor lingk. individu kena peny
Studi Cross Sectional
Populasi

Pencuplikan

Faktor resiko (+) Faktor resiko (-)

Efek (+) A Efek (-) B Efek (+) C Efek (-) D


Rumus : Prevalensi = Kasus/Populasi Total
Contoh soal :
Prevalensi peny. jantung koroner (JPK) diantara klp
terpapar (orang yg tdk aktif jasmani) dan klp tdk terpapar
(orang aktif jasmani)
PJK + PJK - Total
Tidak aktif 50 (a) 200 (b) 250 (a+b)
Aktif 50 (c) 700 (d) 750 (c+d)
Total 100 900 1000
P1 = a/(a+b) = 50/250 = 20 % proporsi PJK diantara orang
tidak aktif
P2 =c/(c+d) = 50/750 = 6,7 % proporsi PJK diantara orang
yang aktif
Keunggulan dan Keterbatasan
Keunggulan
1. Mudah dilaksanakan
2. Ekonomis dalam waktu
3. Hasilnya dapat diperoleh secara cepat
Keterbatasan
1. Dibutuhkan subyek penelitian yg besar
2. Faktor kadang-kadang sulit diukur secara akurat
3. Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan efek
paling lemah dibandingkan studi case control
dan kohort
2. Case Control
Suatu penelitian yang dimulai dari kasus /
efek kesehatan kemudian dicari atau di
telusuri ke belakang (retrospektif) terhdp
faktor-faktor resiko yg mempengaruhinya.
Efek diidentifikasi lebih dahulu baru
kemudian faktor resiko dipelajari
Menggunakan kelompok kontrol sehingga
korelasinya bersifat lebih tajam
Faktor resiko(+)
(A) Restrospektif Efek (+)
Kasus

Faktor Resiko (-)


(B) Matching

Faktor resiko(+)
(C) Restrospektif Efek (-)
Kontrol

Faktor Resiko (-)


(D)
Angka Odd Rasio (OR)
Menunjukkan bahwa mereka yg mempunyai
pengalaman terkena oleh faktor resiko
mempunyai kemungkinan untuk menderita
penyakit/efek x kali lebih besar dari pada
mereka yang tidak mempunyai pengalaman
terkena penyakit
Rumus : OR = A x D
BxC
Contoh soal
Populasi kejadian Keracunan mkn diantara klp
terpapar (orang sakit) & klp tdk terpapar (orang tidak
sakit)
Terpapar tidak terpapar Total
Sakit 40 60 100
sehat 10 190 200
40 x 190
OR = ------------- = 12,6
60 x 10
Kesimpulan : Populasi yg terpapar mempunyai 12,6
kali lebih besar untuk terserang sakit dibanding
populasi yang tidak terpapar
Kelebihan dan Keterbatasan
Kelebihan
1. Kurun waktu antara kasus & kontrol sama
2. Hasil analisis lebih cepat di dapat
3. Lebih murah
Keterbatasan
1. Kadang-kadang sulit mencari kontrol
2. Tidak dapat diketahui efek variabel luar
3. Sulit mendapat informasi dari faktor resiko
(kemungkinan bias lebih besar)
3. Kohort
Suatu penelitian yang dimulai dari faktor
kemudian diikuti dalam beberapa waktu
untuk mengetahui/melihat efek kesehatan
yang ditimbulkannya (prospektif)
Sebagai gambaran dalam pelaksanaan studi
ini yg dimulai dari pengamatan terhadap
paparan hingga timbulnya kasus (sakit)
Kekutan/Keuntungan
Dapat mengukur insidensi
Menjamin hubungan sebab-akibat
Cocok untuk exposure yg jarang
Dapat meneliti multiple outcome

Kelemahan
Tdk efisien untuk penyakit yg jarang
Relatif mahal dan waktu yg lama
TERIMA KASIH

ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai