Anda di halaman 1dari 38

BEBERAPA KONSEP PENTING

DALAM EPIDEMIOLOGI
TERAPAN
D R . FA Z I D A H A G U S L I N A S I R E G A R M K E S ,
PHD
BEBERAPA KONSEP PENTING

1. Pencegahan
2. Pengendalian
3. Eliminasi
4. Eradikasi
5. Kepunahan
PENCEGAHAN

Upaya agar tidak terjadi penyakit pada individu/


Komunitas.
- Pencegahan primordial
- Pencegahan primer
- Pencegahan sekunder
- Pencegahan tertier
PENGENDALIAN (CONTROL)

Upaya intervensi berkelanjutan untuk


menurunkan insidensi, durasi, prevalensi
penyakit, risiko transmisi, dampak sosial ekonomi
yang diakibatkan di suatu wilayah geografis
sehingga penyakit tsb tidak menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang penting.
Misal: pengendalian diare , malaria di suatu daerah
ELIMINASI
Upaya intervensi berkelanjutan yang bertujuan
untuk menurunkan insidensi dan prevalensi
suatu penyakit sampai pada tingkat nol di suatu
wilayah geografis.
- Merupakan tahap penting dalam mencapai
eradikasi global
- Mencegah terulangnya transmisi
Penyakit yang dilakukan eliminasi:
1. Eliminasi Campak
2. Eliminasi difteri
3. Eliminasi tetanus neonatorum
ERADIKASI
Upaya intervensi berkelanjutan yang bertujuan
untuk menurunkan insidensi dan prevalensi
penyakit sampai titik nol secara permanen di
seluruh dunia

Misal : Eradikasi cacar ( small pox, variola)


Eradikasi Polio
Penyakit Yang di Eliminasi
1. CAMPAK
= MORBILLI
= RUBEOLA
DEFINISI
- penyakit infeksi virus akut
- Sangat menular / berbahaya
- Masa inkubasi : 10-14 hari
Campak - Ditandai dengan
???
*demam
* batuk
* konjungtivitis
* ruam kulit.
STADIUM PENYAKIT

Terdiri dari 3 stadium:


1. Stadium prodromal ( kataral)
2. Stadium erupsi
3. Stadium konvalesensi
PENYEBAB

Virus campak --- golongan paramyxovirus


Virus terdapat pada : - sekret nasopharing
- darah
Virus aktif pada suhu kamar selama 34 jam
Virus tidak aktif pada pH rendah
CARA PENULARAN

Dimulai saat orang yang rentan menghirup


percikan mengandung virus dari secret yang
berasal dari hidung ( ingus), mulut ( air liur) dan
tenggorokan ( ludah) dari penderita campak.
PENANGANAN

1. Istirahat
2. Banyak minum dan makanan bergizi tinggi
3. Obat penurun demam, obat batuk
PENCEGAHAN

1. Jaga kebersihan dan kesehatan


2. Hindari kontak dengan penderita
3. Imunisasi campak dan MMR
2. DIFTERI
DIFTERI

Infeksi akut menyerang saluran


pernafasan
- Disebabkan corynebacterium
diptheriae
-Lebih sering pada anak-anak
CORYNEBACTERIUM DIPHTERIAE

Basil Klebs Loffler


Batang
Gram (+)
Pleomorfik
Tersusun berpasangan
Tidak bergerak
Tidak membentuk spora
Memproduksi eksotoksin
BENTUK CORYNEBACTERIUM DIPHTERIAE

Mitis
Gravis lebih virulen
Intermediate

Masa inkubasi : 2- 5 hari


Bakteri banyak terdapat pada :
Tonsil
Reservoir adalah
Tenggorokan Manusia
- Penderita
Hidung - Carier

Kulit
CARA PENULARAN

Kontak dengan sekret dari mulut, hidung,


tenggorokan atau kulit dari orang yang terinfeksi
GEJALA
Demam 38 0C
Kerongkongan sakit dan suara parau
Mual, muntah dan lesu
Sakit kepala
Rinorea- keluar lendir campur darah dari hidung
Membran berwarna putih pada septum nasal
Pada keadaan berat timbul bullneck appearance
(edema hebat pd submandibuler kel. Lymfadenopati )
y

Gejala khas :

adanya pseudomembran
pada mukosa saluran
pernafasan yang mudah
berdarah jika dilepas dari
dasarnya
MACAM DIFTERI
1. Difteri nasal anterior
2. Difteri Tonsil dan Faring
3. Difteri laryng
4. Difteri kulit
DIAGNOSA
Gejala klinis
Pemeriksaan spesimen : pewarnaan methylen blue,
pewarnaan Gram

Shick test : pemeriksaan serum terhadap antibodi untuk


toksin difteri
PENGOBATAN
Pemberian antibiotik ---- membunuh bakteri
Pemberian anti toksin ---- menetralisasi toksin

PENCEGAHAN :
Imunisasi aktif DPT
PENYAKIT YG DIERADIKASI
1. POLIOMIELITIS
POLIOMIELITIS
Penyakit menular akut yang disebabkan virus polio yang
tergolong dalam Picornavirus dengan predileksi
merusak sel cornu anterior sumsum tulang belakang dan
menyebabkan kelumpuhan.
ETIOLOGI : VIRUS POLIO

RNA virus
Picornaviridae
tdd 3 strain; type 1 : Brunhilde--- ganas
type 2: lansing
type 3 : leon
PENULARAN
Orofaecal route : virus tertelan --- orofaring

mukosa usus
( payer patches)

SSP darah sistim


limfatik
GAMBARAN KLINIS
1. Infeksi tanpa gejala
2. Infeksi abortif
3. Poliomielitis non paralitik
4. Poliomielitis paralitik
* Bentuk spinal kelemahan otot leher, extremitas
* Bentuk bulbar kel motorik 1 atau lebih saraf spinal
* Bentuk bulbospinal campuran spinal dan bulbar
* Bentuk ensefalitik : kesadaran menurun
DIAGNOSA
PENGOBATAN

Tidak ada pengobatan spesifik


Bersifat simptomatik dan supportif

PENCEGAHAN : imunisasi aktif

Anda mungkin juga menyukai